Hidup Bintang seketika hancur setelah sahabatnya mengambil kekasih hatinya dan dihari yang sama ia juga harus kehilangan kehormatannya oleh orang yang tidak dikenal karena mabuk.
Apakah Bintang akan selamanya memendam rasa benci dan dendam jika akhirnya ia harus menjadi bagian dari keluarga sahabatnya itu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon requeen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia Papa Ardi
Dipa termangu mendengar cerita dari Bu Dewi. Kini ia baru mengerti kenapa bukan hanya dirinya saja yang Bintang benci, tapi seluruh keluarganya juga.
Empat tahun yang lalu Dipa sempat merasa kecewa ketika ia harus menyaksikan adiknya terpaksa menikah muda karena hamil diluar nikah namun ia tidak menyangka jika peristiwa itu akan menyeretnya kedalam rangkaian peristiwa yang menyebabkan kehancuran seorang gadis tidak berdosa yang bernama Bintang.
Dipa masih dapat mengingat dengan jelas bagaimana ocehan Bintang pada saat mabuk. Saat itu Dipa dapat menyimpulkan jika gadis malang itu sedang patah hati. Kini Dipa baru menyadari jika Leon dan Dina lah penyebab Bintang patah hati dan Dipa menyempurnakan kehancuran gadis itu dengan menodainya.
"Jika seperti itu aku tidak yakin Bintang akan memaafkan kesalahan saya Bu " ucap Dipa lirih.
"Jangan berkecil hati Nak..meminta lah kepada Tuhan agar melembutkan hati Bintang , meskipun keras sebetulnya Bintang itu anak yang baik, hanya nasib nya saja yang kurang beruntung " Bu Dewi menyentuh tangan Dipa. Ucapan terakhir Bu Dewi sangat menohok hati Dipa.
"Iya Bu " jawab Dipa.
Setelah berbicara panjang lebar dengan Bu Dewi, Dipa pun kembali ke kantornya dengan membawa beban dihati yang semakin menggunung.
Diantara kegamangan hatinya Dipa juga masih harus bolak-balik Jakarta-Surabaya untuk mengurus perceraiannya dengan Elsa. Beruntung Elsa cukup kooperatif sehingga tidak memakan waktu lama akhirnya mereka pun resmi bercerai.
Menjelang resmi bercerai Elsa dan Dipa membuat kesepakatan baru yang isinya adalah kedua belah pihak mempunyai hak yang sama dalam mengasuh Bunga. Dan Elsa tidak keberatan jika Bunga ada dalam pengasuhan keluarga Dipa asalkan ia tidak dipersulit untuk menemui Bunga kapan pun ia mau.
*
Bintang terlihat bingung ketika tiba-tiba ada kurir yang mengirim paket berukuran sangat besar ke rumah nya dan belakangan Bintang tau jika paket berisi mobil-mobilan anak itu dikirim dari Jakarta.
Bintang sudah bisa menebak jika yang mengirim paket itu sudah pasti Dipa. Bintang pun menyuruh Langit untuk mengucapkan terimakasih kepada Dipa melalui sambungan video.
"Ayah.. terimakasih mobil Polisinya aku suka "
Langit duduk diatas mobilnya sambil melambaikan tangan kepada Dipa.
"Mobil Polisi ? "
Kening Dipa mengernyit karena ia tidak merasa mengirimkan apapun dari Jakarta. Selama ini Dipa sudah banyak membelikan mainan untuk Langit dan ia selalu memilih membelinya di Bandung saja.
"Bi..apa kamu yakin jika paket itu tidak salah kirim ? karena aku tidak pernah merasa mengirimkan apapun dari Jakarta " ucap Dipa.
"Di alamat tujuannya tertulis untuk Langit dan alamatnya juga benar alamat rumah kita " jawab Bintang.
Bintang dan Dipa terlihat bingung. Namun karena Langit terlanjur menyukai hadiahnya akhirnya mereka memilih tidak membahasnya lagi. Anggap saja itu rejeki untuk Langit.
Satu Minggu kemudian Langit juga mendapatkan kiriman mainan yang lain. Kali ini sebuah mobil remote control. Lagi-lagi Dipa menyangkal jika ia yang sudah mengirimkan mainan itu untuk Langit.
