NovelToon NovelToon
Suamiku Tidak Mencintaiku

Suamiku Tidak Mencintaiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh
Popularitas:48k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Karisma Putri, perempuan berusia tiga puluh dua tahun harus menerima kenyataan pahit bahwa sang suami yang bernama Radit, laki- laki yang begitu dia cintai sepenuh hati telah menodai pernikahannya dengan cara berselingkuh dengan perempuan dari masa lalunya.

Tak hanya itu, ternyata selama sepuluh tahun pernikanannya bersama Radit, dan sudah dikaruniai dua orang anak,Risma baru mengetahuinya jika suaminya itu tidak pernah mencintainya dan tidak pernah bahagian hidup bersamanya.

Risma baru mengetahui jika cintanya selama ini kepada Radit hanya bertepuk sebelah tangan.

Lalu apakah Risma bisa mempertahankan keutuhan rumah tangganya di tengah kehancuran hatinya...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Pergilah Engkau bersamanya

"Kamu tidak bahagia kan hidup dengan aku mas...? sekarang aku tidak akan menghalangi kamu untuk meriah kebahagiaan kamu. Pergilah, dan lakukanlah apa yang kamu inginkan, jika keberadaanku di sisimu tidak membuatmu nyaman..." ucap Risma.

"Aku hanya ingin menjadi istri yang baik untuk suami, namun sepertinya perjuanganku selama ini tidak berarti sejak kehadiran wanita lain yang singgah di hidupmu...."

"Pergilah mas, kebahagiaanmu hanya ada ketika kamu bersama dia kan...?" tanya Risma sambil menoleh ke arah Eva.

"Raih lah kebahagiaan itu bersamanya, tapi kamu harus ingat, suatu saat semua akan berbalik, yang menyakiti akan disakiti , yang mengkhianati akan di khianati, yang melukai akan dilukai, dan yang meninggalkan akan ditinggalkan...." ucap Risma lalu dia pergi dari hadapan Radit dan yang lainnya.

Risma berjalan ke arah pintu dan keluar dari rumah bu Ratna sambil menangis.

"Ris...Risma kamu mau ke mana , tunggu Ris... !" Radit mengejar Risma namun Risma tidak memperdulikan Radit dan terus berjalan dengan cepat.

"Radit ... biarkan Risma pergi, jangan ganggu dia, mungkin dia ingin sendiri dulu..." ucap bu Ratna.

"Tapi Umi ini sudah malam..." sahut Radit.

"Risma bukan anak kecil Radit, dia bisa jaga diri..."

"Ayah..." Rafa dan Sabila keluar dari kamar Akbar.

"Ayah, ibu mana...?" tanya Rafa.

"Ibu...

"Ibu kalian pulang...." sahut bu Ratna.

"Lho kok ibu pulang sih...? Kenapa Rafa sama adek nggak di ajak...? Ayah ayo kita pulang susul ibu ..." ucap Rafa.

"Iya ayah ayo pulang, ade mau sama ibu..." Sabila merengek sambil memegangi tangan sang ayah.

"Iya ayo kita pulang..." sahut Radit.

"Ssshhhhtttt... Auw...." Eva meringis sambil memegangi perut ya.

"Eva kamu kenapa...?" tanya bu Ratna.

"Perut Eva kram lagi Umi..." jawab Eva terus memegangi perutnya.

"Babby...." Radit melepaskan pegangan tangan Sabila kemudian dia menghampiri Eva.

Radit langsung membopong tubuh Eva dan membawanya masuk ke dalam kamar. Rafa dan Sabila pun sedih karena merasa diacuhkan oleh sang ayah.

"Mas Rafa, ade mau sama ibuuu...." Sabila menangis.

Melihat sang adik menangis ,Rafa merasa kasihan, Rafa pun mengusap kepala Sabila.

"Iya dek ,nanti kita pulang ya..." ucap Rafa.

"Sabila , Rafa, sini sama kakek..." ucap Pak Salim lalu mengajak mereka duduk di teras rumah.

"Kakek, kenapa ibu pulang sendiri...? Ayah sama ibu habis bertengkar ya...?" tanya Rafa.

"Nggak, Ibu mu tadi ada perlu mendadak, jadi pulang lebih dulu..." jawab pak Salim sambil mengusap kepala Rafa.

"Tapi tadi Rafa mendengar suara ibu marah, ayah sama nenek juga..." sahut Rafa.

