NovelToon NovelToon
Unexpected Love

Unexpected Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Anak Lelaki/Pria Miskin / Menyembunyikan Identitas / Bapak rumah tangga
Popularitas:23.2k
Nilai: 5
Nama Author: dlbtstae_

Berperan sebagai ayah dan ibu sekaligus tak membuat Mario Ericsson Navio kewalahan. Istrinya pergi meninggalkan dirinya dengan bayi yang baru saja dilahirkan. Bayi mereka ditinggalkan sendirian di ruang rawat istrinya hingga membuat putrinya yang baru lahir mengalami kesulitan bernapas karena alergi dingin.

Tidak ada tabungan, tidak ada pilihan lain, Mario memutuskan pilihannya dengan menjual rumah tempat tinggal dia dan istrinya, lalu menggunakan uang hasil penjualan untuk memulai kehidupan baru bersama putri semata wayang dan kedua orang tuanya.

Tak disangka, perjalanannya dalam mengasuh putri semata wayangnya membuat Mario bertemu dengan Marsha, wanita yang memilih keluar dari rumah karena dipaksa menikah oleh papinya.

“ Putrimu sangat cantik, rugi sekali pabriknya menghilang tanpa jejak. Limited edition ini,” - Marsha.

“Kamu mau jadi pengganti pabrik yang hilang?”

Cinta tak terduga ! Jangan lupa mampir !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jurus merajuk Iren

Beberapa tahun kemudian, seorang anak perempuan tengah berjongkok di atas kursi bambu teras rumah neneknya. Wajahnya yang lucu tengah cemberut menatap jalanan. Sesekali pandangannya menatap kiri dan kanan jalan. Mengenakan pakaian kodok berwarna biru laut yang sangat menggemaskan dibeli oleh ayahnya saat mereka jalan-jalan di mall besar di kota mereka.

“Iren kok disini, sayang ? Nungguin ayah ya ?” tanya seorang wanita paruh baya yang sedang menyapu lantai.

“No … No… No, Ilen nda nunggu ayah, nek “. Gelengnya.

Maureen, bayi kecil itu kini sudah berumur 4 tahun. Bayi yang sengaja  ditinggalkan ibu kandungnya di ruang rawat sendirian tanpa seorangpun yang menemaninya. Sungguh tega bukan ? Tidak hanya meninggalkannya, Dea sudah membuat putrinya kesulitan bernapas. Untungnya saat bertambah usia, Maureen tidak merasakan sesak di dadanya.

Vion, wanita yang sudah berumur menatap lucu cucunya. Seakan sudah tahu, siapa sosok yang ditunggu-tunggu oleh cucunya.

“Jangan ditunggu, Bang Barra pulangnya masih lama…” ucap Vion kepada cucunya.

“Belapa jam nek ?” tanya Maureen lucu.

“Empat jam lagi, Bang Barra pulang,” jawab Vion lembut. Setelah selesai menyapu, Vion mendekati cucunya dan duduk disebelah Maureen.

“Empat jam, belapa itu ?” tanya Maureen bingung.

Vion terkekeh. Tangannya mengelus kepala Maureen dengan sayang.  “ Empat itu seperti ini,” Vion menunjukkan 4 jari tangannya, satu jari sudah ditekukkan.

“Telus dedek nungguu lama belalti nek ?” ucap Maureen lesu.

“Iya, sekarang Iren ikut nenek main ke taman yuk. Kita jajan, mumpung ayah nggak ada di rumah, okey !” bujuk Vion agar cucunya tidak bersedih.

“Jajan nek ???” tanya Maureen dengan mata berbinar.

Vion mengangguk lembut. Maureen memekik girang dengan hati-hati anak perempuan itu turun dari kursi bambu. Wajahnya yang imut terlihat menggemaskan membuat Vion sangat ingin mencubit pipi gembul cucunya.

“Ayo, nek ! Yok ! Jajan ! Jajan !!” pekik Maureen girang.

“Iya, iya ! Tunggu sebentar ya, nenek ambil dompet sama taruh sapu dulu. Iren tunggu di sini, jangan kemana-mana okey !”.

“ Siap nekkk !!”

Disinilah keduanya berada, jam baru menunjukkan pukul 10.30 tapi Vion malah mengajak cucunya membeli jajanan di taman kecil yang tidak jauh dari rumah mereka.

