Adrian adalah seorang pemuda yang tanpa sengaja mendapatkan kekuatan mata yang super hebat. Selain dapat menembus setiap benda, mata itu juga memberikan Adrian kemampuan medis legendaris dan juga bela diri kuno.
Seketika nasib Adrian berubah dan banyak di sukai oleh para wanita cantik.
Sekilas cahaya keemasan terlintas di mata Adrian.
"Apa ini, mataku mampu menembus pakaiannya," ucap adrian.
Bagaimana kelanjutannya bisa langsung di baca di novel ini ya !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 30 ADRIAN BERTEMU MELINDA
Mereka mulai saling mengobrol dengan asik. Kakek Saputra tampak begitu sangat kagum dan menyukai Adrian. Harus Kakek Saputra akui bahwa sangat sulit menemukan seorang anak muda dengan bakat seperti Adrian ini.
Setengah jam telah berlalu dan kemudian Adrian berpamitan untuk kembali. Dari luar rumah seorang wanita mulai berjalan masuk.
Wanita itu adalah Melinda yang baru saja kembali. Melinda begitu sampai di rumah langsung bertemu dengan Adrian, Kakek Saputra dan juga Wiliam.
"Wanita ini cantik sekali," pikir Adrian.
Harus Adrian akui wanita yang baru datang ini kecantikannya tidak kalah bila di bandingkan dengan Vanesa maupun Angel. Mereka memiliki gaya berpenampilan yang berbeda, tapi tetap sangat cantik dengan ciri khasnya masing-masing.
"Melinda kamu sudah kembali," ujar Wiliam.
"Ya kak, aku ada urusan di luar sebentar," balas Melinda.
Melinda melihat seorang pria asing yang tidak di kenalnya dan memperhatikannya secara diam-diam.
"Oh iya, Melinda ini adalah Adrian, dialah pria yang aku ceritakan sebelumnya yang mendapat guci porselin," ujar Wiliam.
"Adrian ini memang sangat hebat, Kakek juga baru saja melihat kemampuannya dan menambah wawasan Kakek," sambung Kakek Saputra.
"Kalau begitu salam kenal," namaku Melinda Saputra.
Adrian dan Melinda saling berjabat tangan. Adrian merasakan kulit tangan Melinda yang begitu sangat halus sekali.
"Melinda ini baru kembali dari menyelesaikan pendidikannya di luar negeri, dia termasuk siswa dengan lulusan terbaik di sana," ujar Wiliam.
"Wah, nona Melinda ternyata adalah seorang yang cerdas," ujar Adrian.
"Terima kasih," balas Melinda.
"Kak Wiliam juga selalu mengatakan bahwa anda juga sangat luar biasa, kak Wiliam juga mengatakan tentang kemampuan anda dalam menilai barang antik" sambung Melinda.
"Ya tentu saja Adrian ini memang sangat luar biasa, kemampuannya mungkin di atas kakek," sahut Wiliam.
"Kak Wiliam tampaknya terlalu melebih-lebihkan saja," balas Adrian.
Adrian mulai melihat sesuatu yang aneh pada diri Melinda. Wajah Melinda terlihat pucat, hanya saja dia memakai makeup dan lipstik untuk menutupinya. Bahkan sorot mata Melinda terlihat sangat redup dan sayu.
Adrian langsung menggunakan kekuatan matanya untuk melihat apa yang terjadi di dalam tubuh Melinda.
Sepintas cahaya keemasan terlihat di mata Adrian dan menembus tubuh Melinda. Mata Adrian mulai menembus pakaian yang di kenakan oleh Melinda. Alhasil di mata Adrian kini Melinda hanya menggunakan pakaian dalam saja. Batasan dari kekuatan mata Adrian tidak bisa menembus sesuatu yang tidak boleh di lihatnya. Namun mata Adrian dapat dengan mudah melihat sampai menembus kulit dan masuk ke dalam tubuh seseorang.
Harus Adrian akui bentuk tubuh Melinda ini benar-benar sangat bagus dan indah. Bahkan ada sebuah tai lalat di dada sebelah kirinya yang membuatnya semakin menarik.
"Sial kenapa aku begitu mesum," pikir Adrian.
Adrian bak seperti sedang menyelam sambil minum air. Selain untuk mengetahui apa yang terjadi kepada Melinda, tapi juga sekalian mencuci matanya. Kemudian Adrian mulai menembus lagi lebih dalam ke tubuh Melinda. Benar saja bahwa di tubuh Melinda sedang terdapat sebuah penyakit yang sangat mematikan dan akan segera membunuhnya.
Adrian sangat menyayangkan wanita secantik Melinda yang masih sangat muda terkena penyakit ini. Penyakit yang akan mengakibatkan waktu hidupnya tidak lama lagi akan berakhir.
"Nona aku lihat anda sedang sakit," ujar Adrian kepada Melinda.
Seketika Melinda terkejut mendengar perkataan Adrian yang tiba-tiba ini. Tidak terkecuali Kakek Saputra dan Wiliam, mereka juga tampak kaget mendengarnya.
"Aku sakit, kamu jangan asal bicara," balas Melinda.
Melinda kaget bagaimana caranya Adrian bisa mengetahui bahwa dia sedang sakit. Di tambah lagi di situ ada kakak dan juga kakeknya, Melinda tidak ingin sampai mereka mengetahuinya.
"Aku tidak bohong, penyakit nona ini sudah sangat parah bila terlambat di obati akan membahayakan nyawa nona," ujar Adrian.
