Aluna sejak lama memendam rasa pada kakak kelasnya hingga beberapa tahun setelah lulus sekolah, Aluna kembali di pertemukan dengan pria yang ia kagumi itu, pertemuan mereka begitu rumit dengan berbagai kesalahpahaman yang akhirnya memberikan jalan bagi mereka agar terus bertemu. Lalu bagaimana kisah selanjutnya? Apakah mereka akan bersama atau akan ada penghalang bagi perasaan Aluna?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamu Tau Alasannya?
Keesokan harinya, Mama Jihan daan Aluna bertemu di cafe dekat rumah sakit. "Maafin Tante ya karena udah ngajak kamu ketemuan mendadak gini," ucap Mama saat Aluna baru saja datang.
"Gapapa kok Tante, lagian ini juga Aluna istirahat jadi gak ganggu sama sekali," ucap Aluna.
"Mama cantik," ucap Darrel dan tentunya Aluna terkejut mendengar hal itu.
"Iya ya Mama Cantik," ucap Mama Jihan.
"Kok panggilnya gitu?" tanya Aluna.
"Kata Tante Fiola manggilnya harus Mama soalnya kan sebentar lagi Tante cantik mau jadi Mamanya Darrel," ucap Darrel dan Aluna pun tersenyum mendengarnya.
"Jadi gimana Lun, kamu mau konsep pernikahannya yang gimana?" tanya Mama Jihan.
"Sebenarnya Luna pengen yang sederhana aja Tante, mungkin kita pemberkatan aja udah gak usah pesta karena kan Aluna juga gak punya keluarga yang harus diundang ke pernikahan Luna. Tapi, itu terserah sih, mungkin dari pihak Kak Alvin yang mau mengadakan pesta juga gapapa, tapi yang jelas Luna gak akan ngadain pesta," ucap Aluna.
"Tante sih justru ikut kamu sama Alvin, kalau kalian gak mau pesta juga gak masalah. Soalnya tadi sebelum kesini, Tante sempat tanyain Alvin mau kayak gimana dan Alvin juga bilang kalau dia mau pemberkatan aja tanpa ada pesta gitu," ucap Aluna.
"Kalau gitu nanti biar Luna sama Ka Alvin aja yang urus masalahnya pemberkatan Tante," ucap Aluna.
"Yaudah, kalau kamu ada apa-apa dam buruh bantuan Tante, kamu jangan sungkan-sungkan buat bilang loh ya," ucap Mama Jihan.
"Iya, Tante. Terimakasih ya," ucap Aluna dam diangguki Mama Jihan.
Setelah bertemu dengan Mama Jihan, Aluna pun kembali ke rumah sakit karena jam istirahat akan selesai, baru saja Aluna melangkahkan kakinya menuju ruangannya tiba-tiba Via menghadangnya.
"Ada apa?" tanya Aluna.
"Ini," ucap Via dengan menunjuk sebuah foto di ponselnya.
Aluna pun mengambil ponsel milik Via dan melihat foto tersebut, "Kamu dapat darimana?" tanya Aluna.
"Dapat darimana gak penting, tapi siapa pria yang ada di foto ini maksudku yang pakai kemeja biru bukan Dokter Joshua?" tanya Via.
"Sini aku jelasin," ucap Aluna lalu membawa Via pergi ke ruangannya.
"Sekarang jelasin," ucap Via.
"Jadi, pria itu pacarku," ucap Aluna.
"Dia juga yang ngirim bunga itu?" tanya Via dan diangguki Aluna.
"Tapi, kenapa ada Dokter disitu?" tanya Via.
"Aku juga gak tau kenapa Dokter ada disana, tapi yang jelas saat itu Dokter Joshua sudah berjanji gak akan ngedeketin aku lagi," ucap Aluna.
"Apa karena Dokter Joshua tau kalau kamu udah punya pacar makanya Dokter Joshua mengundurkan diri?" tanya Via.
"Kamu yakin Dokter Joshua mengundurkan diri?" tanya Aluna.
"Emangnya gak bener ya?" tanya Via.
"Gak tau, makanya aku mau mastiin aja ke kamu," ucap Aluna.
"Oke bentar, aku bakal pastikan informasi ini bener atau gak," ucap Via dan keluar dari ruangan tersebut.
Tak lama setelah itu Via datang dengan heboh. "Bener kata kamu Lun kalau Dokter Joshua ternyata dipecat dan bukan mengundurkan diri," ucap Via.
"Kamu tau alasannya?" tanya Aluna yang juga penasaran alasan dibalik pemecatan Joshua.
"Kalau itu aku gak tau, tapi sepertinya ada orang dalam yamg sengaja memecat Dokter Joshua. Gila sih padahal Dokter Joshua kan pacarnya Dokter Ria yang anaknya direktur rumah sakit," ucap Via.
