Angela Zhang,seorang gadis yang duduk dibangku SMA,dia adalah gadis yang sangat cantik tapi misterius,dia dijuluki 'gadis bisu' oleh semua teman-teman sekolahnya karna tidak pernah berbicara,tapi guru-guru mengatakan bawah angela tidak bisu. Lantas apa yang menyebabkan angela tidak ingin berbicara seperti teman-temanya yang lain? Tenggara maicel,seorang murid laki-laki yang dijuluki pentolan sekolah,ketua geng,dan orang paling ditakuti disekolah,bisa berbuat seenaknya karna ank pemilik sekolah,dia kerap dipanggil gara,meski nakal dan urakan tapi dia disebut pangeran sekolah oleh murid-murid perempuan,karna ketampananya yang mampu memikat siapapun. Namun gara tiba-tiba tertantang dengan seorang gadis bisu,yang tidak tertarik dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohammad Alfarizi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ulang tahun angela
Angela memasuki kelasnya,dia berjalan kearah mejanya tapi dia mengerutkan keningnya saat melihat diatas meja ada makanan dan minuman,dia melihat sekitar menatap teman-teman kelasnya yang sibuk dengan kegiatan masing-masing.
"Nggak mungkin dari mereka,tapi dari siap?"Gunam angela kebingung,ingin bertanya tapi dia tidak sedekat itu dengan teman-temannya.
"Angela," Panggil sala satu teman kelas angela,membuat angela menoleh dengan alis terangkat,tanda bertanya ada apa. "Tadi ada yang bawain makanan ini katanya buat lo,katanya kiriman tapi ngak tau dari siapa,"beritaunya kemudian pergi dari sana.
"Apa bu amelia?tapi kenapa dirahasiakan?dan tadi juga ketemu,"gunam angela yang tidak yakin jika itu bu amelia.
Angela memberekan makanan itu lalu neletakkan dilaci mejanya,takut nanti jika guru datang dan melihatnya,angela juga tidak berani makan karena tidak tau dari siapa,takutnya bukan untuk dirinya tapi malah dia makan.
Hingga tak lama guru datang dan memulai pelajaran,lagi-lagi ada tugas kelompok,yang lain sudah sibuk mencari teman kelompok masing-masing,sedangkan angela hanya duduk diam dikursinya,tidak tau ingin satu kelompok dengan siapa karena masing-masing sudah memiliki teman kelompok.
"Masih ada yang belum dapat?angela?" Semua menoleh menatap angela yang duduk sendiri,mendapati pertanyaan dari guru angela hanya menggeleng.
"Saya akan memberikan tugas membuat makalah,kamu bisa sendiri?atau gabung dengan teman-teman kamu yang lain" Tanya guru lagi dijawab gelangan oleh angela lalu menunjukan satu tanggannya yang artinya ingin sendiri, "Baiklah,kalau begitu yang lain sudah siap dengan kelompok masing-masing,dengarkan penjelasan ibu untuk memahami tugas kalian nantu." Jelasnya kemudian memulai memberikan materi.
...****************...
Bel pulang sudah bunyi lima menit yang lalu didalam kelas sudah kosong,hanya ada angela yang baru bangkit dan berjalan keluar kelas,angela menyelusuro kordidor menuju ke luar gerbang,dia akan memutar untuk menuju kemotornya yang ada dibagian samping sekolah.
"Angela tunggu!!" Panggil gara mengejar angela,sesampainya dihadapan angela baru gara berhenti dan menghadang jalan,"Angela lo ikut gue kan?tadi udah janji." Tanya gara.
"Gue janji apa?" Tanya angela baik dengan menatap gara datar.
"Mau ikut gue sepulang sekolah,gue mau bawa lo kesesuatu tempat," jawab gara kemudian tanpa mendengaran jawaban dari angela dia langsung menarik-menarik tangan angela menuju kemotornya,dimana parkiran kini udah sepi,hanya ada beberapa motor yang memang masih tinggal,termasuk motor raka yang sedang ada tapat OSIS.
"Gara,"ucap angela pelan tapi masih bisa didengar oleh gara. "Ada apa?ini helm lo pake,"tanya gara menyerahkan helm kepada angela. "Gue bawa motor,"
"Oh iya,motor lo dimana?"tanya gara melihat sekitar,tapi tidak ada motor yang mirip dengan motor angela tadi pagi. "Belakang,"jawab angela.
"Belakang?belakang sekolah?"angela menganguk sebagai jawaban,bisa gara pastikan jika angel tadi lewat belakang masuk sekolah,pasti karena terlambat jadi angela lewat belakang.
"Nanti gue anterin ngabil disana,diluar juga kan?lo ikut gue dulu,"ucap gara lalu menghidupkan motornya dan meminta angela naik.
"Tapi," "Naik angel,"potong gara.
Angela dengan kesal naik ke belakang gara,menurutnya gara suka sekali pemaksaan,seenaknya dan tidak ingin di bantah,kadang angela kesal dengan sifat gara itu,padahal mereka tidak sedekat itu tapi gara tetap berlaku seenaknya.
