Rea adalah gadis manis anak angkat keluarga Mahendra. Rea tumbuh menjadi gadis manis, anggun, lemah lembut namun pendiam. Dirinya jarang berekspresi karena didikan mamanya yang melarangnya untuk terlalu terlihat ceria. Rea selalu tersenyum, meskipun dirinya tak menyukai hal yang dia lakukan, dia akan tetap tersenyum
Saat kepindahannya, dirinya mengenal Arjuna. Juna mungkin terlihat nakal, namun Rea tak malu untuk tertawa dihadapan Juna dan Rea tak perlu memakai topeng saat berhadapan dengan orang lain. Rea menganggap bahwa Juna adalah tempatnya untuk pulang
Namun hubungan mereka kandas karena perbuatan mamanya. Membawa Rea pergi jauh dari Juna. Sampai akhir pun Rea dipaksa pindah agar bisa jauh
~Aku akan melepas topeng itu dan akan membuatmu menjadi jauh lebih berekspresi. setelahnya kau tidak akan pergi dariku~ Arjuna'
~Terima kasih Juna, aku menjadi sosok yang lebih baik setelah mengenalmu. Aku selalu menyayangimu Juna~ Andrea
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyelir 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19 - SASA SI MICIN
Manusia memiliki topeng dalam menjalankan aktivitas dalam kehidupannya. Topeng berguna menutupi siapa dirinya sebenarnya. Topeng putih akan selalu digunakan oleh manusia dan topeng hitam akan tersembunyi. Manusia memiliki bayangan dengan seribu wajah yang membuat seseorang terlihat seperti air di daun alas.
POV SASA
Sasa Rahayu, kerap di sapa Sasa adalah seorang model yang sedang naik dan mencoba memasuki dunia seni peran saat ini. Sasa terkenal ramah dan baik di industri, bahkan sering kali membantu staf dalam bekerja serta menyapa penggemarnya dengan senyuman manisnya. Namun dibalik sikap itu semua, apakah ia terlihat baik juga di belakang kamara. Who knows?.
KLIK… KLIK…
“Sasa, ganti pose” Suara seorang fotografer yang mengintrupsi modelnya
KLIK… KLIK…
“Sudah cukup, istrirahat sebentar” Fotografer itu mengintrupsi para pekerja
“Pak Anton, bagaimana apakah ada masalah?”
“Tidak ada Sasa, hasil fotonya sungguh bagus. Kau bisa istirahat dulu” Ujarnya sambil memeriksa hasil foto yang diambilnya.
AntonAndriga adalah seorang fotografer terkenal yang selelu membantu banyak perusahaan dalam mengambil foto produk buatan perusahaan dan juga model-model ternama.
“Baiklah Pak Anton, terima kasih” Kemudian Sasa pergi menuju ke ruang ganti tempat dirinya dapat beristirahat.
“Jeni, berikan ponsel ku” pinta Sasa
“Ini ponsel anda” sambil memberikan ponse ke sasa
“Jeni, apakah ada kabar mengenai wanita itu?”
“Menurut mata-mata yang anda kirimkan, dia kembali ke Indonesia nona”
“Kembali ke Indonesia ya. Lalu?”
“Wanita itu sudah bertemu dengan dia meskipun itu secara tidak sengaja nona”
“Bagaimana reaksinya saat bertemu?”
“Dia terlihat marah, nona” Sasa tersenyum mendengar kabar itu
“Baguslah. Itu kabar yang sangat baik. Tidak sia-sia rencanaku untuk menjauhkan mereka dulu” Sasa menyeringai licik.
TOK…TOK…
“Nona Sasa, apakah anda sudah selesai bersiap? Karena masih ada 1 kali lagi pemotretan, nona” ujar seorang staf
“Baik kak, aku masih bersiap. Jika sudah selesai aku akan segera kesana” Ujar Sasa dengan lembut
“Baiklah, jangan lama-lama ya” Kemudian tidak terdengar lagi suara di balik pintu.
Sasa segera kembali bersiap dan berganti pakaian untuk pemotretan selanjutnya. Melihat gaun yang ia kenakan saat ini cukup cocok untuk dirinya membuat Sasa tersenyum senang.
“Jeni, surung orang itu awasi pergerakan dia dan wanita itu. Kau mengerti”
“Baik, nona”
***
“Pesta ini cukup mewah. Memang PT HQ Indrajasa tidak main-main” Kagum Sasa melihat interior pesta yang diadakan.
“Jeni, apakah kau sudah memastikan bahwa dia dan wanita itu ada di pesta ini?” tanya Sasa
“Iya nona, saya sudah memastikan itu.”
“Baiklah. Mari kita buat pertunjukkan, Jeni” Sasa bergegas masuk ke aula pesta dan berencana membuat wanita itu cemburu dengan melihat kedekatan mereka.
Selama pesta berlangsung, Sasa mengobrol dengan banyak pebisnis. Bahkan ada yang menawarkan dirinya menjadi sebuah BA dari perusahaan mereka.
Dari kejauhan, dirinya melihat Juna yang sedang mengobrol dengan kolega nya. Saat akan menghampirinya, dilihatnya Juna mengobrol dengan Deo kemudian pergi keluar aula pesta. Sasa yang merasa curigapun mengikuti mereka.
Dirinya mendengar semua obrolan mereka, membuat dirinya merasa marah. diirnya sudah bersusah payah membuat mereka jauh dan Deo ingin mereka dekat lagi. Tidak akan aku biarkan, batin Sasa
Sasa segera pergi meninggalkan taman dan pulang ke rumahnya. Merasa marah, marah bajwa rencana akan dibuat berantakan oleh Deo.