"Oh iya, sama info lagi yang aku dapat tau tadi," ucap Via.
"Apa?" tanya Aluna.
"Ternyata Dokter Joshua dan Dokter Ria itu gak putus, tapi ada yang bilang Dokter yang mutusin secara sepihak tanpa persetujuan dari Dokter sih," ucap Via.
"Gak paham aku sama hubungan Dokter Joshua dan Dokter Ria," ucap Aluna.
"Sama aku juga gak paham, udah deh kita balik kerja aja udah masuk juga," ucap Via fan diangguki Aluna.
.
Disisi lain, Alvin dibuat uring-uringan karena beberapa berkas yang harusnya sudah siap saat evaluasi bulanan ternyata belum siap dengan alasan waktu pengerjaannya yang terlalu singkat.
"Apa perlu saya yang mengerjakannya, kalau gutu untuk apa saya pekerjakan kalian semua. Ini adalah pertama kalinya saya tidak mendapatkan apa-apa dalam evaluasi bulanan," ucap Alvin.
"Terutama kamu Joseph, apa yang sudah kamu lakukan sampai-sampai proyek di kota B belum juga ada perkembangan?" tanya Alvin.
"Saya akan lebih bekerja keras untuk itu presdir, saya juga sedikit kesulitan karena beberapa warga dan juga pejabat setempat menolak keras pembangunan padahal sebelumnya mereka sepakat untuk bekerjasama," ucap Joseph.
"Mereka sudah mendapat kompensasi sesuai kontrak bukan?" tanya Alvin.
"Iya, presdir bahkan mereka juga mendapat bonus dua kali lipat," ucap Joseph.
"Terus kau tanya ke mereka apa mau mereka sekarang?" tanya Alvin.
"Mereka beralasan jika pembangunan itu menyalahi aturan desa dan meminta kita menghentikan pembangunan dan pergi dari tempat itu," ucap Joseph.
"Ya sudah hentikan pembangunan dan pergi dari tempat itu," ucap Alvin.
"Presdir yakin? jika kita pergi perusahaan akan mengalami kerugian besar," ucap Joseph.
"Tidak masalah, hentikan proyek itu dan ambil kembali uang kompensasi yang sudah di dapatkan warga bahkan bonus yang mereka dapat dan jika mereka tidak bisa mengembalikannya lindas saja rumah mereka semua," ucap Alvin dan pergi dari ruang rapat.
"Gimana caranya? masa uya gue harus lindas rumah mereka?" gumam Joseph.
"Ish, maksudnya presdir itu dia gak mau tau pokoknya lo harus buat warga setuju bukan berarti presdir minta lo lindas rumah mereka," ucap Carly.
"Oh gitu ya," ucap Joseph.
"Lo ini masih gak ngerti juga dengan kata-katanya presdir," ucap Carly.
"Pusing banget gue," ucap Joseph.
"Sabar ya," ucap Carly.
Alvin pun sampai di ruangannya, "Bagaimana?" tanya Alvin.
"Sebenarnya tidak ada masalah selama pembangunan Tuan, hanya saja memang di tengah pengerjaannya warga menolak," ucap Roby.
"Untuk sekarang pembangunan berhenti?" tanya Alvin.
"Iya, Tuan. Sesuai dengan perintah Tuan beberapa hari yang lalu," ucap Roby.
"Selesaikan dulu masalah dengan majalah kita baru kita akan menentukan bagaimana kelanjutan proyek itu," ucap Alvin.
"Baik, Tuan," ucap Roby.
Saat tengah bergelut dengan pikirannya tiba-tiba ponselnya berdering menandakan pesan masuk, Alvin pun melihat isi pesan tersebut dimana Mama Jihan yang mengirim sebuah foto Aluna yang memangku Darrel.
Bisa langsung besok gak sih Aluna jadi menantu Mama, Mama gak sabar pengen punya menantu. Lihat Darrel seneng banget, Ghina sama Arif pasti bahagia lihat Darrel yang bakal punya Mama.
"Kak Ghina, Kak Arif. Lihat, Alvin berhasil dapatin perempuan yang sudah lama Alvin suka, Alvin harus menunggu selama ini untuk berani mendekatinya. Kak Ghina tau perempuan ini karena dulu Kak Ghina yang mengenalkan Alvin dengan dia, Alvin juga yakin kalau perempuan yang Alvin pilih bisa menjadi Ibu yang sayang dnegan Darrel seperti Kak Ghina," gumam Alvin yang tersenyum menatap foto tersebut.
.
.
.
Bersambung...
semangat💪💪🔥🔥🤸🤸