"Mereka hanya ngobrol biasa saja, saking serunya jadi suaranya keras seperti orang marah..." pak Salim terpaksa berbohong pada kedua cucunya.

Sementara itu Risma berjalan seorang diri di trotoar. Malam sudah semakin larut, jalanan pun terlihat sepi. Hanya beberapa kendaraan yang melintas di sana. Risma berjalan dengan pelan. Hati Risma begitu sakit dan hancur dengan apa yang dia ketahui tentang Radit beberapa waktu lalu.

Bagaimana tidak, selama sepuluh tahun menjadi istrinya, tiba- tiba dia baru mengetahui bahwa sang suami tidak pernah mencintainya dan juga tidak bahagia hidup dengannya.

Jadi selama ini Risma hanya bahagia sendirian saja...? Iya, Risma menyangka selama ini hidupnya sempurna. Dia begitu bangga punya suami tampan, anak- anak yang lucu dan menggemaskan, rumah nyaman,dan keadaan ekonomi yang lebih dari cukup. Hidupnya tidak pernah kekurangan. Hanya satu saja yang membuat Risma sering kesepian, yaitu karena Radit harus kerja di luar kota. Tapi Risma bisa memahami keadaan itu karena biar bagaimana pun Radit bekerja di sana demi dia dan anak- anak.

Dan sekarang Risma baru sadar bahwa bahagia yang dia rasakan selama ini hanyalah fatamorgana. Risma bahagia menjadi istri Radit, tapi Radit tidak bahagia menjadi suami Risma. Risma mencintai Radit ,tapi Radit tidak mencintainya. Selama ini walaupun jarak memisahkan antara keduanya, Risma selalu percaya pada Radit jika dia adalah laki- laki setia. Tapi nyatanya Radit lah yang telah mengkhianatinya.

Risma tidak mengerti, apa salah serta dosanya, hingga Radit tega membohongi dan mengkhianatinya. Selama ini Radit memperlihatkan padanya bahwa dia suami yang baik dan bertanggung jawab. Tapi nyatanya Radit menusuknya dari belakang. Rumah tangga yang Risma bangun dengan rasa bahagia kini terkoyak oleh dusta hingga hancur dan hanya menyisakan luka.

Saat seorang pria mengatakan 'saya terima' dalam sebuah akad pernikahan maka itu berarti ia mengatakan bahwa saya terima tanggung jawab untuk melayani , mencintai dan melindungi istri...? Kalau janji akad nikah saja bisa Radit khianati, lalu apa yang harus Risma percayai ...?

Radit telah menyakiti Risma lebih dari apa yang pantas Risma dapatkan, karena Risma mencintainya lebih dari apa yang pantas Radit dapatkan. Tidak ada yang lebih menyakitkan bagi Risma dari pada menyadari bahwa Radit sangat berarti bagi Risma sedangkan Risma tidak berarti apa- apa bagi Radit.

*****

Setelah berjalan sekian lama Risma tiba di depan rumah Ririn. Risma berdiri di depan rumah Ririn merasa ragu antara ingin memanggil Ririn atau tidak karena jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, Risma takut mengganggu waktu istirahat Ririn. Risma lalu iseng mengirimi pesan pada Ririn.

"Rin, kamu sudah tidur...?"

Tak lama Ririn membalas pesan Risma.

"Belum Rin, aku lagi baca novel..."

"Memang suami kamu belum tidur juga...?

"Suamiku lagi kerja shift malam Ris, besok pagi dia baru pulang..."

"Oh, aku boleh nggak ke rumah kamu...?"

"Ke rumahku..? Sekarang...?"

"Iya ,oleh nggak...?

"Memangnya kamu lagi kenapa Ris...?"

"Pengin ngobrol aja sama kamu. Tapi boleh nggak, aku ganggu kamu nggak...?

"Boleh sih tapi kamu nggak papa malam - malam ke sini, jalanan kan udah sepi..."

"Aku udah di depan rumah kamu Rin..."

"Hah...?"

Tak lama pintu rumah Ririn terbuka. Ririn lalu keluar menghampiri Risma di luar pagar rumahnya.

"Risma, kenapa nggak ngomong dari tadi kalau kamu udah di depan rumah...?" Ririn membuka pintu pagar rumahnya.

"Aku takut ganggu kamu Rin..."

"Ganggu apaan sih, ayo masuk..."

Risma lalu masuk ke dalam rumah Ririn. Mereka duduk di ruang tamu.

