NovelToon NovelToon
Majikan Yang Lumpuh

Majikan Yang Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: NisfiDA

Bagas Pratama seorang pria lemah lembut serta penyayang.

Namun satu kejadian membuatnya berubah dalam sekejap saja, kecelakaan dua tahun lalu membuat dirinya menjadi pria dingin, kejam serta emosi.
Kecelakaan itu membuatnya dirinya menjadi lumpuh bahkan dia tidak ingin mendekat dengan siapapun, selama dia lumpuh dia hanya mengurung dirinya didalam kamar..

Dia tidak ingin bertemu siapapun, bahkan dia juga membenci wanita terkecuali Sang Ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bimbang

Hari menjelang pagi.

Dimana Sara yang sudah tiba didepan rumahnya Anna, dia tidak ingin menunda-nundanya lagi karena ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi kepada Putranya sehingga bisa mabuk begitu.

Itu untuk pertama kalinya Bagas pulang dalam keadaan mabuk, biasanya seberat apapun pekerjaannya dia tidak pernah mabuk namun kali ini saat dia bertemu dengan Anna dia begitu.

Tok. Tok.

Sara mengetuk pintu rumahnya Anna, terlihat jelas sekali lingkungan disana sangat tenang dan damai udaranya juga sangat sejuk sekali.

Namun sayangnya dia hanya tinggal sendirian disana, dimana tidak ada jawaban dari Anna kini Sara kembali mengetuk pintu rumahnya.

Tok. Tok.

" Sebentar" teriak Anna dari dalam

Anna yang tidak tau bahwa Sara telah mendatangi dirinya, kini terdengar suara kuncian pintu terbuka serta pintu yang dibuka.

" Nyonya"

Anna benar-benar terkejut saat melihat Sara ada didepan rumahnya, dengan wajah yang tersenyum disambut oleh Sara.

" Apa saya mengganggumu Anna?"

" Oh tentu saja tidak Nyonya, ayo silahkan masuk" jawab Anna dengan nada lembutnya

Sara pun melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam, dimana terlihat sangat rapi sekali tataan didalam rumahnya Anna.

" Maaf ya Nyonya, rumahnya gak begitu besar hanya apa adanya saja"

" Tidak apa-apa Anna, ternyata terasa sangat nyaman didalam rumahmu"

Anna pun tersenyum saat mendengar ucapannya Sara, lalu kini Anna bertanya karena dia sangat penasaran kedatangan Sara kemari.

" Nyonya, ada perlu apa kemari?" tanya Anna dengan nada lembutnya

" Oh iya, saya sampai lupa karena menikmati sekali didalam rumah ini"

Anna hanya bisa tertawa kecil saja karena Sara terlalu terbawa suasana, lalu kini Sara menatap Anna dengan serius.

" Kedatangan saya kemari ingin menanyakan apa yang sudah terjadi antara kamu dan Bagas?"

Anna langsung terdiam, dimana Sara masih menatap kearah Anna yang begitu sangat menutupi sekali.

" Anna, saya hanya ingin tau apa yang sedang terjadi diantara kalian berdua, dan asal kamu ketahui Anna, Bagas pulang dalam keadaan mabuk ini untuk pertama kalinya Bagas mabuk-mabukan seperti itu"

Dug!

Jantung Anna berdebar dengan sangat kencang sekali, dia tidak menyangka bahwa keadaan Bagas sedikit berantakan.

" M-mabuk kata Nyonya?"

" Iya dia pulang dalam keadaan mabuk saat pulang pukul 4 pagi"

Anna kembali terdiam, dia merasa seperti bersalah namun dia tidak bisa juga menerima bahwa kehidupan mereka sangat berbeda jauh sekali.

" Anna, saya tidak membela siapapun diantara kalian berdua tetapi saya juga tidak ingin Bagas seperti itu Anna, sekarang katakan kepada saya apa yang terjadi kepada kalian berdua?"

Anna hanya bisa menghelakan nafasnya saja, kini dia menarik nafasnya dalam-dalam untuk mengatakan yang sebenarnya terjadi.

" S-saya menolak Bagas lagi Nyonya" kata Anna dengan wajah yang tertunduk

" Alasannya karena kehidupanmu dan Bagas berbeda?"

Anna menganggukkan kepalanya, Sara hanya bisa menghelakan nafasnya saja sebenarnya yang dikatakan oleh Anna adalah.

Tetapi Sara juga tidak ingin membuat Bagas menjadi menderita karena dia melarangnya juga. Kini Sara bangung dari tempat duduknya serta mendekat kearah Anna.

Lalu Sara memegang tangannya Anna untuk menyakinkan dirinya.

