Dalam sebuah pesta seorang gadis bernama Elis sengaja di tugaskan oleh sang ayah untuk menggoda para pengusaha muda yang kaya raya. Namun siapa sangka Elis malah terjebak dengan seorang pria yang paling di takuti di dunia bisnis.
Louise Mahendra Maxim adalah CEO dari Boison Grup terkenal dingin dan kejam. Seseorang yang pintar dan juga cerdas namun sayangnya malah jatuh hati pada Elis putri seorang pengusaha licik dan serakah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemenangan Aryo
Setelah sang ayah pergi ke perusahaan, Lidia baru bisa menceritakan apa yang terjadi.
"Seminggu ini mas Firman pergi ke luar kota. Ada pekerjaan di kantor cabang." kata Lidia memulai cerita.
"Dua hari yang lalu ada yang mengirimkan foto-foto mas Firman dengan seorang wanita dan tiba-tiba foto itu sudah menyebar di internet." lanjutnya lagi dengan wajah yang terlihat sedih.
"Apa kakak sudah menanyakan dengan kak Firman ?" tanya Elis yang di jawab dengan gelengan kepala oleh sang kakak.
"Kak seharusnya kakak bicara dulu dengan kak Firman. Mungkin ada yang sengaja ingin memfitnahnya dan menghancurkan rumah tangga kalian." ucap Elis dengan bijak.
Memang seharusnya begitu kan ? segala sesuatu harus di bicarakan biar tidak jadi kesalahpahaman.
Sementara itu di perusahaan Boison Grup, Louise juga baru mendapatkan laporan tentang scandal Firman.
"Bodoh." Louise mencibir saudara iparnya.
Bagai mana bisa Firman tidak mengetahui jika ia di jebak. Tak hanya sampai di situ, dua hari kemudian muncul lagi berita jika orang tua Firman terpaksa melepaskan dua puluh lima persen saham perusahaan keluarganya kepada Lidia sesuai dengan perjanjian pernikahan yang telah disepakati oleh Aryo dan Firman saat Firman akan menikah dengan Lidia dulu.
Meskipun tidak membuat orang tuanya bangkrut tapi akibat kebodohannya Firman di usir oleh keluarganya. Tindakan Firman yang telah membuat kesepakatan dengan Aryo tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya telah menyebabkan kerugian yang sangat besar.
*
Aryo tertawa penuh kemenangan setelah rencana yang diaturnya satu tahun yang lalu kini berhasil.
"Ha ha ha ha, dalam hidup ini kita cuma perlu bersabar. Tanpa bekerja keras pun aku bisa jadi kaya." ucap Aryo membanggakan diri sendiri.
Setelah mendapatkan dua puluh lima persen saham perusahaan keluarga Firman, sekarang Aryo sedang mengurus perceraian Lidia dan Firman melalui kuasa hukumnya.
Hal itu lagi -lagi membuat Elis terkejut. Apa memang rumah tangga kakaknya tidak bisa diselamatkan lagi sampai mereka harus bercerai. Sebenarnya Elis sama sekali tidak mengetahui jika sang ayahlah yang berperan besar dalam masalah rumah tangga kakaknya itu.
"Apa yang sedang kau pikirkan ?" suara Louise tiba-tiba membuyarkan pikiran Elis.
Louise baru saja masuk ke dalam kamar setelah menyelesaikan pekerjaan di ruang kerjanya dan melihat wajah Elis yang sedang memikirkan sesuatu.
"Apa kau tahu kak Lidia sedang mengurus perceraiannya dengan kak Firman ?" tanya Elis setelah Louise merebahkan tubuh di tempat tidur di sampingnya.
Louise hanya menggelikan bahunya.
"Memangnya mengapa ? Wajar jika kakak mu menceraikannya karena dia sudah berselingkuh." ucap Louise berpura-pura tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Padahal Louise mengetahui semuanya yang bahkan apa yang Firman sendiri tidak tahu.
"Tapikan sebaiknya mereka bicarakan dulu baik-baik. Siapa tahu hanya salah paham." kata Elis lagi.
Elis sangat menyayangkan sikap kakaknya yang langsung mengajukan perceraian sebelum menyelesaikan permasalahan mereka. Menurut pandangan Elis, Firman seperti seorang pria yang baik. Tidak mungkin rasanya ia selingkuh.
Louise kembali membangunkan tubuhnya melihat Elis yang begitu tertarik membahas masalah rumah tangga Lidia dan Firman.
"Seandainya suatu hari nanti aku berselingkuh, apa kau masih mau bicara dan mendengarkan penjelasan dari ku ?" tanya Louise tiba-tiba yang membuat Elis bingung.
Elis bingung mau menjawab apa. Mungkin kita mudah berkomentar, memberikan solusi dan saran pada permasalahan orang lain, tapi bagaimana jika kita sendiri yang merasakan berada di posisi mereka ? Apa masih bisa kita berpikiran seperti itu ?
jangan sampai Rafly yg datang, biar Rafli sama Amanda saja Thor