NovelToon NovelToon
One Shoot JKT48

One Shoot JKT48

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Gabijh1799

Kumpulan cerpen yang tokohnya dari member JKT48

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabijh1799, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dingin (Gita)

"Kamu ini mas dibilangin susah, dari dulu kan aku udah bilang kalo minum kopi jangan kebanyakan. Sekarang baru Taukan akibatnya"

Begitu seterusnya hingga sang suami merasa telinganya begitu panas mendengarkan ocehan istri tercintanya, sejujurnya dia tak memiliki ekspektasi bahwa istrinya ini akan menjadi secerewet demikian karena dia mengenal sang istri yang memiliki sifat dingin.

Perkenalkan nama suaminya adalah Cornelius Ferdinan atau Ferdi, jangan salah sangka dulu karena  karena ada beberapa keturunan Minang yang mengunakan nama yang cukup asing tetapi untuk keperluan jika merantau. Dan sang istri bernama Gita Sekar, dia adalah seorang lulusan idol grup yang sekarang bekerja sebagai model.

Awal mula pertemuan mereka sangatlah tak terduga karena mereka sempat bertemu di sebuah event namun mereka saling berselisih hingga pada akhirnya mereka saling kenal dan mulai pendekatan.

Flashback on

Dengan segala kesibukannya, Ferdi menyempatkan waktunya untuk bersantai disebuah cafe dekat kantornya. Dia sangat menyukai kopi hingga ada kalanya dia mengalami beberapa penyakit yang berhubungan dengan kopi tersebut namun dia tak pernah menghilangkan kecintaannya terhadap kopi yang membuat teman begadang serta teman bekerjanya lebih maksimal.

Namun suatu hari pada saat dirinya ingin mengunjungi cafe tempat biasa dia kunjungi terlihat ramai dikarenakan adanya beberapa orang yang entah darimana membuat cafe tersebut ramai.

"Ehh bro fer"

"Ehh Lo Josh, tumben rame amat?"

"Iya nih, ada JKT disini"

"Jkt? Apaan tuh?"

"Idol grup itu loh, masa Lo ngga tau?"

"Mana gw tau bro, gw sukanya metal sama klasik"

"Kuno Lo"

"Biarin, emang lagi ngapain mereka?"

"Yang punya cafe sewa mereka buat promosi"

"Endorse?"

"Semacam itu, makanya yang rame itu fans mereka"

"Hadehh padahal gw pengin ketenangan"

"Ada tuh di atas, mau?"

"Ogah gw, enakan tempat gw duduk"

"Sorry fer, tempat Lo jadi tempatnya member itu"

Ferdi melihat ke arah member tersebut yang ternyata ada tiga orang dan yang duduk tepat di kursi yang biasanya dia duduki adalah seorang gadis berambut pendek.

"Ya udah deh, gw disini aja"

"Yakin Lo? Nanti protes lagi"

"Udah lah daripada mood gw ilang"

Akhirnya Ferdi memesan menu favoritnya yaitu americano tanpa tambahan lain. Setelah pesanannya tiba, dia mengamati aktivitas member tersebut yang sedang mencicipi beberapa menu yang ada di cafe tempatnya singgah. Namun pada saat gadis berambut pendek itu melempar sebuah candaan, sontak dia tertawa tetapi pada kru dan member lain tak tertawa akan candaan itu yang membuat gadis itu terkejut sekaligus melihat arah tertawaan Ferdi.

Memang candaannya tak lucu namun menurut Ferdi candaan itu cukup lucu apa lagi yang membawakannya seorang gadis lugu yang menurutnya memang cukup cantik. Sejak saat itu Ferdi mengingat wajah gadis tersebut yang membuatnya terbawa hingga mimpinya, ada kalanya dia mengecek profil dari gadis tersebut yang bernama Gita Sekar.

Suatu saat Ferdi mendapatkan sebuah projek yang mengharuskan Ferdi serta timnya bekerjasama dengan JKT tersebut dan itu membuat Ferdi sedikit kegirangan karena dia akan bertemu dengan Gita walaupun dia tak tahu apakah benar gadis itu bernama Gita atau bukan.

