(Not) Happy Ending
Keluarga merupakan kata terhangat yang selalu diimpikan semua orang yang ingin dibangun dengan harmonis. Sebuah kehangatan dalam keluarga akan dirasakan oleh sang anak. Begitulah yang dirasakan Rea, Andrea Clarissa.
Rea seorang gadis kecil berumur 8 tahun yang tumbuh dalam keluarga yang harmonis. Rea memiliki Rio Hernawan sang ayah yang penyayang dan selalu memanjakannya serta Putri Anjani sang ibu yang bertutur kata lembut serta ramah. Rea tumbuh menjadi menjadi gadis yang periang dan ramah terhadap semua orang.
Hahahah…
Terdengar tawa seorang anak perempuan dari sebuah rumah sederhana yang hijau
“Ayah, hentikan geli ayah” ujar gadis kecil itu, Rea
“Tidak akan, sebelum kau memaafkan ayah” ujar sang ayah
“Hahaha, tidak mau ayah” ujar Rea kembali dengan tawa yang menyertai karena gelitikan dari ayahnya
“Kalau begitu rasakan gelitikan ayah ini” ujar ayah dengan semakin semangar mengerjai anaknya
“Sudah hentikan, ayah berheti kasihan anaknya itu loh” ujar sang ibu dengan lembutnya
Mendengar suara istrinya membuatnya berhenti menggelitik anaknya itu.
Masih terdengar suara tawa dari Rea karena melihat ekspresi sang ayah saat ibunya sedang menegur dirinya.
“Ayo makan siang, ibu sudah memasak makanan kesukaan Rea” ujar ibu yang kemudian berlalu kembali ke dapur untuk menyiapkan masakan yang telah ia buat
“Baik ibu” ujar ayah dan Rea secara bersamaan karena bersemangat mendengar adanya makanan buatan dari ibu
Saat sudah di meja makan, dapat terlihat masakan ayam bumbu kecap kesukaan Rea serta ikan bumbu balado kesukaan dari ayahnya
“Terima kasih ibu” suara serempak kembali terdengar dari ayah dan anak itu
Melihat raut bahagia dari keluarganya membuat ibu juga merasa senang
“Baiklah, mari makan bersama” ujar ibu dengan lembut.
Kemudian ibu membantu menyiapkan makanan ayah dan Rea.
Setelah makan siang, mereka berkumpul di ruang keluarga, dimana mereka akan menonton film yang sangat disukai Rea yaitu doraemon.
“Ayah, ayo jalan-jalan” ajak Rea
“Jalan-jalan?” ujar ayah sambil melihat anaknya yang sedang menatapnya dengan binar memohon
“Rea, ingin jalan-jalan kemana sayang?” tanya ibu
“Apakah Rea ingin makan es krim yang waktu itu sayang?” tanya ayah memastikan setelah terdiam memikirkan permintaan tiba-tiba dari putri kecilnya
“Es krim?”
