NovelToon NovelToon
Vivian: Perempuan Di Ujung Harapan

Vivian: Perempuan Di Ujung Harapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Trauma masa lalu / Chicklit
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nysa Yvonne

Akibat salah bergaul dan tidak pernah mendengarkan nasehat orang tua. Vivian, baru saja duduk kelas 3 SMP mendapati dirinya tengah hamil. Vivian bertekad akan menjaga bayi tersebut tanpa ada niat sedikit untuk membuangnya. Vivian sangat menyayanginya, janin tersebut adalah darah dagingnya dan Aksel, mantan pacarnya. Disisi lain, hal yang paling Vivian hindari adalah Aksel. Vivian cukup menderita, Vivian tidak ingin Aksel masih dalam bayangnya.

Mereka masih sangat belia dan Aksel adalah anak laki-laki yang bisa menghilang seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Sedangkan Vivian seorang perempuan, yang menghadapi berbagai stigma masyarakat. Vivian memiliki tekad bahwa selagi otot yang kuat, tulang yang keras dan otak yang cerdas untuk mencukupi kebutuhan anaknya, dan yang terbaik untuk anaknya.

Lalu bagaimana Vivian melalui semua ini? Bagaimana dengan kedua orang tuanya?

Yuk ikuti kisah perjalanan, perjuangan serta tekad Vivian dalam Novel ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nysa Yvonne, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23- Flashback 5 (Keluarga Maximus)Alexander

Mereka menikmati hidangan tersebut dengan hikmat, terutama Olivia. Ia mulai tidak sungkan-sungkan lagi untuk memakan apapun yang ada dihadapannya. Melihat hal itu Aisha tentu saja senang luar biasa. Sesekali Aisha menyuapi Olivia seperti layaknya adik perempuannya sendiri. Mereka pun telah usai menikmati hidangan di siang hari itu.

Aisha mulai bercerita tentang kehidupannya kepada Olivia. Menurutnya Olivia wajib tau bagaimana seorang Alexander yang sebenarnya.

"Oliv... Kamu tau... semua mbak jalani ini tidaklah semudah yang orang kira..."Aisha mulai membuka suara untuk mengawali ceritanya, Olivia masih setia mendengarkan Aisha.

"Alexander dulunya teman sesama perkuliahanku... Dia sangat obsesi kepadaku. Kami menjalin hubungan berawal dari ketidak sengajaan tugas kami yang tertukar. Alex yang konyol setiap hari melakukan hal yang sama demi bisa bertemu denganku. Pada akhirnya kami menjalin kasih. Diawal hubungan kami Alex bersikap sangat lembut padaku dan masih belum ada tanda-tanda obsesinya itu."Aisha menceritakan hal itu dengan lembut sambil tersenyum.

Aisha menghela nafas panjang dan melanjutkan ceritanya. "Namun lambat laun ia semakin terang-terangan mengumumkan kepemilikannya atas diriku. Hubungan kami sempat renggang, karena ulahnya sendiri. Ia melakukan hal-hal di luar dugaan pada siapapun laki-laki secara terang-terangan mendekatiku. Pernah sekali aku membuatnya marah yang nyaris saja membuatku kehilangan nyawa. Tapi cintaku padanya yang menguatkanku, obsesinya pun menghilang dengan kepercayaan dan kehangatan untuk hubungan kami. Pada akhirnya bisa menikah dan memiliki buah cinta yang kami tunggu-tunggu 10 tahun sebelum Aksel lahir"Aisha mengingat perjuangan itu matanya berkaca-kaca, mengingat semuanya seolah kaset lama yang ia putar kembali.

"Alex seorang yang ramah dan hangat ketika dirinya berada lingkungan orang-orang yang membuatnya nyaman. Sebaliknya Alex akan bersikap dingin jika itu tidak ada hubungannya dengan dirinya. Begitulah definisi seorang Alexander Maximus, mungkin sifat ini turun temurun di keluarga besar Maximus. Jika tidak kuat maka kita bisa menyerah, tapi masih dibawah bayang-bayang keluarga besar ini. Entah ini kutukan atau bagaimana aku tidak tau..."lanjut Aisha sambil menatap Olivia.

"Oliv... Aku tau Alexander masih bersikap dingin padamu, bahkan tak pernah sekali pun sejak kamu mendiami di apartemen itu, Ia tidak pernah mengunjungimu... Benar begitu..."Aisha mengusap lembut pipi Olivia yang berkaca-kaca.

