19+
Pertemuan mereka tidak pernah direncanakan, kejadiannya terlalu cepat memicu permusuhan juga Entahlah apa yang salah dia tak mengingat nya sama sekali. Yang terakhir kalinya antara mereka.
Berbagai konflik terjadi saling menyakiti dan rasa bersalah, serta cinta tersimpan dalam hati. Akankah mereka bersama atau akan berpisah.
Ini kisahnya mohon di skip aja jika tak suka jika suka di like aja.. author tak mau banyak komentar tapi terimakasih sudah mampir dan like juga vote and gift.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sumi Yati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Kabar
Thomas memapah Afrizal menuju ke kamar yang di boking nya sementara tangannya menggandeng Andita yang juga mengikuti mereka dari samping melalui lorong kamar. "Have fun together." Thomas menggoda nya dengan kedipan mata menyorong tubuh Afrizal.
Andita ditarik Afrizal langsung menutup pintu kamar, Thomas terkekeh geli langsung berlalu begitu saja. Bibirnya langsung menciumi wajah Andita. Dia kewalahan menghadapi situasi ini, Afrizal selalu dominan jika dalam bercinta dengan nya.
Andita melepaskan pakaiannya kala wajahnya dicium, jari lentiknya membantu melepaskan pakaiannya Afrizal. Saling mengabsen dan mengeksplorasi setiap jengkal tubuh pasangannya.
Afrizal jongkok mengangkat kaki satu dan di tumpukan ke bahunya. Langsung aja dia menyedot di bagian favoritnya. Andita melenguh badannya melenting bersama semburan cairan itu.
Afrizal bangkit dan langsung menyatukan mereka bersama memacu bersama ke puncak nirwana. Hingga kenikmatannya mendera bersama mereka berpelukan dalam posisinya berdiri. Kaki Andita membelit di pinggang sehingga memudahkan Afrizal bergerak maksimal.
Afrizal menggendongnya menurunkan ke ranjangnya lalu ia bergerak lagi dan lagi. Bermacam gaya ia lakukan untuk memburu kesenangan dan kepuasan surgawi nya.
Andita mengerang nikmat, tubuhnya sakit semua di libas Afrizal tanpa ampun, tanpa jeda sedikit pun. Afrizal mengejan untuk ke sekian kalinya dan ia pun mengakhiri nya langsung menarik selimutnya membawa tubuhnya Andita yang hanya terdiam memejamkan matanya.
"Kita nginap di sini sayang sampai kau pulih. Maaf." Bisiknya lalu mengecup pelipisnya. Andita tak bereaksi badannya lunglai kala Afrizal menariknya ke dalam pelukannya.
"Sayang, hei.. " Afrizal menepuk-nepuk pipinya perlahan tak ada reaksinya. Lelaki itu langsung mengenakan pakaiannya, meraih ponselnya.
"Thomas panggil kan dokter wanita, Andita pingsan. Cepatlah!" Teriak Afrizal lalu mematikan sepihak.
Thomas yang asyik tertidur terbelalak mendengar suara perintah sahabat nya. Dia pun memanggil seseorang setelah mendial nomor di ponselnya.
Afrizal mondar mandir menunggu dokter memeriksa tubuh Andita. Wajahnya cemas, "Rileks dia mungkin hanya kecapean karena olahraga panas kalian" Bisik Thomas seraya menepuk bahu sahabat nya.
"Maafkan saya, Tuan. Lebih baik Anda membawa nya ke dokter kandungan, dia yang akan menjelaskan tentang keadaan ini lebih lanjut. Saran saya kurangi aktivitas nya panasnya. Karena dugaan saya Beliau sedang hamil juga stamina tubuh kurang vit. "
"Jadi itulah sebabnya beliau pingsan saat melakukan ritual nya." Dokter muda wanita itu canggung menjelaskan tentang keadaan Andita, sesekali membuang pandangan mata nya.
Thomas menggoda dengan kerlingan nakal ke Afrizal, "Selamat. Apa yang kau inginkan telah terkabul. Semoga dia bisa menerimanya dengan lapang dada. Secara kalian.."
Afrizal berdehem menetralisir kekikukan nya memberikan peringatan kepada Thomas untuk tutup mulut nya. Karena masih ada dokter muda itu. "Baiklah saya mohon pamit, saya sudah menjelaskan tentang semua nya ", Wanita itu pun keluar dari kamar hotel.
"Well, bagaimana perasaan nya menjadi seorang lelaki sejati? Bakal punya anak, keponakan ku jika perempuan pasti cantik seperti dia." Gumam Thomas seraya tersenyum menatap Andita.
"Jaga pandangan mata mu! Pergilah, kau tak dibutuhkan!" Usir Afrizal menatapnya sengit.
