Tepat dihari pernikahannya Ivana malah kabur melarikan diri, niat hati ingin memberitahukan hal tersebut pada kedua orangtuanya. Calantha justru dipaksa untuk menggantikan posisi Ivana sebagai mempelai pengantin wanitanya.
Rowan, pria sejuta pesona yang terpaksa menikahi Cala hanya untuk balas dendam karena Ivana telah menabrak istrinya hingga meninggal dunia.
Tapi bagaimana jadinya jika ternyata pernikahan yang berkedok balas dendam yang dilakukan oleh Rowan itu justru mengungkap satu persatu rahasia keluarga yang selama ini ditutup rapat-rapat?
Simak kelanjutan ceritanya...
⚠️jangan lupa buat terus kasih dukungan dengan like, komen dan vote🌹⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 32
Sudah satu bulan lamanya Mom Riana dan Dad Riko menginap dimansion Rowan. Keduanya benar-benar ingin melepas rindu dengan putri kandung mereka. Menghabiskan setiap momen bersama dengan Cala dan Rowan sebelum akhirnya minggu depan mereka sudah harus kembali ke luar negeri.
Seperti pagi ini, Cala bangun lebih awal untuk membantu mom Riana memasak didapur. Sedangkan, Dad Riko berolahraga dihalaman rumah bersama Pak Seto.
"Cala.." Panggil mom Riana seraya menuangkan masakannya kedalam piring
"Ya mom?" sahut Cala
"Bagaimana hubungan pernikahan kamu dengan Rowan? Apa anak nakal itu sering menyakiti mu hm?" tanya Mom Riana penasaran, pasalnya selama ini ia sudah menahan untuk tidak bertanya hal demikian pada Cala karena itu merasa mengganggu privasi mereka. Tapi karena sangat penasaran dan takut jika Rowan akan menyakiti putrinya, akhirnya pertanyaan itu terlontar dari bibirnya.
huft...
Cala menghela nafas panjang, ia tak menyangka jika dirinya anak dari keluarga konglomerat terpandang nomor satu di negaranya. Yang lebih membuat Cala tak menyangka adalah jika suaminya hanya anak angkat.
Cala mengulas senyum tipis, kemudian ia menggelengkan kepalanya.
"Tidak mom". Jawab Cala berbohong, tidak mungkin kan ia mengatakan yang sebenarnya jika Rowan dulu sering menyakiti nya. Bersikap dingin dan cuek padanya. Bukankah itu akan menjadi aib untuk keluarga kecilnya sendiri?
"Syukurlah, kalo anak bandel itu nyakitin kamu langsung bilang sama mommy biar mommy kasih pelajaran sama dia". Ucap Mom Riana
"Iya mom".
Tak lama setelah itu, Dad Riko masuk lewat pintu samping. Pria paruh baya itu mengenakan kaos oblong dan celana training panjang. Tubuhnya masih terlihat segar bugar meskipun usia nya sudah tak lagi muda.
Lihatlah, dada Dad Riko masih terlihat bidang dan perutnya juga tidak buncit melainkan berbentuk kotak-kotak karena Dad Riko tak pernah melewatkan olahraga. Dan kebiasaan itu juga turun pada Rowan.
Yap, Rowan juga tak pernah melewatkan olahraga nya, maka dari itu jangan heran jika ia memiliki stamina yang bagus dan tubuh yang sangat sehat.
"Masak apa nih?" ujar Dad Riko lalu berjalan mendekati istri nya yang tengah menghidangkan hasil masakannya dengan Cala keatas meja makan.
"Udang asam manis kesukaan Daddy dan Rowan". Jawab Mom Riana
"Daddy tau, ini bukan mommy yang masak tapi Cala..." imbuhnya
"Oh ya ?" cicit Dad Riko tak percaya
"Iya dad". Sahut Mom Riana sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
Kemudian, Dad Riko menatap masakan itu dengan mata yang berbinar seolah tidak sabar untuk mencicipi makanan kesukaannya dengan Rowan itu.
"Kelihatannya enak nih, ya sudah Daddy bersih-bersih dulu setelah itu kita sarapan bersama. Dimana Rowan ?" tanya Dad Riko penasaran, karena sedari tadi ia tidak melihat lelaki itu.
"Mungkin masih tidur dad, biar Cala bangunkan". Ujar Cala
"hmm.. Bangunkan suamimu itu, setelah itu kita sarapan bersama. Ada yang ingin Daddy bicarakan juga dengan kalian". Kata Dad Riko setelah itu ia segera melangkahkan kakinya menuju kamar, tak lupa Dad Riko menyematkan satu kecupan di pipi kiri Riana sebelum beranjak pergi.
"Daddyy!!" tegur mom Riana merasa tak enak hati karena suami nya itu langsung mencium nya begitu saja dihadapan Cala.
Mendengar teriakan istrinya, Dad Riko terkekeh gemas dan segera berlari masuk kedalam kamar menghindari amukan mom Riana.
Cala yang melihat itu hanya bisa mengulas senyum tipis. Didalam hati nya berandai-andai, andai saja Rowan memperlakukannya seperti dad Riko memperlakukan mom Riana, pastinya dia akan menjadi wanita paling bahagia dan bersyukur.
"Cala..." mom Riana memanggil putrinya yang terlihat melamun.
"Ah ya mom?"
"Kenapa melamun ? Maafin Daddy kelakuan Daddy ya, dia memang seperti itu". Kata Mom Riana
Cala mengulas senyum tipis, " Gak papa mom".