"Oliv... Percayalah bahwa Alex sangat mencintai keluarganya bahkan melebihi nyawanya sendiri. Kamu masih belum memberi tahukan kehamilan ini bukan?"Olivia hanya bisa menganggukkan kepalanya.

"Beritahu dia bahwa kamu sedang mengandung darah dagingnya. Tapi aku meminta satu permohonan padamu..."Aisha mulai mengatakan keinginannya dengan suara bergetar.

"Jika aku tidak ada didunia ini, aku mohon padamu sayangilah anakku itu sebagaimana kamu menyayangi anak kandungmu sendiri."Aisha mengatakan itu dengan air mata yang mengalir sambil menggenggam erat tangan Olivia.

"Mbak... Jangan putus asa begini... Aku yakin Mbak bisa melewati ini, jika masalah menyayangi Aksel anak Mbak walaupun belum pernah aku temui, aku sangat menyayangnya bahkan bisa melebihi diriku sendiri. Itu janjiku padamu Mbak. Jadi aku mohon jangan bicara seperti ini, aku ingin bersama-sama dengan Mbak sepanjang hari. Aku menyayangimu Mbak, aku baru bisa merasakan kasih sayang seorang kakak sekaligus ibu dari sosok dirimu Mbak... Aku mohon..."Akhirnya Olivia buka suara mengutarakan isi hatinya dengan berkaca-kaca.

"Kamu tau Oliv... Jika saja yang kamu katakan itu bisa terwujud maka aku wujudkan... Tapi melihat kondisiku kian memburuk, sepertinya harapan itu sangat jauh dari harapan kita... Kita hanya bisa memasrahkan diri pada sang pencipta. Terima takdir ini Oliv... Mbak ingin kamu hidup bahagia..."Aisha mengatakan itu dengan lembut sambil mengusap lembut pipi Olivia yang basah itu.

Mereka larut suasana haru biru, saling menguatkan. Kini mereka berpelukan menumpahkan air matanya dan menerima takdir mereka masing-masing. Satunya menderita kanker rahim stadium akhir, satunya menjalani takdir yang tak pasti, harus menanggung beban diusia muda tanpa siapa-siapa dan tidak ada yang peduli.

Baru saja Olivia mendapatkan rasa kehangatan sebuah keluarga walaupun itu dari seorang Kakak, mengapa tuhan harus merasakan kasih saya itu begitu cepat. Ia berharap di kehidupan selanjutnya tidak ada lagi pertemuan sesaat seperti ini.

Setelah dirasa cukup merekapun pulang, entah apa yang akan terjadi selanjutnya. Takdir mereka menantinya didepan.

"Yaudah kamu yang sehat-sehat ya, jaga pola makan, makanlah makanan yang bergizi. Lakukan pemeriksaan rutin sesuai anjuran dokter ya... Mbak pulang dulu..."setelah Aisha mengatakan hal tersebut ia berlalu pergi dari Cafe tersebut.

Kini tinggallah Olivia yang merenung dengan apa yang baru saja di katakan oleh Aisha. Sejatinya hatinya menghangat ketika Aisha memperlakukannya sedemikian rupa, tapi mau bagaimana pun ada rasa bersalah cukup dalam untuk menerima kebaikannya itu.

"Mbak aku bangga padamu, kau panutanku mulai saat ini. Aku akan mendengarkan nasehatmu, semoga kau dilimpahkan anugerah yang banyak."Olivia begumam dalam hati dan berlalu kembali ke apartemennya.

Tanpa mereka sadari, sejak Aisha bercerita dan menumpahkan keluh kesahnya di cafe tersebut. Ada seseorang diam-diam mendengarkan pembicaraan mereka. Orang itu adalah Alex, namun sayangnya orang itu tidak mengetahui tentang kehamilan Olivia, ketika penjelasan itu Alex ke wc sehingga sangat disayangkan jika itu terlewat.

Alex merasa bangga pada istrinya itu, tidak salah lagi jika Ia sangat mencintai istrinya yang baik hati dan bijaksana itu. Ia menerbitkan senyumnya.

"Sayang maafkan Aku, Aku berjanji akan jujur padamu. Maaf aku ini terlalu pengecut untuk mengakui semua ini..."gumamnya dalam hati yang tanpa Ia sadari ada setetes air yang jatuh dari matanya.

