NovelToon NovelToon
Luka Karena Cinta

Luka Karena Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam / Cinta Paksa
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: salsabilaimuet

kisah cinta dalam perjodohan, penuh luka dan air mata, hanya Demi mewujudkan wasian terahir dari kedua orang tuanya ia rela menikah tanpa cinta...

bagaimana. selajutnya apakah pernikahan dan juga cintanya bersambut atau hanya menambah luka di hatinya...
ikuti terus sahabat Nana imuet.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon salsabilaimuet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ahirnya mengikuti saran

 Pagi hari falinda bersiap untuk pergi ke rumah sakit dengan di temani sahabatnya., saat keluar dari dalam kamar ia melihat sekeliling yang tampak sepi, helaan nafas falinda pun berjalan ke dapur untuk membuat sarapan untuk dirinya sendiri, karena baginya untuk membuat sarapan untuk Tama suaminya juga percuma tak akan pernah di makan olehnya..

Setelah membuat sarapan ia langsung menyantapnya, dan Tampa menunggu sang punya apartemen datang, falinda mantap untuk segera sembuh dan pergi dari kehidupan Tama, baginya ia sudah Tidka di anggap juga akan berbicara dengan orang tua Tama, jika ia ingin mengahiri hubungan ini baginya sudah cukup ia berjuang untuk mendapatkan hati suaminya..

Ponsel falinda berdering, ia yang melihat siapa gerangan yang mengirim pesan dan langsung membukanya, dan ia bergegas untuk perubahan karena yang mengirim pesan adalah sahabatnya yang sudah menunggu di bawah..

``~``

"Maaf lama..." ucap falinda yang sudah sampai di loby di mana sang sahabat menunggu..

"Santai saja, lagian juga masih jam berapa kalo..." aca yang menunggu di dalam mobil

Falinda langsung. Masuk kedalam mobil aca.

"Apa lo sudah siap..." ucap aca yang melihat sang sahabat sudah duduk dengan tenang.

"Insyaallah, oh ya makasih ya ca, hanya Lo yang mengerti gue.." ucap falinda yang Tidak enak.

"Apasih Lo. Kayak sama siapa saja.."

perjalan menuju rumah sakit begitu lama, bagaimana Tidak falinda begitu deg-degan akan apa yang akan ia lakukan hari ini karena ia baru pertama kali melakukan itu..

"Jangan pantang menyerah, gue selalu ada untuk Lo.." aca yang menyakinkan falinda yang sudah sampai.

Mereka masuk setelah mengurus pendaftaran, bagaimana Tidak panas dingin saat nanti ada di dalam ruangan itu sendirian, tiada yang menemani, dan juga ia sadar ia Tidak punya siapa-siapa, bahkan suami yang bisa ia buat sandaran ternyata hanya bisa menyakiti dirinya saja.

"Semangat..." ucap. Aca saat falinda akan masuk kedalam ruangan untuk kemoterapi.

Tama yang baru pulang dari hotel saat menemani Jessica ia lupa jika ia punya kewajiban terhadap istrinya.. ia sadar ia telah mengabaikan falinda tadi malam dan tak membujuk wanita itu tadi..

Saat ia ingin masuk ponsel Tama berdering dan ia langsung membuka siapa yang sudah menelfon dirinya..

"Ya halllo ma ada apa.." ucap Tama yang sudah mengangkat panggilan nya.

"------"

"Ya nanti aku akan kesana dengan falinda." setelah menjawab panggilan itu, Tama langsung mematikan dan memasukan Ponselnya..

"Kenapa harus begini. Apa yang akan aku ucapan kepada mama dan papa sementara, sejak kejadian semalam falinda tidak mau berbicara denganku bahkan ia mengabaikan setiap pesan yang aku kirimkan.." Tama begitu frustasi.

Tama masuk dan langsung merebahkan badannya ia malas untuk ke kantor bahkan ia juga masih memikirkan ucapan Jessica tadi malam bahwa ia menuntut untuk aku nikahi sesuai janjiku dulu.." Tama bingung dengan janji yang pernah ia ucapkan kepada Jessica.

"Bagaimana aku menjelaskan tentang falinda jika dia adalah istriku,"

Tama begitu pusing memikirkan itu semua, jujur saja ia menambah beban berat untuknya apalagi hatinya merasa di lema akan perasaan yang sebenarnya milik siapa, kebingungan Tama dan juga sikap Tama yang sedikit plin-plan akan membuat salah satunya terluka bahkan dirinya akan merasakan penyesalan yang tiada Tara.

"Dasar bos sialan jam segini belum datang juga, apa semalam mereka melakukan itu.." pikir Felix yang menunggu tama sampai jam segini belum datang juga.

"Apa saking enaknya sehingga mereka melakukan sampai pagi, dasar sialan, " makinya lagi.