Kehidupan Mario, putrinya dan kedua orang tuanya sangat sederhana walau Mario sudah mendirikan perusahaan M. Sebenarnya Mario sudah membelikan rumah yang lebih besar dari rumah kedua orang tuanya . Tapi melihat putrinya yang tidak mau jauh dari Barra membuat Mario harus menahan dirinya untuk membawa keluarganya pindah dan juga Vion dan Narel tidak mau pindah dari rumah itu, disisi lain mereka juga tidak bisa jauh dari Maureen. 

“Nenekkkkk, ada cempollllll belanak !!” pekik Maureen heboh. Kedua matanya memidai semua gerobak-gerobak jajan yang memanjakan pandangannya.

“Iya, iya.. iren mau sempol ??” tanya Vion lembut.

“Ada banyak jajanan, masa yang ditawalin cempol doang nek. Cemua na lah, nda ucah takut lugi.” kata Maureen menatap neneknya.

“Ayah banyak uang na..” lanjutnya lagi.

“Iya, iya ayahmu banyak duitnya.. Tapi kalau jajannya banyak jatah susu Maureen nenek jatahin ya..”

Mendengar susunya di jatahin membuat anak itu mengangkat kepalanya menatap Vion yang melihat-lihat aneka jajanan.

“Nda bica gitu dong, jajan cama cucu itu beda jauh nenek. Nda bica di camakan !”.

“ Dengal kata abang Balla. Cucu dedek halus di minum tiap hali nda boleh bolong. Nanti cucuna baciii !” omel Maureen.

“Mana ada susu basi, Iren sayang. Kan masih dalam bubuk bukan cair..” sahut Vion gemas.

“ Nanti kalau kelamaan bica jadi ekspolelelaci nenek ! Baci cucuna dedek !”.

“Ekspolele apaan sih,nak “ tawa Vion membuat abang penjual sempol geleng-geleng.

“Ya ekspolele .. Lelelaci nenek. Issss itu bah yang baci-baci yang ada debu na … ihhhh EKSPOLELEEEEEEELACIII NAMANAAAA !!” pekik Maureen kesal karena nenek dan abang penjual sempol tertawa mendengar ucapannya yang cadel.

Vion mengusap sudut matanya yang basah. Cucunya selalu saja membuatnya tertawa keras. Melihat wajah merajuk cucunya, Vion menghentikan tawanya.

“Maksud adek i—”

“Dedek ya bukan adekkk !” protes Maureen kesal.

“I–iya a– eh dedek maksud abang. Yang benar itu Expired bukan E– hehe E.. Ekspolelela… “ Abang sempol tak dapat menahan tawanya. Dia langsung tertawa keras tanpa sengaja memukul dandang panas.

“Aaa aaawhhh shhh !”

“Cukulinnn !! Maka naa nda ucah teltawakan dedek !!” seru Maureen bersedekap dada membuat Vion meminta maaf kepada abang sempol.

“Nda ucahlah, dedek mau pulang ! Nda mood cama nenek cama abang cempol !! Ngecelin !!”. Setelah itu Maureen berjalan menjauh dengan wajah merajuk, bibir maju lima senti, kedua tangan bersedekap dada.

“ Nggak suka merajukkk !!! Ini ! Ambil sempolnyaaa, pagi ini gratis buat dedek ! Jangan merajuk ya, udah ini ambil aja ! Abang ikhlas rugi dua puluh ribu !!” teriak abang sempol saat Maureen berjalan menjauhi gerobaknya sementara Vion melongo melihat perubahan raut wajah cucunya.

“Celius nda ni, glatis ? Bohong doca lohhh ! Kata malaikat, kalau bohong dosanya nambah sepuluh !” kata Maureen datar.

“Dih, jurus apa lagi ini !” gumamnya lirih.

“Benerrr, nih ambilll !! Kalau nggak mau ya udah. Abang kasih sempol gratis sama kakak cantik ini ya !” seru Abang sempol.

“Janannnnnnnnn !!! Dedek mau !! Dedek mau !!!”

Abang itu memberikan sempol kepada Maureen. Sedangkan Maureen tersenyum menatap sekantong sempol di tangannya.

“Hehe gitulah dali tadi, cudah cantik begini. Masa dedek malah-malah. Dengel kata kakak Lady nda ucah malah-malah nanti dedek cepat tua hehe..halusna lebih banyak lagi dedek melaju na bial nambah banyak. Kan bisa di bagi sama kakal Lady, sama abang Balla..” ucap Maureen dalam hati sambil menatap sempol di tangannya.

