Arazey Ivanka seorang mahasiswi kedokteran yang saat ini berada di semester lima, tengah menjalani masa magang disebuah rumah sakit terbesar dikota nya
Semuanya berjalan begitu lancar, sampai saat ia mendapatkan seorang pasien pria dengan usia matang yang saat itu tengah terluka parah. Dari situlah kehidupan dizona nyaman nya berubah menjadi lebih menyeramkan dan lebih terkekang
•Jika ada kesamaan judul cerita, cover, atau nama mohon dimaklumi
•Ikuti kisahnya hanya disini.. Happy reading🫂👑
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri_923, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab-3-
Didalam ruangan dokter khusus yang telah disiapkan untuk para pemagang kini terdengar geraman seorang gadis yang tengah menatap jengah handphone nya yang terus berbunyi
-
Dia Arazey gadis yang selama beberapa hari ini terlihat sangat frustasi meladeni seseorang yang saat ini menelpon nya
"Arghh! Tidak bisakah aku hidup tenang sehari saja?" geram Arazey kemudian menggeser tombol hijau yang tertera dilayar handphone nya
"Apa kamu ingin menghindari tanggung jawabmu, gadis kecil?!" pekik seorang pria disebrang sana
Padahal baru saja Arazey hendak berbicara tetapi pekikan pria itu berhasil membuat nya memejamkan mata seraya menarik nafas dalam-dalam
"Apa kamu tuli hah!" sentaknya karena tak kunjung mendapat jawaban, "Kenapa dari tadi telponku tidak diangkat-angkat hah?!" lanjutnya lagi
Terdengar deru nafas berat pria itu disebrang sana yang berhasil membuat Arazey merinding
"Maaf om, aku hanyalah mahasiswi magang yang harus mengejar nilai dirumah sakit ini" ucap Arazey dengan nada lembutnya
"Jadi aku tidak bisa memainkan handphone ku setiap saat karena itu bisa berpengaruh pada penilaian ku nanti" lanjutnya lagi di iringi senyum paksa
"Siapa yang menyuruhmu memainkan handphone? Aku hanya menyuruh untuk menjawab panggilanku!" kesal Grey disebrang sana
Benar! Orang yang sedari tadi terus menghubungi Arazey bahkan disaat dia sedang mengobati pasien adalah Grey Ricardo, pria yang beberapa hari lalu telah dipulangkan dari rumah sakit
Dari pada terus melanjutkan perdebatan yang tidak ada ujungnya ini, lebih baik Arazey memilih mengalah
"Baiklah maafkan aku om, tapi aku benar-benar tidak bisa nerima panggilan saat sedang mengobati pasien" ucap Arazey meminta pengertian
Terdengar deheman pelan disebrang sana, dengan cepat Arazey pun kembali berbicara, "Om perlu sesuatu?" tanya Arazey pelan
"Kerumah ku sekarang" titah Grey seenaknya, sedangkan Arazey yang mendengar hal itu pun langsung melotot kesal
"Maaf om tapi, bisakah ditunda dulu?" ucap Arazey perlahan. "Tidak!" sahut Grey dengan cepat
"Ayolah tolong mengerti posisi aku disini om, sebulan lagi aku selesai magang jika aku sering membolos bagaimana dengan nilaiku?" rengek Arazey memelas
Memang beberapa hari ini Arazey bak baby sister yang mengurus bayi besar, dimana Grey sering memintanya datang hanya untuk menyuapinya makan, menggancingi kemejanya, atau merapihkan pakaian ditubuhnya
Sungguh hal sepeleh yang tidak bisa Arazey sepelehkan, godaannya begitu berat saat ia melihat tubuh sempurna yang belum terbalut apapun itu
"Yasudah kalo gitu cepat keluar!" ucap Grey yang berhasil membuat Arazey kebingungan
"Keluar? Maksudnya? " ulang Arazey bingung. "Apa harus aku yang masuk?" ucap Grey membuat Arazey tambah bingung
Alhasil kini Arazey hanya terdiam memutar otaknya atas ucapan Grey tadi hingga tiba-tiba dari luar sana ada yang membuka pintu ruangan nya
Dengan cepat Arazey pun menoleh dan betapa terkejutnya saat mengetahui siapa yang masuk
"Om!" pekik Arazey kaget seraya berdiri
"Apa?" sahut Grey sinis seraya memutuskan panggilan telponnya
"Bagaimana?.. Bukankah tadi.. " ucap Arazey yang terus menggantung seraya menatap handphone nya
Tanpa disuruh ataupun dipersilahkan, Grey langsung duduk begitu saja didepan Arazey. "Sini" titahnya dengan nada dingin menyuruh agar Arazey mendekat
Dengan wajah bingung nya Arazey pun mengitari meja kerjanya dan berdiri didepan Grey
"Suapi aku makan" ucap Grey begitu saja berhasil membuat Arazey menganga
"Dia datang kesini hanya untuk disuapi?" batin Arazey tidak percaya
"Kenapa? Tidak mau?" tanya Grey dengan raut datarnya
"Tidak!" sahut Arazey cepat. Mendengar penolakan dari Arazey, Grey pun hendak mengeluarkan ucapan mematikan nya namun dengan cepat Arazey memperbaiki ucapan nya
"Maksud aku tidak masalah, om" ucapnya di iringi cengegesan
"Om mau makan apa? Biar aku beli dulu makanan nya" tanya Arazey karena saat masuk tadi Grey tidak membawa apapun
"Tidak perlu" sahut Grey
"Lalu om--" belum selesai Arazey berbicara tiba-tiba saja Grey mengeluarkan suaranya yang sedikit kuat menyebut nama seseorang
"Bram masuklah!" titahnya seraya menatap pintu
Arazey pun lantas ikut menatap pintu dan disana masuklah Bram sang asisten Grey dengan beberapa bungkus makanan berlogo ditangan nya
"Bukankah ada asistennya? Lalu untuk apa jauh-jauh datang kesini hanya untuk meminta disuapi" batin Arazey menatap jengah Grey
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
𝘾𝙪𝙠𝙪𝙥 𝙨𝙚𝙠𝙞𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙗𝙖𝙗 𝙠𝙖𝙡𝙞 𝙞𝙣𝙞
𝙎𝙚𝙚𝙮𝙤𝙪 𝙣𝙚𝙭𝙩 𝙗𝙖𝙗🤗
𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙇𝙪𝙥𝙖 𝙇𝙞𝙠𝙚𝙣𝙮𝙖 𝙝𝙞𝙝𝙞𝙝𝙞
anAk gadis orang
udh panggil honey"🤭😂