NovelToon NovelToon
Kembalinya Permaisuri Buruk Rupa

Kembalinya Permaisuri Buruk Rupa

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Identitas Tersembunyi / mengubah sejarah / Perperangan / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita
Popularitas:4.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Arlingga Panega

Dikehidupan pertamanya, dia adalah seorang teroris yang paling kejam, dan terus diburu oleh pihak kepolisian diseluruh dunia. Tangannya telah merenggut ribuan nyawa orang yang tak berdosa.

Namun petualangannya berakhir saat pesawat yang dia tumpangi terbang menukik dari ketinggian jelajah 35.000 kaki.

Siapa yang menyangka, jika jiwanya akan masuk kedalam tubuh seorang permaisuri yang lemah dan juga buruk rupa. Sanggupkah dia mengubah kehidupan malang yang dialami oleh pemilik tubuh yang ditempatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 28

Jenderal ketiga mulai meraung, matanya semakin memerah, dia benar-benar sangat kesal dengan provokasi yang dilakukan oleh kedua orang wanita yang saat ini berada di hadapannya.

Bahkan Kaisar Yu Qing San sama sekali tak mengeluarkan suara, pria nomor 1 di kekaisaran feniks emas itu sejak tadi terus saja memperhatikan tingkah yang dibuat oleh permaisuri dan juga pelayan setia milik permaisurinya itu.

Dalam hati Kaisar Yu Qing San saat ini, dia benar-benar begitu bangga dengan permaisurinya. Apalagi saat melihat bagaimana cara Wei Wei mulai bertarung, dia pun menyadari jika pelayan itu mendapatkan pelatihan yang sangat keras dari Huang Yue Li.

Kaisar Yu Qing San mulai memperhitungkan Wei Wei dan juga kedua orang pelayan yang lainnya, untuk bisa dia rekrut dan dijadikan jenderal kekaisaran feniks emas, dirinya yang selalu saja bertarung dalam setiap medan perang, akhirnya menemukan bibit-bibit baru yang merupakan manusia-manusia yang sangat unggul dan memiliki kemampuan luar biasa, dalam fisik maupun serangan.

Sebagai seorang Kaisar, tentunya dia tidak akan pernah membiarkan ketiga orang pelayan itu, hanya menjadi seorang dengan kasta rendah di kekaisarannya, apalagi kemampuan dari ketiga orang wanita itu memang cukup patut untuk diacungi jempol, selain memiliki ketahanan fisik yang sangat kuat, mereka juga memiliki jurus-jurus yang sangat ampuh untuk bisa membinasakan musuh.

Bahkan ketiganya sama sekali tidak memiliki belas kasih terhadap pasukan lawan, mereka membabat habis setiap lawan yang datang tanpa sisa, bahkan tebasan dan juga tikaman yang dilakukan oleh ketiga orang wanita itu benar-benar tepat di titik buta musuhnya.

"Apakah kalian berdua akan terus bertarung dan tidak membiarkan zhen untuk memperlihatkan kemampuandan juga cara zhen selama ini bertempur di medan perang?" tanya Kaisar Yu Qing San.

Permaisuri Huang Yue Li langsung saja berdengus, dia benar-benar merasa jika saat ini kesenangannya diganggu oleh suaminya itu. Bahkan saat ini dia belum puas untuk mengolok-olok jenderal ketiga dari kekaisaran macan putih itu.

Apalagi melihat Wei Wei yang hingga saat ini masih menunjukkan aura membunuh yang sangat kuat, sehingga Huang Yue Li merasa jika ucapan yang dilontarkan oleh kaisar Yu Qing San itu tidak tepat pada waktunya.

Akhirnya dia pun memelototkan matanya ke arah Kaisar Yu Qing San. "Apakah kau tak bisa membiarkan permaisurimu ini bersenang-senang sebentar yang mulia? Lihatlah! Bahkan Wei Wei saja sejak tadi masih ingin bermain-main dengan Jenderal ketiga dari kekaisaran macan putih itu." ucap Huang Yue Li sambil menunjuk wajah pelayan setianya, yang saat ini mulai menunjukkan seringaian kejam.