*

*

*

*

*

“Marshaaa.. Are you okey ?” tanya Melati saat melihat rekannya makan sambil melamun.

Keduanya baru saja istirahat setelah membersihkan ruang kerja Asisten Kai. Saat makan Melati tak sengaja melihat Marsha melamun bahkan makanannya di k*l*m. Melihat Marsha yang tidak menggubrisnya membuat Melati memukul pelan pundak Marsha.

Marsha terkejut hingga terbatuk-batuk, Melati segera memberikan gelas minum kepada Marsha. Sekali teguk air di gelas itu habis.

“Kamu ngagetin, Mel !” ucap Marsha kesal.

“Yaa kamu diajak ngomong malah melamun, ya bukan salah aku dong ! Tuh liat nasi mu masih utuh !” tunjuk Melati pada nasi bungkus milik Marsha.

“Kamu lagi mikirin kejadian kemarin ya, Cha ?” tanya Melati.

Marsha menggeleng, tapi Melati tahu kejadian kemarin membuat Melati paham jika Marsha tengah memergoki sahabatnya dengan kekasihnya yang ketahuan selingkuh.

“Jangan dipikirin ya, Cha. Cowok ganteng banyak, yang tajir banyak yang mapan juga banyak. Tapi sayangnya…”

“Sayang apa ?”

“Cie sayang nih sama Melati ?” ucap Melati kesemsem.

“Ck ! Jangan geer ya, Mel ! Cepet bilangin apaa !”

“Hehe sabar, sabar… aku sambungin lagi kalimat aku Cha. Sabar, maksud lanjutannya itu sayangnya nggak ada yang mau sama kita yang hanya tukang bersih..” ucap Melati lirih.

Marsha terdiam. Benar kata Melati. Mana ada yang mau sama mereka, terlebih mereka bekerja sebagai office girl. Kata-kata Nensi kemarin membuat Marsha sadar jika dirinya sudah dibuang seperti barang tak berguna.

“Apa pekerjaan sebagai office girl sangat memalukan, Mel ?”.

“Tidak ! Bekerja sebagai apapun kalau bener ya halal. Kalau nggak bener ya nggak bener. Kerjaan kitakan halal. Ngapain malu ? “

“Dengar ya, Cha. Orang yang malu sama pekerjaannya itu adalah orang yang nggak punya rasa syukur ! Apalagi sampai menghina pekerjaan kita. Behhh, rasa syukurnya udah jadi rasa tamak !!” ucap Melati berapi-api membuat Marsha tersenyum melihat tingkah Melati.

“Benar kata Melati, pacar dan sahabat bukan hanya mereka saja di dunia ini. Harusnya aku bersyukur bisa tahu sifat asli kelalabang ulat keket,” ucap Marsha dalam hati sadar jika hal kemarin tidak merugikan dirinya.

***

Selamat menikmati ceritanya, jangan lupa tinggalkan komentar kalian disini..

Yuhuuuuuuu !!

1
♬☆❃.✮:▹alina◃:✮.❃♬☆
Semangat Kak Author ❤
A R
hedehhhhh
Heni Mulyani
lanjut
Della
Yuhu gess.. bentar lagi bakal masuk ke konflik semoga nyambung ya 😌.. jgn lupa bantu like dan komen..🤗♥︎
♬☆❃.✮:▹alina◃:✮.❃♬☆
Semangat Kak Author ❤
Heni Mulyani
lanjut
A R
🤣🤣🤣
A R
🤣🤣🤣🤣
Della
jangan lupa like dan komen ya teman-teman🤗👐
A R
bisa aee dedek ilenn 🤣🤣🤣😉
Heni Mulyani
lanjut author
Heni Mulyani
lanjut
A R
aduhh nenek ngmg tutup pabrik segala 🤣🤣🤣🤣
A R
mau sedih tp ga jd 😭😭😭😭😭😭
louis
kok ya jadi nenek tledor ditinggal sendirian anak kecil. untung ada Marsha.
DISTYA ANGGRA MELANI
Kok percya aja sih sang opo gak diselidiki dulu...
Heni Mulyani
lanjut
LISA
Ceritanya bagus bangett nih
LISA
Makin seru nih
LISA
Aman Kak..bagus jg ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!