19+
Pertemuan mereka tidak pernah direncanakan, kejadiannya terlalu cepat memicu permusuhan juga Entahlah apa yang salah dia tak mengingat nya sama sekali. Yang terakhir kalinya antara mereka.
Berbagai konflik terjadi saling menyakiti dan rasa bersalah, serta cinta tersimpan dalam hati. Akankah mereka bersama atau akan berpisah.
Ini kisahnya mohon di skip aja jika tak suka jika suka di like aja.. author tak mau banyak komentar tapi terimakasih sudah mampir dan like juga vote and gift.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sumi Yati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34.
Shania terjaga dari tidurnya setelah selesai percintaan mereka semalaman. Wanita bangun dalam keadaan polos di matras yang ada di studio foto milik Diaz. Sedangkan lelaki itu masih terlelap membelakangi nya.
Shania terpesona bahu kekar miliknya Diaz, ia juga ingat betapa liarnya dia begitu menginginkan nya. Ia yang memulainya dan lelaki itu merespon setelah pelepasan keduanya untuk kali pertamanya.
Diaz malu-malu mau saat ia mencumbui nya semalam, " Awalnya saja malu-malu lalu, lihatlah kau bahkan mendominasi setiap inci tubuh ku!" Batin Shania puas.
Ia bangkit mengenakan pakaiannya tanpa membersihkan diri di kamar mandi. Ia pun pulang dengan taksi online. Bahkan ia sengaja mengangkang di depan sopir taksi itu saat dia curi-curi pandang melalui spion.
"Jika kau punya uang kau boleh nikmati tubuh ku !" Kata Shania tersenyum menggoda nya.
Lelaki itu langsung membelokkan mobilnya ke hotel melati terdekat yang dia kenal.
"Ayo nona segini cukup kan?" lelaki itu memberikan uang merah berjumlah dua puluh lembar dari dompetnya.
Dan isinya langsung kosong.
"Short time kamar kau yang bayar." Sahut Shania.
"Deal." Jawab lelaki itu langsung mengecup bibir Shania setelah itu mereka turun bersama, sebelum nya lelaki itu menuju ATM di sebelah kanan hotel itu.
Dan mereka check in, langsung saja pria itu menyergapnya melancarkan aksinya. Bahkan ia tak jijik bau tubuh Shania yang berkeringat semalaman setelah bergelut dengan Diaz.
Lelaki itu langsung melakukannya tanpa pemasangan karena Shania masih lembab. Shania sudah tak memperdulikan nya lagi, wanita itu sudah gelap mata karena uang ia lakukan apa yang dia biasa lakukan. Toh lelaki itu tak mengenali nya dan hanya sepintas lalu.
Shania menahan keram perutnya karena persetubuhan kasar client nya. Mau Bagaimanapun ia juga suka dan menikmatinya. Dia bahkan lupa dalam keadaan hamil muda, Shania hanya mendesah nikmat dibawah lelaki berumur itu.
Badannya tambun juga tak tampan namun Shania suka karena permainan nya sesuai dengan keinginan nya. Shania menikmati saat melayani kekasihnya dulu selain mapan lelaki itu sangat mendominasi.
"Ini enak sekali ganteng... Akh.." Shania bahkan tak malu berteriak nyaring.
"Kau mau melayani ku cantik jika aku bosen dengan istriku.. Kasi nomor mu.. Aku kasih harga ok deh .." Rayu sang pria.
"Jika satu bulan kasih uang jajan 10 atau lebih oke saja.. Satu Minggu dua kali deh aku layani.." Jawab Shania ditengah *******.
"Baiklah kau mau kan ? Jangan khawatir aku punya bisnis lain selain driver online. Aku kasih 20 setiap bulan. Kita ketemu seminggu dua kali di sini hmn..." Tegas si pria dengan menghentak keras.
Shania memberikan kode sudah waktunya mereka pisah. "Sudah sayang...Akh.." Dan selesai lah mereka melakukannya puas tak puas mereka harus menyudahinya sesuai kesepakatan.
Shania mengenakan pakaian nya dan kembali Drivernya mengantarkan nya ke apartemen nya. Sebelum berpisah mereka bertukar slavina dan nomor ponsel nya. Shania lega karena Afrizal belum datang menemuinya, wanita itu langsung membersihkan diri baru kemudian tidur saja.