"Mas Dipa kalau mau membelikan mainan untuk Langit mengaku saja. Bukannya aku tidak pernah melarang Mas Dipa membelikan apapun untuk Langit " Bintang sedikit kesal karena Dipa lagi-lagi menyangkal jika ia yang sudah mengirimkan banyak mainan untuk Langit.
"Aku tidak perlu sembunyi-sembunyi dari kamu kalau ingin membelikan apapun untuk Langit..tapi aku memang tidak mengirimkan apapun untuk Langit dari Jakarta " sangkal Dipa.
"Lalu siapa yang sudah mengirimkan semua ini ?" tanya Bintang bingung.
"Aku juga tidak tau..tapi aku akan cari tau '' jawab Dipa.
"Ya " jawab Bintang.
Semua rasa penasaran Dipa terjawab ketika pada suatu siang ia memergoki Papa Ardi sedang berada di sebuah toko mainan.
Dipa yang baru saja selesai makan siang tentu saja merasa aneh mendapati Papanya keluar dari toko mainan namun tanpa membawa barang apapun.
Setelah Papa Ardi keluar dari toko mainan itu Dipa pun diam-diam masuk ke toko mainan itu untuk bertanya apa saja yang sudah dibeli Papa nya disana.
"Pak Ardi sudah beberapa kali membeli mainan disini untuk di kirimkan ke Bandung, katanya untuk cucunya " pemilik toko mainan memberi keterangan.
Mendengar jawaban pemilik toko mainan itu hati Dipa merasa trenyuh. Dibalik sikapnya yang keras ternyata Papa nya diam-diam peduli kepada Langit.
Sepulang dari makan siang dan memergoki Papa Ardi sedang berada di toko mainan, Dipa menghampiri Papa Ardi di ruangannya.
"Ada apa..tumben kamu kesini ?" tanya Papa Ardi ketika melihat kemunculan Dipa di ruangannya.
Meskipun Dipa berada satu kantor dengan Papa Ardi namun Dipa terkesan membatasi berkomunikasi dengan orangtuanya setelah skandal pernikahannya dengan Bintang terbongkar terlebih karena orangtuanya yang terkesan membela Elsa dan menyudutkan dirinya dengan Bintang.
"Aku cuma mau bilang terimakasih atas perhatian Papa untuk Langit " jawab Dipa.
"Apa maksud kamu ?" Papa Ardi mengerutkan keningnya.
"Aku tau Papa yang telah mengirimi putraku mainan dari Jakarta " jawab Dipa.
Papa Ardi tampak menghela nafas sambil menyandarkan punggungnya di kursi kebesarannya. Cepat sekali Dipa tau apa yang diam-diam ia lakukan.
"Suka tidak suka anak itu adalah cucu Papa juga. Jika Papa tiba-tiba datang dengan membawa semua mainan itu yang ada Bintang akan mengusir Papa, bahkan mungkin akan melemparkan mainan itu kepada Papa " ucap Papa Ardi sambil terkekeh.
"Putra kamu sangat tampan Di..persis kamu sewaktu kecil " lanjut Papa.
"Papa pernah bertemu dengan Langit ?" tanya Dipa.
" Ya..Papa dan Mama pernah datang ke Bandung dan Papa melihat photo dia di rumah kamu " jawab Papa Ardi.
"Untuk apa Papa dan Mama ke Bandung ?" seru Dipa.
"Papa dan Mama terpaksa mendatangi Bintang untuk membujuk dia agar melepaskan kamu. Sebetulnya saat itu Papa terpaksa melakukannya karena Elsa mengancam akan membawa Bunga jika kamu dan Bintang tidak bercerai " jawab Papa Ardi.
"Jangan bilang disana kalian mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati Bintang " seru Dipa dengan mata penuh amarah.
"Kamu tau sendiri bagaimana Mama kamu Di " jawab Papa Ardi. Dan Dipa anggap itu sebagai jawaban jika orangtuanya telah melukai hati Bintang terutama Mama nya.
"Ya Tuhaan..pantas saja Bintang begitu bencinya kepada keluarga kita " keluh Dipa.
Sepertinya jalan Dipa untuk mendapatkan kembali hati Bintang semakin berat.