Bukan novel yang update harian yah.
Silahkan baca dan jangan lupa kasih komentar dan likenya biar author semangat buat nulis episode selanjutnya.
Novel apakah ini?
Ini adalah novel yang pemeran utamanya seorang laki-laki kaya raya yang pekerjaannya seorang CEO di perusahaan terbesar di ASIA. Memiliki saham dimana-mana dan perusahaan nya menyebar diseluruh negeri juga. Sementara pemeran wanitanya adalah gadis muda yang lahir dari keluarga kurang mampu, sekaligus dia harus menjadi tulang punggung orang tuanya karena memang ayahnya telah meninggal sejak dia berumur 15 tahun . Dia sekarang harus kuliah sambil bekerja.
Mungkin ada kemiripan dengan novel lainnya. Tapi memang aku ingin pemeran laki-lakinya seorang laki-laki terkaya dan bersifat dingin, cuek sekaligus arogan.
Jika kalian tertarik baca bagian prolog kalau masih tertarik lanjut sampai end yah.
Jangan lupa author menunggu komentar
Positifnya yah. Buat memotivasi author biar tambah semangat lagi .
Salam kenal dariku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JBlack, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu
Tanpa terasa pukul sudah menunjukkan 08.00 pagi, Adel dan Kevin pun berpamitan kepada kedua orang tua Kevin. Keduanya memasuki mobil dengan tanpa supir karena rencana Kevin akan melihat rumah yang telah dicarikan oleh Rudi asistennya.
Setelah sampai di depan pintu kantornya. Keduanya pun keluar dari mobil, Kevin menghampiri Adel dan melingkarkan tangannya dipinggang Adel. Adel hanya diam menurut dan ikut berjalan berdampingan dengan Kevin.
Selama memasuki kantor banyak mata yang melihat mereka sampai mereka masuk kedalam Lift khusus CEO.
Pintu lift terbuka, keduanya tetap jalan berdampingan karena tangan Kevin tetap memegang pinggang Adel.
“Selamat pagi pak.” Sambut Eva Sekretaris Kevin
Tanpa menjawab Kevin pun membukakan pintu untuk Adel lalu memasuki ruangan. Adel menatap ke segala ruangan Kevin disana terdapat lemari khusus buku. Adel pun menghampiri untuk melihat buku apa yang dikoleksi suaminya tersebut.
Kevin berjalan kearah kursi kebesarannya dan mendudukkan dirinya disana. Setelah itu matanya tertuju dengan Adel yang masih melihat tumpukan buku di lemari.
“Kenapa kau berdiri disana.” Kata Kevin lembut
“Mmm apa semua ini novel dan bukumu? “ tanya Adel
“iya kenapa? “ tanya balik Kevin
“Kenapa kau tak bilang jika memiliki banyak novel disini, aku suka sekali membaca novel.” Ucap Adel sambil mengerucutkan bibirnya.
“Apa kau ngambek karena aku tak memberitahumu. Maafkan aku kan aku juga baru mengajakmu kemari.” Ucap Kevin sambil mendekati Adel dan memeluk tubuh wanita itu dari belakang.
“Bolehkah aku meminjam buku ini?.” Dia menolehkan kepalanya kebelakang dan menunjukkan bukunya kearah wajah Kevin
“Boleh, bacalah buku itu disana.” Tunjuk Kevin ke arah sofa
“Tapi jika kau lelah masuklah keruangan sana, disana terdapat satu ranjang, satu lemari dan kamar mandi. “ tunjuk Kevin ke salah satu pintu didalam Ruangannya.
