Tentang kebencian terhadap keluarga sendiri,Andra Gunawan.Tuan muda kaya raya yang penggangguran bertekat untuk menjadi penghancur keharmonisan keluarga nya sendiri.
Pelangi gadis pemilik senyum manis yang hidup nya porak poranda setelah bertemu Andra.
Dua kepribadian yang bertolak belakang,mampukah mereka menjalin kedua sisi tali yang berseberangan menjadi satu????
Hello Plend!
Mohon kritik dan saran yang membangun.
Terimakasih.😇😇😇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma mossely, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2.Pelangi
Nama nya pelangi gadis tinggi semampai,dengan rambut ikal tergerai sepinggang.Memiliki senyum manis dan keras kepala.Kepribadian yang optimis membuat nya menjadi di sukai banyak orang.
Tak jarang bahkan pemuda tertarik tapi pelangi sudah terlanjur menambat kan hati pada pengusa muda baik hati,yang menjadi salah satu donatur tetap di panti asuhan CINTA KASIH tempat Pelangi dan adik-adik nya bernaung.
Berawal dari ketidak sengajaan Pelangi menyerempet mobil nya,hingga pertemuan-pertemuan yang intens membuat dia jatuh hati pada kepribadian pemuda tersebut.
Bak gayung bersambut mereka memutus kan untuk berkencan.
Kini kedua nya sudah menjalin hubungan selama tiga tahun.
"Kak Wil udah dari tadi ya?" setu Pelangi sembari berlari kecil kearah sang kekasih duduk.
"Hmm belum,mungkin kurang dari dua atau tiga puluh menitan." jawaban Wily membuat Pelangi mendelik.
"Kenapa enggak panggil aku sih,udah lama loh kakak nunggu nya."gerutu nya.
Wily terkekeh melihat bibir kekasih yang sengaja dimanyun-manyun kan itu.
"Ya mau gimana lagi,aku terpesona melihat wanita cantik jadi lupa kan." wajah Pelangi sontak bersemu
"Ibu kemana kak.?" tanya nya langsung mengalih kan perhatian.
"Tadi ibu disini tapi mungkin ada perlu jadi kembali kedalam rumah."
"oh.."
Kedua nya jatuh dalam keheningan.
Pelangi sebenar nya masih malu jika harus berduaan dengan Wily,karna bagi nya Wily ini tipe pria tampan,kalem dan baik hati sangat bertolak belakang dengan nya yang berisik dan keras kepala.
"Sayang.." panggil Wily lembut seraya menatap Pelangi intens.
"Hmm"
"Ayah dirawat di rumah sakit."
"Lalu.."
"Aku ingin membawa kamu menemui mereka,kamu nggak keberatan kan??" Wily sangat mengantisipasi jawaban Pelangi.Dia sangat takut jika Pelangi menolak lagi karna ini bukan yang pertama kali nya dia mengajak pelangi untuk bertemu keluarga nya.
"Emang kakak gak malu bawa aku ke orang tua kakak?"tanya Pelangi.
Wily terkejut dengan respon Pelangi yang berbeda dari apa yang dia pikir kan.
"Enggak dong sayang.Kalau kamu mau kita nikah sekarang aja aku oke kok.!" jelas Wily sangat antusias.
Pelangi menjadi malu dan mengalih kan pandangan nya kekanan.
"Ya udah aku siap-siap terlebih dahulu."
Dibawah pengawasan Wily,Pelangi pergi meninggal kan nya.
Tidak lama kemudian Pelangi keluar dengan gaun berwarna pink kalem,satu-satu nya gaun yang jarang dia kenakan jika tidak keacara penting.Dan Wily paham akan hal itu.Bukan nya dia tidak ingin membelikan pakaian untuk Pelangi,tapi Pelangi tidak pernah mau.Rambut nya ia biar kan tergerai indah di punggung nya.
Dan tas murah kualitas pasar tradisional berwarna sedana yang tersampir nyaman di bahu nya.
Meski tampil sederhana Pelangi terlihat cantik apalagi dia memiliki ke pribadian yang ceria.
Sesampai nya di depan Wily,Pelangi berputar dua kali lalu bertanya tentang penampilan nya.
"Nggak jelek-jelek amat kan kak??" tanya nya.
Namun bukannya menjawab, Wily malah menarik tangan Pelangi dan membawa nya kepelukannya.Dia mendekap erat tubuh mungil sang kekasih dan mendaratkan kecupan lembut di kening Pelangi.
"Kamu cantik bahkan tanpa pakaian" gurau nya yang langsung mendapat cubitan manja di pinggang nya.
Bukan nya kesakitan tubuh nya malah bereaksi berbeda.
"Jangan nakal" peringat nya.
"Apaan sih"kilah nya."Kapan kita berangkat.??"
Tanya Pelangi kemudian,kedua nya pun berangkat.