Kaisar Yu Qing San tertegun mendengar ucapan dari permaisurinya, dia pun berkali-kali mengorek telinganya untuk memastikan jika apa yang dia dengar adalah kenyataan.

Permaisuri Huang Yue Li mengatakan jika saat ini dirinya tengah bersenang-senang dan Wei Wei tengah bermain dengan Jendral ketiga kekaisaran macan putih.

Sementara sang jenderal saat ini kembali meradang saat mendengar ucapan dari permaisuri kekaisaran feniks emas itu, dia benar-benar sangat kesal karena ternyata hanya dianggap permainan oleh kedua orang wanita yang saat ini menunjukkan wajah sinis padanya.

"Dasar sial! Kedua wanita ini harus secepatnya aku lenyapkan!" gumam sang jenderal sambil mengepalkan tangannya.

Dia pun mulai kembali melesatkan serangan ke arah Wei Wei, namun sepertinya gadis pelayan itu saat ini ingin menikmati sebuah permainan yang lebih seru, sehingga dia tak langsung membunuh jenderal ketiga kekaisaran macan putih itu, meskipun dia sanggup untuk menggunakan satu serangan saja, agar bisa melumpuhkan kekuatan dari sang jenderal.

Wei Wei mengimbangi setiap serangan yang dibuat oleh jenderal ketiga kekaisaran macan putih itu, sambil menunjukkan senyuman sinis. Hingga akhirnya suara denting pedang pun kembali terdengar dengan sangat nyaring, saat bilah pedang yang ada di genggaman tangan Wei Wei beradu dengan milik jenderal ketiga kekaisaran macan putih itu.

Trang...

Trang...

Trang...

Suara pedang beradu mulai memekakan telinga, saat ini Wei Wei terus saja membuat serangan-serangan kecil pada jenderal kekaisaran macan putih itu, hingga akhirnya tubuh sang jenderal dipenuhi oleh sayatan-sayatan pedang milik Wei Wei.

Sedangkan gadis pelayan itu belum mendapatkan luka sedikitpun, hal itu tentu saja membuat sang jenderal menjadi semakin geram, sejak tadi Wei Wei terus saja mengelak dari setiap serangan yang dilakukannya, sedangkan dia saat ini telah merasakan perih dan juga sakit di seluruh tubuhnya, akibat dari sayatan-sayatan yang dilakukan oleh Wei Wei.

Bahkan saat ini terlihat tubuh bagian perut Jenderal ketiga kekaisaran macan putih itu mulai terdapat luka menganga, akibat tebasan pedang yang cukup kuat dari tangan gadis pelayan itu.

Wei Wei sepertinya sengaja ingin membuat Jenderal ketiga kekaisaran macan putih itu kelelahan, dia terus saja berkelit dari satu tempat ke tempat lain, meloncat dari satu titik ke titik lain dan membuat serangan-serangan kecil yang akhirnya tubuh sang jenderal itu dihiasi dengan hasil karya tangan Wei Wei.

"Kau terlihat benar-benar sangat tampan dengan pakaian yang compang-camping seperti itu! Bahkan jika kau mengatakan bahwa dirimu adalah seorang jenderal kekaisaran, saat ini tak akan pernah ada yang bisa mempercayai ucapanmu. Kau lebih pantas disebut seorang pengemis ataupun gelandangan, dibandingkan dengan seorang jenderal." ucap Wei Wei kembali melayangkan provokasinya pada sang jenderal kekaisaran yang saat ini mulai kelelahan.

Sedangkan gadis pelayan itu sama sekali belum merasakan apa-apa, bahkan stamina tubuh yang dimilikinya masih sama stabil seperti pertama kali dia memasuki pertarungan. Hal itu tentu saja membuat sang jenderal semakin berang.

Bagaimana bisa gadis pelayan itu memiliki stamina yang begitu bagus? sementara dirinya saat ini sudah mulai ngos-ngosan, karena terus saja melayangkan serangan demi serangan yang mematikan ke arah gadis itu.