"Kamu dari mana aja sih Ris, kok keringatan begitu...?" tanya Ririn.

"Aku jalan dari rumah mertuaku Rin..."

"Hah, kamu jalan kaki...?" Risma mengangguk.

"Kenapa Ris, kamu lagi ada masalah...?"

Risma lalu menceritakan apa yang terjadi di rumah mertuanya.

"Ya Alloh Risma..." ucap Ririn setelah mendengar semua cerita sahabatnya.

"Kamu pasti menganggap aku bodoh kan Rin...? Sepuluh tahun aku menjadi istri mas Radit tapi aku nggak pernah sadar kalau dia tidak mencintaiku dan juga tidak bahagia hidup bersamaku.

"Bukan kamu yang bodoh Ris, tapi Radit yang bodoh dan tidak bersyukur mempunyai istri seperti kamu. Kamu sudah menjadi istri yang baik buat dia, kamu juga ibu yang baik buat anak- anak kamu. Kamu mengurus mereka sendiri. Tapi Radit tidak melihat apa yang telah kamu lakukan selama kamu menjadi istrinya. Dia yang bodoh Ris, bukan kamu..." sahut Ririn.

"Kamu tahu kan Ris, kesuksesan seorang laki- laki itu tak lepas dari dukungan serta doa istrinya. Dan aku yakin kesuksesan seorang laki- laki juga bisa sirna dan tak berarti lagi karena dia telah menyakiti hati istrinya..."

"Laki- laki yang mencari wanita lain setelah sukses, tidak menyadari bahwa wanita lain itu kemungkinan besar akan menjadi jalan menuju kebangkrutannya..."

"Radit pasti akan menyesal jika wanita yang sangat mencintai dan setia padanya tidak lagi memperdulikan dikarenakan sikap egoisnya yang ingin kembali dengan perempuan di masa lalunya..."

"Harusnya masa lalu itu dijadikan petunjuk dan pelajaran untuk masa depan, bukannya menghalangi dan menghancurkan masa depan kalian..."

"Percayalah Ris, suatu saat Radit pasti akan menyadari bahwa tak akan ada seorang pun yang lebih sabar merawat segala tentangnya selain kamu..." ucap Ririn. Risma pun mengangguk.

"Tapi mas Radit begitu mencintai Eva, Umi juga sepertinya sangat bangga dengan menantu barunya itu karena kedudukannya sepandan dengan mas Radit...." ucap Risma.

"Eva itu , perempuan yang berpendidikan tinggi, kerja di kantoran, dan dia sangat cantik Rin. Cantik sekali, wajahnya seperti boneka barbie. Kecantikannya itu mungkin melebihi kecantikan artis tercantik di indonesia. Cocok sekali bersanding dengan mas Radit yang juga tampan.Jika aku berdiri di samping Eva, aku pasti minder Rin, perbedaan di antara aku sama Eva itu antara bumi dan langit..."

"Rin, harusnya seorang suami itu bersyukur jika istrinya tak secantik artis. Sebab tak ada yang menikmati kecantikan istrinya selain suaminya sendiri. Tapi kalau istrinya cantiknya melebihi artis , pasti laki- laki lain bakalan ikut menikmati kecantikan istrinya kan, dia akan dipandang- pandang terus sama laki- laki lain. Apa nggak cemburu tuh si Radit..." sahut Ririn.

"Kamu tuh jadi perempuan kebangetan sabar sih Ris, kalau aku ada di posisi kamu, wah udah habis tuh si Eva aku bejek- bejek. Aku cakar tuh mukanya, tarik rambutnya, tampar pipinya bolak- balik... Habis deh pokoknya..." ucap Ririn gemas.

"Tapi kamu juga harus inget Rin, yang salah itu bukan cuma Eva. Mas Radit juga salah, dia kan punya istri dan anak tapi masih keganjenan deketin perempuan lain...." sahut Risma.

"Hajar juga dong dianya. Kalau perlu mutilasi aja dia... Kesel deh aku jadinya, emosi tahu nggak. Muka aja ganteng, tapi kelakuannya sama kayak setan...." Ririn emosi.

Risma malah tersenyum melihat sahabatnya emosi.

"Kamu ini gimana sih Ris, malah senyum- senyum..." ucap Ririn.

"Eh, itu pipi kamu kok merah...? Kenapa Ris...?'' tanya Ririn. Risma lalu mengusap pipinya.