...----------------...

Olivia yang merasa dirinya cukup lelah emosinya di cafe tadi Ia curahkan seluruhnya kini ia beristirahat dengan damai. Sedangkan disisi lain, terjadi perdebatan dan cek cok di kediaman itu.

Sebelum itu Aisha yang baru saja sampai langsung membersihkan diri dan beristirahat sejenak hingga ia terlelap begitu saja. Tak terasa hari pun sudah malam, Aisha terbangun merasakan ada sesuatu yang berat dibagian perutnya.

"Mas Alex..."gumamnya dengan suara serak. Melihat tangan kekar Alex yang melingkar di perutnya.

Mengingat betapa kejamnya Alex terhadap Olivia Ia pun segera menyingkirkan tangan tersebut. Kemudian beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah selesai Aisha tidak langsung kembali ke ranjang di kamar itu melainkan duduk termenung di balkon kamarnya.

"Kenapa kamu tega memperlakukan seorang wanita seperti itu Mas? Kini saatnya aku memberimu pelajaran untuk bisa memahami, bagaimana rasanya hidup seorang diri tanpa ada yang memperdulikan dirinya."gumamnya dalam hati menatap langit malam itu. Udara dingin menusuk kulit putihnya, ia abaikan begitu saja.

Lanjut Bab Berikutnya👉👉

1
Jeje
Next
IamEsthe
"Maksud lo apaan, Sel?"
IamEsthe
berlari dan berteriak...
tanpa tanda koma. tanda koma sbg penghubung dua kalimat biasanya pada kata penghubung akan tetapi, meskipun, walaupun, melainkan, sedangkan dll.
IamEsthe
dipanggil, bukan di panggil.

harus tau penggunaan kata 'di' sbg penunjuk dan sbg kata kerja
Nysa Yvonne: Okee kak, terimakasih atas perbaikannya kak, sangat berguna sekali ilmunya🤗
total 1 replies
IamEsthe
"Yang, tunggu,"
Nysa Yvonne: Okee kak, terimakasih atas perbaikannya kak, sangat berguna sekali ilmunya🤗
total 1 replies
Serena Serenity
Kira-kira berapa tahun ya jarak antara Alexander dan Olivia?
Nysa Yvonne
Halo guys, jika ada kritik dan saran pada penulisanku silahkan di komen ya guys, aku sangat membutuhkannya saat ini, terimakasih🤗🤗
Harmoni_ny
Kai sepertinya...
Nysa Yvonne: Terimakasih sudah mengunjungi karyaku, ikuti terus ceritanya ya...🤗🤗
total 1 replies
Bidak Catur
Serem juga papanya Aksel, nggak kebayang Ibunya pasti tersiksa kaya Vivian deh, bahkan bisa jadi lebih parah dari itu...🤔(jidi pinisirin.../Hey/)
Nysa Yvonne: Terimakasih sudah mengunjungi karyaku, ikuti terus ceritanya ya...🤗🤗
total 1 replies
Serenarara
Kelas 3 SMP gw lagi resep nonton film barbie loh. /Shy/
Nysa Yvonne: Haha bener banget, tapi lingkungan sekolah gw emang dah gak aman gitu dulu, tapi gw nonton dance practice blackpink... Jadi nylis salah satu pengalaman lingkungan sekitar juga/Hey/
total 1 replies
Zilong Epic Abadi
Wait, kenapa nih kok sampah dibilang Vivian oleh ibunya sendiri ya?
lunaa~✯
Hai kak aku mampir,yuk mampir juga di novel' ku jika berkenan 😊
Serenarara
Aksel mau tanggung jawab nggak ya?
Serenarara: Paling nggak kirim duit aja dah buat nafkah anak. Bikinnya mau die
Nysa Yvonne: Kalo tanggungjawab bagus juga sih, tapi masalahnya kan Aksel sendiri rada-rada gitu orangnya, dan Vivian kayaknya nggak bakalan mau tinggal bareng dia./Frown//Frown/ Rumit sekali hubungan mereka....
total 2 replies
Zilong Epic Abadi
Lanjutkan....
Bidak Catur
Suka ceritanya, lanjutkan👍
MailsukaMeimei
Lanjutkan kak...
Xavier
🔥🔥🔥
Harmoni_ny
Keren ceritanya, semangat kak dalam berkarya🔥🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!