Dibenci keluarga karna di anggap pembawa sial, Azeeyra Briliant aksara di usia 17 tahun harus hidup menderita dalam caci maki keluarganya.
zee adalah pangilan gadis berpenampilan cupu itu dengan rambut kuncir dua, kaca mata bulat nan tebal serta baju dan rok kebesaran dari tubuhnya, zee kerap kali di bully oleh teman sekolahnya, meski memiliki otak yang pintar tak membuat ayah dan kakak kandung zee bangga atas prestasi yang didapatkan, ia di benci karna dianggap sebagai pembunuh mamanya yang meninggal sewaktu melahirkan zee karna pendarahan, sejak saat itu ayah zee tak pernah menggangap gadis kecil itu sebagai putrinya, ia di rawat oleh seorang pengasuh bernama bi jum, hanya dari pengasuh itulah zee mendapat kasih sayang, pun dengan kakak kandung zee daniel aksara juga membencinya, daniel kecil mengira zee sudah menyedot darah sang mama sehingga mengakibatkan mamanya meninggal, rasa benci terus berlanjut hingga mereka dewasa.
lantas apa zee akan bertahan di keluarga itu,?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gebi salvina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FILM HOROR
Reynard dan zee berjalan bergandengan tangan, semenjak sampai di mall, reynard tidak sekalipun melepas tangan kekasihnya. Sementara teman-temannya mengikuti mereka dari belakang.
Saat sedang asyik berjalan zee tiba-tiba berhenti, hingga siska yang ada di belakangnya menabrak punggung nya.
"anj*r, kasih tanda kalo mau berhenti ogeb. " ucap siska memperbaiki topinya yang miring.
Zee menghela nafas pelan, zee melihat teman-teman nya satu-persatu. Kemudian melambaikan tangan agar mereka mendekat kearahnya.
"apa sih? " tanya siska
"kenapa dek? " abi sudah ada di depannya, saka denis dan seno juga sudah mendekat. Reynard sedari tadi memang selalu di samping zee.
"kalian ngak ada yang mau dibeli? Atau mau kemana gitu? Tanya zee pada kelima laki-laki di depannya.
" gue sih ngak mau beli apa-apa, cuma ngikut kalian aja! "ucap saka, denis dan seno menganggukan kepala meng-iya kan ucapan saka.
Zee memejamkan matanya memijit pelipisnya yang berdenyut.
" zee.. Jangan bilang lo ngusir kita? " tanya denis tak percaya, namun sayangnya zee hanya diam menatap jengah kearah mereka berlima.
"wah, parah lo zee, ngak nyangka gue, kita bangun pagi-pagi buta trus datang kerumah lo cuma buat jadi pengawal kalian, dan ini balasannya! " ujar saka mendramatisir dengan wajah yang dibuat sesedih mungkin.
"lebay lo, " ucap siska malas. saka kalau udah mulai mode lebay ya gitu, suka bikin keki orang yang mendengarnya.
"kamu ngak suka kita temanin? " tanya reynard yang mulai terusik dengan ucapan saka.
"bukan gitu rey, kamu jangan dengerin omongan saka dong. " zee menatap kesal ke arah saka. sementara orang yang di tatap hanya mengedik kan bahu.
"coba kalian lihat sekeliling! " sambung zee lagi. Dia pun ikut melihat ke sekitarnya yang mulai ramai memperhatikan mereka. Bagaimana tidak, penampilan mereka yang mencolok dengan outfit yang kekinian di tambah barang-barang yang mereka pakai merupakan barang bermerek. Siapa pun yang melihat tidak akan cukup jika hanya sekilas pandang, apalagi anak remaja, mereka sudah pasti betah berlama-lama menatap wajah tampan mereka berlima.
"ini mereka liatin kita ya, " ucap saka menyugar rambutnya, membuat para cewek remaja disana langsung heboh oleh aksi laki-laki itu. Semua teman teman nya memutar bola mata malas melihat kelakuan saka.
"berasa jadi artis ya, kayak acara met and great gitu. " ujar denis. Dia melambaikan kedua tangannya menyapa para gadis yang sudah berteriak histeris melihat mereka.
"ih sumpah gue malu banget. " siska dan karen sudah menutupi wajah mereka karena malu dengan kelakuan dua curut itu.
"dengerin aku, gue ngak tau kalian sadar atau ngak, tapi kemana pun kalian pergi selalu jadi pusat perhatian. " ucap zee pelan, dia menatap reynard dan teman-temannya."ngak dengerin gue sampai selesai. " ucap zee lagi saat saka akan berbicara.
"jujur, gue ngak suka jadi pusat perhatian, lagi jalan trus di liatin orang-orang tuh gue ngak nyaman." sambung zee, siska dan karen mengangguk setuju.
