Bratt Wilson, pria berdarah Inggris-Indonesia yang sudah menginjak usia 35 th. Diusianya yang sudah matang, Bratt memilih untuk tidak menikah. Karena trauma melihat kehancuran rumah tangga orangtuanya, membuat Bratt menganggap pernikahan hanya lah tempat untuk menambah masalah hidup.
Meski tidak menikah, Bratt masih bisa menyalurkan hasratnya dengan memakai jasa wanita bayaran.
Hingga akhirnya Bratt bertemu dengan Alea Andara. Rasa ingin memiliki Alea sangat lah besar meski Bratt tahu kalau Alea sudah memiliki suami.
Apakah rasa ingin memiliki itu hanyalah sekedar obsesi Bratt atau karena memang Bratt telah jatuh cinta pada Alea?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 : Racauan Alea Membongkar Urusan Ranjang
Dengan satu botol whisky dan dua gelas serta satu bowl potongan es batu yang Bratt taruh dalam nampan, Bratt berjalan mendekati Alea yang sedang duduk di sofa ruang tengah.
Bratt pun meletakkan nampan yang ia bawa ke atas meja lalu duduk di sebelah Alea.
"Ya sudah, katanya mau minum." Ucap Bratt karena Alea malah diam saja saat minuman beralkohol ada di hadapan Alea.
Alea masih tetap diam, tapi matanya terus memandangi botol whisky.
"Apa kau berubah pikiran? Kalau kau biar aku buatkan kau teh jahe saja." Ucap Bratt.
Alea menggelengkan kepalanya. Dan tanpa Bratt duga, Alea langsung menyambar botol whisky, membuka tutupnya dan langsung menenggak whisky itu seperti sedang menenggak air mineral.
"Hey... pelan-pelan!! Kau bisa langsung mabuk kalau seperti itu cara minum mu!!" Ucap Bratt memperingatkan.
Tapi Alea tak memperdulikan peringatan Bratt, karena memang tujuan Alea ingin mabuk.
"Hish!!! Kau dengar tidak apa yang ku katakan, hah!!" Geram Bratt dan berusaha menarik botol whisky dari tangan Alea. Tapi Alea sekuat tenaga mempertahankan botol whisky itu, dan tarik menarik pun terjadi.
Sampai akhirnya Bratt kesal dan menarik dengan kencang botol itu dari tangan Alea.
"Huwaaa... Aku mohon Tuan, berikan minuman itu pada ku, aku ingin mabuk Tuan, aku ingin segera melupakan kejadian menjijikan tadi." Mohon Alea sambil menangis.
Melihat Alea yang sangat berantakan seperti ini, Bratt pun menjadi tidak tega. Ia pun memberikan botol itu pada Alea.
"Habiskan lah!" Ucap Bratt.
Bratt pun berdiri dari duduknya dan berjalan menuju mini bar-nya untuk mengambil satu botol whisky lagi untuk dirinya. Dengan satu botol whisky di tangannya, Bratt kembali berjalan mendekati Alea dan duduk disebelah Alea.
Sama seperti Alea, Bratt langsung menenggak whisky dari botol. Gelas dan satu bowl es batu yang Bratt bawa sama sekali tidak tersentuh oleh dua orang itu.
Bratt menenggak whisky dengan santai, sangat berbeda dengan Alea yang terus menenggak tanpa henti seperti orang yang sedang haus saja.
*
*
*
Sepuluh menit kemudian.
"Anda tahu Tuan? Demi menjaga tubuh saya hanya untuk laki-laki breng*sek itu, saya sampai membeli alat pemuas hasrat untuk melepaskan hasrat saya!" Racau Alea. Ia sudah mulai mabuk.
Bratt menaikkan sebelah alisnya mendengar racauan Alea.
"Saya tidak menyangka kalau laki-laki breng*sek ternyata lebih suka memuaskan wanita lain di luar sana ketimbang memuaskan istrinya sendiri. Padahal saya sudah banyak berkorban agar dia puas dengan saya!! Saya sudah meminum obat kuat untuk itu, saya juga sampai rela menggunakan kb suntik karena si breng*sek itu karena kalau saya memakai kb spiral, si breng*sek itu kesakitan dan tidak nyaman!" Racau Alea lagi.
Sedangkan Bratt hanya diam saja mendengar racauan Alea.
"Apa Anda tahu Tuan? Gara-gara obat kuat itu, saya jadi tidak bisa mengontrol hasrat saya! Minimal sehari sekali saya harus menyalurkan hasrat saya, kalau tidak, tubuh saya akan gelisah, panas dingin dan badan saya akan terasa sakit semua! Tapi demi si breng*sek itu, saya rela menyalurkannya sendiri tanpa bantuan dari lawan jenis! Padahal kalau saya mau, bisa saja saya mencari pria yang mau membantu saya menyalurkan hasrat saya! Tapi saya tidak melakukan itu Tuan!! Ini semua demi si breng*sek itu!" Racau Alea lagi.
"Kenapa kau meminum obat kuat itu?" Tanya Bratt.
"Kan sudah saya bilang Tuan, saya ingin membahagiakan si breng*sek itu agar tidak jajan di luar! Karena dari yang saya dengar, seorang pelaut sering sekali jajan di tempat mereka berlabuh. Dan saya tidak mau itu sampai terjadi, makanya setiap si breng*sek itu pulang, saya meminum obat kuat itu, agar bisa memuaskan si breng*sek itu!" Jawab Alea.
"Wooaaah... benar-benar wanita idaman!" Gumam Bratt dalam hati.
"Apa suami mu sangat kuat sampai-sampai kau harus meminum obat kuat untuk mengimbangi suami mu?" Tanya Bratt penasaran.
Alea menganggukkan kepalanya.
"Lalu darimana kau mendapat obat itu?" Bratt makin penasaran.
"Si breng*sek itu yang memberikannya pada saya Tuan." Jawab Alea.
"Hm.. sudah kuduga! Pasti Jonas yang memberikan obat itu pada Alea. Aku yakin pasti Jonas juga mengkonsumsi obat itu sebelum melayani pelanggannya." Gumam Bratt dalam hati.
*
*
*
Bersambung...
wong situ juga doyan...