Sesampainya di lokasi, dia melihat member yang berada disana namun dia tak melihat gadis yang membuatnya tertawa tersebut. Namun tiba-tiba pada saat dia sedang membawa alat-alat syuting iklan, Ferdi menabrak seseorang yang membuat mereka berdua terjatuh beserta barang bawaan mereka.

Gadis itu kesal dengan Ferdi karena barang yang dia bawa adalah sekotak makeup yang baru saja dia beli serta barang Ferdi adalah beberapa barang syuting yang rawan pecah, saat sedang mengecek kondisi barangnya ternyata salah satu lensa kamera yang akan dia gunakan sedikit mengalami retak dan sontak Ferdi kesal dengan itu.

"Lo gimana sih jalan yang bener"

"Kok nyalahin gw, Lo yang salah. Nih makeup gw jadi rusak semua"

"Ya Lo salah jalan nunduk gitu'

"Lo juga yah, jalan tuh fokus kedepan jangan meleng"

Mendengar pertengkaran tersebut, salah satu manajer dari JKT menghampiri mereka berdua untuk meleraikan pertengahan tersebut.

"Ehh udah udah"

"Ngga bisa kak, ini makeup aku pada rusak"

"Ehh Lo yah, nih lensa gw pecah gini"

"Ya Lo yang salah"

"Lo"

"Ehh udah kalian ini, maaf yah kak atas kesalahan member kami"

"Ehh kak..."

"Udah kamu diem aja"

"Terus lensa gw gimana ini?"

"Nanti saya gantikan setelah ini yah kak"

"Ehh kak kok ganti rugi, kan yang seharusnya dia yang ganti rugi"

"Udah kamu diem aja"

"Nah gitu dong"

"Btw berapa harga lensanya nanti saya ganti rugi"

"Kalo yang ini sih sekitar 15jtan"

"Hah?!"

"Lo kira ini murah, mahal lah"

"Baik kak, nanti saya ganti rugi atas itu"

Kemudian manajer itu menarik Gita menjauh dari Ferdi yang membawa kembali kotak berisikan beberapa alatnya.

"Kak kok ganti rugi sih"

"Kamu juga salah git, sebagai ganti ruginya sebagian dari penghasilan kamu nanti dibagi dua buat lunasin ganti ruginya"

"Ehh kak, kan aku masih baru"

"Mau ngga mau"

"Iya deh kak, maaf"

"Lain kali hati-hati, itu makeup bisa kakak beli nanti kalo ada event"

"Iya kak"

Akhirnya dari sana perselisihan mereka dimulai, dari selama syuting Ferdi mengerjai Gita agar selalu salah dan Gita juga mengerjai Ferdi agar dia terkena teguran oleh pihak produksi yang membuat proses syuting mereka terhambat hingga beberapa jam dikarenakan perselisihan mereka berdua ini.

"Udah lah git, gw cape"

"Iya git, ikhlasin aja kali"

"Ngga yah, dia udah motong penghasilan gw jadi dia harus bayar dengan hal lain"

Disisi lain, "Lo yah fer, biasanya lu profesional sekarang kek amatir"

"Sorry bang"

"Sorry sorry, kali habis ini Lo ngga berubah mending Lo balik lagi ke manajer Lo gantiin posisi Lo"

"Iya bang sorry"

Dari sana akhirnya perselisihan mereka mulai berkurang hingga proses syuting selesai. Selama membereskan barang-barangnya, Ferdi menyempatkan waktu untuk mengecek berapa harga lensa yang retak tersebut yang ternyata seharga 5jtan. Jujur dia tak mengikuti perkembangan lensa kamera dan itu membuat Ferdi tak enak karena dia menyebut pada manajer JKT seharga 15jtan, dan pada akhirnya dia mencoba untuk mengklarifikasikan tentang hal tersebut namun keberadaan member dan manajer JKT di lokasi syuting telah tiada atau telah pergi.

Akhirnya Ferdi mengalami kebimbangan akan itu karena tak enak menerima kiriman dana sebesar yang seharusnya itu berlebihan apalagi dengan seorang gadis yang menurut-nya cukup muda akan tanggung jawab sebesar itu.

