NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Ibu Kejam

Transmigrasi Ke Tubuh Ibu Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Time Travel / Anak Genius / Ibu Pengganti / Mengubah Takdir / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: aif04

Melisa, seorang gadis biasa yang sedang mencari pekerjaan, tiba-tiba terjebak dalam tubuh seorang wanita jahat yang telah menelantarkan anaknya.

Saat Melisa mulai menerima keadaan dan bertransformasi menjadi ibu yang baik, dia dihadapkan pada kenyataan bahwa dunia ini penuh dengan bahaya. Monster dan makhluk jahat mengancam keselamatannya dan putranya, membuatnya harus terus berjuang untuk hidup mereka. Tantangan lainnya adalah menghindari ayah kandung putranya, yang merupakan musuh bebuyutan dari tubuh asli Melisa.

Dapatkah Melisa mengungkap misteri yang mengelilinginya dan melindungi dirinya serta putranya dari bahaya?

Temukan jawabannya dalam novel ini, yang penuh dengan misteri, romansa, dan komedi!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aif04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi bersama

Suasana hening kembali meliputi ruangan itu, seperti sebuah keheningan yang menyergap semua orang di dalamnya. Udara terasa berat dan tebal, seolah-olah penuh dengan ketegangan yang tidak terucapkan. Hingga pria berkacamata itu hendak mengatakan sesuatu, tapi dengan cepat Melisa memotongnya, seolah-olah ingin mencegah pria itu mengucapkan kata-kata yang tidak diinginkan.

Melisa berdiri tegak, matanya memandang pria berkacamata itu dengan penuh tantangan.

"Apa salahnya anda mengurus beberapa pengawal untuk menyelidikinya, dari pada berdebat dengan saya dan membuang-buang waktu?" Melisa bertanya, dengan nada yang begitu sinis, seolah-olah menuntut jawaban dari pria berkacamata itu.

Pria berkacamata itu tampak terkejut dengan kata-kata Melisa. Ia tidak terbiasa dengan orang yang berani menentangnya seperti itu. Ia merasa seperti telah ditampar oleh Melisa, dan ia tidak tahu bagaimana harus bereaksi.

Ruangan itu terasa semakin hening, seolah-olah semua orang di dalamnya menahan napas, menunggu jawaban dari pria berkacamata itu. Melisa tetap berdiri tegak, matanya tidak berkedip, seolah-olah menantang pria berkacamata itu untuk bereaksi.

"Anda benar, nona. Saya akan meminta beberapa orang kesatria untuk pergi menyelidikinya," ujar pria yang merupakan pimpinan kesatria itu memecah ketegangan dari dua orang itu.

"Tunggu," Kali ini lagi-lagi pria dengan kacamata yang menyebalkan itu kembali berbicara. "Aku yang akan pergi, jadi tidak perlu mengutus kesatria," ujarnya dengan nada yang begitu tegas.

Sedangkan pemimpin kesatria tampak terkejut, berbeda dengan Melisa yang menatap malas pada pria itu.

"Baiklah, jika begitu, maka saya izin mengundurkan diri," ujar Melisa yang ingin segera pergi dari tempat itu. Lagipula ia telah mengatakan semua yang ia ingin katakan.

Tapi langkah gadis itu terhenti kala suara pria dengan nada dingin itu kembali bersuara.

"Kau tidak boleh pergi!"perintahnya membuat langkah Melisa terhenti.

"Ha, kenapa?" tanya Melisa, wanita itu menaikkan alisnya.

"Kau akan pergi bersamaku ke tempat yang kau katakan itu!" lanjutnya yang membuat suasana menjadi tegang.

"Kau gila?" refleks Melisa, emosi yang telah ia pendam sejak lama membuatnya mengatakan apa yang ada di dalam otaknya.

Kedua orang pria itu langsung terdiam dengan tatapan terkejut. Karena ini adalah dunia dengan kasta yang dijunjung tinggi. Pria berkacamata ini jelas lebih tinggi kastanya dibandingkan dengan Melisa, tapi gadis itu justru dengan berani menghina pria itu dengan mengatakan pria itu "gila".

"Hahaha, ayo, tuan, saya akan mengantar anda," ujar Melisa memecah suasana hening itu.

"Bukankah kau tadi tidak mau?" tanya pria itu dengan tatapan yang menyebalkan menurut Melisa.

"Kapan saya berbicara seperti itu? Hahaha, tentu saja saya akan dengan senang hati mengantar anda," tawanya dengan terpaksa bahkan benar-benar terasa sangat canggung. Sedangkan dalam hati ia benar-benar ingin menendang pria yang semena-mena ini.

"Hmm," pria itu tidak memperdulikannya lagi, tapi justru berjalan menuju pintu keluar.

"Kenapa kau hanya diam?" ujar pria itu yang melirik pada Melisa yang saat ini hanya diam tanpa mengikutinya.