"Tadi ditampar sama mas radit..."

"Hah...? Ditampar...?" Risma mengangguk.

"Ya ampun Risma, berarti Radit nggak cuma menyakiti hati kamu aja Ris, dia juga menyakiti fisik kamu...?"

"Ini sih nggak seberapa Rin, cuma merah saja . Dulu waktu aku salah paham dan melabrak Nada, mas Radit marah besar, dia menampar aku sampai pipiku bengkak..." jawab Risma.

"Memang dajjal suamimu itu Ris. Maaf nih Ris, kalau aku ada di posisi kamu, aku udah nggak bisa memberinya maaf lagi Ris. Jalan satu- satunya adalah cerai..." ucap Ririn.

Risma diam mendengar perkataan sang sahabat.

"Aku juga sempat berfikir ke arah situ Rin, tapi aku mikir lagi, bagaimana nasib anak- anakku nanti...? Mereka begitu dekat dengan mas Radit. Walaupun Mas Radit selalu acuh sama aku, tapi dia selalu dekat dan begitu perhatian sama anak- anak. Dia selalu memanjakan anak- anaknya. Apa lagi Sabila, kalau mas Radit pulang, dia selalu saja nempel sama ayahnya. Lalu kalau aku cerai sama mas Radit, apa aku nggak akan melukai perasaan mereka Rin...?" tanya Risma.

Ririn menghela nafas panjang.

"Aku ngerti Perasaan kamu Ris, kita sebagai seorang ibu tidak bisa mengambil keputusan terburu- buru. Ada hati yang harus kita jaga yaitu anak- anak. Kadang ada seorang ibu yang rela mengorbankan perasaannya demi kebahagiaan anak- anaknya. Karena bagi seorang ibu kebahagiaan anak adalah yang utama.." ucap Ririn.

"Tapi kamu juga harus tahu Rin, anak- anak juga tidak akan bahagia jika melihat ibunya menderita. Berdoa lah Ris, minta petunjuk sama Alloh,minta padanya yang terbaik buat kamu dan anak- anak kamu..." sahut Ririn sambil mengusap lengan Risma.

"Iya Rin, makasih ya , kamu selalu ada buat aku. Oya aku boleh nggak nginap di sini. Malam ini aja kok, besok pagi- pagi sekali aku mau pergi..." ucap Risma.

"Boleh dong Ris .. Tapi kamu mau pergi ke mana...?" tanya Ririn.

"Mau pulang ke kampung Rin, aku butuh waktu sendiri dulu..."

"Lalu bagaimana dengan Rafa dan Sabila...?"

"Aku perginya nggak lama kok Rin, hanya beberapa hari saja, nanti balik lagi ke rumah. Anak - anak kan ada ayahnya. Ada kakek dan neneknya juga ,mereka aman..." jawab Risma.

"Iya Ris, kamu memang butuh waktu untuk dirimu sendiri. Nanti kamu di kampung jalan - jalan saja ke kebun, ke sawah, lihat- lihat pemandangan kampung biar pikirannya lebih fres..." ucap Ririn

"Iya..."

"Oya nanti kalau kamu ketemu sama ibuku sampaikan salamku ya..." ucap Ririn.

Iya ,Ririn dan Risma adalah teman satu kampung. Rumah orang tua mereka hanya beda Rt saja. Mereka dulu juga teman kecil, teman bermain dan juga teman sekolah.

"Kamu mau nitip sesuatu buat ibumu nggak...?"

"Nggak ah, kamu aja pulangnya mendadak gitu, kalau ngomongnya dari kemarin sih aku mau nitip oleh- oleh...."

Akhirnya malam ini Risma tidur di rumah Ririn. Keesokan harinya Risma langsung pergi ke terminal untuk pulang ke kampung halaman menggunakan bis. Jarak dari terminal menunu kampung di tempuh dalam waktu empat jam. Dari terminal Risma naik angkot menuju rumahnya. Pukul sepuluh siang Risma sudah sampai di depan rumah peninggalan kedua orang tuanya.

Iya, Risma diwarisi sebuah rumah oleh kedua orang tuanya. Tapi karena setelah menikah Risma ikut bersama Radit tinggal di kota A, rumah peninggalan orang tuanya dibiarkan kosong karena kedua orang tuanya sudah meninggal. Risma mengunjungi rumahnya ketika anak- anak libur sekolah.Tapi setiap seminggu dua kali Ridwan adik laki- laki Risma yang rumahnya di samping rumah kedua orang tuanya selalu membersihkan rumah Risma.

