NovelToon NovelToon
Pahlawan Tanpa Bakat

Pahlawan Tanpa Bakat

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sistem / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Bayu Aji Saputra

Lahir di sebuah keluarga yang terkenal akan keahlian berpedangnya, Kaivorn tak memiliki bakat untuk bertarung sama sekali.

Suatu malam, saat sedang dalam pelarian dari sekelompok assassin yang mengincar nyawanya, Kaivorn terdesak hingga hampir mati.

Ketika dia akhirnya pasrah dan sudah menerima kematiannya, sebuah suara bersamaan dengan layar biru transparan tiba-tiba muncul di hadapannya.

[Ding..!! Sistem telah di bangkitkan!]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bayu Aji Saputra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Toko

Saat Amon menghilang dari pandangan, Kaivorn menarik napas panjang dan duduk kembali di bawah pohon besar yang teduh.

Ia bersandar dengan tenang, membiarkan matanya tertutup sejenak, seolah menenangkan pikirannya yang terus berpacu.

Namun, ketenangan itu hanya sementara.

Dia membuka mata, tampak mata merahnya yang seolah memancarkan rasa ingin tahu yang tak terpuaskan.

"Sistem, tunjukkan menu," katanya, suaranya tenang namun penuh otoritas.

Tak butuh waktu lama, sebuah layar biru transparan muncul di depannya, berpendar samar di udara.

[Menu]

[Profil]

[Toko]

[Poin pertukaran: 2010]

Kaivorn menggeser pandangannya ke opsi [Toko], menekan tombolnya dengan jari telunjuk yang luwes.

Tampilan layar berubah, menunjukkan pilihan lain yang lebih spesifik.

[Toko]

[Kemampuan]

[Barang]

[Poin Pertukaran: 2010]

"Baiklah, mari kita lihat kemampuan macam apa yang tersedia," gumam Kaivorn sambil memilih opsi [Kemampuan].

Senyum tipis melintas di wajahnya, ekspresi yang penuh kalkulasi dan ketertarikan.

Ketika layar kembali berubah, kali ini menunjukkan daftar kemampuan, tatapan Kaivorn semakin intens.

Pertanyaan muncul dari sistem, dan Kaivorn menyambutnya dengan antusiasme yang tenang, tak terburu-buru.

"Kemampuan seperti apa yang bisa kudapat dengan poin ini?" tanyanya, meski sebenarnya lebih berbicara pada dirinya sendiri.

Sistem menjawab dengan penawaran menggiurkan.

[Dengan 2010 Poin, Tuan Rumah dapat mendapatkan kemampuan tingkat (S)]

Kaivorn mengangguk, sedikit senyum di bibirnya. "Kemampuan tingkat S? Menarik. Tampilkan daftarnya."

Muncul beberapa pilihan, masing-masing dengan aura misterius tersendiri.

Dari semua kemampuan yang berderet, ada lima yang benar-benar membuatnya terpikat.

[Silent Cataclysm (S)—Pasif]

[Harga: 1990 Poin Pertukaran]

[Voidborn Will (S)—Selalu Aktif]

[Harga: 1380 Poin Pertukaran]

[Temporal Distortion (S)—Aktif]

[Harga: 1500 Poin Pertukaran]

[Oblivion Cascade (S)—Aktif]

[Harga: 1670 Poin Pertukaran]

[Nexus Flicker (S)—Aktif]

[Harga: 1380 Poin Pertukaran]

Kaivorn meminta penjelasan, merasa tertarik. "Berikan penjelasan detail lima kemampuan ini."

Saat lima layar biru holografis muncul, menunjukkan deskripsi rinci dari kemampuan-kemampuan tersebut, senyumnya semakin lebar.

[Nama Skill: Silent Cataclysm (S)]

[Skill Pasif]

[Deskripsi: Sebuah mekanisme pertahanan tersembunyi yang diaktifkan saat pengguna berada di ambang kematian. Ketika dipicu, ruang di sekitarnya menjadi diam dan seluruh eksistensi dalam radius yang luas mulai terurai menjadi partikel dasar, menghapus semua ancaman yang ada. Setelah digunakan, pengguna akan kehilangan kesadaran, dan kekuatannya akan melemah sementara.]