"Ya?" bingung Melisa.

"Cepat ikuti aku!" tegasnya.

"Baik, tuan," ujar Melisa dengan mengikuti langkah kaki pria itu. Sedangkan pimpinan kesatria hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan pelan dan menghembuskan nafas kasar melihat tingkah dari dua orang tersebut.

Sesampainya di luar ruangan, Melisa melihat bahwa kesatria itu menjaga Kevin dengan cukup baik.

"Ibu...!" teriak Kevin saat Melisa datang padanya.

"Iya, sayang,"nadanya terdengar begitu lembut. Lalu mengelus rambut hitam tersebut seperti biasa.

"Terima kasih telah menjaga putra saya, tapi bisakah saya meminta tolong lagi untuk menjaganya. Saya masih ada keperluan sebentar," ekspresi Melisa benar-benar penuh harap saat menatap pria itu.

"Tidak apa, nyonya,"jawabnya dengan ramah.

Mendengar hal itu Melisa bisa bernafas lega sebelum akhirnya menatap sang putra. "Dan Kevin, ibu akan pergi sebentar lagi, jadi jangan nakal, ya, dengarkan apa yang dikatakan paman kesatria."

"Baik, ibu, Kevin akan mematuhi paman kesatria."

"Ibu sayang Kevin," ujar Melisa.

"Baiklah, saya titip putra saya lagi, ya, dan ini jika dia mungkin menginginkan jajan, dan selebihnya bisa untuk anda," Melisa lalu memberikan pria itu 5 koin emas.

"Ini terlalu banyak, nyonya," tolak kesatria itu.

"Tidak apa, anggap saja sekalian bentuk terima kasihku padamu," ujar Melisa. Kesatria itu akhirnya menerima koin tersebut dengan penuh syukur.

Sedangkan dari jauh, pria berkacamata itu hanya bisa memperhatikan bagaimana gadis itu berbicara dengan seorang kesatria dan juga anak kecil. Tapi anak itu tidak begitu terlihat karena tubuh Melisa yang menghalangi.

'Sampai kapan dia akan berlama-lama di sana?' batin pria itu.

"Tidak bisakah kau lebih cepat?" kesal pria itu. Ia bahkan berteriak kali ini.

Sedangkan Melisa hanya bisa menghela nafas panjang mendengar perkataan pria itu yang terdengar menyebalkan.

1
Aryanti endah
bawangnya bnyk bngt sih thor
Erlina Ibrik
Luar biasa
Kardi Kardi
hmmm. bersatulah kalian dalam damaiiiii
Kardi Kardi: hmmm. that trueee
total 1 replies
kagome
Thankyou Thor. kamu penulis yg hebat. sukses selalu 😇
Mirna Wati
sial cerita ini begitu mengandung bawang dan sialnya lagi saya ngga bisa sekip begitu saja kelanjutan dari cerita ini/Grimace/
Kardi Kardi
istrimu oranh baikkkkk. PANGERANNNN
Kardi Kardi: yuhuuuu. she is good WIFEEEEE
total 1 replies
Kardi Kardi
heheeee. BAD MANNN/Scream/
Kardi Kardi: olanggg jaattttt/Sweat/
total 1 replies
Kardi Kardi
AMAZING FAMILYYYYY
Kardi Kardi: heheee. little familyyyy
total 1 replies
Kardi Kardi
ANEH. BENAR-BENAR ANEH NIH BAPAK & ANAK
Kardi Kardi: hmmm. yuppp. ANEHHH/Scream/
total 1 replies
Kardi Kardi
DASAR ULAR KASUR. ULAR KASURRRR
Kardi Kardi: surtiiii-tejoooo
total 1 replies
Kardi Kardi
hahaaaa. RAJA DI KIBULIIIII
Kardi Kardi: heheeeeeee. belum tau diaaa
total 1 replies
Kardi Kardi
KDRT bisa iniiiiii
Kardi Kardi: heheee. itu tidak mungkinnnn
total 1 replies
Asyatun 1
lanjut
Anik Yusiana
terima kasih thor.bagus banget
Îen
sumpah sihhhh ini salah satu novel yg bikin ga pengen pisah....mo diksh ber bab2 extra chap ttg kabahagiaan mereka aku ga bakal bosen...thanks buat novel yg sangat2 menghibur kk author...sukses slalu👏👏👏👏👏👏👏
Kardi Kardi
LITTLE FAMILYYYYYY/Proud/
Kardi Kardi
hmmm. good novelllll💖
Kardi Kardi
HMMM. BANYAK SEKALI MAKIANNN. BAJINGANNN
Kardi Kardi: yuppp. kasarrrrrnyooo
total 1 replies
Wahyu Suriawati
ya Uda end cerita mrlisa
Kardi Kardi
GILA. KING KEV, DI SIKSAAA. BODOHHH
Kardi Kardi: habis kau SUDAHHH
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!