"Adrian apa kamu seorang dokter, kenapa kamu bisa mengatakan bahwa adikku sedang sakit?" tanya Wiliam.
Selama ini Wiliam tidak pernah tahu bahwa adiknya sedang sakit. Di tambah lagi di mata Wiliam adiknya terlihat baik-baik saja dan tubuhnya sangat sehat.
"Aku... aku hanya pernah belajar sedikit saja," jawab Adrian.
Adrian tidak bisa menjelaskan bagaimana dirinya dapat mengetahuinya. Yang jelas Adrian hanya mengatakan apa yang telah dia lihat dengan kekuatan matanya.
"Aku menghargai mu karena kakek dan kakak ku menyukaimu, tapi ucapan mu barusan sungguh tidak berdasar, apa kamu sedang menyumpahi ku," Melinda mulai terlihat kesal.
"Bukankah penyakit mu ini adalah kanker payudara, kamu beruntung bisa bertemu denganku, aku bisa menyembuhkannya," ujar Adrian.
"Apa...?" Melinda semakin bertambah kaget mendengarnya.
Adrian bisa mengetahui bahwa dirinya mengindap kanker payudara hanya dengan sekali lihat saja.
"Kanker payudara..." Kakek Saputra dan Wiliam juga semakin bertambah terkejut.
Penyakit kanker payudara bukanlah penyakit biasa dan sangat mematikan. Jika memang Melinda mengidap penyakit seperti itu, mengapa mereka tidak mengetahuinya, pikir Wiliam dan Kakek Saputra.
Melinda terlihat terdiam saja sambil berpikir keras. Adrian dapat mengetahui penyakitnya dengan sangat pasti dan bahkan mengatakan mampu untuk menyembuhkannya.Tapi Melinda langsung beranggapan bahwa Adrian ini hanya asal bicara saja dan kebetulan semua yang dia katakan adalah benar.
"Aku hanya perlu memijat mu dibagian itu," ujar Adrian menunjuk ke arah dada Melinda.
"Beberapa pijatan lembut dengan kedua tangan dan melakukan beberapa metode selanjutnya, aku yakin bisa menyembuhkan mu," sambung Adrian.
Melinda yang mendengar itu seketika wajahnya mulai memerah karena malu. Bisa-bisanya Adrian mengatakan hal mesum seperti itu di depannya langsung bahkan di depan kakeknya juga. Melinda semakin yakin bahwa Adrian yang mengetahui penyakitnya hanya asal bicara saja.
Pada dasarnya Adrian hanyalah seorang pria cabul yang tidak tahan melihat kecantikan dari dirinya, itulah yang Melinda pikirkan sekarang.
"Brengsek, dasar pria mesum, beraninya kamu begitu lancang kepadaku," marah Melinda memaki Adrian.
Perkataan Adrian ini sungguh tidak masuk akal di otak Melinda. Melinda yang sangat paham dengan ilmu kedokteran, tidak mungkin kanker payudara hanya sembuh dengan sebuah pijatan.
"Kalau kamu mau aku bisa melakukannya sekarang, kita hanya perlu mencari tempat, kebetulan aku juga tidak terlalu sibuk hari ini," ujar Adrian.
Kemarahan Melinda semakin memuncak di buat oleh Adrian. Adrian ini bukannya meminta maaf karena telah lancang tapi malah terus memprovokasi nya.
Melinda mulai mengepalkan tangannya dengan keras sangking marahnya dan sampai membuat tubuhnya bergetar.
"Kamu benar-benar tidak tahu malu, seumur hidup baru pertama kali aku bertemu pria tidak tahu malu seperti mu," marah Melinda.
"Sebelum aku menampar mu lebih baik kamu segera pergi dari sini," sambung Melinda.
Terlihat Melinda semakin marah sehingga suasana juga menjadi tidak enak bagi mereka.
"Tenang Melinda, mungkin ini hanya kesalahpahaman saja, Adrian mungkin hanya asal bicara saja," ujar Wiliam mencoba menenangkan adiknya.
"Benar apa yang kakakmu katakan, aku rasa dia hanya asal berbicara saja, kamu tidak perlu memasukannya ke hati" sambung Kakek Saputra.
Melinda terlihat begitu sangat marah dan kesal. Ingin sekali dia menampar dan mencakar Adrian sekarang. Namun Melinda malah memilih untuk pergi dan langsung masuk ke kamarnya.
Melihat Melinda yang pergi begitu saja, Adrian juga tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya menghela nafasnya saja. Adrian mencoba membantunya saja, tapi Melinda malah bersikap demikian dan bahkan memakinya.
Menurut kekuatan matanya Adrian dapat menyembuhkan penyakit Melinda dengan memijat dan menusukkan beberapa jarum perak ke tubuhnya. Tapi Melinda justru salah sangka dan memakinya sebagai seorang pria mesum.
"Adrian kamu jangan berbicara sembarangan seperti itu lagi kelak, aku juga merasa tidak enak bila akhirnya kamu dan Melinda bermusuhan," ujar Wiliam.
"Benar Adrian, kakek juga terkejut dengan ucapanmu barusan, kamu lihat Melinda sangat sehat, jadi wajar saja dia marah kamu mengatakan hal seperti barusan," tambah Kakek Saputra.
Adrian juga tidak mempermasalahkan sikap mereka barusan. Karena Adrian memiliki kemampuan hebat yang tidak di miliki oleh siapapun. Jadi wajar saja mereka tidak percaya dengan apa yang Adrian katakan.