NovelToon NovelToon
Rawon Kesukaan Mas Kai

Rawon Kesukaan Mas Kai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Beda Usia / Keluarga / Karir / Cinta Murni / Angst
Popularitas:981
Nilai: 5
Nama Author: Bastiankers

Shana dan Kaivan, pasutri yang baru saja menikah lima bulan lalu. Sikap Kaivan yang terlalu perfeksionis kadang menyulitkan Shana yang serba nanti-nanti. Perbedaan sikap keduanya kadang menimbulkan konflik. Shana kadang berpikir untuk mengakhiri semuanya. Permasalahan di pekerjaan Kaivan, membuatnya selalu pulang di rumah dengan amarah, meluapkan segalanya pada Shana. Meski begitu, Kaivan sangat mencintai Shana, dia tidak akan membiarkan Shana pergi dari hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bastiankers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 16

“Pfffft…” Kaivan menahan tawa sambil mengaduk bubur rawon milik Shana. “Ini bubur, kan? Enak kok.”komentarnya dengan wajah memerah. Tidak berani menatap wajah sangar Shana saat ini. 

“Beneran? Ih, Mas … jangan kibulin aku deh. Udah sini aku buang,”rengek Shana hendak meraih mangkok. Namun, Kaivan dengan cepat menepis tangannya. “Mas!”

“Serius, Shana.” Wajah Kaivan akhirnya mendongak. Dan tawanya yang tertahan tadi langsung meledak. 

Bibir Shana maju beberapa senti dengan tangan yang dilipat di dada. Matanya menghujam keras wajah Kaivan yang menertawainya. “Mas!”

Masih dengan sisa tawa, Kaivan terperangah melihat Shana yang sudah membawa mangkok dan hendak membawanya kembali ke dapur. Kaivan segera meraihnya kembali. Membuat wajah Shana pias dan meradang. Dia tidak terima jika kali ini Kaivan akan menertawainya lagi.

“Sensi amat, sih..?”tanya Kaivan.

“Ya gimana nggak sensi. Usaha aku berjam-jam, hanya dapat ledekan kamu aja,”pungkas Shana.

Kaivan terkekeh, “Oke. Maaf, ya, Sayang..?” Dia berdeham sebentar, “Aku tuh sebenarnya ketawa. Karena ingat tadi indung khawatir sama kamu. Dia pikir perut kamu sakit makanya suruh aku buru-buru pulang. Nggak taunya …”

Kalimat ledekannya tidak berani keluar. 

“Kenapa? Lanjutin aja. Mau ketawa, kan?” Mata Shana melotot-lotot. Seakan-akan mata itu akan keluar dan menggelinding. 

Bukannya takut, Kaivan malah melepaskan tawa lagi. Dia sampai memegangi perut saking keram perutnya. Dan ketika Shana memalingkan wajah, Kaivan segera menghentikan tawanya.

“Tapi, serius loh. Ini enak. Serius,”ujar Kaivan sambil menyendok nasi. 

Sebenarnya Shana tidak ingin gampang luluh dengan lelaki itu. Apalagi Kaivan sudah puas menertawainya. Tapi, melihat bagaimana lahapnya Kaivan menikmati rawon yang sudah menjadi bubur itu, membuat perasaan Shana senang. Jadi, “Beneran enak?”

Kaivan mengangguk. Dia menyuapkan nasi dan beberapa daging rawon yang setidaknya masih bisa terselamatkan di depan bibir Shana. Shana memakannya. 

Dan, benar. Rawonnya enak. 

“Ini … berapa lama kamu rebus dagingnya?”tanya Kaivan sambil melirik sekilas.

Shana mencelos. Dia memicingkan matanya lagi. “Mas, aku nggak terima kalau kamu ledekin lagi. Seenaknya kamu puji-puji aku, membawa aku terbang tinggi, lalu dengan satu hentakkan kamu jatuhkan aku. No!”

Kaivan terkekeh, lalu menyuapkan nasinya lagi. “Aku bukan mau ledekin,”pungkasnya. “Jadi? Berapa lama?”ulangnya.

Shana tampak berpikir. Matanya menengadah demi mengingat dari jam berapa dia merebusnya. “Mungkin sekitar … enam jam …?”

“Uhuk!” Kaivan meraih segelas air dan meminumnya. Kemudian, “Serius? Selama itu?” Dan, Shana mengangguk antusias. Ingin sekali Kaivan bertepuk tangan di depan Shana. “Wow! Sampai bisa jadi bubur kayak gini, kamu apain?”

“Nggak aku apa-apain. Cuma katanya supaya cepat empuk ya tambahin nanas,”jawab Shana enteng. 

Kaivan meringis. Memandangi semangkok rawon itu dengan miris. “Tapi, jujur ini enak,”akunya sambil mengangguk. Tampak kejujuran di sana. Dan, Shana senang. 

“Benarkah?”

“Kamu percaya seandainya aku bilang, ini rawon terenak?”tanya Kaivan, “Nggak usah dilihat dari tampilannya. Rasanya enak. Juara, sih!” Kaivan tersenyum melihat mata Shana berbinar bahagia.

Lalu, keheningan melanda. Sesekali Kaivan menyuapi Shana. Mereka tidak banyak mengobrol karena Kaivan harus sibuk dengan ponselnya yang terus bergetar. 