Wei Wei mencibir ketahanan fisik yang dimiliki oleh Jenderal kekaisaran yang ternyata hanya bertahan selama beberapa jam saja, bahkan dibandingkan dirinya yang hanya merupakan seorang pelayan, masih memiliki stamina yang sangat kuat tanpa merasa kelelahan sedikitpun.

"Apa kau lelah, jendral? Kau seperti seorang pria tua saja! Bahkan kita baru bertarung beberapa waktu, tapi lihatlah nafasmu bahkan sudah terengah-engah." cibir Wei Wei.

Sang jenderal pun memelototkan matanya, gadis pelayan di hadapannya ini terlalu lancang, bahkan dia memiliki mulut yang sangat tajam, sehingga setiap kata-katanya benar-benar menusuk ke dalam hati dan membuat sang jenderal merasa semakin dipermalukan.

Dia pun bertekad akan terus menyerang gadis itu hingga bertekuk lutut di hadapannya, namun Wei Wei tak memperdulikan apapun, yang dipikirkan oleh sang jenderal. Baginya saat ini yang terpenting adalah terus memprovokasi lawan yang saat ini ada di hadapannya, agar dia semakin sering melakukan kesalahan, sehingga dirinya bisa terus memberikan ukiran-ukiran dengan sayatan pedang yang berada di dalam genggamannya.

Dia sangat senang melihat banyaknya darah bercucur dari tubuh sang jenderal ketiga kekaisaran macan putih itu, saat ini Wei Wei bahkan terlihat semakin menggila, begitu Indra penciumannya mulai merasakan bau darah segar yang semakin lama semakin terasa amis.

Namun itu bagaikan hembusan angin segar untuk sang gadis pelayan yang mulai kembali menunjukkan jiwa psikopat yang haus darahnya itu.

1
Nat
Ceritanya Bagus dn sngt menarik.. Semangat Author jgn prnh bosen, mnuliskan karya" yg bagus.
𝑙𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎 𝑒𝑙𝑒𝑠𝑦𝑎✨💖
𝙥𝙚𝙧𝙩𝙖𝙢𝙖 𝙢𝙖𝙢𝙥𝙞𝙧 𝙠𝙚𝙨𝙞𝙣𝙞, 𝙗𝙖𝙧𝙪 𝙡𝙞𝙖𝙩 𝙗𝙡𝙢 𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙝𝙖𝙩𝙞 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙗𝙡𝙣𝙜 𝙛𝙞𝙭 𝙣𝙤𝙫𝙚𝙡 𝙗𝙖𝙜𝙪𝙨 𝙞𝙣𝙞 😅/Joyful//Joyful/
Novishane
Luar biasa
Pendak Wah
Kejam!!!
Azril Parmen
Luar biasa
Pendak Wah
kaisar Lin Jun salah dlm memilih lawan hhhhhh
Pendak Wah
hhhhhh aku rasa ini terlalu berlebih-lebihan Thorr 😁😁🙏🏻🙏🏻
hehehe tp aku suka
Pendak Wah
mereka yg berperang aku yg kelelahan Thorr 😁😁
Pendak Wah
wah" aku merasa seakan-akan ikut dlm peperangan itu Thorr Hhhhh
Pendak Wah
wah aku patut memberi Acungan Jempol seribu untuk mu Thorr karyamu sangat" menakjubkan 😍😍😍🤩🤩🤩👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Pendak Wah
karyamu sangat" menakjubkan Thorr 👍👍👍👍
Martin Karnarukma
Luar biasa
Pendak Wah
Hhhhh menarik memang sangat" menarik Thorr
Pendak Wah
wah" hebat Thorr, aku seakan-akan ikut andil dlm Cerita mu
hehehe menarik Thorr
Pendak Wah
wah ceritanya menarik nih
hehehe... Selamat ya Thorr
Muhamad Hasbi
Luar biasa
Dey
keren
Melani Susantika
Luar biasa
Ulil Nur Qomariyah
Semangat truus thor... lope lope Sekeboon ..💙💙💙
Arlingga Ve Mustafa🇮🇩🇹🇷: terima kasih banyak dukungannya,,, 🙏🙏
total 1 replies
Hanifah
aku ngak ketemu cerita ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!