Sebulan sekali Risma mengirimkan uang kepada Ridwan sebagai uang jajan untuk anak- anak Ridwan sebagai tanda terima kasih karena Ridwan sudah mengurus rumahnya.

Risma turun dari angkot lalu berjalan menuju rumahnya. Sampai di halaman rumah ada seseorang yang memanggilnya.

"Risma..."

Risma menoleh ke sumber suara.

"Mas Taufik..."

Bersambung....

1
Nur Adam
lnjut
Hera
mulai deh Radit ngerasain tuh gimana dikecewakan bentar lagi mungkin ditinggalkan sama si Eva
Daulat Pasaribu
jgn dibuat si Radit cepat mati Thor enak aja langsung mati GK ada hukuman untuk dia Ama keluarganya,apalagi si pelakor
sutiasih kasih
mana mau eva brtahan dgnmu radittt.... lha gajimu cm seuprit....
inget y radit.... beda istri beda rizkinya...
km mnikah dgn risma.... jabatanmu di kantor makin moncer.... krna risma mngabdi dan mndoakan suaminya setulus hati....
tpi justru doa yg tak hnti risma langitkn siang malam.... km balas dgn pnghianatan dan ktidak adilan...
istri sah km beri nafkah seadanya... sdangkn selingkuhanmu km beri berlipat2 ganda untuk ber senang2...
Uthie
Wahhh.. sebenarnya kurang puasssss itu 😡
tapi.. semoga setelah ini si Radit jadi beneran balangsak dan makin ancur dehhhh 😡😡😡😡
Ma Em
Alhamdulillah sekarang Radit cuma pegawai staf biasa apakah Eva juga akan dipecat juga ,rasakan sama kamu Eva sekarang Radit bkn orang berduit lagi, Radit kerjanya sdh diturunkan jabatannya semoga pelakor Eva mau ngurus Radit yg sdh sakit2an , untuk Risma dan anaknya Rafa semoga selalu bahagia dan setelah masa idah Risma segera menikah dgn Taufik agar tdk diganggu sama Radit lagi.
Asmara
masih untung pak Wijaya tidak memecatmu Radit.... mau lihat apa Eva masih mau setia sama kamu dgn kondisimu seperti sekarang
sutiasih kasih
tuh kelakuan iblis perempuan pujaan dan idamanmu radit.....
makin mblangsak & makin g smbuh2 saat km tau betapa rafa sangat2 mmbencimu...
Ma Em
Wah emang pelakor itu sangat bahaya Risma kirim pesan mau kasih tau Radit bahwa Rafa mau pindah sekolah dikampung malah yg balasnya si pelakor Eva bilang yg tidak2 semoga Radit segera tau kelicikan istri tercintanya si Eva.
Mommy Almira
Sebenarnya bab 68 sudah aq kirim dari tadi malam abis maghrib, tapi baru terkirim tadi jam 9 pagi, mungkin ada gangguan kali ya ...
Uthie: pantasan... ditungguin koq sampai seharian gak ada notif up nya cerita ini 😁
Asmara: pantes aja aku nungguin dari kemarin Thor,
total 2 replies
Farid Atallah
kok blm up 🥴
Mommy Almira: up dr tadi malam kak, tpi masih direview tumben itu lama bgt nggak terkirim juga, mungkin lg ada gangguan dr pihak noveltoon
total 1 replies
Salsabiela
jangn tunggu lama" , nanti lama" Risma diambil orang...
Salsabiela
alhamdulillah dah resmi cerai
Uthie
gak sabar Mereka bersatu 👍😍🤗🤗
Daulat Pasaribu
mau liat penyesalan si Radit
Nur Adam
lnjur
Ma Em
Taufik dan Risma semoga kamu setelah masa idah langsung di halalin saja jgn lama2 takut nanti si Radit ganggu Risma
Uthie
Sayang banget, si Radit gak liat kedatangan Taufik juga 😂😏😏
Asmara
nyesel karena udah kena penyakit...
Hera
nyesek" deh lo Radit, semua udah terjadi, tinggal menyikapi agar kedepannya jadi lebih baik n bijak aja buat Radit, siap" aja tuh ngadepin sikap menye" si Eva ya
Mommy Almira: bagus kl eva mau bertahan sama dia yg penyakitan, kl Eva kabur gmna ...? tmbah apes ya 😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!