Sinopsi cerita
Gadis cantik yang bernama Julia anita, putri dari seorang pengusaha hebat sanjaya kusuma, diasingkan oleh keluarganya sedari kecil. Ia sedari memasuki dunia pendidikan, kedua orang tuanya, saudara ataupu saudarinya, kakek neneknya bahkan keluarga besarnya tidak mermperdulikan dirinya. Ya, walaupun secara finansial, hidunya juga ditanggung, namun biaya yang diberikan tak sama dengan saudarnnya yang lain. Ia juga tak pernah mendapat kasih sayang dan perhatian dari keluarganya.
karena merasa lelah dengan perlakuan kedua orang tuanya dan keluarganya itu, akhirnya Julia memutuskan untuk menyerah dan fokus pada hidupnya sendiri. ia berhenti mengharapkan kasih sayang keluarganya dan memilih untuk menjauh.
Lalu, bagaimanakah kisah selanjutnya ? di kepoin aja..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. saudara sepupu
Sementara si kembar bertingkah biasa saja. mereka sendiri bingung ingin mengatakan apa kepada kakak mereka ini.
"Iya nak. lagian sudah lama kan tidak keluar dengan kita.." ujar Tuan Sanjaya dengan sedikit ragu-ragu. bukan Julia tak ingin keluar bersama keluarganya, tapi merekalah yang tak mengizinkannya untuk ikut.
"Tidak ma, pa. Aku pergi sendiri. Lagi pula aku tak biasa hadir di tengah-tengah kalian. Takutnya nanti malam mempermalukan dan membuat masalah. Kalau begitu Julia duluan ya mah pa." Ujar Julia kepada keluarganya itu.
Penuturan Julia sontak seperti tamparan yang keras Di pipi kedua orang tuanya. Karena hal itu terjadi akibat ulah mereka yang tak pernah mengajak Julia hangout bersama dengan keluarga besar mereka.
Tak hanya kedua orang tua itu yang merasa tertampar. tapi Raka selaku kakak pertama bagi adik-adiknya itu juga merasa bersalah. padahal tadi ia berniat menghampiri adiknya dan menggandeng tangannya serta membawanya serta bergabung bersama dengan keluarganya.
namun sebuah kenyataan yang dihaturkan oleh Julia, membuatnya tak mampu menggerakkan kakinya apalagi hanya sekedar melangkahkan kakinya menghampiri sang adik. hatinya menjerit dan ikut sakit.
(adikku yang malang...) batin Raka saat itu. ia menatap sekilas raut wajah adiknya yang tak menunjukkan emosi apapun. tapi seketika Raka menundukkan kepalanya merasa bersalah dengan apa yang terjadi pada adiknya itu.
Sementara mereka semua mematung, Julia sendiri sudah berada di luar dan menghidupkan motornya serta pergi meninggalkan kediaman itu. Suara motor Julia langsung menyadarkan mereka semua yang masih terpaku di tempatnya. Sontak saja nyonya Sanjaya langsung berlari keluar memanggil sang anak.
"Julia !!! Julia tunggu nak..!!!" Ujar sang nyonya sambil berlari menyusul keluar. Namun ternyata Julia telah berlalu dan sudah jauh dari tempat itu.
"JULIA..!!! JULIA..!!! KEMBALI SEBENTAR NAK..!!" Teriak nyonya Sanjaya memanggil-manggil Putri tengahnya itu.
Namun percuma saja, Julia sudah menjauh dan sudah tidak nampak lagi dari sana. Melihat putrinya pergi begitu saja membuat hati kecil nyonya Sanjaya tercubit. Ia pun terpaku seketika air matanya keluar tanpa permisi.
"Julia maafkan Mama nak....!! Hiks... Mama tahu Mama salah Sudah mengabaikan dirimu..!! hiks... Tolong maafkan Mama sayang..." Racau nyonya Sanjaya melihat jalan yang dilalui putrinya itu.
Tuan Sanjaya yang menyusul nyonya Sanjaya keluar hanya mampu melihat istrinya menangis seperti itu. Hati kecilnya juga ikut menjerit, Apakah sudah sebegitu sakit hatinya seorang putri kepada ayah dan ibunya sampai akhirnya ia menyerah begitu saja. Pikir Tuan Sanjaya.
(Maafkan papah nak.. ini semua salah papa..) ujar Tuan Sanjaya dalam hatinya. Kemudian ia berjalan mendekat ke arah sang istri dan memeluk istrinya dengan erat.
Sementara keempat anak mereka hanya mampu menjadi penonton. Entah kenapa masalah seperti ini saja menjadi besar untuk mereka.
Tidak tahu apa yang akan mereka lakukan melihat salah satu anggota keluarga atau bagian dari mereka malah mengasingkan diri. Mereka lebih senang ketika Julia cerewet dan selalu meminta ini itu kepada kedua orang tuanya atau merengek, walaupun tak pernah mereka gubris. Kini sepertinya, mereka semua akan kehilangan Julia yang ceria.