Felix berusaha menghubungi ponsel Tama tapi tidak ada jawaban sama sekali membuat ia menjadi frustasi sendiri bagaimana Tidak hari ini adalah pertemuan penting, tapi sapi jam segini belum datang juga, sehingga Tama menunda pertemuan itu,

Felix yang masih menimang ahirnya pun langsung bergegas pergi ke apartemen Tama untuk melihat apakah masih di sana atau di apartemen wanita itu...

"Baru sehari si sundel itu datang sudah mengacaukan pekerjaan, bagaimana jika sudah lama mungkin perusahaan ini akan segera bangkrut.." ucapnya dengan nada marah dan langsung beranjak pergi.

"Kamu jaga sebentar saya akan menjemput bos, jika ada klien yang mencari tolong suruh tunggu sebentar saya Tidak lama.." ucap Felix kepada sekertaris Tama.

"Baik pak nanti saya sampaikan.." dengan hormat sang sekretaris Tama langsung mengangguk.

Felix tergesa-gesa menuju lantai bawah ia langsung masuk kedalam mobil dan langsung bergegas ke apartemen Tama, ia akan melihat di sana dulu dan jika belum ketemu ia akan pergi ke apartemen wanita itu...

Ceklek

Pintu apartemen terbuka saat 30 menit dengan kecepatan tinggi Felix sampai juga di dalam apartemen Tama, ia langsung mencari Tama dan betapa terkejutnya ia melihat di kamar Tama, Tama sedang berbaring,

Tampa menunggu ia langsung melayangkan pukulan terhadap Tama yang terlelap itu..

Buk

buk.

"Bangun sialan..." Felix yang sudah di kuasai amarah Tampa babibu langsung menerjang Tama..

Tama jang masih terlelap pun terbangun dengan kesadaran yang belum sepenuhnya pulih...

"Apaan sih Lo..." Tama langsung terbangun dan duduk memegangi pipinya yang sakit akibat di tonjok oleh Felix..

"Kenapa... Sakit, bangun Lo jangan molor saja sudah dan berapa.." Felix yang masih berdiri di depan Tama..

"Punya dendam apa sih Lo datang-datang langsung terjang gue, gue salah apa sama Lo Felix..." ucap Tama yang tahu siapa yang sudah melukai nya..

"Dendam gue banyak sama Lo, jika pun ko gak terima dan pecat gue, gue gak takut..."

"Apaan sih Lo, kalo Lo mau marah kenapa harus tonjok gue sakit tahu..." Tama yang masih belum sepenuhnya mengerti..

"Apa lo mau tahu, apa dendam gue sama Lo..."

dengan mengangguk Tama meminta penjelasan.

"Semalam Lo ke hotel ngapain sama si sundel, jawab pertanyaan gue.."

"Jangan bilang ko ikutin gue, dan kenapa nama Jesica menjadi sundel.." Tama yang masih merasa tidak bersalah.

"Tega ya Lo, berbuat yang tidak-tidak sementara Lo punya istri di rumah apa Lo gak kasian dengan istri Lo..."

"Lo kan tahu sendiri gue belum cinta sama Falinda, dan kenapa kalo gue jalan dengan Jessica, kan wajah kita sepasang kekasih."

"Otak Lo dangkal tam, tapi semoga saja Lo Tidak akan merasa bersalah nantinya, jika penyesalan nantinya datang di akhir maaf gue orang pertama yang akan tersenyum saat kehancuran Lo di depan mata.."

"Gak akan..."

"Sekarang Lo siap-siap klien yang dari luar sudah menunggu kita, jika Lo gak mau hadir terpaksa gue batalin, dan jangan menyesal jika Lo rugi, bukan perusahaan gue juga..." setelah berucap seperti itu Felix pergi dari apartemen Tama, karena ia begitu muak melihat tingkah Tama yang sulit untuk di kendalikan..

1
Lee Mba Young
knp gk di photo trus kasih falinda biar buat bukti perselingkuhan.
kl falinda ttp bertahan ya perempuan pling bodoh, bertahan krn cinta pa krn harta, secara kn suaminya kaya.
dinikahi lelaki kaya kl mkn hati tiap hari ya ogah lah, mnding cpt cerai upgrade diri jd wanita sukses, jd nnti bisa dpt jodoh yg lbih keren.
Lee Mba Young
ya cm wanita oon ae mau bertahan dng suami yg gk cinta, mending cerai bhgia diri sendiri. kl gue sih jelas ogah bnget mnderita demi orang lain, kcuali orang itu cinta dan sayang ma kita lain lagi.
hidup cm sekali dah penyakitan mnding cerai sembuhin diri hidup bhgia paling tidak seandainya gk sembuh bisa menikmati hidup dng bhgia.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!