Afrizal menatap wajah lelaki di hadapannya lebih muda dan ia yang mengajarkan agama padanya. Bahkan hukum hubungan antara dua jenis dan zina, Afrizal menangis sesenggukan teringat peristiwa saat ia merenggut paksa Andita, perlakuan kasar nya juga hubungan antara dia dan Shania di masa lalu dan sekarang.
Apa saja yang sudah dia lakukan di masa lalu, siapa saja yang ia sakiti. Dia memiliki dua wanita yang keduanya hamil. Banyak sekali yang ia abaikan dan ia selalu bersikap arogan.
"Yang lalu biar berlalu sekarang adalah masa anda mengerti semuanya dan mulai melakukan hal sesuai ajaran nya."
Afrizal mendengar penjelasan demi penjelasannya dan ia mulai berjanji akan melakukannya. "Cari orang untuk mengawasi Shania dan menjaganya agar dia tak mendapatkan kesulitan karena ia berbadan dua."
Perintah Afrizal membuat asisten nya tersenyum, pasalnya dia sudah mendapatkan buktinya jika wanita itu licik dan memiliki niat tak baik pada bos nya.
Di berikan tablet yang dipegangnya, Afrizal mengerutkan keningnya namun ia menyentuh keypad dengan lincahnya dan melihat hal-hal yang berkaitan Shania.
"Jadi kau yakin jika anak itu bukan milikku?" Tanya Afrizal dan sang asisten mengangguk mengiyakan.
"Insting saya Tuan. Mari kita lihat belakang ini ia ada si studio foto dan hotel melati. Kami akan memasang jebakan dan akan di dapat Vidionya Minggu ini." Jelas nya.
"Bagus. Lebih cepat lebih baik. O, ya Minggu depan agenda kan berkunjung ke lima panti asuhan juga. Kita akan melakukan itu setiap tahun nya acara gathering tiap tahun kita lakukan dua tahun sekali, dana nya kita alokasikan untuk panti asuhan itu dan kesejahteraan karyawan."
Asisten nya tersenyum pasalnya bos nya yang acuh lebih memilih bersenang senang sekarang berubah religius. Bahkan ikut berjamaah bergabung dengan karyawan nya di musola yang ada di perusahaan tempatnya bekerja.
Afrizal juga tak melewatkan waktu shalat fardhu, jika ada meeting di luar ia akan mampir ke masjid terdekat di setiap perjalanan nya.
Andita menata hidangan untuk makan malam, dia tak menyadari bahwa Afrizal sudah di dekatnya mengamati pergerakannya sedari tadi. Afrizal mendekat dan Cup. Lelaki itu langsung mencium bibir Andita.
"Aku merindukan mu terimakasih sudah memasak makanan untuk aku. Aku mandi dulu baru makan." Ucapnya sambil mengecup bibirnya sekali lagi dan berlalu meninggalkan nya.
Andita terpaku karena perlakuan Afrizal kepadanya dan merupakan perjuangan berat bangun pagi bagi suaminya yang pemalas dan bolong bolong menunaikan ibadah nya. Namun ia senang karena akhirnya ia mengerti kewajibannya.
Andita memilih pakaian dalam juga pakaian santai untuk suaminya diletakkan di ranjang kemudian ia pun berlalu kembali ke ruang makan menunggu nya.
Afrizal menatap pakaian nya di ranjangnya, ia tersenyum menatap nya dikenakannya kemudian ia turun tanpa menyisir rambut nya. Hanya dirapikan dengan jemarinya. Senyum manis dia dapatkan dari Andita, sudah dua hari lalu wanita itu melayaninya dengan senyuman manisnya.
Afrizal duduk dan Andita mulai menyeduh nasi beserta lauk-pauk kemudian baru dia, lagi Andita mendapati Afrizal berdoa sebelum makan ,senyum disudut bibirnya tak luput dari penglihatan Afrizal.
Lelaki itu hanya pura-pura tidak tahu, mereka makan dalam suasana hening seperti sebelumnya, karena ia berjanji jika Andita tak memulainya maka dia tak memaksa.
"Akhir pekan kita makan malam di luar ya? Kamu jemput aku ke kantor dengan mobilmu? Kau masih ingat kantor suami mu bukan ?" Goda nya.
Andita memilih mengambil piring kotor dan mencucinya. Andita memilih menghindar dari godaan suaminya sejujurnya dia suka perubahan pada Afrizal.
amalan nya apa..end nya siapa
mungkin mak kau pun murahan 🤣🤣🤣
xada rasa penyesalan selepas merogol anak dara org yg ternyata masih bervirgin