Zahra gadis manis 21 th pintar ramah periang, tiba tiba di hadapkan dengan masalah hidup yang tidak pernah sedikitpun ada dalam bayangan hidupnya, kehilangan kedua orang tuanya, kehilangan kakak kandung beserta kakak iparnya dalam waktu bersamaan dalam sebuah kecelakaan dan harus memikul beban menyekolahlan ke dua adik kembarnya dan satu orang keponakan berusia 3th.
Bagaimana kisah hidup zahra??, yukkk... kepoin yukk....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Mengurus Bayi 3 th bagi Zahra tidak lah muda, apa lagi kini dia harus membagi waktu kuliah, bekerja untuk mencukupi kebutuhan mereka berempat dan menjaga Bayi yang sedang aktif aktifnya, beruntung Zahra mempunyai adik adik yang pengertian, siap membantu Zahra.
Seperti pagi ini, Zahra sedang repot dengan bayi gembul itu, bagai mana tidak, bayi itu tidak bisa diam saat di mandikan dan di suapi ada saja tingkahnya, padahal Zahra lagi di kejar waktu untuk ujian susulan.
"Anak bunda yang ganteng sini sayang, bunda mau buru buru ini... mau mam ngak" ucap Zahra gemes.
"Au..."
" Kalau mau sini..." panggil Zahra.
"Unda ini, de' ain.." cengir si gembul itu.
Akhirnya Zahra dengan penuh kesabaran tinggi menyuapi bayi gembul itu sampai selesai walau dengan banyak drama.
"Kak makan dulu, nanti kakak telat" Filonq memanggil Zahra.
"Iya dek... ayo kita makan" ajak Zahra.
Mereka makan dengan diam namun mata mereka tetap awas melihat pergerakan si gembul.
"Kak, rencananya kakak mau buka usaha apa?" tanya Filio.
"Bagus nya apa dek?" tanya Zahra yang masih bingung dengan usaha apa yang mereka buka.
"Gimana klau kita buka warung sembako aja kak. kayaknya di sini ngak ada warung sembako deh, kita bisa jadiin garasi itu warung" ucap Filio.
"Nanti kakak tanya sama Kakak, boleh ngak itu garasi kita jadiin tempat usaha"
"Iya kak, nanti kita bisa gantian jaga warung" semangat Lona.
"Sebelum itu kita akan cari tempat kuliah kalian dulu ya"
Adik adiknya hanya mengangguk patuh.
"Ya sudah kakak berangkat dulu, jaga Kenzo"
"Iya Kakak hati hati" ucap Filio.
"Tut nda..." bayi gembul itu lansung bergelayut di kaki Zahra.
"Bunda Kuliah dulu ya nak... klau sudah pulang, baru main sama kamu" bujuk Zahra.
"Ndak au... tut... nda" rengek Kenzo.
"Yo sama Om, liat burung" ajak Filio.
"Ana Om.." Kenzo lansung beralih ke arah Filio.
Akhirnya Zahra bisa pergi ke kampus dengan tenang.
"Ra..." panggil teman Zahra.
"Iya..."Saut Zahra masih dengan senyum palsunya.
"Maaf ya... kami ngak bisa datang" sesal teman teman Zahra.
"Ngak apa apa kok, aku ngerti lagi pada ujian" ucap Zahra sendu.
"Ya udah aku ke ruangan dosen dulu" Zahra berlalu dari teman temannya.
Zahra melakukan ujian susulan selama satu jam di dalam ruangan dosen dan beruntungnya Zahra berotak cerdas, dengan mudahnya Zahra mengerjakan soal yang lumayan sulit bagi teman temannya dengan waktu singkat.
Keluar dari ruang dosen dengan tidak sengaja Zahra melihat kekasihnya dan sahabat Zahra bergandengan tangan.
Deg...
Jantung Zahra berpacu dengan kencang.
"Ada hubungan apa mereka, kenapa terlihat mesra" gumam Zahra membuntuti kekasih dan sahabatnya itu.
Zahra terus mengikuti mereka ke parkiran dan melajukan motor mengikuti kemana mobil itu pergi.
"Ini kan rumah Tia" gumam Zahra.
Zahra memarkirkan motornya di sebuah warung, dan dia berjalan ke rumah Tia.
Dewi keberuntungan buat Zahra ternyata pintunya tidak di kunci.
Zahra melangkah masuk dan mendengar suara ****** dari kamar Tia.
"Astaga apa yang mereka lakukan" gumam Zahra gemetar.
"Lebih kencang sayang... aku ngak tahan ah... ah..." ***** Tia di bawah kungkungan Ray.
Zahra merekam perbuatan mereka, walau hatinya hancur sahabat dan kekasihnya selingkuh.
"Sayang... bagai mana klau Zahra tau klau kita selingkuh" tanya Tia.
"Ah... biarin aja sayang, dia ngak asik ngak bisa di ajak *** ***, sok suci banget dia" dengus Rai.
"Tapikan kamu cinta sama dia"
"Dulu iya, sekarang sudah ngak, ngapain menyusahkan saja, mana adik adiknya ikut dia dan ponakannya yang masih bayi juga ikut dia, ngapain ngak bisa di ajak senang senang" gerutu Ray.
"Oh... syukurlah... klau gitu, aku ngak mau loh... kamu balikan sama dia" omel Tia manja.
"Tenang saja sayang... kita hanya manfaatin otaknya aja buat bikin tugas kita" kekeh Ray.
"Ah... iya betul juga, aku harus sabar dong sampai satu tahun lagi jadi pacar gelap kamu" rajuk Tia.
"Walau pacar gelap tapi kan aku cinta sama kamu sayang, kamu **** apa lagi klau kayak gini" ucap Ray menghentakan miliknya kedalam goa Tia.
Brakkk......
Aduhhhh......
Bersambung...
Jangan lupa like komen dan Vote ya...