“Rea sudah memakan es krim minggu ini sayang” ujar ibu mengingatkan
“Tapi Rea ingin es krim ibu” rengek Rea dengan tatapan memohon
“Baiklah, nanti sore ayo jalan-jalan” ujar ayah sambil mengangkat anaknya ke pangkuannya
“Kita beli es krim kesukaan Rea” ayah langsung menyetujui permintaan Rea karena tidak tahan dengan anaknya yang ingin menangis itu
“Benarkah ayah?” tanya Rea memastikan
“Tentu saja”
“Kapan ayah berbohong pada putri kecil ayah” ujar ayah dengan senang sambil mengusap rambut putrinya kemudian mencium pipi chubbynya dengan gemas
“Ayah yang terbaik” ujar Rea dengan senang kemudian mencium pipi ayahnya
Setelah mendengar persetujuan ayahnya Rea begitu senang langsung turun dari pangkuan ayahnya dan berteriak “Asyikkkk, makan es krim … makan es krim”
Melihat interaksi antara anak dan suaminya itu, ibu hanya bisa tersenyum senang karena keluarganya begitu menyayangi. Meskipun suaminya itu sibuk, ia pasti akan menyempatkan waktu untuk bermain dengan putrinya dan selalu menuruti permintaan putrinya sebisanya. Dan putrinya dapat tumbuh dengan ceria seperti itu
“Karena nanti akan jalan-jalan, sekarang Rea tentu harus tidur siang terlebih dahulu. Mari sayang” ujar ibu lalu menuntun Rea ke kamar untuk tidur siang
Mendengar ucapan ibunya itu, Rea hendak menolak. Namun ia urungkan karena melihat sang ibu yang tak ingin dibantahpun akhirnya menyetujui dan pergi bersama ibunya itu
Sore pun datang, bahkan langitpun hampir terliihat gelap. Rea yang bersiap untuk jalan-jalan pun termenung di teras sambil memeluk boneka kelincinya yang terlihat kusam itu. Ia menunggu kepulangan sang ayah yang pergi sejak siang tadi saat dirinya tidur. Ibu yang melihat anaknya sedih pun ikut merasa sedih juga, namun ia tak bisa berbuat apa-apa karena suaminya terdapat pekerjaan yang tidak dapat ditunda. Melihat itu, ibu langsung mengajak Rea untuk masuk dan menunggu sang ayah di dalam rumah, Rea yang awalnya tidak setuju pun menjadi setuju setelah dirayu boleh memakan kue coklat kesukaanya
Setelah menunggu lama, terdengar suara mobil yang terpakir di halaman rumahnya. Mendengar itu, Rea langsung berlari keluar rumah dan melihat siapa yang datang. Saat melihat ayahnya keluar dari mobil, Rea pun berteriak
“Horeeee…. Ayah pulang…. Horeee”
Melihat sambutan dari putrinya itu membuat ayah menjadi tersenyum senang dan berlari menghampiri putrinya itu.
“maaf ya sayang, ayah terlambat” ujar ayah dengan memeluk putrinya dengan sayang
“Ayo masuk sayang” ujar ayah sambil menggendong putri kecilnya
“Ayah, kita tidak jadi jalan-jalan ayah” ujar Rea yang berada di gendongan ayahnya
Mendengar pertanyaan putrinya, ayah hanya tersenyum sebagai balasannya. Kemudian tetap berjalan masuk ke dalam rumahnya
Melihat respon dari ayahnya, Rea pun diam kemudian menunduk sedih. Tak tahan dengan kesedihan putrinya,ayah melihat ke arah jam tangannya menunjukkan pukul 6 sore itu pun meminta putrinya untuk bersiap.
“Rea bersiap ya, ayah juga harus mengganti pakaian. Mari jalan-jalan sesuai keinginan putri kecil ayah yang cantik ini” ujar ayah sambil menurunkan putri kecilnya dari gendongannya
“Rea masuk ke dalam kamar dulu ya sayang. Siap-siap. Ayah juga harus ganti baju dulu agar bisa jalan-jalan dengan putri ayah ini” ujar ayah lagi
Mendengar itu, Rea pun mengangguk dan segera berlari masuk ke dalam kamarnya
Melihat kondisi suaminya yang seperti frustasi dan suasana yang sedikit suram, ibu pun mendekati suaminya
“Ada apa mas, apakah terjadi sesuatu?” tanya ibu yang merasa cemas
“Tidak apa sayang, mari ke kamar sayang. Kita harus bersiap untuk membuat putri kecil kita tersenyum” jawab ayah sambil menggandeng tangan istrinya
Setelah bersiap, mereka pun pergi jalan-jalan sesuai keinginan Rea. Mereka pergi ke mall. Dalam perjalanan mereka terlihat senang dengan Rea yang bernyanyi sepanjang perjalanan sambil memeluk boneka kesayangannya. Ibu yang juga ikut bernyanyi bersama Rea. Berbeda ibu dan Rea, ayah terlihat sedikit gusar. Namun dapat ditutupi dan juga mencoba mengimbangi nyanyian putri kecilnya
Saat tiba di mall, mereka pergi tempat makan terlebih dahulu karena mereka belum makan malam dan membeli es krim sesuai keinginan putri mereka. Setelah membeli keinginan dari sang anak, mereka pun pergi ke tempat bermain. Mereka bermain bersama dengan gembira. Banyak permainan yang mereka coba bersama. Kemudian, Rea melihat permainan capit membuat ia ingin mencoba permainan itupun segera meminta bantuan pada ayahnya.
