NovelToon NovelToon
MUSUH Tapi MENITIPKAN BENIH

MUSUH Tapi MENITIPKAN BENIH

Status: tamat
Genre:Tamat / Angst / Romansa / Penyesalan Suami / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:8.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Pansy Miracle

Jessica Adams harus mengalami hukuman selama enam tahun lamanya di dalam penjara karena dianggap lalai dalam mengemudi mobil, hingga menyebabkan seorang model bernama Natasha Linzky meninggal dunia.

Kekasih Natasha, Axel Ray Smith, menaruh dendam luar biasa hingga memaksakan sebuah pernikahan dengannya yang saat itu dalam keadaan lumpuh. Siksaan tubuh dan jiwa menyebabkan Jessica akhirnya mengalami trauma dan depresi, bahkan Axel menceraikannya dan membuangnya begitu saja tanpa mempedulikannya.

Namun yang tidak diketahui oleh Axel adalah bahwa ia telah menitipkan benihnya pada seorang wanita yang ia anggap sebagai musuhnya. Apakah masih ada benang merah yang mengikat keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HANYA MILIKKU

Vanilla yang memang tak sengaja menabrak seseorang karena tadi ia sempat menoleh ke belakang karena takut Verlin mengikutinya, mengusap dahinya. Ia kemudian menengadahkan wajahnya ketika melihat sebuah telapak tangan diulurkan untuknya.

Uncle tampan! - batin Vanilla.

“Aku sakit, Uncle. Maukah menggendongku?” tanya Vanilla sambil berpura-pura mengusap dahinya.

Axel tersenyum melihatnya, bahkan hatinya menghangat saat melihat wajah Vanilla yang sangat lucu dan menggemaskan. Kedua pipi chubby-nya tampak kemerahan, membuat Axel ingin sekali mencubitnya.

“Tentu saja. Di mana orang tuamu? Mengapa kamu berlari sendiri?” tanya Axel yang menggendong Vanilla.

Vanilla langsung memeluk Axel kemudian tiba-tina saja menciumi pipi Axel.

“Aku sudah mencium pipi, Uncle. Apa Uncle tak mau mencium pipiku juga?” tanya Vanilla penuh harap.

Axel kembali tertawa kecil melihat tingkah Vanilla.

“Uncle tak berani menciummu. Bagaimana kalau nanti kekasihmu marah?” tanya Axel.

“Kekasihku? Aku ingin punya kekasih, tapi Mommy bilang aku masih kecil,” Vanilla melipat kedua tangan di depan dadda dan menggembungkan pipinya.

“Kalau begitu Uncle akan mencium pipimu, tapi jangan samapi ketahuan Mommymu, nanti Uncle dimarahi.”

“Janji!” Vanilla memberikan jari kelingkingnya pada Axel dan disambut dengan jari kelingking Axel, “Janji!”

“Sekarang kita cari Mommymu ya,” kata Axel.

“Aku datang ke sini bersama Aunty. Tapi Aunty tak mengijinkanku membeli itu, makanya aku lari sendiri. Untung saja aku sudah mengambil uang tadi di dompet Mommy,” kata Vanilla sambil membuka sebuah tas kecil yang ia letakkan di depan daddanya.

“Bagaimana kalau Uncle saja yang belikan? Setelah itu kita akan mencari Aunty-mu.”

“Benarkah, Uncle? Terima kasih! Aku jadi bisa menghemat uangku,” kata Vanilla yang kembali menutup tas kecilnya. Setelah itu, ia kembali memberi kecupan beberapa kali di pipi Axel.

“Ini balasan sebagai rasa terima kasihku pada Uncle,” kata Vanilla memeluk Axel.

Axel tersenyum kemudian melangkahkan kakinya menuju ke kios penjual permen kapas. Ia membiarkan Vanilla memilih, kemudian membayarnya. Setelah itu, ia mencari keberadaan Verlin sesuai petunjuk dari Vanilla.

“Oya, siapa namamu, Little?” tanya Axel.

“Vanilla,” jawab Vanilla sambil tersenyum, “Kalau nama Uncle siapa?”

“Axel. Panggil Uncle Ax saja,” jawab Axel.

“Okay, Uncle Ax!”

Melihat mata Vanilla, membuat Axel teringat pada seorang wanita dengan warna mata hijau kebiruan. Mata yang kadangkala membuat Axel selalu teringat akan semua kenangan masa lalu-nya yang tak mengenakkan.

“Vanilla!” teriak Verlin dengan nafas terengah-engah. Verlin begitu panik ketika tak menemukan Vanilla di dekatnya. Ia bahkan sudah hampir mengelilingi pasar tersebut jika tak melihat topi kupluk berwarna pink yang dikenakan oleh Vanilla.

“Aunty jangan berteriak seperti itu, nanti suara Aunty habis loh!”

Verlin menggelengkan kepalanya karena sepertinya Vanilla sama sekali tak merasa bersalah. Lalu Verlin melihat ke arah seorang pria yang tengah menggendong Vanilla.

“Aunty tidak boleh lihat-lihat! Uncle ini punya Vanilla. Aunty kan sudah punya Uncle Jimmy!” kata Vanilla yang langsung memeluk Axel dan berusaha menutupi wajah Axel dengan tubuhnya. Hal itu kembali membuat Axel tertawa kecil.

Hati Axel terasa menghangat saat bersama dengan Vanilla. Sudah lama rasanya ia tak pernah tertawa seperti ini. Hidupnya beberapa tahun ini hanya diisi dengan dendam dan pekerjaan. Bahkan ia tak pernah berpikir lagi untuk berkeluarga. Namun ketika melihat Vanilla, perasaannya seakan berubah. Apakah begitu menyenangkan memiliki keluarga dan anak? Begitulah yang ia pikirkan.