"rey, kita bertiga hari ini mau me time, tanpa cowok-cowok. Kita juga mau beli barang-barang cewek. Jadi kalian berlima juga pergi sesama lelaki. Nanti pas mau makan kita ketemu lagi, ya? " ujar zee menatap reynard yang sudah berwajah datar. Moga-moga dia paham.
"ya udah, tapi kalau aku nelpon harus di angkat, kalau aku chat harus balas, kalau ngak, aku akan cari kamu, dan bakalan ikut kemanapun kamu pergi. " jawab reynard panjang lebar.
semua teman-temannya ternganga mendengar reynard bicara sepanjang itu.
saka terkekeh geli. "kalau sama zee Lo ngomong nya lancar ya, kayak jalan tol. " sindir saka.
Reynard menatap saka dingin. kemudian mengusap kepala zee lembut.
"dasar bucin. "sambung saka mencibir ke arah reynard dan zee.
reynard menendang kaki saka, dia sangat kesal karena harus berpisah dengan zee, saka malah menawari diri untuk jadi pelampiasan. Mana mungkin reynard sia-sia kan.
" ya udah sana, kami ke depan, kalian ke arah kiri. "ucap zee yang sudah di gandeng siska dan karen.
tanpa menunggu jawaban reynard, zee dan kedua sahabatnya sudah berjalan meninggalkan mereka.
" udah rey, nona azeeyra tidak akan hilang. "ucap seno jengah melihat reynard yang masih menatap kearah zee yang sudah hampir tak terlihat.
Abi mendekati reynard dan menepuk pelan bahunya. "jangan buat zee marah. " ucapnya kemudian menyusul saka dan denis yang sudah berjalan lebih dulu. Reynard menghela nafas lalu mengikuti para sahabatnya.
*******
Zee, siska dan karen berjalan dengan wajah senang, akhirnya mereka bisa pergi bertiga, sesama cewek lebih leluasa, mau beli barang juga bisa berlama-lama.
"guys, gimana kalau kita nonton. " ajak siska, saat mereka ada di depan bioskop.
"nonton apa,? " zee dan karen bertanya serempak.
Zee melihat di depan pintu bioskop sudah banyak orang yang antri buat nonton.
"film horor! Ada yang berani? "tanya siska melirik zee dan karen bergantian.
" gue belum pernah, tapi bisa di coba! "balas zee dengan yakin. Biasanya dia cuma nonton drakor atau nonton video-video lucu bts yang berseliweran di facebook, ditawari film horor zee merasa tertantang.
" ya-ya udah tapi jangan yang terlalu serem ya. "ucap karen ragu-ragu. Karen memang sangat penakut kalau yang berhubungan dengan mistis.
Akhirnya mereka memutuskan nonton film horor, siska mengantri membeli tiket, zee dan karen membeli popcorn dan minuman.
Setibanya di dalam studio, ruangan besar dengan lampu menyala terang menyambut kedatangan zee dan sahabatnya.
"kita duduk dikursi depan deretan kedua. "bisik siska menoleh kearah zee yang ada di belakangnya.
Sedangkan karen, gadis itu terus memeganggi lengan zee, filmnya belum di mulai tapi rasa takut karen lebih dulu menghampiri.
Zee dan karen mendekati siska yang sudah duduk di kursinya. Karen duduk ditengah antara siska dan zee.
Layar tampak lebih besar karena mereka duduk di bagian depan, saat lampu di matikan, layar yang tadi mati sudah menyala mengeluarkan suara yang cukup keras di telinga.
"sis, ini filmnya ngak terlalu seram kan, baru mulai aja suaranya udah bikin merinding gini.? "tanya karen seraya mengerinyitkan dahi.
Siska mengedik kan bahu. " ngak tahu, kan film nya baru tayang hari ini, jadi gue belum nonton, judulnya kuntilanak 2."
Ah, perasaan zee mulai ngak enak, tangannya jadi dingin, dia mengedarkan pandangan, semua kursi di depan dan belakang sudah terisi penuh, ternyata banyak juga peminat film ini.
Beberapa menit film berputar, adegan di layar tampak semakin mencekam, karen sudah tidak lagi mengikuti film, dia sudah menyembunyikan wajahnya di lengan siska. Sementara zee sudah keringat dingin, meskipun takut zee tetap ingin melihat karena penasaran.
Lama kelamaan film itu semakin menakutkan, bukan adegannya, tapi lebih kesuaranya yang bikin tegang. Film horor di indonesia memang sangat pintar membuat suara-suara yang bikin bulu kuduk merinding.
Teriakan-teriakan kecil terdengar dari penonton, termasuk zee yang terus meremas tangan kuat, sampai sebuah tangan besar menutupi matanya.
Zee terkejut dan langsung menepis tangan yang menutupi matanya. Dia menoleh ke arah kiri dan mendapati seorang laki-laki remaja seumuran dengan nya.
