Dibunuh oleh suaminya sendiri dikehidupan sebelumnya, lalu dia kembali sebelum semua pengkhianatan dari sang suami dia rasakan.
Kembali untuk membalas rasa sakit dan kematiannya dengan cara yang cantik, memabalas dengan begitu tenang namun mematikan.
"Aku tidak akan menyia-nyiakan kehidupanku lagi. Kau pernah membunuhku demi wanita itu, jadi aku akan membuatmu dan wanita itu bersama menikmati apa yang pernah aku rasakan!"
Jangan lupa memberi dukungan pada karya-karya Ana ya 😄
Dukungan kalian memberikan semangat untuk Ana.
Terima kasih atas semua dukungan-dukungan kalian 🙏😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Raja Kin kini tengah duduk bersama dengan Pangeran Hong Zhao Yan, kedua matanya menatap wajah putranya yang selalu tertutup oleh penutup wajah, karena terdapat bekas luka.
"Apa bekas lukamu tidak bisa dihilangkan?" ucap Raja Kin.
"Saya tidak suka menghilangkan atau menambahkan sesuatu yang ada pada wajah saya,"
"Tetapi kau...."
"Apakah Yang Mulia sudah mempunyai pilihan atas syarat yang saya katakan kemarin?"
Raja Kin terlihat tidak senang ketika Pangeran keempat membahas persyaratan yang membuatnya kesal itu. Sebab tentu saja persyaratan itu membuatnya sulit mengambil keputusan.
"Jika Yang Mulia tidak bisa memenuhinya, saya akan bertemu dengan Kaisar Chen. Saya tidak ingin...."
"Baik, aku menyetujui persyaratanmu! Tetapi kau tetap harus kembali setiap satu tahun sekali,"
Pangeran keempat menatap Raja Kin.
"Aku tidak bermaksud apa-apa, tetapi mendiang Ibumu pasti...."
Brak!
Pangeran keempat berdiri dan menatap Raja Kin dengan tajam.
"Jangan pernah menjadikan Ibuku sebagai alat untuk mengendalikan saya lagi, Yang Mulia! Jika tidak, percaya atau tidak, saya akan menghancurkan kerajaan Kin ketika saya kembali lagi!" seru Pangeran keempat yang membuat Raja Kin sangat terkejut.
Pangeran keempat berjalan pergi meninggalkan Raja Kin, kedua tangannya mengepal dengan kuat mengingat apa yang telah terjadi pada dirinya dan juga Ibunya.
Raja Kin sendiri mengeratkan rahangnya, tadinya dia ingin membuat Pangeran keempat mengunjungi kerajaan Kin setelah menikah dengan Putri Jian Ying, karena dengan begitu, Putri Jian Ying bisa melihat putranya yang lain, dan bisa memilih salah satu putranya sebagai suami kedua.
Namun tindakannya yang membawa nama Ibu dari Pangeran keempat, membuat Pangeran keempat menjadi marah dan sekarang dia semakin tidak ingin kembali ke kerajaan Kin, apapun alasannya.
...----------------...
Jian Ying dan A Ying keluar dari istana, karena dia ingin memesan beberapa barang.
Namun saat mereka berada di tengah pasar, Jian Ying seperti melihat Pangeran Hong berjalan dengan cepat ke suatu tempat.
"A Yin, kita ikuti Pangeran Hong!" ucap Jian Ying yang mempercepat langkah kakinya.
A Yin yang berada di belakang, segera mengikuti Jian Ying dengan sedikit berlari.
"Hong Zhao Yan! Pangeran Hong Zhao Yan!" ucap Jian Ying dengan suara sedikit keras.
A Yin sangat terkejut ketika mendengar Jian Ying memanggil Pangeran Hong, hanya dengan namanya saja.
Pangeran keempat yang merasa namanya dipanggil, menoleh. Dia melihat Jian Ying tengah berjalan dengan cepat ke arahnya.
"Hahhh, hahhh!"
Napas Jian Ying terdengar seperti hampir habis, karena mengejar Pangeran Hong yang berjalan sangat cepat.
"Putri Jian Ying, apa yang kau lakukan di sini, lalu kenapa kau memanggilku...."
Jian Ying melambaikan tangannya, agar pangeran keempat berhenti berbicara.
"Kau....jalanmu kenapa sangat cepat sekali?" ucap Jian Ying terengah-engah.
Pangeran keempat mengerutkan keningnya, "Apa kau mengikutiku?"
"Tidak, tidak. Aku hanya tidak sengaja melihatmu, dan ingin menyapamu. Tetapi kau...kau berjalan sangat cepat,"
Pangeran keempat hanya diam sambil melihat Jian Ying yang berusaha mengatur napasnya.