Dirumah sakit
Anin duduk di samping ranjang tuan Gunawan sembari mengupas apel untuk suami nya.Akibat terlalu marah terhadap Andra tadi pagi,tuan Ginawan harus dilarikan kerumah sakit.
Jadi disinilah mereka sekarang.
"Mas kata nya Wily akan mengenalkan seseorang pada kita." Anin membuka percakapan.
"Benarkah?? Siapa??" tuan besar Gunawan berusaha antusias walaupun dia masih lemah.
"Kata nya seorang gadis" jawab Anin sekenanya.
"Oh ya! Bukanya Wily punya tunangan?Dari keluarga mana gadis itu,apa kita mengenal nya??" tanya nya beruntun.
"Aku juga kurang tau tapi mungkin putri pejabat atau model mungkin."
"Kamu harus menanyakan nya sayang,calon menantu kita harus sederajat dengan kita.Lihat Priska,ayah nya memiliki tambang batu bara di Kalimantan.Tapi tidak menjadikan Priska sombong bahkan dia rela jadi sekertaris Wily.Jika perempuan ini lebih baik maka biarlah tapi jika tidak.." Tuan Gunawan tidak melanjut kan ucapan nya tapi Nyonya Anin pun paham.
Bagaimana mungkin dia rela mengijin kan putra nya yang sempurna sembarangan bersama wanita dari kasta rendah.
"Aku paham mas."
Ditengah obrolan mereka terdengar suara langkah kaki beriringan menuju ke bangsal tempat mereka berada.
Kedua nya serempak menoleh bertepatan dengan pintu yang di buka dari luar.
"Mama Ayah" sapa Wily."Sayang ayo" serunya sembari menarik tangan seorang gadis dari belakang nya.
Nyonya dan tuan Gunawan sama-sama memperhatikan sosok yang muncul dihadapan mereka ini.
Cantik!
Untuk wajah yang di make up tipis itu sudah cukup cantik untuk kalangan mereka.Namun kening mereka berkerut ketika memperhatikan detail yang di gunakan oleh Pelangi.
"Sayang ini ayah ku dan ini mama ku.Ayah mama ini Pelangi pacar ku" Wily memperkenalkan mereka dengan singkat.
"Hallo om tante,saya Pelangi." Pelangi menyapa dengan canggung karna tatapan intens dari orang tua kekasih nya itu.
Tatapan mereka membuat Pelangi merasa sangat tidak nyaman.Wily paham dengan gelagat Pelangi yang tidak nyaman maka dia tidak pernah melepas kan genggaman tangan nya.
"Kamu berasal dari keluarga mana,wajah mu sangat asing untuk para sosialita muda yang sering saya temui." Anin langsung menanyakan pertanyaan yang membuat Pelangi dan Wily tidak nyaman.
"Ma.." seru Wily lembut.
"Mamakan hanya bertanya Wil,emang gak boleh ya"
Nyonya Anini merasa tidak senang
"Bukan tidak boleh ma,hanya saja pertanyaan mama mengganggu" Wily masih berusaha memberi pengertian yang lembut pada mama nya.
"Kamu sekarang bekerja di perusahaan mana?" kali ini giliran tuan besar Gunawan yang bertanya.
"Ayah." kali ini Wily sedikit menekan suara nya.Tidak tau saja orang tua nya betapa sulitnya bagi Wily untuk berulang kali meyakin kan Pelangi agar mau bertemu dengan kedua orang tua nya,namun mereka ingin membuat kesan pertama yang buruk.
Karna tidak ingin susana yang semakin tegang Pelangi pun melangkah maju dan memperkenalkan diri secara resmi.
"Hallo om tante nama saya Pelangi.Saya besar di panti asuhan CINTA KASIH,saya saat ini bekerja di salah satu rumah makan padang yang lumayan besar jakarta,pendidikan terakhir saya SMA sedrajad." Pelangi yakin kali ini kesan mereka pada nya luar biasa buruk,karna Pelangi paham keluarga kekasih nya ini bukan keluarga sembarangan.Jadi dia bertaruh,dia bertaruh untuk keberanian nya dan bertaruh pada kenyataan bahwa tidak ada Cinderellla di dunia nyata.
Benar saja ekspresi tuan dan nyonya Gunawan sangat tidak sedap di pandang.
"Wily aku akan berpura-pura tidak melihat wanita itu saat ini,aku akan menganggap kamu hanya bermain-main.Karna kami sudah menyiapkan calon pendamping yang pantas untuk mu." Tuang Gunawan menekan kata 'Pantas' sembari melirik kearah Pelangi berada.
Kesuraman tidak bisa lagi di sembunyikan di wajah Wily,terlihat wajah nya yang memerah dan rahang nya yang mengeras.
"Seperti nya ayah masih harus banyak beristirahat,kalau begitu kami kembali dulu.Sayang ayo." tanpa menunggu respon kedua orang tua nya Wily segera menarik tangan Pelangi.