Kisah tentang Chen Xuan, seorang praktisi legendaris yang namanya mampu meenggetarkan Benua Seniman Bela Diri, terbunuh di tangan kekasihnya. Setelah terbunuh, dia bereinkarnasi di tubuh seorang pemuda yang memiliki nama yang sama denganya.
Dengan dendam di kehidupan sebelumnya, dia kembali menapaki jalan menuju keabadian, berjanji akan membalas dendam di masa lalu, tapi ketika dia mulai berjalan dan menuju keabadian, satu-per-satu konspirasi mulai terbuka, konspirasi tentang alasan mengapa kekasihnya mengkhianatinya di kehidupan sebelumnya serta konspirasi dari kelahirannya kembali, saat itu dia menyadari bahwa alasan kelahiranya kembali tidak sederhana untuk membalas dendam, tapi ada sesuatu yang besar yang harus dia lakukan!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soccer@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2:Red Lotus Fire!
Di depan rumah Chen Xuan, berdirilah sekelompok orang yang dipimpin oleh pemuda berusia 17 tahun. Wajahnya tampan, tapi terkesan sombong. Dia menatap kediaman Chen Xuan dengan seringai licik di sudut bibirnya.
Pemuda itu adalah Chen Oyu, Pangeran Kedelapan, putra Permaisuri Jia Lin. Bakatnya dalam kultivasi biasa saja, namun dia terkenal sombong dan egois. Dulunya, dia adalah pengikut setia Chen Xuan, tetapi setelah mendapat dukungan dari Pangeran Keempat, dia menjadi semakin berani dan sombong.
Pintu kediaman terbuka, dan Lin Sua keluar. Melihat Chen Oyu, dia bertanya dengan nada dingin, "Apa yang membawa Pangeran Kedelapan ke sini?"
Chen Oyu tersenyum sinis, "Permaisuri Lin, Ibu saya meminta paviliun ini. Ayahanda juga menyetujui hal ini. Aku datang untuk meminta Anda dan putra Anda pindah ke Paviliun Han, sesuai perintah."
Lin Sua mengerutkan kening, sudah menduga hal ini akan terjadi, tapi tidak menyangka begitu cepat. Dia belum bisa pindah hari ini karena putranya baru saja sadar dan kondisi fisiknya masih sangat lemah.
Lin Sua menjawab tenang, "Baik, aku dan Xuan Er akan berkemas dan pindah ke Paviliun Han besok."
Chen Oyu tersenyum mengejek, "Maaf, Permaisuri Lin. Tapi ibuku memerintahkan kalian pindah hari ini juga."
"Tapi..." Lin Sua belum selesai berbicara ketika suara Chen Xuan memotong pembicaraannya dari belakang.
"Ibu, ayo pindah hari ini!"
Chen Xuan muncul dari paviliun dengan langkah tidak stabil, wajahnya pucat dan matanya terlihat lelah. Meskipun jiwanya berasal dari masa lalu dan memiliki kekuatan luar biasa, tubuh fisiknya masih dalam proses pemulihan dari luka parah dan efek samping yang dialaminya.
Lin Sua segera mendekati Chen Xuan dan membantunya berjalan, wajahnya mencerminkan kekhawatiran mendalam. "Xuan'er, apakah kamu sudah cukup kuat?"
Chen Xuan tersenyum lemah dan memeluk ibunya. "Aku baik-baik saja, Bu. Mari kita pergi."
Lin Sua tidak berbicara lagi, dengan lembut membantu Chen Xuan berjalan, memastikan keselamatannya.
Chen Xuan berjalan melewati kelompok Chen Oyu tanpa menunjukkan reaksi apa pun, ekspresinya tetap tenang dan datar.
Sikap tenang dan acuh Chen Xuan membuat Chen Oyu merasa kecewa dan kesal. Dia mengharapkan Chen Xuan menunjukkan kemarahan dan ketakutan setiap kali bertemu dengannya, namun Chen Xuan justru terlihat santai dan tidak terganggu. Hal ini memicu rasa penasaran dan kebingungan dalam diri Chen Oyu.
Chen Oyu berbalik, menatap Chen Xuan yang menjauh, dan mengancam dengan nada dingin, "Lukamu mungkin sudah membaik sekarang, Pangeran Kesembilan, tapi tunggu saja, lain kali aku akan membuatmu tidak bisa berjalan lagi!"
Chen Xuan melanjutkan langkahnya tanpa menoleh, berkata dengan nada acuh, "Kamu begitu bangga sekarang, tapi mengapa kamu tidak menunjukkan kesombongan itu tiga tahun lalu?"
Mendengar perkataan Chen Xuan, wajah Chen Oyu berubah hitam karena amarah dan rasa sakit. Kata-kata itu mengungkit kembali kenangan pahit tiga tahun lalu. Saat itu, Chen Xuan adalah jenius nomor satu yang diakui semua orang. Chen Oyu hanya bisa menjadi pengikut yang patuh, menjilat dan melakukan apa pun untuk menyenangkan Chen Xuan.
