NovelToon NovelToon
PEMBALASAN ISTRI GENDUT

PEMBALASAN ISTRI GENDUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Balas Dendam / Cerai / Pelakor / Bullying di Tempat Kerja / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:204.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dae_Hwa

Hallo Reader's, saya ingin menginfokan bahwa novel PEMBALASAN ISTRI GENDUT merupakan novel yang pernah saya rilis di akun saya yang lain dengan nama pena Zindvl. Novel ini sudah saya hapus di akun lama dan saya rilis kembali di akun baru saya dengan nama pena Dae_Hwa yang memiliki makna mutiara yang berkilau. Saya harap di akun baru saya, saya dapat berkilau bak mutiara yang indah ✨
Mohon selalu dukung karya saya ya 🤜🏼🤛🏼

Berryl adalah seorang wanita bertubuh gemuk dengan penampilan yang cupu dan super Nerd!

Berryl selalu tidak beruntung dalam kehidupan sosialnya. Seolah meminum pil pahit dalam hidupnya, Berryl selalu mengalami pembullyan dan pengkhianatan.

Selalu di hina dan di rendahkan dalam lingkungan kerja, bahkan juga mendapatkan perlakuan yang serupa dari keluarga suaminya.

Merasa sudah tak sanggup lagi, akhirnya Berryl memutuskan kabur dari rumah dan berjanji akan membalas semua orang yang memperlakukan nya dengan buruk.

Akankah Berryl berhasil membalas mereka semua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PIG 33

POV IBNU

Aku : Ryl, kenapa belum juga kamu kirimkan uang hasil penjualan mobil kita? Di sana kan ada uang Mas juga yang ikut andil dalam mencicil setiap bulan. Kamu jangan serakah begini dong, Ryl. Pergi dari rumah membawa semua dokumen penting, bahkan perhiasan yang ada di berangkas juga kamu babat semua. Mau jadi apa kamu? Memang sih itu di beli pakai uang kamu, tapi Mas ini masih suami mu. Kamu ... benar-benar tamak, Ryl!

Sebuah pesan ku kirimkan pada istriku yang entah dimana sekarang dia berada. Sudah tiga bulan dia menghilang, entah apa sebab nya. Apa ini ada hubungannya dengan skandal antara aku dan Kanaya yang di ketahui adik ipar ku itu?

Apa Berryl sudah tau aku mengkhianatinya? batinku.

Ada yang nyeri di dalam dada kala membayangkan andai Berryl mengetahui pengkhianatan ku. Seperti ada rasa tak tega, sesak memikirkan nya. Kasihan, pasti aku hanya kasihan kan? Wajar saja, dia masih istriku.

"Kamu kenapa, Mas? Muka kok ditekuk begitu?" Kanaya merebahkan tubuhnya di ranjang.

Ku tatap istri kedua ku itu dari ujung kepala hingga ujung kaki. Kedua pipinya begitu bulat, tubuhnya pun akhir-akhir ini semakin membengkak. Berapa banyak sih bobotnya bertambah? Aku jadi tak berselera melihatnya, tapi, mau bagaimana lagi? Namanya juga efek dari mengandung pewaris ku. Ah, andai saja Berryl bisa mengandung, pasti akan sangat sempurna untuk rumah tangga kami. Sayang sekali istri pertamaku itu mandul.

"Berryl sampai sekarang belum kirim uang hasil penjualan mobil, Nay. Padahal kalau dia kirim separuh hasil penjualan, lumayan. Bisa Mas jadikan DP untuk kredit mobil baru. Mas capek kalau tiap hari bolak balik naik angkot," jawab ku.

"Duh, Berryl itu sulit kalau untuk perkara uang, Mas. Pelitnya kebangetan, gak bakalan deh dia kirimin tuh hasil penjualan mobil kalian."

Pelit? Entahlah, aku tidak setuju dengan ucapan Kanaya. Sejauh aku mengenal Berryl, wanita itu sangat royal, bahkan pada ibu dan Nela yang kerap memperlakukan nya dengan tidak baik.

"Gini aja, Mas. Bagaimana kalau kamu ajukan pinjaman ke perusahaan? Mas, kan, sudah lama bekerja di sana." Kanaya bangkit dari tidurnya.

"Kasbon maksudmu? Mas sudah banyak kasbon untuk biaya kontrol kamu ke dokter kandungan, Nay."