“Ax!” Win yang baru kembali dari toilet pun akhirnya menemukan keberadaan Axel. Mereka berencana bertemu dengan Tuan Park di salah satu cafe yang ada di area tersebut. Win juga sudah bagaikan sahabat bagi Axel, karena itulah di luar perusahaan ia akan memanggil tanpa ada embel-embel Tuan.

“Win, maaf tadi aku tak sengaja menabrak seorang anak kecil. Jadi aku membantunya mencari orang tuanya.”

“Tak apa. Oya, Tuan Park sudah menghubungi. Mereka sudah tiba di cafe,” kata Win.

“Baiklah.”

Axel pun merendahkan tubuhnya dan menurunkan Vanilla, “Uncle pergi dulu ya. Kapan-kapan kita bertemu lagi.”

Vanilla mengerucutkan bibirnya, membuat Axel kembali mendekatinya dan mencium pipinya, “jadi anak yang baik. Dengarkan selalu kedua orang tuamu. Uncle pergi dulu. Bye!”

“Terima kasih, Tuan,” kata Verlin dan sedikit membungkukkan tubuhnya. Ia juga langsung menggenggam tangan Vanilla agar anak asuhnya itu tidak berlari sendirian lagi. Jantungnya sudah mau lepas dari tempatnya tadi ketika tak menemukan Vanilla.

“Bye, Uncle!” tanpa sadar Vanilla mengeluarkan air matanya, membuat Verlin langsung mengusap pipi Vanilla.

“Hei, jangan menangis.”

“Aunty … Apa Daddy bisa seperti itu? Menggendongku, memelukku, lalu menciumku?”

Hati Verlin serasa kacau dan ingin menjerit. Ia tak tahu harus memberikan jawaban apa pada Vanilla. Ia tak ada persiapan sama sekali.

“Kita ke sana yuk, beli beberapa makanan kecil untuk Mommy,” ajak Verlin, berusaha mengalihkan pembicaraan.

“Ada makanan apa saja di sana, Aunty?” tanya Vanilla.

“Kita harus mencari makanan yang hangat untuk kita bawa pulang. Mommy pasti akan menyukainya.”

“Baiklah. Ayo, Aunty!”

**

Sesekali Win menoleh ke samping saat mereka berada di dalam mobil. Mereka telah menyelesaikan pertemuan mereka dengan Tuan Park dan besok mereka akan langsung pergi ke lokasi di mana proyek mereka akan didirikan.

Proyek yang mereka rencanakan adalah kawasan resort pegunungan dengan fasilitas yang bisa dikatakan luar biasa. Area tersebut akan menjadi tujuan pariwisata di Negara New Zealand itu.

Tak pernah rasanya Win melihat Axel tersenyum sejak pertama kali ia bertemu dengan Axel. Oleh karena itulah ia merasa sedikit aneh, namun membuat ia juga turut berbahagia.

“Kamu sedang senang, Ax?” tanya Win.

“Hmm … begitulah,” jawab Axel.

Axel terus saja memikirkan gadis kecil bernama Vanilla yang ia temukan tadi. Ada perasaan senang dan begitu terasa hangat. Namun di balik itu, ada perasaan gelisah, seperti rasa bersalah yang amat sangat.

Win pun melajukan mobil mereka menuju ke hotel tempat mereka menginap. Mereka akan berada di New Zealand selama satu minggu.

*****

“Mommy!” teriak Vanilla menyapa Jessica saat memasuki rumah.

Jessica yang sedang beristirahat di dalam kamar tidurnya karena tubuhnya yang terasa lemas pun berusaha menjawab panggilan putrinya.

Pintu kamar terbuka dan tanpak sosok seorang gadia kecil dengan pipi kemerahan sambil memegang sebuah permen kapas.

“Mommy lihat apa yang kubawa,” kata Vanilla memamerkan permen kapasnya.

“Aunty membelikanmu permen kapas?” tanya Jessica.

“No, no, Mommy. Ada Uncle tampan yang membelikannya untukku. Aku tak keluar uang sama sekali, hebat kan aku, Mommy?”

“Uncle tampan?”

“Hmm … lebih tampan dari Uncle Jimmy. Eh Aunty Verlin malah menatapnya terus, padahal kan Aunty sudah punya Uncle Jimmy. Uncle Ax hanya milikku,” kata Vanilla.

Ax?

🌹🌹🌹

1
Jnyfr Teo
Luar biasa
Elizabeth Jamlean
orang tua yg bijak
Elizabeth Jamlean
buka saja fakta yg ada jgn di sembunyikan.
Elizabeth Jamlean
karna menanti mu
NAYLA DWI
Luar biasa
Ardhia Nora
Lumayan
netizenbaikhati
Kecewa
netizenbaikhati
Buruk
Atikah'na Anggit
Luar biasa
Ran Aulia
Luar biasa kak, mewek abis 😫😫😫😫

terimakasih ya kak, 👍👍👍👍👍😍😍😍😍
Sophia Yosephina
Kecewa
Sophia Yosephina
Buruk
vanilla althea smith
ada apa dengan nani
vanilla althea smith
aku nangis lohh torr tanggung jawab
Pansy: Kakak yg tanggung, aku yg jawab 😅
total 1 replies
vanilla althea smith
aku baca ini jam 1 malam torr dann ngalir terusss torr
vanilla althea smith
baca ulang tor 2024
Idasesoega
komennya kok gitu, happy end kan enak...
kalo mau nggak enak. mending skip wae... terus ngorok atw ngrumpi...

kasian othor, nggak gampang lho🤭
Khansa Rafani
lucunya vanila..
Khansa Rafani
tegang sekali..
Khansa Rafani
bab ini tegang sumpah.. 😰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!