Mata zee membulat saat melihat laki-laki itu tersenyum padanya.
"ngapain lo nutup mata gue? "
"kalau takut ngak usah nonton, mending nonton drakor di sebelah. " ucap laki-laki itu tersenyum meledek zee.
"siapa yang takut, gue cuma kaget aja. " ucap zee membela diri.
"bilangnya ngak takut, tapi tangan gue sampai sakit lo remas. "
"apa... " zee merasa bingung dengan ucapan laki-laki itu, sampai zee mengikuti arah pandang remaja yang duduk di sebelahnya itu.
Seketika mata zee melotot sempurna melihat tangannya yang meremas tangan lelaki disebelahnya. Refleks zee segera menarik tangannya, ia merasa bersalah sudah membuat tangan lelaki itu sampai memerah.
"sorry, gue ngak sadar. " ucap zee tersenyum kikuk.
"gitu doang? "
"lah terus, kan cuma merah, bukan luka berdarah, ngak harus kerumah sakit juga kan. " jawab zee yang mulai terpancing emosinya.
"se-enggaknya lo kasih tau nama lo lah! " jawabnya santai.
belum sempat zee menjawab, siska sudah menarik tangan zee untuk keluar, ternyata film horor itu sudah berakhir. Semoga saja malam ini zee bisa tidur nyenyak.
Keluar dari studio tampak wajah karen yang pucat, bibirnya mengerucut seperti orang kesal.
"ini yang pertama dan yang terakhir gue nonton sama lo, kapok gue. " ucap karen kesal, padahal dia juga tidak melihat film itu, karena sedari awal film di mulai karen sudah menutupi wajahnya di bahu siska.
"elah, lagian lo juga ngak lihat kan filmnya. "ujar siska. Dia memang paling suka film horor, dan tidak ada cerita 'ngak bisa tidur' dalam kamusnya, karena siska tidak takut sama sekali.
" ngak usah dilihat, suaranya aja udah cukup mampu bikin gue pipis di celana. "sungut karen yang di sambut tawa oleh zee dan siska.
Mereka bertiga berjalan dengan tertawa senang karena terus meledek karen.
" so, kita mau kemana lagi? Shopping atau makan? "tanya siska yang mengusap perutnya sakit karena ketawa.
" shopping dulu, gue mau beli daleman, sama baju tidur. "jawab zee yang di angguki siska dan karen.
Langkah zee terhenti ketika ponselnya berbunyi.
Ting.
Zee membuka aplikasi chat berwarna hijau dan melihat sebuah chat gambar dari reynard. Zee membuka chat itu dan terpampang lah sebuah foto dirinya dengan seorang laki-laki. Zee mengerinyitkan dahi bingung.
" loh, ini kan cowok yang di bioskop tadi, kok bisa ada fotonya,? "tanya siska yang mengintip ponsel zee.
"jangan-jangan tadi mereka ada disana! " ucap karen, ponsel zee sudah berpindah ke tangan gadis itu. " tapi masalahnya adalah, posisinya lo lagi pegangan tangan sama tu cowok "sambung karen memberikan ponsel zee kembali.
Zee melotot mendengar ucapan karen, zee langsung merebut ponselnya dan melihat foto itu lagi, dan benar saja ini foto saat zee meremas tangan cowok itu.
ddrrrtt... Drrttt.... Drttttt
Ponsel zee kembali berdering, kali ini panggilan masuk dari reynard.
" sushi bar, 10 menit. "
'mampus gue, suara rey ngak enak banget. Udah pasti marah ni orang. Tapi... Siapa ya orang yang ngambil foto gue?'batin zee dalam hati.
"kenapa,? " tanya siska. Melihat zee yang hanya diam.
"ayo, ke sushi bar, mereka udah nunggu di sana. " ucap zee.
Mereka berjalan menuju tempat renynard dan yang lain.
"btw, lo kenal sama cowo tadi. " tanya karen saat sudah di depan resto jepang tujuan mereka.
"ngak kenal, tadi karena terlalu takut dan tegang pas nonton, ngak sengaja gue remas tangan tu cowok. " ucap zee menjelaskan.
"ya udah, lo ngomong baik-baik nanti. "ucap siska menenangkan zee.
Saat masuk resto terlihat saka melambaikan tangan, mereka duduk di pojok dekat jendela kaca, namun disana bukan hanya ada mereka berlima, juga ada dua orang wanita, yang satu sudah paruh baya dan satu nya lagi seumuran dengan mereka.
Langkah zee terhenti ketika perempuan seusianya itu menoleh ke arah nya.
"kok ada dia sih! " ucap zee dan kedua sahabatnya serempak.
wah kira-kira cewek itu siapa ya guys! Ada yang bisa nembak ngak? Komen ya!