“Ayah, ayo main itu” ujarnya sambil menunjuk ke arah tempat yang ingin ia mainkan.
Melihat kearah yang ditunjuk putrinya, membuat ayah berpikir dan kemudian kearah jam tangan yang ia pakai yang menunjukkan pukul 8 malam yang menandakan mereka harus segera pulang
“Lain kali ya sayang, ini sudah pukul 8 malam. Kita harus segera pulang sayang” ujar ayah dengan lembut
“iya sayang, kita pulang dulu ya. Lain kali ayah pasti akan menemanimu bermain permainan capit itu” ujar ibu juga yang merayu Rea
“Baiklah, tapi janji ya ayah akan bermain itu bersama Rea” ujar Rea sambil menunjukkan permainan yang ia mau
“Ehmm…. Tentu saja sayang” balas cepat ayah agar putrinya tidak berubah pemikirannya
Setelah itu, mereka pun pulang dengan suasana yang cukup gembira dengan Rea yang terus bercerita dengan senyuman mengenai permainan yang ia mainkan tadi sedangkan orang tuanya merasa senang dengan melihat senyum yang terpatri pada putrinya. Karena merasa lelah, Rea pun akhirnya tertidur. Suasana yang awalnya penuh ceria dengan cerita Rea pun hening karena Rea yang tertidur.
“Lihatlah, putri kecil sedang tertidur ternyata”
Tadi sibuk bercerita, sekarang malah tidur dengan tenangnya. Pantas saja mendadak terasa hening” ujar ibu.
Mendengar itu, ayah hanya bisa membalasnya dengan senyuman sambil melihat ke arah spionnya yang menunjukkan putrinya tertidur dengan pulasnya.
Suasana yang awalnya hening itu tidak berlangsung lama berubah menjadi mencekam. Hal tersebut dikarenakan ayah yang tiba-tiba melajukan mobil dengan sangat cepat.
“Ada apa mas, mengapa kamu tiba-tiba mengebut” ujar ibu yang cemas
Mendengar pertanyaan itu pun ayah hanya mangalihkan pandangan ke ibu sebentar kemudian kembali lagi melihat ke arah jalan
“Ada yang mengikuti kita” ujar ayah
“Mobil itu sudah mengikuti kita sejak keluar dari rumah tadi”
“Karena itu aku ingin keluar dari kejaran mobil itu” jelas ayah
“Sayang, pindah ke belakang bersama putri kita ya, tolong pegang erat putri kita”
Mendengar perintah dari suaminya, ibu pun segera berpindah ke belakang memeluk putrinya.
Ayah yang mengebut pun tidak melihat truk yang berjalan di depan mereka tiba-tiba berhenti secara mendadak membuat muatan besi menjadi jatuh dan terdengar
BRUKKK
Suara tabrakan antar mobil yang mencoba menghindar dari muatan itu namun hal tersebut menyebabkan kecelakaan beruntun. Kecelakaan itu melibatkan 4 mobil dengan jumlah korban 10 orang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Tutupet
Semangat thor buat ceritanya sampai ending
2024-12-04
1
it's me JS
semangat kk nulisnya... bantu suport dan like karyaku juga ya
2024-12-18
0
S.gultom
hadir thor
2024-12-18
0