" Anna, saya dulu memang pernah mengatakan kepada Bagas bahwa harus mencari kehidupannya setara dengan dia, namun ternyata setelah dia mendapatkan semuanya dia malah dihancurkan berkeping-keping, dari fisik, hati serta mentalnya juga ikut hancur karena orang itu saja, itulah yang membuat saya trauma Anna, namun sekarang mungkin memang itu adalah pilihannya Bagas memilihmu untuk menjadi pendamping hidupnya walaupun kehidupan kamu dan dia sangat jauh berbeda itu tidak akan membuat saya masalah Anna yang saya pentingkan adalah kebahagiaan Bagas saja, selama ini dia begitu tersiksa sekali saat mengenal Lily"

Anna terdiam, dimana air matanya mengalir dipipinya serasa dia sangat bersalah kepada Bagas telah menolaknya untuk kedua kalinya.

Dia sangat tidak tau harus bagaimana, dia sangat takut jika menjalin hubungan dengan Bagas maka reputasi Bagas akan hancur.

" Sekarang, saya minta tolong kepadamu Anna temui Bagas dan bicarakan baik-baik saya tidak ingin melihat Bagas terpuruk seperti itu sampai-sampai dia mabuk Anna saya tidak mau melihatnya begitu saya mohon dengan kamu Anna, hanya kamu yang bisa membuat Bagas menjadi kembali"

" Nyonya tidak perlu memohon seperti itu"

" Saya perlu Anna, karena demi kebahagiaan Bagas apapun saya akan lakukan Anna"

Anna hanya bisa menangis saja, dia tidak menyangka Sara bisa memohon seperti itu hanya demi kebahagiaan Putranya.

Kini Anna mencoba menarik nafasnya dalam-dalam.

" B-baiklah Nyonya, saya akan menemui Bagas nanti dan berbicara secara baik-baik kepadanya"

Sara tersenyum saat mendengar ucapannya Anna, dia merasa sangat bahagia sekali dia tidak peduli bagaimana jadinya mereka berdua setidaknya Anna mau berbicara baik dengan Bagas.

Sara memeluk Anna dengan begitu sangat erat sekali, dimana air matanya juga mengalir dipipinya rasa senang bahwa tidak sia-sia untuk menemui Anna.

******

Setelah pukul 11 siang.

Anna sudah ada didepan pintu Mansionnya Bagas, dia sebenarnya sangat bimbang ingin menemui atau tidak.

Tetapi dia sudah berjanji kepada Sara akan bertemu dengan Bagas, dengan hati yang berat Anna pun masuk kedalam Mansion tersebut.

Saat dia masuk terlihat sangat sepi sekali, kini Anna melangkahkan kakinya menuju kamarnya Bagas. Mungkin Bibi Inah sedang sibuk dibelakang sehingga tidak ada terlihat.

Saat sudah tiba didepan kamarnya Bagas, Anna terdiam sambil memanding pintu kamarnya itu ingin sekali rasanya kembali namun dia sudah berjanji dia tidak mungkin mengingkari.

Kini Anna mencoba mengetuk pintu kamarnya Bagas dengan secara perlahan-lahan.

Tok. Tok

" Siapa?" teriak Bagas dari arah dalam

Anna hanya bisa menghelakan nafasnya saja saat mendengar suaranya Bagas.

" Ini aku Anna"

Ceklek!

Suara pintu terbuka, dimana Bagas yang baru saja selesai membersihkan dirinya kini dia menggunakan celana pendeknya tanpa pakaian serta dia sedang mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil.

" Masuk" kata Bagas sambil membalikkan badannya

Anna pun masuk, terlihat jelas sekali Bagas sepertinya sangat kecewa dengannya namun Anna hanya diam saja.

" Ada apa datang kemari?" tanya Bagas kepada Anna

" Bagaimana keadaanmu? Nyonya mengatakan kamu semalam mabuk?"

Bagas hanya tersenyum, itupun tersenyum dengan terpaksanya.

" Jadi kamu kemari hanya ingin melihat keadaanku saja?"

Anna hanya terdiam saja, namun dia masih menatap kearah Bagas yang begitu sedikit tidak peduli.

" Kamu boleh pulang Anna, keadaanku baik-baik saja jangan khawatir"

Dug!

Ada perasaan sakit, kecewa dan sedih yang dirasakan Anna, sepertinya Bagas benar-benar sangat mulai membenci dirinya karena sudah menolak Bagas terus-menerus.

" B-baiklah jika keadaanmu baik-baik saja, aku akan kembali maaf jika aku mengganggu waktunya, kalau begitu aku pamit dulu"

Anna membalikkan badannya serta ingin pergi, namun tiba-tiba saja hal tak disangka Anna kini terjadi.

Dimana Bagas yang langsung memeluk Anna dari belakang membuat Anna berhenti melangkahkan kakinya menuju pintu.

Namun air matanya mengalir dipipinya, ada perasaan yang tidak pernah bisa dia jelaskan kali ini.

" Ku mohon, jangan pergi lagi disaat aku menyuruhmu pergi Anna" kata Bagas sambil memeluk Anna dengan erat

Anna hanya bisa menangis saja, dia melepaskan knop pintu namun tangannya kini memegang tangannya Bagas dengan sangat erat sekali.

Dia tidak tau Sebenarnya apa yang dia rasakan saat ini? Rasanya benar-benar aneh sekali.

1
JANE ARDIANA
Luar biasa
Indah Darma Indah
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!