Brak… Pyarr…
Sesampainya di rumah, Sasa melempar barang-barang yang berada di dekatnya. Guci pejah dan barang-barang berserakan di lantai. Jeni, asisten Sasa merasa takut melihat kemearahan dari seorang Sasa. Jeni tau bahwa semua yang dilihat publik hanyalah semu dan yang sebenarnya Sasa adalah sosok yang pemarah.
“Kadeo Putra Mahendra, lihat saja apa yang akan gue lakuin buat elo” Kesal Sasa.
“Jeni, suruh orang buat memantau mereka semua” Perintah Sasa setelah merasa tenang
“Baik nona” Jeni segera pergi dari rumah Sasa dan melaksanakn perintah yang diberikan. Dirinya takut dengan kemarahan Sasa.
DRRTTT….DRRRTTTT
Mendengar ponselnya berbunyi, Sasa segeram mengambil ponselnya dan melihat nama seseorang yang sangat ia kenali
“….”
“Om … apa om mau bertemu dengan Sasa malam ini?” Tanya Sasa dengan suara mendayu
“….”
“Ahh … om bisa aja”
“….”
“Baiklah om, Sasa tunggu kedatangan om”
“….”
“Om tenang saja, Sasa akan berdandan dengan sangat cantik hanya untuk om”
“….”
“Sasa tunggu om”
Setelah telpon itu tertutup, Sasa langsung melempar ponselnya
“Sialan, sampai kapan gue harus berasama si tua bangka itu” umpat Sasa. Namun kemudian Sasa tersenyum, “tapi gapapa, gue masih bisa menfaaatin dia” pikir Sasa
***
Hari ini, Sasa ingin bertemu dengan Juna hanya untuk sekedar mengobrol. Namun tak disangka saat akan masuk ke dalam ruangan Juna, ia tak sengaja mendengar Sesuatu yang mengejutkan.
“Gue mau curhat”
“Baiklah, apa yang lo mau ceritakan”
“Juna…”
Juna pun mulai menceritakan apa yang terjadi di PT HQ Indrajasa hingga pembicaraannya dengan Deo, kakak Rea. Juna menceritakan apa yang telah diceritakan Deo kepadanya. Bayu dan Rayhan yang mendengar apa yang diceritakan Juna pun terkejut mengenai alasan Juna dan Rea putus dan Rea yang tiba-tiba pergi.
“Rumit juga kisah cinta lo, Jun” ujar Rayhan
“Lalu, apa yang mau lo lakuin sekarang Jun?” tanya Bayu
“Gue bingung. Gue benci dia karena gue pikir dia pergi ninggalin gue karena uang … tapi gue juga masih suka sama dia”
“Menurut kalian apa yang harus gue lakuin?” tanya Juna
“Kalau masih suka, ya kejarlah dodol” ujar Bayu
“Bener tuh, kalau masih suka mah kejar aja. Lagian Rea kelihatannya juga masih jomblo kan”
“Gue bingung, apa yang harus gue lakuin”
“Jun … elo gabakalan ngelakuin rencana lo kan?
“Rencana apa?”
“Dia … ingin mengejar Rea tapi dengan niat yang jelek
“Elo tau Bay, rencana Juna adalah mengejar Rea kemudian setelah berhasil dia pergi ninggalin Rea dengan sengaja bahkan Juna udah buat skenario. Juna ingin PHPin si Rea. Bahkan, Juna udah minta tolong pacar gue buat jadi pacar pura-pura si Juna. Gila kan”
“Elo jahat kalau ngelakuin hal itu jun”.
“Gue tau .. apalagi setelah tau apa yang terjadi sebenarnya. Mana tega gue mau nyakitin Rea”
“Oke lah, yang penting elo nggak bakalan ngelakuin rencana itu. Dan saran gue, kalau masih suka kejar sebelum diambil orang
“Bener Jun. Elo tau kan kalau Rea itu cantik, manis, pinter, lembut lagi. Mana ada cowok yang nggak suka sama Rea. Jadi, kejar aja Jun. Kita pasti bantuin elo”
“Sialan kalian, tapi untung gue ngerekam pembicaran mereka. Lihat saja apa yang bakalan gue lakuin” Sasa pergi meninggalkan ruangan Juna dan segera pergi dari kantor Juna dengan terburu-buru, takut ada yang melihat keberadaannya
Saat di mobil, Sasa mendengarkan hasil rekaman tentang pembicaraan mereka, takut jika hasil rekamannya kurang bagus.
“Kita lihat, apa yang terjadi jika dia mendengarkan hasil rekaman ini, wahh pasti menyenangkan bukan” lirih Sasa
“Nona, sebaiknya anda segera bersiap. Di depan banyak wartawan” ujar Jeni yang meliihat kedatangan wartawan di depan tempat pemotretan akan berlangsung.
“Jeni, atur jadwal saya dan kosongkan satu hari untuk saya. Saya ingin melakukan sesuatu, kau mengerti” tegas Sasa
“Baik non, saya akan mengatur satu hari untuk anda libur” Jeni langsung melihat tabletnya dan mengatur jadwal Sasa dan mengosongkan satu hari untuk Sasa
Kemudian Sasa keluar mobil dan menghadapi wartawan yang menanyakan mengenai kabar dirinya yang menjadi salah satu pemeran dalam sebuah film layar lebar.
SASA POV END