"Ck. Dasar habis manis sepah di buang. Dasar manusia kaku tak berperasaan." Runtuk Thomas menggerutu dengan berjalan keluar meninggalkan mereka berdua di kamar.
Afrizal duduk menghadap sang belahan hati nya. " TERIMAKASIH ATAS HADIAH INI SAYANG." Ucapnya sambil mengecup tangan Andita. Andita masih belum sadar, ia masih menggosok lengan juga kakinya dengan minyak kayu putih.
Brak. Dada Selina Kyle Walker turun naik menahan amarahnya, ia melempar ponselnya hingga membentur kaca riasnya hingga hancur lebur bersama kaca yang berserakan di lantai.
"Bagaimana cara nya dia lolos dari kejadian itu? Aku menjebaknya dan menunggu semalaman dia tak muncul. Rupanya ada yang ikut campur dalam urusan ku. Kau mau main-main oke aku ikuti langkah nya."
"Kau akan menyesal karena beraninya mengusikku. Kita lihat saja dan Afrizal kau akan menjadi milikku selamanya." Selina Kyle Walker menyeringai menatap wajah cantik nya diantara cermin rias yang masih menempel di tempatnya.
Sementara itu di Cafe miliknya Adam, duduk melingkar Thomas, Dante dan Adam. "Ada apa kau nyuruh kita kumpul?" Tanya Hisyam yang terakhir kalinya datang ikut bergabung duduk bersama.
"Kita harus mengucapkan selamat kepada Afrizal, dia akan menjadi seorang Ayah. Istri nya hamil. Mereka honeymoon ke dua di hotel tersebut. Tempat hari jadi pernikahan mu Hisyam."
Kalimat Thomas membuat Adam tertegun menatapnya dalam diam. Hatinya berdenyut nyeri padahal dia berharap Afrizal bosan dan meninggalkan Andita. Nyatanya? Mereka berbulan madu lagi?
"Andita pingsan kelelahan karena di sodok sampai merem melek sama Afrizal. Jadi karena itu lah kita baru tahu jika dia sedang hamil."
"Afrizal menjelaskan tentang keadaan nya yang tidak ada gejala seperti umumnya ibu hamil. Makanya dia shock berat tak bisa berkata-kata lagi saat dokter menjelaskan tentang nya."
"Ini resep baru? Boleh dong bungkus, biar sekalian aku anter ke rumah nya Afrizal. Ya buat buah tangan lah pengen banget tahu kabar barunya." Ucap Thomas menatap ke Adam.
"Bukankah dia memperkejakan chefs yang skill nya lebih tinggi dari chefs nya Adam? Kau mau mengolok-olok teman kita?" Tanya Dante yang dia tahu jika Adam menaruh hati pada Andita.
"Ck. Hanya buah tangan tak perlu barang mahal baper aja Bos." Sahut Thomas santai. Adam tersenyum kecut melihat pertengkaran antara mereka.
Sedangkan yang lainnya hanya mendengarkan nya saja. Mereka juga tahu Adam cinta bertepuk sebelah tangan. Dan memilih untuk diam menghargai perasaan nya.
"Sudahlah jika kau bersikeras aku akan menyuruh orang menyiapkan nya, sebentar." Adam dengan ogah-ogahan bangkit dari duduknya berjalan ke pantry memesan makanan buat dibawa ke rumah Afrizal.
"Tega kau, bikin dia terpojok gitu. Semestinya kau menyemangati nya ", Celetuk Hisyam kesal.
"Justru aku menyadarkannya realita agar dia tak terlalu jauh berangan-angan. Sudahlah dia datang." Sahut Thomas tak kalah sewot.
"Sebentar lagi dikirim ke sini, jadi pada ke rumah nya ya? " Tanya Adam memandang semuanya.
"Boleh lah , kita numpang makan malam bersama ya, kan?" Sahut Dante. Semuanya mengangguk mengiyakan
"Baiklah sepakat semua nya kita ke sana. Nanti kalian ikut aja di belakang mobil ku." Ucap Thomas bersemangat karena usulnya telah di setuju oleh semua temannya.
Pegawai Adam datang memberikan paper bag yang berisi makanan juga minuman hasil produk Cafenya. Mereka pun keluar bersama menuju parkiran mobil.
Tak lama mobil mewah milik mereka berarak-arak menuju ke kediaman milk Afrizal yang ada di pinggir kota. Rumah mewah yang sangat mencolok yang memiliki jasa pengamanan yang ketat.
Begitu sampai pintu gerbang masuk dibuka lebar karena sebelum nya Thomas meminta ijin si pemilik untuk bertandang ke rumah.
amalan nya apa..end nya siapa
mungkin mak kau pun murahan 🤣🤣🤣
xada rasa penyesalan selepas merogol anak dara org yg ternyata masih bervirgin