Rasa iri dan dendam yang terpendam selama ini kembali memuncak, membuat Chen Oyu semakin membenci Chen Xuan. Kehilangan bakat kultivasi Chen Xuan menjadi satu-satunya harapan Chen Oyu untuk merebut kekuasaan dan pengakuan.
Chen Oyu menatap punggung Chen Xuan dengan mata penuh kebencian dan dendam, suaranya menggetarkan amarah. "Kamu hanya bayang-bayang masa lalu! Sekarang, kamu tak lebih dari sampah yang tidak layak berdiri di hadapanku! Tunggu saja upacara kedewasaan, aku akan menunjukkan kepadamu betapa hina dirimu!"
Chen Xuan dan Lin Sua perlahan menghilang dari pandangan, meninggalkan kelompok Chen Oyu dengan janji dingin: "Aku akan menunggu!" Hanya suara langkah kaki yang samar terdengar memudar ke kejauhan.
"Yang Mulia, Pangeran Chen Xuan berani menghina Anda. Apakah perlu kami...?" Salah satu bawahan Chen Oyu membuat gerakan menggorok leher, memberikan isyarat untuk menghabisi nyawa Chen Xuan.
Chen Oyu menggelengkan kepala. "Tidak perlu, meski Chen Xuan sekarang hanyalah sampah, dia masih seorang pangeran. Jika ada sesuatu yang menimpa dirinya di dalam istana, Ayahanda Raja pasti akan menyelidikinya dan kita akan terkena masalah."
Dengan tatapan kejam, Chen Oyu menatap ke arah kejauhan tempat Chen Xuan menghilang. "Tersisa dua bulan lagi sebelum ujian kekuatan. Chen Xuan pasti gagal. Saat itu, Ayahanda Raja akan sangat kecewa dan mencabut status pangerannya. Setelah itu, tidak akan terlambat untuk memberinya pelajaran!"
Sementara itu, Chen Xuan dan Lin Sua berjalan melewati lorong-lorong kecil yang sepi, akhirnya tiba di Paviliun Han. Paviliun ini merupakan bekas kediaman pelayan istana yang sudah lama ditinggalkan. Bangunan tua itu terlihat kumuh dan tidak terawat, dengan dinding retak-retak, atap berlumut, dan pintu yang terkatup-katup. Suasana di sekitarnya sunyi dan terlupakan, mencerminkan kejayaan masa lalu yang telah berlalu.
Chen Xuan dan Lin Sua melangkah masuk ke dalam paviliun yang terlihat kusam dan terlupakan, dengan dinding retak-retak dan atap berlumut, mencerminkan kesunyian dan kekosongan.
Lin Sua menghela nafas, matanya menunjukkan kesedihan. "Xuan Er, Maafkan Ibu. Ibu tidak bisa melindungimu seperti yang seharusnya."
Chen Xuan menggelengkan kepala dengan senyum. "Tidak apa-apa, Ibu. Ini karena ketidakberhasilan putra-Mu. Jika Xuan'er masih jenius seperti dulu, siapa yang berani menghinanya?"
Wajahnya berubah tegas. "Tapi Ibu tidak perlu khawatir. Di upacara kedewasaan nanti, Xuan'er akan membungkam semua mulut dan mengembalikan kemuliaan kita!"
Melihat semangat putranya, Lin Sua menghela nafas dalam-dalam, namun dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, takut mengurangi semangat Chen Xuan.
Chen Xuan masuk ke kamarnya, siap memulai latihan kultivasi intensif. Upacara Kedewasaan akan berlangsung dua bulan lagi. Sebelumnya, ada Ujian Kekuatan yang diadakan setahun sekali untuk menguji kemajuan generasi muda di bawah 20 tahun. Batas minimal untuk lulus adalah mencapai Tahap Ketujuh Dao Tubuh.
Dahulu, Chen Xuan merupakan jenius nomor satu dengan kecepatan kultivasi luar biasa, bisa meningkatkan dua tahap dalam setahun. Namun, kini ranah kultivasi Chen Xuan terpaut jauh, hanya berada di Tahap Ketiga Dao Tubuh. Mencapai Tahap Ketujuh dalam dua bulan dianggap mustahil bagi siapa pun.
Tapi Chen Xuan tidak menerima kata "mustahil". Dia bertekad mengubah keadaan.
Chen Xuan memejamkan mata, memulai proses penyerapan Qi. Awan putih samar bergerak cepat, memasuki tubuhnya melalui meridian, dan berkumpul di area dantian. Proses ini berlangsung sangat cepat, sehingga akan membuat siapa pun di Istana Chen terkejut jika menyaksikannya.
Waktu berlalu cepat, separuh hari sudah berlalu. Chen Xuan membuka mata perlahan, lalu mengerutkan kening, menunjukkan ekspresi keheranan dan kebingungan.
"Dengan bantuan Red Lotus Fire, kecepatan kultivasiku memang meningkat pesat. Namun, momentum ini belum cukup. Aku harus mencapai Tahap Ketujuh Alam Dao Tubuh dalam dua bulan, bukan tiga. Posisiku sebagai pangeran bergantung pada ini."
...
coba baca novel
"The Captivating Crown Prince"
Ceritanya seru banget deh dijamin bakal bikin ketagihan pas udah baca sampai pertengahan ceritanya.