(Apakah kamu sedang menghukum kami..?? jika memang iya, kakak rasa semuanya sudah terjadi.) tiba-tiba batin Ridho mengatakan hal itu. apalagi dirinya yang selalu waspada terhadap adik tengahnya itu.
Ia terlalu protektif kepada si kembar tapi malah menyakiti adik tengahnya. ingatannya kembali melayang ke masa lalu, di mana ia selalu berpihak kepada si kembar walaupun adiknya Julia juga benar.
(maafkan kakakmu ini dek..) menyesal kah keluarga ini..?? Tapi kenapa harus menyesal..?? bukankah ini yang mereka inginkan ?? anak perempuan yang dahulunya ceria mereka bunuh mentalnya dengan mengabaikan dirinya dan tak peduli terhadapnya.
Dalam dekap Tuan Sanjaya. Nyonya Sanjaya mengeluarkan semua tangisnya dan rasa sakit hatinya selama ini yang tiba-tiba muncul begitu saja dalam berlindung hatinya. Padahal selama 12 tahun lamanya membiarkan Julia terombang-ambing dalam sebuah badai keluarga dan pengasingan dari mereka tak membuat nyonya Sanjaya merasakan perasaan seperti itu.
"Papa... Aku begitu jahat pada putriku sendiri yang sudah ku lahirkan dengan susah payah dan bersimbah darah. Seharusnya aku juga menyayanginya, bukan malah mengabaikannya seperti itu. hiks... Seharusnya aku menjadi tempat pelindungnya ketika terjadi badai ataupun hujan, seharusnya aku menjadi sandarannya ketika ia mendapat amarah dari keluarga, seharusnya aku menjadi tempat curhatnya ketika ia merasa sedih dan kehilangan. Tapi apa pah... Hiks... Aku malah menambah bebannya dan menyakiti hatinya. Menggoreskan luka dalam hatinya yang pasti tidak akan pernah sembuh. Hiks... Aku takut pa, aku takut.. aku takut Julia akan terus membangun tembok dan menjaga jarak dengan kita. Aku takut dia pergi dari kita tanpa mengatakan hal apapun.." racau nyonya Sanjaya dalam pelukan suaminya.
Tuan Sanjaya yang mendengar racaunya sang istri hanya mampu memejamkan matanya saja. Begitu juga dengan anak-anaknya, mereka semua malah memilih untuk menundukkan kepala mereka dengan dalam.
Sungguh, tanpa mereka tahu, mereka juga sudah terlibat jauh dalam hal menyakiti hati saudara mereka. Tak ada satupun dari mereka yang bersedia untuk merangkulnya dan menjadi sahabatnya. Malahan mereka semua dengan senang hati membuat perasaannya terluka dan bahkan lebih dalam lagi.
"Tenanglah mah... Kita bahas ini nanti ya... Sebaiknya kita segera berangkat, mama dan papa serta yang lainnya sudah menunggu kedatangan kita." Ujar Tuan Sanjaya dengan lembut.
Sebenarnya dengan suasana yang seperti ini Tuan Sanjaya lebih memilih untuk membatalkan acara mereka ini. Tapi tentu saja ia tidak enak dengan kedua orang tuanya, dan juga dengan saudara-saudaranya yang lain. Tuan Sanjaya pun melerai pelukan mereka. Kemudian menghapus air mata istrinya dengan lembut.
"Sudah kita berangkat sekarang ya. Setidaknya kita hanya perlu menampakkan wajah kita di hadapan mama dan papa saja. Tidak perlu berlama-lama seperti biasanya. Mmm..." Ucap Tuan Sanjaya kepada istrinya.
Nyonya Sanjaya pun menganggukkan kepalanya tanda menyetujui apa yang diusulkan oleh sang suami. Karena untuk saat ini, hatinya masih kacau dan porak-poranda mengingat perlakuan dirinya terhadap Putri tengahnya itu. Akhirnya mereka semua pun masuk ke dalam mobil dan meninggalkan kediaman Sanjaya Kusuma.
***
Sementara di posisi lain, Julia yang sudah mendengar teriakan dari nyonya Sanjaya terus melajukan kendaraannya dan mempercepat jalannya. Ia tidak mau berharap lagi. Karena setelah dikecewakan akan sangat sakit rasanya. Ia juga sulit untuk mempercayai orang tuanya lagi.
Akhirnya dengan perasaan tak menentu, Ia sampai di sebuah pasar malam yang sudah ramai dikunjungi oleh keluarga atau para anak muda lainnya. Untuk mengurangi rasa sesak dalam hatinya, akhirnya Julia memutuskan untuk memarkirkan motor dan ikut menikmati pasar malam tersebut. Tapi, saat Julia akan memasuki pasar malam itu, tiba-tiba ada yang menarik tangannya.
buk
"auuwwchhh..."rintih Julia ketika ia menabrak dada bidang itu, akibat tarikan dari orang tersebut. Julia langsung mengusap keningnya yang tadi terbantu sambil mendongak melihat orang tersebut.
"Julia..." Ujar orang tersebut ketika Ia menarik Julia begitu.
kasihan bngett yaaa