Mata Shana mengawasi pergerakan, gestur tubuh, dan tatapan yang diberikan Kaivan saat membaca pesan yang muncul. Matanya memicing, memerhatikan tingkah suaminya seperti orang kasmaran. Jadi, “Chat sama siapa?”

“Oh ini. Pak Reyhan. Atasan aku yang sering aku ceritain. Dia bilang, bulan depan istrinya melahirkan. Nanti pengen ngundang kita,”jelas Kaivan antusias.

Dan, Shana hanya bisa, “Oh …” Prasangka nya meleset. Dia pikir Kaivan sedang membalas chat dari seorang perempuan yang nomornya sudah berada di ponsel Shana. 

Kaivan meraih segelas air, makannya sudah selesai. Dan, dia segera bangkit untuk menuju kamar mandi. Badannya gerah dan bau keringat. Shana segera bangkit dan membereskan piring bekas Kaivan. 

Getar ponsel Kaivan menarik perhatian Shana saat hendak beranjak ke dapur. Dengan kedua tangan penuh, Shana mendekat dan membaca pop-up yang muncul di layar. 

Nomor tidak dikenal.

‘Mas? Kenapa kamu selalu hindari aku? Kamu pikir aku nggak bisa ngapa-ngapain? Lihat saja, Mas! Akan aku buat kamu berlutut kembali padaku!’

Shana menyeringai. Dia segera berjalan ke dapur untuk mencuci piring bekas Kaivan. Tentu saja dia tidak akan melupakan pesan yang baru saja dia baca. 

Sehingga setelah semuanya beres, dan Kaivan masih di dalam kamar mandi. Shana merogoh ponselnya dan menelpon seseorang.

Nada sambung terdengar beberapa kali sebelum akhirnya di seberang sana mengangkatnya. “Halo? Ini siapa?”

“Ini ISTRI DARI LAKI-LAKI YANG KAMU GILAI. Bisa kita ketemu?”

Seseorang di seberang sana terdengar tertawa kecil. Lalu, “Bisa. Kapan?”

“Besok. Di kafe dekat dengan kantormu.” Setelahnya, Shana memutuskan panggilan secara sepihak. Dia tersenyum dengan genggaman yang erat pada ponselnya. “Aku akan memperjuangkan Kaivan. Menggilainya seperti kamu menggilainya,”ucapnya bermonolog.

Kaivan telah selesai dengan aktivitasnya. Dia kembali dengan setelan rumahan biasa, namun tampangnya masih terlihat menawan. Dengan rambut yang masih basah, Kaivan menghampiri Shana yang tengah duduk menonton drama kesayangannya di ruang tengah.

“Hai, Sayang …” Kaivan duduk di sisi Shana. Ikut menonton drama yang ditanyakan di televisi. 

“Hai!” Shana menoleh, “Sini deh, Mas. Ini filmnya seru banget! Cowoknya tuh buciin lucu gitu. Tapi, ada pelakor yang kena apes terus.” Lalu, gelak tawa pun terdengar dari bibir manis Shana.

Kaivan ikut menonton, namun tidak lama. Fokusnya teralihkan pada ponselnya yang berada di atas meja. Meraihnya, lalu mengusap layarnya. Matanya terpaku di satu titik. Pesan dari perempuan yang selalu dia hindari. 

Shana menoleh, meneliti wajah Kaivan yang tiba-tiba bengong. Tangan Shana terangkat. Merangkum wajah tampan suaminya. Tatap mata Kaivan akhirnya tertuju padanya. Dia tersenyum penuh kemenangan. Pelakor itu tidak ada apa-apanya. Shana tidak menyia-nyiakan fokus suaminya. Segera dia layangkan kecupan ringan di bibir Kaivan. 

Benar, kan? Perempuan bernama Raisa itu tidak ada apa-apanya, jika dibandingkan dengan Shana.

Karena tanpa membalas pesan tidak penting itu, Kaivan langsung mengangkat tubuh Shana. Membuat perempuan itu duduk di atas pangkuannya. 

Entah mengapa ada yang berbeda dari istrinya. Dia tampak lebih … sensual? Lebih menggairahkan dari pada kemarin. Matanya selalu berbinar menggoda. Dan itu cukup membuat Kaivan kesusahan menelan ludahnya sendiri.

Tangan Kaivan melepaskan jepit rambut yang sedari tadi mengukung rambut cantik itu. Mengusapnya dengan penuh gairah. Dan, mereka pun menghabiskan sepanjang malam itu di sofa. Dengan suara tv yang menyamarkan erangan keduanya. Membelai hangatnya perasaan di antara mereka. 

Sesaat sebelum Kaivan melepaskan pagutannya, dia berkata sesuatu. Yang membuat Shana tersenyum penuh kebahagiaan. Membuat Shana melambung tinggi.

“I love U, Sayang … kamu adalah yang terbaik, dan selamanya hanya kamu. Kamu. Yang aku mau,”bisiknya.

1
kanaikocho
Alur yang brilian
Bastiankers
terima kasih sudah berkunjung
Kiran Kiran
Wow, aku gak bisa berhenti baca sampai akhir !
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!