Pemuda itu membuka matanya untuk pertama kali di Benua Wu Dian.
Dan entah apa yang merasukinya, tetapi semenjak mendapatkan Deity System, tujuan pemuda itu hanya satu— menjadi Dewa Pedang!
Menjadi Dewa Pedang bukan hal mudah, terlebih lagi belakangan ini mulai terasa hal yang janggal seperti ...
Siapa aku ... sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Devourer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 020: Bertemu Kembali (Revisi)
Jangan lupa like, komen, dan vote yah.
Selamat membaca :)
***
Sadar bahwa situasinya tidak bagus, Yan Peng segera melompat turun dan berlutut di depan gadis bercadar ungu tersebut, begitu juga Huo Quan dan Zhong Nian.
“Mohon maafkan kelancangan saya!” ucap Yan Peng dengan sepenuh hati.
‘Sial, kenapa orang Tanah Suci Sheng Yan ada di sini? aku benar-benar sial jika menyinggung perasaannya!’ Punggung Yan Peng mulai berkeringat dingin.
“Hmm, tidak usah omong kosong lagi,” Gadis bercadar ungu itu sudah muak berbicara, jadi dia langsung berbalik dan melihat Tian Yan ... tapi dia merasa sedikit aneh.
‘Di mana semua artefak di tempat ini?’ gadis tersebut terlihat kebingungan, tapi dia tidak memedulikannya lagi.
“Hei, ayo kita pergi dari sini!” ujar gadis bercadar ungu.
Tapi Tian Yan tidak menjawabnya, “Berikan aku 100 keping emas yang kau janjikan, Kaisar Yan!” Tian Yan memandang Yan Peng dengan tenang.
Yan Peng merasa sangat kesal dalam hatinya, tidak mau bergabung, tapi ingin enaknya? apakah generasi muda begitu angkuh saat ini?
Tapi Yan Peng tidak berani membuat masalah, terlebih ada orang dari Tanah Suci Sheng Yan.
Cepat-cepat dia mengeluarkan dua kantung berisi emas dari cincin ruangnya dan memberikannya kepada Tian Yan.
“Apa kau sudah puas sekarang? ayo pergi,” tanya dan ajak gadis bercadar ungu tersebut.
“En,” Tian Yan mengangguk dan mengikuti gadis bercadar ungu tersebut dari belakangnya.
***
Berjalan sampai di tengah kota, gadis bercadar ungu tersebut tiba-tiba menghentikan langkah kakinya dan berbalik ke arah Tian Yan ... tapi seketika dia langsung mematung.
“Bagaimana bisa dia menghilang? bukankah tadi ada bersamaku,” gadis tersebut mengernyitkan keningnya dan pergi untuk mencari Tian Yan.
....
Di dalam sebuah gang sempit, Tian Yan menghela nafas lega, lalu kali ini dia mengubah wujudnya menjadi seorang pemuda tampan berambut coklat.
“Dengan begini, orang-orang tidak akan bisa mengenaliku lagi!” Tian Yan tersenyum puas.
Perjalan kali ini benar-benar menguntungkan banyak, bukan hanya hadiah misi yang sangat besar, tapi hasil menukar artefak juga menghasilkan jutaan poin.
“Aku sebaiknya mencari tempat yang bagus untuk kultivasiku—”
“Aku tahu tempat yang bagus, apa kau ingin ikut, muridku!”
Tiba-tiba perkataan Tian Yan dipotong, Tian Yan berpikir bahwa suara ini sangat familiar, jadi dia langsung mengangkat kepala dan melihat ada seekor kucing yang melihatnya dari atas genteng.
“Bagaimana bisa kau ada di sini!? Bagaimana juga bisa kau mengenaliku!?” Tian Yan tampak kaget.
Kucing ini adalah kucing hitam yang dia temui dulu saat perjalan ke Kekaisaran Yan.
“Ckckck, bukankah sudah tugas seorang guru untuk mengawasi muridnya?” Kucing Hitam meloncat ke bawah, ke hadapan Tian Yan.
“Kau hanya seekor kucing, tidak pantas menjadi guruku!” cibir Tian Yan, lalu berjalan pergi ke luar gang sempit itu, tapi si Kucing Hitam terus membuntuti dirinya dari belakang.
....
Kali ini wajah Tian Yan sudah sangat kesal, padahal dirinya sudah keluar dari Ibu kota kekaisaran dan tiba di dalam hutan, tapi kucing hitam tersebut terus saja membuntutinya dari belakang.
“Bisakah kau berhenti mengikutiku?”
“Tidak!”
“Lalu, bisakah kau berhenti berkata bahwa aku muridmu?”
“Akan aku pikirkan.”
“...” Tian Yan terdiam dan terus berjalan, hingga akhirnya dia memikirkan kata-kata yang bagus dibenaknya.
“Jika kau tidak mengikutiku, aku akan memberimu ikan go—”
Panggg!
Badan Tian Yan langsung disundul dengan kepala Kucing Hitam hingga terpental ke tanah.
“Aku bukan kucing! Aku adalah Harimau Kegelapan yang perkasa dibandingkan kalian manusia rendahan!” Kucing itu naik ke atas badan Tian Yan dan berbicara dengan arogan di depan wajah Tian Yan.