"Bukan kasbon, tapi, pinjaman dana. Orang dengan jabatan penting seperti kamu kan, punya jatah pinjaman dana setiap setahun sekali. Dari pada kita mencicil kredit mobil, lebih bagus kita beli cash, Mas. Tinggal angsuran ke perusahaan, bebas bunga."

Ada benarnya juga yang dibilang Kanaya. Jika kredit, malah kena bunga. Rugi dong aku.

"Nih, lihat deh, Mas. Aku ada tanya-tanya mobil second di FB, cakep, harganya juga murah." Kanaya menyodorkan ponselnya.

Ku tatap layar ponsel Kanaya. Mobil dengan keluaran tahun 2019 di jual dengan harga sembilan puluh juta rupiah karena si pemilik akan pulang kampung.

"Kayaknya masih bagus ya, Nay." Ku kembalikan ponsel istri siri ku itu.

"Pasti bagus, Mas. Jamin gak nyesel, normalnya mobil ini masih seratus dua puluh juta di pasaran, Mas. Gimana?" Mata Kanaya terlihat tak sabar.

"Nanti Mas pikir-pikir dulu ya, Sayang."

"Ah! Nanti-nanti keburu dibeli orang, Mas!"

Ini lah yang tak ku sukai darinya, jika ingin sesuatu, harus disegerakan. Tidak seperti Berryl, yang akan selalu memikirkan dengan matang sebelum mengambil keputusan. Ku lihat wajah kusam istriku yang mulai masam. Ah, benar-benar tidak enak di pandang.

"Ya sudah, kamu chat aja dulu pemiliknya. Tanya, masih bisa nego gak. Besok pulang kerja kita lihat barangnya." Akhirnya aku mengalah.

"Yess ..! Terimakasih, Sayangku!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Senyum ku mengembang kala pinjaman dana ku, sebanyak seratus juta di approve oleh perusahaan. Apalagi kala aku melihat nominal itu sudah masuk ke rekening ku.

"Jadi juga beli mobil," gumamku dengan senyum cerah.

Hari ini, aku dan Kanaya mengajukan izin pulang lebih cepat. Kini, aku tengah menunggu istriku tak jauh dari perusahaan.

"Lama banget dia keluar."

Dua puluh menit menunggu sampai keringatku bercucuran, akhirnya Kanaya muncul juga.

"Lama banget sih, Nay. Panas loh mas nunggu dari tadi," cicit ku.

"Atasan kebanyakan nanya, Mas."

"Jadi sudah oke, kan?"

"Sudah, Mas. Tapi, pemilik nya sudah pulang kampung, mobil dan dokumen dititip ke pamannya. Alamatnya juga sudah di kirim, kok."

"Jadi ini entar urusannya, sama pamannya, gitu?"

"Iya, kalau kita cocok sama mobilnya, ya tinggal kita transfer aja ke pemilik."

Entah kenapa aku sedikit ragu, tapi jika aku menunda-nunda, sudah pasti Kanaya akan mengamuk. Jika Berryl ada di situasi ini, apa ya yang akan dia pikirkan? Hmm, ya sudahlah, kepalang tanggung.

Dengan menempuh perjalanan selama empat puluh menit, kami tiba juga di rumah paman dari pemilik mobil yang akan kami beli.

Pemilik rumah menyambut kami dengan hangat.

"Mas Ibnu, yang mau beli mobil ya?" tanya pria paruh baya yang tak ku ketahui siapa namanya. Aku pun enggan untuk bertanya, meski hanya sekedar basa basi.

Aku mengangguk sambil mengulas senyum tipis. "Boleh langsung saya cek mobilnya, Pak? Karena saya buru-buru, mau masuk kerja lagi."

Aku sengaja berdusta, agar urusan ini cepat selesai. Malas rasanya berlama-lama di sini.

Atas persetujuan bapak tua ini, aku lekas menyalakan mobil dan mengetes mesinnya. Sedangkan Kanaya, mengecek body mobil bagian luar.

Deru mesin terdengar halus, AC juga masih dingin, mobil ini sangat terawat. Tapi apa iya hanya karena akan pulang kampung lalu di jual murah? Padahal, kisaran mobil ini masih tinggi di pasaran.

Ingin aku bertanya pada pria tua ini, tapi tau apa sih dia? Toh dia hanya di titipin saja sama ponakannya.

"Mulus, Mas," ucap Kanaya semangat.

Aku berpikir sejenak, hati ku masih ragu. Ku tatap lekat mobil yang sebentar lagi menjadi milikku.