Pada akhirnya dia memutuskan untuk mengunjungi tempat show JKT tersebut di sebuah mall untuk mengobrol dengan manajer mereka atas kesalahannya menyebutkan harga sebenarnya lensa tersebut.

*

Seminggu kemudian dan bertepatan dengan lensa barunya tiba, akhirnya Ferdi mengunjungi tempat show JKT untuk mengklarifikasi serta mengembalikan dana lebihnya pada pihak manajemen.

Saat sampai di tempat tersebut, banyak sekali orang yang berkumpul disana yang membuat Ferdi terkejut dan tak tahu ke arah mana dia akan masuk.

Namun ada seseorang yang mengenalnya dan memanggilnya. "Fer"

"Ehh Lo kerja disini?"

"Yoi bro, Lo mau ngapain?"

"Ini gw sempet ada problem sama salah satu member disini dan gw mau balikin uang lebihannya"

"Lah kenapa ngga lu sakuin aja?"

"Enak aja, gede bro takut gw apalagi sempet denger gw kalo duit ini potongan honor member itu"

"Ohh gitu, ya udah namanya siapa nanti gw panggilan"

"Duh kali itu gw ngga tau namanya"

"Sulit yah, nah itu ada gambarnya Lo tunjuk aja yang mana"

Ferdi menelaah foto kabesha member JKT48 yang berada di pelataran depan Theater, tampak Ferdi begitu mengagumi deretan gadis yang terpampang disana namun dia sedikit kesal dengan salah satu foto disana dan juga merasa kasihan dengan kejadian itu.

"Dia Bram"

"Ohh Gita, bentar gw liat jadwal dia dulu"

Beberapa saat kemudian, sekelebat seseorang dengan ciri-ciri yang sama dengan Gita melintas di hadapannya namun dengan masker menutupi wajahnya.

"Loh"

"Ehh sorry fer, dia ngga ada jadwal show hari ini"

"Tapi dia..."

"Lo liat?"

"Iya Bram, tadi dia lewat depan gw"

"Ehh bentar"

Bram mencoba mencari keberadaan Gita disana dan bertepatan itu Gita baru saja mengambil beberapa hadiah yang diberikan oleh para fansnya.

"Ehh git"

"Kenapa kak?"

"Itu ada yang nyariin Lo"

"Siapa kak? Aku ngga janjian sama orang"

"Orang yang buat honor lo berkurang"

"Ohh dia, masuk aja kak"

Bram menganggukkan kepalanya dan meminta Ferdi untuk mengikutinya, sampai akhirnya Ferdi dibawa ke sebuah ruangan rapat para member dan staf. Beberapa menit dia menunggu dan dia melihat-lihat beberapa poster lagi yang telah JKT48 rilis, namun dia seperti mengenal salah satu poster itu dan member yang terlibat dalam poster itu.

Bertepatan dengan itu, Gita serta staf yang memisahkan mereka tiba di ruangan rapat tersebut dan mereka bertiga duduk bersama di kursi masing-masing.

"Bagaimana kak ada yang bisa saya bantu?"

"Begini mas, sebelumnya saya mau minta maaf dulu atas kegaduhan sebelumnya. Dan ini ternyata harga lensa yang sebelumnya Gita rusak hanya seharga 5jt, jadi saya balikan sisanya"

"Kenapa kak? Barangkali ada barang mas yang rusak lainnya?"

"Saya sudah cek semuanya mas ternyata hanya lensa yang kemaren jadi saya balikin saja"

"Baiklah saya terima sisanya"

"Dan Gita..."

"Hm"

"Lo hati-hati yah, sama nanti kalo ada waktu kosong gw ketemuan sama Lo"

"Eh?!"

"Boleh kan mas?"

"Boleh saja kak, tapi diusahakan jangan ketauan fans aja"

"Ok mas ngga masalah kalo itu, ini nomer gw nanti Lo kabarin gw aja kalo Lo kosong"

Ferdi meninggalkan ruangan tersebut dengan staf tadi membungkukkan tubuhnya bertanda terimakasih namun Gita hanya diam dan menatap kartu nama Ferdi di hadapannya.