"Ya sudah kamu coba kamu lihat Rowan sudah bangun apa belum", titah mom Riana
"Oke mom".
Setelah itu, Cala bergegas melangkahkan kakinya menuju kamar.
Ceklek ....
Cala membuka pintu kamarnya dengan perlahan takut menganggu tidur Rowan. Dan, benar saja suaminya itu masih memejamkan matanya dengan posisi tengkurap diatas ranjang.
Sejak kedatangan mom Riana dan Dad Riko kemansion kedua nya kini tidur sekamar, hal itu membuat hubungan Cala dan Rowan semakin dekat meskipun belum terlalu intens karena Cala yang masih membatasi dirinya dari Rowan sejak kejadian malam itu, ia masih trauma. Tapi Rowan juga tidak tinggal diam, ia tetap berusaha terus mendekatkan dirinya dengan Cala dan meluluhkan hati istrinya itu.
Cala berjalan kearah balkon lalu membuka tirai gorden. Seketika cahaya matahari pagi masuk kedalam kamar dan sinarnya menyilaukan mata Rowan yang masih terpejam. Lelaki itu menggeliat.
"aahh" erangnya nya seraya membuka kedua matanya perlahan dan membalikkan posisi tidurannya
Mendengar suara Rowan yang terbangun, Cala pun langsung berbalik badan menatap suaminya itu yang tetap terlihat tampan meskipun baru bangun tidur.
Rowan menegakkan tubuhnya lalu bersandar diheadboard ranjang, matanya menyipit menatap Cala yang masih berdiam diri didekat balkon.
"Pagi.. Kamu sudah bangun?" sapa Rowan bertanya dengan suara serak khas bangun tidur
"Hmm.." jawab Cala berdehem
"Mommy meminta ku untuk membangunkan mu, kita akan sarapan bersama", sambung nya
"Hmm... Kemarilah". Titah Rowan seraya melambaikan tangannya meminta Cala agar mendekat
"Ada apa?" tanya Cala bingung, ia lalu berjalan kearah Rowan dan..
Grep..
Lelaki itu langsung menarik tangan Cala dan membuat istrinya itu terjatuh diatas pangkuannya. Ia langsung melingkarkan kedua tangannya memeluk Cala dengan erat.
"Rowan!" pekik Cala terkejut
"Lepasin". Pintanya seraya menarik tangan Rowan yang melingkar dipinggangnya.
Lelaki itu tak menggubrisnya, ia malah menenggelamkan wajahnya diceruk leher Cala dan menghirup aroma wangi yang begitu menenangkan dari tubuh istrinya.
"Rowan lepasin!" berontaknya dari pelukan itu.
"Biarkan seperti ini sebentar saja Cala". Ucap Rowan
mendengar itu, Cala tak lagi memberontak dan membiarkan Rowan seperti itu sampai lelaki itu puas.
"Cala.. Tidak inginkah kita memperbaiki hubungan ini? Aku minta maaf atas sikap ku yang dulu, aku benar-benar menyesal". Lirih Rowan berucap
Kemudian, ia menegakkan kepalanya lalu meraih dagu Cala agar menatapnya. Kedua mata mereka saling bertubrukan beradu pandang.
Cala bisa rasakan raut penyesalan dari netra tajam itu yang menatapnya dengan sendu.
"Aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi, hmm.. Mau kah kau mengulangi hubungan ini dari awal?" ucapnya dengan suara yang terdengar begitu lembut
"Aku tidak tau Rowan, aku masih butuh waktu". Tukas Cala lalu ia memutus kontak mata itu dan memalingkan wajahnya.
Mendengar itu, Rowan menghela nafas berat. Ia kembali menenggelamkan wajahnya diceruk leher Cala dan mengeratkan pelukannya.
"Aku akan tetap menunggu sampai kamu siap memulai hubungan ini dari awal Cala". Tukasnya
"Sekarang lepaskan aku, dan segera bersihkan dirimu setelah itu kita turun sarapan. Jangan sampai membuat mommy dan Daddy terlalu lama menunggu kita". Kata Cala
"hmm oke".
Bagai anak kerbau yang dicucuk tanduknya, Rowan langsung melepaskan pelukannya lalu menurunkan Cala dari pangkuannya.
"Tunggu sini, aku akan siapkan airnya".
Setelah mengatakan itu Cala langsung beranjak dari duduknya dan segera melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Selesai menyiapkan air untuk mandi Rowan, Cala bergegas keluar dari dalam kamar mandi untuk memanggil Rowan tapi tak sengaja ia tersandung kakinya sendiri dan membuatnya tersungkur jatuh.
"Aakhh..."
Braakkk...
Cala jatuh terduduk dilantai, mendengar suara teriakan istrinya Rowan yang sedang melihat ponselnya seketika langsung melemparkan benda pipih itu keatas ranjang kemudian ia bergegas berlari masuk kedalam kamar mandi.
"Cala, kamu tidak apa-apa?" tanya Rowan dengan cemas
"Perutku sakit..." rintih Cala seraya memegangi perutnya yang tiba-tiba terasa ngilu.
Mendengar itu, Rowan dengan sigap segera menggendong Cala dan memindahkannya keatas ranjang. Saat, ia akan mengangkat tubuh Cala, mata nya tak sengaja melirik sela kaki Cala yang tiba-tiba mengeluarkan darah.
"D-darah..."
Deg..