"Permisi." Seorang pemuda dengan otot kekar melintas di hadapan kami.

"Baru pulang kamu, Mat?" tanya bapak tua itu.

"Iya, Pak. Rahmat masuk dulu ya, Pak." jawab pemuda kekar itu, di ciumnya punggung tangan pria tua itu dengan takzim. Tampaknya, dia anak dari pria tua itu.

"Bisa kami lihat surat-suratnya, Pak?" Aku tersenyum tipis.

"Bisa, tunggu sebentar ya, Mas Ibnu. Bapak ke dalam dulu."

Lima menit kemudian pria tua itu membawa segala dokumen tersangkut paut mobil yang akan kami beli, ku periksa alakadarnya saja. Dokumen lengkap, pajak aktif. Mau tunggu apa lagi?

"Baik, Pak. Kami setuju membeli mobil ini, uangnya saya transfer sesuai dengan yang kita bicarakan sebelumnya di FB ya, Pak."

Pria tua itu mengucapkan syukur pada Tuhan, bibirnya mengembangkan senyum, membuat sudut matanya berkerut.

Kanaya pun terlihat begitu sumringah. Tampaknya dia senang sekali memiliki mobil.

Aku merogoh ponsel di saku, membuka M-banking, tanpa pikir panjang segera mengirim nominal ke rekening pemilik. Sesuai dengan yang sudah disepakati sebelumnya.

"Uang sudah saya transfer, Pak. Bisa kami bawa mobilnya sekarang?" Ku lihat jam yang melingkar di pergelangan tanganku, sekedar ingin menunjukkan bahwa aku lelaki yang super sibuk.

"Sebentar saya periksa dulu, Mas Ibnu."

Pernyataan bapak tua itu membuat kening ku berkerut, kenapa pula dia yang memeriksa uangnya?

Lima menit aku menunggu, pria tua itu masih bolak balik memeriksa M-banking nya. Ada keraguan di wajahnya.

"Maaf, Mas Ibnu. Uangnya ... belum masuk."

*

*

*

Hallo para pembaca 🧡

Jngan lupa ya, jika masih penasaran sama kelanjutannya? klik minta update✅

Suka sama ceritanya? klik like ✅

Ingin support Author? bisa klik gift iklan, mawar/vote✅

1
Swarna Lubis
Luar biasa
Dae_Hwa: Terimakasih kakak 🧡
total 1 replies
Sugem
/Joyful//Joyful//Joyful/
Rona Risa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Dae_Hwa: /Curse/
total 1 replies
Rona Risa
udah biasa juga kan ryl, cuma dulu punya si ex 🤧🤣🤣🤣
Dae_Hwa: mungkin yg ex gak pernah di lihat kak 😵‍💫
total 1 replies
Rona Risa
dibahas dong 🤣🤣🤣🤣
Dae_Hwa: 😵‍💫😵‍💫😵‍💫😵‍💫😵‍💫😵‍💫😵‍💫
total 1 replies
Rona Risa
gapapa nanti paling kebayang terus 🤣🤣🤣
Rona Risa
sanca... bukan kecoak 🤣🤣🤣

segede itu sampai dibilang sanca? *ehh
Dae_Hwa: Ehhhhhh
total 1 replies
Rona Risa
plis cuma lihat kecoa kan ryl?
Rona Risa
bisa gitu ya 🤣🤣🤣
Rona Risa
belum mati, masih napas 😤
Juhairiah
ku beri vote utk mu kaka
Dae_Hwa: xiexieeee
total 1 replies
Juhairiah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Dae_Hwa: /Curse/
total 1 replies
Juhairiah
👍👍👍👍👍
Juhairiah
lo kenapa pake nanya lix 🤣
Dae_Hwa: tau tu dia 😎
total 1 replies
Juhairiah
Astaga wkwkwkwkwk
Juhairiah
/Whimper/
Juhairiah
holang kayah 😵‍💫
jiee💚
plis bengek banget dah liat tuh kuda putih,dapet dari mana dah tuh kuda putih bisa nyasar jalan 😂😆
Dae_Hwa: tarik napas pelan2, hembuskan 🤣
total 1 replies
KMFDL
Asli ngakak bgt baca bab ini hahaha.
tor,aku kasi gift 10 iklan + kopi.biar semangat nulisnya 🤩
Dae_Hwa: Terimakasih 🧡🧡🧡🧡
total 1 replies
KMFDL
duh ada apa nih
Dae_Hwa: apa yaaa😎
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!