"Alhamdulillah honor kamu ngga kepotong semua"

"Iya kak maaf"

"Lain kali hati-hati jangan Meleng kalo jalan"

"Iya kak"

"Ya udah kamu lanjut latihan lagi"

Gita menganggukkan kepalanya dan staf itu meninggalkan Gita sendirian di ruangan, dia masih menatap kartu nama tersebut entah apa yang dipikirkannya saat ini namun dia beranggapan jika make up yang sebelumnya akan diganti oleh Ferdi. Akhirnya dia mengambil kartu nama tersebut dan menuju ke ruangan latihan para member.

*

Seminggu kemudian, Ferdi seperti mengharapkan Gita akan menghubunginya namun telah dia tunggu selama seminggu pun belum ada pesan masuk dari seorang Gita. Dalam benaknya, dia tak enak jika dirinya akan menyusahkan orang tetapi kesalahan Gita sebelumnya memang tanggung jawabnya karena kesalahannya tersebut.

Tiba-tiba sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya,

"Kak Ferdi?"

Sontak Ferdi terkejut karena pesan tersebut berasal dari nomer tak diketahui.

"Maaf ini siapa?"

"Gita kak"

"Akhirnya lo ngirim chat juga"

"Kakak mau ngapain sama gw?"

"Ohh itu, nanti pas kita ketemuan. Lo ngga ada kegiatan kan?"

"Ngga ada sih ini habis pulang kampus"

"Kampus Lo mana?"

"Unnas kak"

"Ohh itu, gw jemput yah"

"Hah?!"

Ferdi mengambil jaketnya dan langsung menuju kampus Gita yang tak jauh dari kantornya dengan motor kesayangannya.

*

Sesampainya disana, nampak beberapa mahasiswa baru saja menyelesaikan kelas. Ferdi mencari keberadaan Gita namun dia tak berani menanyakan pada para mahasiswa karena dia takut jika salah satu dari mereka adalah fans akan membuat karir Gita terancam menjadikan dirinya menelusuri sendiri setiap tempat di kampus tersebut.

Saat memasuki area kantin, dia melihat sosok gadis yang terduduk di pojokan membelakangi arah pandangan. Dari ciri-ciri gadis tersebut mirip dengan Gita dan akhirnya Ferdi menghampiri gadis tersebut.

"Gita?"

Sontak gadis tersebut terkejut dan melihat ke arah Ferdi, ternyata benar itu Gita sedang mengerjakan beberapa tugasnya.

"Loh Kakak, jadi kesini"

"Ya Lo ngomong kosong ya gw kesini"

"Mau bawa gw kemana kak?"

"Make up Lo belinya dimana?"

"Hah?!"

"Yang kemaren jatoh, Lo beli dimana?"

"Gw lupa beli dimana, tapi keknya udah ngga keluar lagi"

"Hmmm... Gimana kita cari aja"

"Ehh?!"

"Udah Lo beresin aja barang Lo, gw mau ambil motor"

Gita terdiam dengan ucapan Ferdi sebelum dia meninggalkannya. Dalam benaknya Gita tak mengetahui maksud Ferdi berkata demikian namun dia berharap jika itu benar maka Gita tak memiliki pilihan lain.

*

Mereka berdua menaiki sepeda motor Ferdi yang terbilang cukup tua namun masih berfungsi dengan baik, nampak Gita tak mempermasalahkan itu karena dia lebih menyukai terpaan angin dari luar seperti ini daripada terpaan AC mobil yang membuat dia cepat sakit.

Akhirnya mereka sampai di sebuah mall, sontak Gita terkejut akan itu.

"Ayo turun, Lo mau markirin motor gw"

"Ehh ngga kak"

"Ok sekarang kita keliling cari makeup lu yah, sekiranya mirip aja ngga masalah"

"Iya kak"

Akhirnya mereka melangkah beriringan, syukurlah Gita memiliki masker karena itu dapat menutupi identitasnya sebagai idol jika dirinya diketahui oleh beberapa fans maka akan terjadi kegaduhan karena peraturan idol tak boleh berpergian dengan lawan jenis selain keluarga.