“Baiklah , sekarang lepaskan aku biar aku bisa membaca. Jika kau seperti ini bagaimana aku akan membacanya.” Goda Adel pada Kevin
“Tapi harus ada bayarannya untuk kau meminjam buku ini.” Goda balik Kevin
“Bayaran ? Berapa? Untuk uangpun aku saja dapat darimu dan sekarang kau menyuruhku membayar.” Jawab Adel sambil mengernyitkan alisnya
“Bayar dengan ini.” Telunjuk kevin memegang bibirnya
“Apa kau meminta bayaran dengan aku menciummu?” tanya Adel
“Begitulah, untuk apa uang aku sudah punya banyak.” Jawab Ketus Kevin
“Aa keluarlah sombongmu sekarang.” Tatap sinis Adel pada Kevin
“Cepat bayar kalau tidak aku tidak akan melepaskan pelukanku ini.” Sambil mendekatkan bibirnya pada Adel
Akhirnya Adel mencium bibir Kevin sebentar.
“Sudah kan, ayo lepaskan.” Ucap Adel sambil tersenyum
“Baiklah aku akan kembali bekerja.” Seraya melepaskan pelukannya dan kembali ke kursi kebesarannya. Dan Adel pun berjalan ke arah Sofa dan mendudukan pantatnya disana. Lalu terdengar bunyi pintu.
Tok tok tok
“Masuk.” Ucap Kevin
Kemudian masuklah sekretaris Kevin yaitu Eva. Eva yang sedang memakai rok pendek diatas lutus dan sangat ketat hingga membentuk tubuhnya dengan pakaian yang ketat pula.
Melihat sekretaris Kevin yang berjalan berlenggak lenggok menuju ke arah Kevin. Membuat Adel kesal sendiri menatap orang itu.
“Sebegitukah memakai pakaian sampai membentuk badannya tersebut. Apa yang ia lakukan dengan memakai baju itu, ingin menarik perhatian suamiku begitu. Cihh murahan sekali! Apa iya tidak tau ada istrinya disini.” Gerutu Adel dengan menatap tajam ke arah sekretaris Kevin.
Kevin yang melihat istrinya sedang menahan amarah ia menjadi tersenyum sendiri.
“Sepertinya kau cemburu ya sayang.” Gumam Kevin dalam hati
“Akan Ku jahili dia haha.” Ucap Kevin dalam hati
Seketika fokusnya sementara teralihkan karena sekretarisnya memberikan laporan pada Kevin.
“Ini pak laporan yang bapak minta kemarin.” Kata Eva sambil tersenyum manis
Adel yang melihat itu semakin geram akhirnya ia berjalan kearah Kevin dan langsung mendudukkan dirinya ke pangkuan Kevin sambil mengalungkan tangannya pada Leher Kevin.
“Aku lapar sayang bisakah kita keluar untuk mencari makanan.” Ucap Adel dengan lembut sambil melirik kearah Eva
Kevin yang melihat tingkah konyol istrinya ingin sekali tertawa tapi ia tahan akhirnya ia berbicara pada Eva.
“Baiklah akan saya cek laporan ini, sekarang pergilah.” Perintah Kevin
Setelah Eva sudah keluar dari ruangan, Kevin langsung meletakkan tangannya pada pinggang istrinya itu.
“mmm apakah kau cemburu ? Hingga kau seperti ini? . Goda Kevin
“Aku tidak cemburu, tapi aku tidak suka dengan perempuan itu. Dia bekerja tapi dengan pakaian seketat itu.” Jawab Adel kesal
“Dia kan disini bekerja dikantor kan wajar juga pakaiannya “ jawab Kevin santai
“Apa ? Wajar. Baju seperti itu wajar . Bahkan baju itu sangat ketat. Aku tidak suka sepertinya dia sedang ingin menggodamu.” Ketus Adel
“hahhaha untuk apa menggodaku? Aku saja juga sudah memiliki istri. Istriku jauh lebih cantik dari dia dan juga lebih seksi. Untuk apa aku tergoda.”
Seketika wajah Adel merona. Haha seperti udang rebus lah yah.
“Awas saja jika kau tergoda dengannya “ ancam Adel tapi dengan wajah yang masih merona.
Kevin hanya bisa menatap istrinya dengan tertawa kecil. Rasanya lucu sekali melihat istrinya yang sedang cemburu.