‘Sial, seberapa kuat tubuhnya ini? bahkan bisa menjatuhkan ku dalam satu gerakan ...’ batin Tian Yan.
“Bisakah kau turun dari atasku?”
“Hmm, tentu saja bisa, tapi kau harus berjanji menjadi muridku!”
“Persetan, bahkan sampai matipun aku tidak akan mengangkat seekor kucing menjadi guruku!” Tian Yan akhirnya memaksakan dirinya untuk berdiri dan mengibas-ngibaskan pakaiannya yang kotor.
“Jadi itu alasanmu, lalu bagaimana jika begini ...”
Tian Yan masih sibuk membersihkan pakaiannya sehingga dia tidak memperhatikan kucing hitam tersebut, jadi ketika selesai membersihkan pakaiannya, dia punya waktu untuk melihat ke arah Kucing Hitam.
“...” Tian Yan mematung seketika, membuka mulutnya dan menutupnya kembali, tidak tahu harus berkata apa.
Adik kecilnya di bawah juga sedikit mengeras ketika melihat wanita tanpa busana yang berdiri tanpa rasa bersalah sedikitpun di hadapannya.
‘Sistem, belikan 1 set pakaian!’
[Baik!]
***
“Hah, apa kau tidak malu?” Tian Yan saat ini berjalan di tengah hutan dengan wajah yang penuh keluhan kepada wanita berambut hitam di sampingnya.
Yah, dia adalah kucing hitam tersebut, namun saat ini mengubah penampilannya menjadi manusia.
“Hei, ini pertama kalinya aku berubah menjadi wujud manusia, kenapa kau menyalahkanku!” keluh wanita tersebut.
“Ahkkk ...” Tian Yan merasa seperti ingin bertarung dengannya,
“Pokoknya jagalah etikamu ke depannya!” kata Tian Yan dengan nada tegas.
“Hmm, kenapa aku harus menuruti keinginanmu, kau kan murid ku!” sanggah wanita tersebut.
“Yah, dan satu lagi ...” Tian Yan tiba-tiba menghentikan langkah kakinya dan menatap wanita itu dengan tajam, “Aku bukan muridmu!”
“Haaah? bukankah kau mengatakan kau tidak akan mengangkat kucing menjadi guru? sekarang wujudku sudah mirip dengan manusia!”
“Ughh ...”
Tian Yan tidak tahu harus berkata apa lagi. Namun, tiba-tiba dia memikirkan suatu ide di dalam benaknya.
“Kalau begitu kita jadi teman saja, bukankah itu lebih baik?” Tian Yan bertanya dengan nada santai.
“Teman? apa itu sejenis makanan?” tanya wanita tersebut.
“Kau, jangan bilang kau tidak tau arti teman?” Tian Yan memandangnya dengan tidak percaya.
“Umm, kau tahu ... aku hanya tinggal sendirian saja sejak dahulu,” wanita tersebut memainkan kedua jari telunjuknya, agak malu.
“...” Tian Yan terdiam sejenak.
“Teman adalah sebuah hubungan antar satu dan lainnya yang cukup dekat, kau sudah paham?” jelas Tian Yan.
“Ohhhh ...” Wanita tersebut membuka mulutnya sedikit dan mengangguk mengerti.
“Kalau begitu, aku akan menjadi temanmu!” ungkap wanita tersebut.
“Ya, ngomong-ngomong siapa namamu?” tanya Tian Yan, karena mereka berdua adalah teman, tentu saja harus mengenal satu sama lain.
“Aku adalah Ratu Harimau Kegelapan!” jawabnya dengan senyum bangga.
“Bukan itu, namamu yang aku tanya.”
“Namaku ...” Wanita tersebut menutup matanya, mengingat kembali memorinya yang sudah terkubur sangat lama, lalu dia membuka matanya.
“Benar, namaku adalah Huang Yun!” ungkapnya.
“Nama yang bagus!” puji Tian Yan.
Wajah Huang Yun sedikit memerah, ini kali pertama namanya dia dipuji oleh seseorang manusia.
“Aku adalah Tian Yan!”
“Tian Yan ... baiklah, kalau begitu kita resmi menjadi teman, Tian Yan!” ujar Huang Yun.
“En,” Tian Yan mengangguk, entah kenapa dia cukup senang mendapatkan teman pertamanya di dunia ini.
***
“Oh, yah. Kita sudah berjalan cukup lama, jadi ke mana tujuanmu?” tanya Huang Yun.
Saat ini keduanya sudah tiba 1 mil jauhnya dari Kekaisaran Yan.
“Hmm, tentu saja kita harus selalu berhati-hati sebelum mengeluarkan sesuatu yang berharga!” Tian Yan tidak menjawab, tapi menasehatinya.
Huang Yun mengangguk, selama perjalanan dia sudah terus menerus mendengar nasihat-nasihat mengenai cara menjadi manusia yang baik dari Tian Yan hingga dia pun lelah.
« Bersambung! »
Jangan lupa tinggalkan like, komen, dan vote yah. Terima kasih telah membaca :)