Ferdi sebenarnya tak mengetahui perihal makeup apalagi pada wanita, dia tak memperhatikan hal tersebut maka dari itu dia meminta Gita untuk melangkah lebih dahulu agar dia dapat memastikan apa yang Gita perlukan.

Setelah berkeliling beberapa saat akhirnya mereka sampai di sebuah event makeup yang diadakan oleh pihak maal, kebetulan juga Gita menghampiri event tersebut yang membuat Ferdi tak perlu pusing akan mencari tempat untuk mencari Gita.

Selama mencari, Gita tampak antusias terlihat dari matanya yang cukup berbinar namun tidak dengan Ferdi yang ingin sekali mencari tempat duduk karena dia tak mengetahui apa yang dibutuhkan oleh wanita agar tampil cantik.

Beberapa saat menunggu, Gita menghampirinya. "Kak coba deh"

"Apalagi sih git, lo cari aja yang kemaren rusak terus udah"

"Ihh bentar doang kok"

"Emang apa?"

"Bagus warna apa?"

"Kok nanya gw, gw kan ngga tau apa-apa"

"Saran kak, gw lagi nyari hadiah buat temen"

"Temen apa temen?"

"Ihh beneran kak"

"Ya udah, temen lo biasanya suka warna apa?"

"Apa yah, keknya yang ini deh"

"Lah kenapa tanya gw?"

"Buat bahan pertimbangan kak, gw tadi bingung"

"Hadehh, terus kemana lagi?"

"Ehh bentar baru satu ini"

"Mau Lo samperin semua?"

"Mumpung event kak, lumayan diskon"

"Hadehhhh"

Akhirnya Ferdi memutuskan untuk kembali duduk di tempatnya dan Gita melangkah ke setiap booth kosmetik untuk dia mencoba atau ada yang dia beli, nampak wajah Gita saat mencoba bedak sangat cerah dan itu membuat Ferdi terpukau dengan itu.

Tiba-tiba pundaknya ditepuk oleh Gita, "kak yuk"

"Udahan?"

"Iya kak, ini udah banyak gw belinya"

"Lah kenapa ngga pake duit gw?"

"Tanggung kak, ini juga ada beberapa buat temen gw"

"Nanti lo itung barang Lo nanti gw ganti"

"Udah lah kak, tapi makasih udah nemenin"

"Iya ya"

"Kak"

"Hm"

"Boleh minta kontaknya ngga?"

"Kontak? Stop kontak"

"Ihh kontak WA lah, emang aku Thor"

"Hahaha nih"

Gita mencatat nomer Ferdi dan kemudian mereka melangkah untuk mengisi perut mereka. Selama memesan Ferdi mencuri pandang pada Gita yang sebelumnya mencoba beberapa bedak dan lipstik yang membuatnya terlihat anggun, Ferdi tak percaya bahwa gadis yang sebelumnya dia duga tomboy namun dengan sedikit polesan make up membuat Gita terlihat berbeda.

"Kak"

"Ehh iya kenapa?"

"Mau pesen apa?"

"Samain aja"

"Oh ok, itu aja mas"

"Baik mba mas ditunggu"

Setelah itu mereka dilanda keheningan dengan Gita sibuk dengan ponselnya dan Ferdi sibuk memandangi sekitar serta beberapa kali melirik Gita, dan beberapa kali juga pandangan mereka bertemu yang membuat mereka cukup canggung.

Tiba-tiba dari samping mereka ada beberapa gadis yang menghampiri mereka dan menepuk pundak Gita. "Kak Gita?"

"Ehh kalian, baru selesai latihan?"

"Iya kak, kakak sama..."

"Ohh sepupu kakak"

"Ohh sepupu, halo kak aku Marsha"

"Kathrine"

"Freya"

"Indira"

"Indah"

"Iya halo Ferdi, salam kenal"

"Kak Gita tumben ngajak cowo?"