"Lebih baik kita masuk ke dalam salah satu rumah makan, sepertinya kau sangat kelelahan," ucap Pangeran keempat.
Jian Ying hanya mengangguk.
Akhirnya Pangeran keempat dan Jian Ying pun berjalan menuju rumah makan terdekat.
"Jian'er!"
Suara yang sangat familiar bagi Jian Ying terdengar, namun Jian Ying pura-pura tidak mendengarnya.
"Jian'er!"
Jian Ying berbalik saat lengannya ditarik oleh seseorang yang manggilnya.
Tuan muda Dao, orang yang sejak tadi memanggil Jian Ying, tersenyum saat Jian Ying menatapnya.
"Akhirnya kau keluar dari istana, aku...aku sangat merindukanmu, Jian'er," ucap Dao Ming An.
"Tuan muda Dao, apakah kita begitu dekat, sehingga kau memanggilku dengan panggilan seperti itu?"
"Ji.... Jian'er, aku tahu aku salah. Aku benar-benar minta maaf padamu, aku...."
Plak!
Jian Ying menepis tangan Dao Ming An dengan keras, sehingga tangan itu terlepas dari lengannya. Kedua mata Jian Ying juga menatap Dao Ming An dengan tajam.
Mendapat penolakan dari Jian Ying, Dao Ming An merasa sangat geram, terlebih mereka saat ini tengah berada di depan banyak orang.
"Ji.... Jian'ee jangan seperti ini, kita...."
"Tuan muda Dao, mohon jaga bicaramu! Saat ini pernikahan kita sudah dibatalkan, jadi aku mohon agar kau bisa bersikap lebih hormat dan tidak lagi sembarangan memanggil!" ucap Jian Ying dengan keras.
Semua orang yang berada di sekitar mereka menatap Dao Ming An dengan tatapan menghina, mereka juga mulai berbisik sambil menatap putra Perdana Menteri Dao itu.
Sementara Pangeran keempat hanya diam, "Jadi dia laki-laki yang sebelumnya akan menikah dengan Putri Jian Ying?"
Mendengar ucapan Jian Ying yang cukup keras, Dao Ming An semakin kesal, dia mencoba meraih tangan Jian Ying, namun sayangnya sebelum tangan itu berhasil meraih tangan Jian Ying, sebuah tangan kekar memegang tangan Dao Ming An.
"Kau, beraninya kau ikut campur urusanku dengan Jian Ying! Apa kau tidak tahu siapa aku?" ucap Dao Ming An seraya menatap Pangeran keempat.
"Tuan, Putri Jian Ying berkata jika hubunganmu dengannya sudah tidak ada, pernikahan kalian telah dibatalkan. Tindakan anda yang seperti ini, bukankah bisa membawa kepala anda ke tiang gantungan?"
Kedua mata Dao Ming An membulat mendengar perkataan Pangeran keempat.
"Dia adalah calon istriku! Sampai kapanpun, aku yang akan menjadi suaminya!" ucap Dao Ming An dengan lantang.
Pangeran keempat menatap Jian Ying, "Ying'er, apakah benar begitu?"
Jian Ying sempat terkejut mendengar Pangeran keempat memanggilnya dengan nama kecilnya, namun dia segera bersikap biasa.
"Tentu saja tidak, pernikahanku dan tuan muda Dao sudah dibatalkan. Jadi, apa yang tuan muda Dao katakan tadi, semuanya tidak benar, terlebih Ayah Kaisar sudah menetapkan hari pernikahan kita berdua," ucap Jian Ying.
Dao Ming An menatap Jian Ying dan Pangeran keempat bergantian, "Ka....kalian berdua...."
"Tuan, apakah anda sudah mendengarnya? Jadi, tolong di lain waktu panggil Ying'er dengan sebutan Yang Mulia Putri, karena kau hanyalah rakyat biasa di depannya, bukan lagi calon suaminya!" Pangeran keempat melepaskan tangan Dao Ming An dengan cukup keras.
Pangeran keempat meraih tangan Jian Ying lalu membawanya pergi dari tempat itu, meninggalkan Dao Ming An yang menatap mereka dengan tidak percaya.
"Mereka, dia...dia memanggil Jian'er dengan nama kecilnya, nama yang tidak boleh disebut oleh orang lain, selain...tidak, ini tidak mungkin. Mereka tidak mungkin,"
Dao Ming An menggelengkan kepalanya, seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat dan dengar.
Sementara Jian Ying sendiri hanya bisa diam saat dirinya dibawa oleh Pangeran keempat, pergi meninggalkan tempat dimana Dao Ming An berdiri.
jadi lahiranya agak susah