Gara melajukan motornya keluar dari kawasan sekolah,entah kemana gara akan membawa angela karena jalanya tidak menuju kerumah angela,bisa dipastikan tempatnya jauh,untungnya angela tidak pusing karena orang tuanya sedang tidak dirumah,angela tidak takut dia hanya malas jika harus mendengar omelan sang papa dan tuduhan yang tidak-tidak dari sang mama,dan ujung-ujungnya angela kena hukuman lagi.
Beberapa menit kini mereka sudah sampai didanau yang tampak sejuk dan indah,mereka turun dan berjalan ke arah bangku panjang yang ada di pinggir danau, "lo tunggu disini sebentar," ucap gara kemudian dia bangkit.
"Mau kemana?" tanya angela. "Lo tunggu disini gue cuma sebentar,"jawab gara lalu pergi dari sana,angela hanya menghela nafas kemudian menoleh kembali menatap danau itu,meskipun siang hari tapi disana terasa sejuk karena dibawah pohon dan angin yang menerpa.
Sekitar lima menit gara kembali dengan sesuatu ditanganya,dia mendekat dan duduk di samping angela,"selamat ulang tahun angela." Ucap gara membuat angela kaget dan menoleh, "Gara."
"Selamat ulang tahun,semoga lo suka sama kuenya,"ucap gara menyodorkan kue itu untuk angela pegang. "Sebentar ya," ujarnya lalu mengeluarkan korek api dan membakar lilin yang bertulis tujuh belas.
"Tiup lilinnya,tapi sebelum itu kamu berdoa dulu," suru gara.
Angela menutup matanya lalu mulai berdoa dalan hati, "angela ingin bertemu bunda sekali lagi,dalam bentuk apapun,kembalikan dia atau angela yang menyusulnya,"doa angela dalam hati kemudian dia membuka matanya dan meniup lilin itu.
"Lo doa apa?" Tanya gara. "Rahasia," jawab angela.
"Lo pasti doa biar bisa bareng gue terus,"tebak gara. Angela menggeleng, "bukan,"jawab angela.
"Terus apa?lo nggak perluh malu sama gue,"tanya gara penasaran. "Gue berharap bisa ketemu bunda....Lagi," jawab angela dengan nada lirih di akhir kalimat,namun karena suasana sepi hanya ada suara angin,gara bisa mendengar semua ucapan angela.
"Bunda?apa bunda yang dimakam tadi ya?tapi kan sudah meninggal?jadi angela?tanya gara dalam hati benar-benar aneh dengan angela.
"Lo kenapa doa itu?" Tanya gara lagi karena penasaran. "Lo nggak perlu tau," Jawab angela tidak ingin gara tau semakin dalam tentang dirinya.
"Yasudah nie kuenya dipotong,"suruh gara menyerahkan pisau kepada angela.
Angela memotong kue itu kemudian pertama dia masukan kedalam mulutnya, "Kok lo makan sendiri!" Tanya gara.
"Emang kenapa?"tanya balik angela. "Biasanya potongan pertama untuk orang yang paling di sayang," ucap gara.
"Sudah tepat berarti,"ucap angela. "Maksudnya?lo sayang sana diri lo sendiri?" Iya,jawab angela.
"Tapi kan ada gue,maksudnya kalau lo mau kasi buat orang tua lo dulu ya bisa lo kasi ke gue sebagai perwakilan,"jelas gara.
"Gue cuma sayang bunda,dan gue yang makan sebagi perwakilan,kalau lo mau ini,"jawab angela kemudian memberikan kepada gara.
"Suapin kek,"sindir gara.
Angela menoleh dan menatap datar gara,melihat itu gara hanya mendengar,kemudian bersiap menyuapi dirinya sendiri tapi tiba-tiba tanganya ditahan oleh angela dan mengambil kue ditangab gara,kemudian menjulurkan ke depan mulut gara,langsung saja gara membuka mulutnya dan menerima suapan dari angela.
"Sebagai tanda terima kasih karena lo bawa gue kesini dan beliin gue kue," beritau angela. "Yaudah nggak papa."
"Lo tau dari mana gue ulang tahun?"Tanya angela.
"Emm gue..ya dari data siswa,bokap gue kan pemilik sekolahan jadi nggak susah buat gue," jawab gara bohong,jelas dia tidak akan kepikiran mengetahui ulang tahun angela lewat data-data siswa,namun nyatanya dia mendengar saat dimakam tadi waktu mengikuti angela.
"Kenapa lo sampai repot-repot cari tanggal ulang tahun gue?" Tanya angela lagi.
"Itu,sebenarnya gue ngaj sengaja liat sih waktu cek data siswa," Jawab gara yang lagi-lagi berdusta.
Angela tidak lagi bertanya meskipun jawaban gara terdengar tidak masuk akal," Terima kasih gar udah kasih gue kue dan ucapin ulang tahun,karena gue nggak dapat itu dari siapa pun termasuk keluarga gue." Ucapnya kalimat terakhir dalam hati.