"Ngga ini, tadi dia habis beli sesuatu jadi sekalian"

"Ohh gitu kak, mulai mencair dong"

"Apaan sih ngga jelas banget"

"Hehehe bercanda kak, ya udah kita pisah meja yah kak"

"Iya ya"

Akhirnya mereka menempati salah satu meja yang kosong terletak cukup jauh dari posisinya. Ferdi kebingungan dengan sifat Gita dari yang menurutnya biasa aja namun pada saat mengobrol dengan teman membernya sedikit dingin.

"Git"

"Hm"

"Lo ada masalah?"

"Masalah? Ngga kok?"

"Kok mereka bilang Lo dingin"

"Ngga kok b aja"

"Masa sih, kok selama bareng gw Lo biasa aja"

"Emang biasa aja"

"Iya sih"

"Udah lah, nanti habis ini Lo mau kemana?"

"Ehh harusnya gw yang tanya, Lo mau kemana habis ini?"

"Pulang keknya ke kos"

"Ohh itu, ya udah bareng lagi aja"

"Lah emang searah?"

"Ya ngga tau, nanti kalo emang jauh yah resiko"

"Hadehh"

Akhirnya pesanan mereka tiba dan mereka menyantap hidangan tersebut sembari mengobrol sebentar, dari obrolan itu nampak Ferdi mengetahui beberapa kebiasaan Gita dari menonton film, kebiasaannya, dan beberapa hal yang tak disukanya juga serta begitupun sebaliknya.

Nampak dari obrolan itu Ferdi dan Gita memiliki koneksi yang tak terduga walaupun mereka belum lama mengenal namun dari obrolan itu membuat hubungan yang bisa saja terhitung bertahun-tahun dapat dipersingkat dengan beberapa jam jika itu memiliki koneksi.

*

Setelah beberapa kali bertemu akhirnya mereka memiliki koneksi yang lebih intim hingga kedua orangtua mereka saling mengenal satu sama lain.

Namun ada hal yang mengganjal dalam hati Ferdi yaitu Gita adalah seseorang yang sangat berpendirian apalagi pada saat Gita sedang menghadapi masalah salah satunya hubungan mereka terbongkar oleh salah satu fans membuat Gita harus mengatasi masalahnya sendiri.

Sebenarnya Ferdi ingin membantu karena masalah ini juga melibatkan dirinya tetapi Gita kekeuh agar masalah ini agar dia yang menyelesaikan, dan berhasil yang membuat Ferdi sedikit rendah diri akan tindakan Gita.

Suatu saat mereka sedang kencan, namun dari gerak gerik Ferdi nampak murung yang membuat Gita kebingungan.

"Kak"

"Ehh kenapa git?"

"Dari tadi diem doang, kenapa?"

"Gpp kok git, lagi mikirin kerjaan aja"

"Masa?"

"Iya git, lagi banyak masalah aja"

"Kak cerita aja gpp, apa yang kakak pikirin?"

"Git menurut kamu aku gimana?"

"Maksudnya?"

"Ya Dimata kamu"

"Hmmm... Sebagai kakak aku dan pacar aku juga"

"Tapi kenapa aku ngerasa ngga gitu yah"

"Emang apa kak?"

"Kek kemaren aja, pas kita kena masalah kamu yang maju yang padahal aku juga masuk ke masalah kamu"

"Kak..."

"Kek aku ngerasa minder git yang seharusnya ngelindungin kamu tapi kamu yang maju"

"Kak bukan gitu"

"Kamu ngga yakin git?"

"Bukan gitu kak"

"Terus apa git? Aku ngerasa cape gitu"

"Aku tau kakak ada rencana buat apa yang harus dilakuin tapi ini masalah di internal aku dan aku sempet ada masukan kalo kena masalah ini harus gimana"

"Tapi libatkan aku git, aku ngerasa kek pelengkap aja"

"Ngga kak, kakak itu pacar aku"

"Tapi..."

"Aku tau apa yang kakak rasain, tapi jujur aku juga butuh dukungan juga dan itu dari kakak"

"Git..."

"Sebenarnya itu aku lemah didalem kak tapi aku berusaha kuat untuk mempertahankan diri aku"

"Tapi ngga gini git caranya, sekuat apapun kamu pasti butuh seseorang"

"Dan itu dari kamu kak"

"Tapi..."

"Ok deh, mulai sekarang setiap ada masalah kita diskusikan biar ngga kek gini. Gimana kak?"

"Bo...boleh"

"Kakak jangan murung yah, aku butuh kakak"

Ferdi tak bisa berkata-kata dan akhirnya kencan mereka jalan seperti biasanya namun dengan Gita yang lebih manja padanya.

Sejujurnya Ferdi mulai memahami maksud Gita namun tetap sebagai pria dia harus melindungi kekasihnya dalam situasi apapun dan sekarang adalah saatnya dirinya berperan sebagai kekasih dan pelindungnya.

*

Suatu hari, Gita memberikan kabar yang mengejutkan pada Ferdi. "Kak aku mau lulus dari JKT48"

"Lah kenapa git? Kan kamu baru masuk senbatsu"

"Aku ngerasa cukup kak, kalo dilanjutkan nanti aku ngga berkembang"

"Yakin dengan keputusan kamu? Udah dipertimbangkan?"

"Udah kak dan aku udah mantap untuk itu"

"Ok git gpp, aku juga ada projek yang sesuai dengan kamu nanti setelah lulus barangkali kamu tertarik"

"Iya kak, makasih yah"

"Sama-sama"

Akhirnya pertunjukan kelulusan Gita digelar dan nampak penggemar dari Gita sangat terharu akan perjalanan Gita dari awal audisi hingga momen saat ini, Ferdi yang ikut menonton juga ikut terharu akan perjuangan kekasihnya membangun karirnya sebagai idol yang sekarang akan menjadi wanita biasa.

Setelah pertunjukan nampak Gita begitu senang dan bahagia akan itu yang membuat Ferdi kebingungan, "Kenapa git?"

"Gpp kak, ehh kak nanti mampir ke resto ini yuk"

"Lah tumben"

"Pengin aja kak"

"Ya udah"

Ferdi mengalihkan lajur mobilnya menuju lokasi arahan Gita, sesampainya disana Ferdi kebingungan karena suasana resto begitu sepi dan tak ada pengunjung lain.

"Kok sepi sih git?"

"Ngga tau kak, mungkin masih jam kantor'"

"Tapi ngga sesepi ini loh"

Tiba-tiba keluarga dari Ferdi dan Gita menampakkan diri mengejutkan Ferdi, ternyata ini adalah kejutan ulang tahunnya yang sempat Ferdi lupakan.

"Selamat ulangtahun yah kak"

"Jadi?"

"Hehehe maaf yah ngga bilang"

"Kamu ini yah"

"Tapi kak, aku ada hadiah buat kakak"

Gita menghela nafasnya, "Jujur kak, sebenarnya aku sulit buat suka sama cowo apalagi pacaran tapi setelah ketemu kakak seakan aku pengin milikin kakak seutuhnya tapi dengan status aku sebelumnya yang buat hubungan kita agak berjarak tetapi sekarang udah berubah jadi kak. Kakak mau minang aku ngga?"

"Git..."

"Memang agak lain kak tapi jujur aku udah nahan ini dari lama sejak aku ngumumin lulus"

"Iya git aku mau"

Mereka berpelukan dan setelah itu mereka merayakan ulangtahun Ferdi serta lamaran mereka.

***

1
Anta Sena
hallo
Gabijh1799: Gimana bang?
total 1 replies
Ai Hosino⭐🌟🌠
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/sedih banget cerita nya/Sob//Sob/
Gabijh1799: Waduh jangan sedih dong
total 1 replies
Monkey D. Luffy
Terima kasih untuk cerita yang menyenangkan! Jangan berhenti menulis ya thor 🌟
Gabijh1799: Siap bang, makasih juga udah mampir
total 1 replies
Pluto
Ceritanya bikin nggak bisa berhenti baca, lanjutkan thor!
Gabijh1799: Makasih yah udah mampir, dishare juga yah biar fans JKT bisa ikut nimbrung hehehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!