[Cooldown: 1 Minggu]

[Catatan: Setelah digunakan, pengguna akan kehilangan kesadaran selama 1 menit dan tidak dapat menggunakan kemampuan lainnya. Kekuatannya juga berkurang untuk waktu yang tidak ditentukan]

[Voidborn Will (S)]

[Selalu Aktif]

[Deskripsi: Kekuatan batin pengguna secara permanen terhubung dengan kehampaan. Ia tidak dapat dipengaruhi oleh serangan psikis, kendali pikiran, atau ilusi, karena pikirannya seperti lubang hitam yang menyerap segala bentuk manipulasi mental. Musuh yang mencoba mengendalikan pikirannya akan terjebak dalam kekosongan, kehilangan kewarasannya seiring waktu]

[Time Distortion (S)]

[Skill Aktif]

[Deskripsi: Dalam radius 30 meter, waktu akan melambat hampir berhenti, membuat musuh terjebak dalam gerakan lambat sementara pengguna dapat bergerak dan menyerang dengan kecepatan normal]

[Durasi: Sesuai stamina pengguna]

[Cooldown: Tanpa Cooldown]

[Catatan: Memerlukan fokus dan kontrol yang tinggi]

[Oblivion Dascade (S)]

[Skill Aktif]

[Deskripsi: Kemampuan yang memungkinkan pengguna memanipulasi medan kuantum untuk menciptakan kehampaan yang menghapus musuh dari eksistensi dengan mendistorsi realitas. Ketika pengguna menggunakan kekuatan ini, pengguna dapat menciptakan titik kehampaan yang menarik dan melenyapkan target, menjadikan mereka tidak pernah ada dalam sejarah atau ingatan. Kekuatan ini menggabungkan unsur destruktif dan eksistensial]

[Cooldown: 10 Detik]

[Nama Skill: Nexus Flicker (S)]

[Skill Aktif]

[Deskripsi: Pengguna memanipulasi ruang dan waktu untuk berpindah ke lokasi lain dalam sekejap, menciptakan ilusi bahwa ia menghilang dan muncul kembali, sekaligus menghindari serangan yang diarahkan padanya.]

[Detail Skill]

[Perpindahan Dimensi: Pengguna dapat berpindah ke lokasi yang diinginkan dalam radius 50 meter]

[Distorsi Realitas: Setiap serangan yang diarahkan ke pengguna selama perpindahan akan terdistorsi, sehingga menyerang pada lokasi yang salah dan tidak mengenai target]

[Cooldown: Tanpa Cooldown]

Kaivorn menatap layar dengan ketertarikan mendalam, senyumnya berkembang saat memikirkan betapa hebatnya kemampuan-kemampuan ini.

"Silent Cataclysm," gumamnya pelan. "Pertahanan terakhir yang membuat seluruh eksistensi musnah saat aku berada di ambang kematian. Bisa jadi kartu as yang tersembunyi—terutama saat situasi tak terduga muncul."

Ia melirik ke kemampuan selanjutnya, Voidborn Will. "Kekuatan ini akan memastikan tak ada yang bisa mengendalikan pikiranku. Mereka yang berusaha... hanya akan menemukan kehampaan," pikirnya, seakan merasakan sensasi kekosongan yang bergaung di dalam benaknya.

Kemudian, Time Distortion menarik perhatiannya. "Kemampuan untuk memperlambat waktu... memungkinkan aku menyerang tanpa tersentuh. Sebuah kecepatan absolut yang bisa mengubah arah pertempuran dalam hitungan detik," pikir Kaivorn.

Dia membayangkan bagaimana ia bisa menari di tengah musuh yang bergerak lambat.

Lalu, matanya beralih ke Oblivion Dascade, kemampuan itu membuatnya terkesima.

"Menghapus musuh dari eksistensi... bahkan dari sejarah dan ingatan..." bisiknya sambil menyeringai kecil, "..Ini adalah kehancuran absolut!"

Dia membayangkan bagaimana musuh-musuhnya akan lenyap tanpa jejak, seolah mereka tak pernah ada.

Terakhir, ia melihat Nexus Flicker, dan senyum itu semakin lebar. "Pindah dalam sekejap, dan seolah menghilang dari realitas. Sebuah kemampuan mobilitas tinggi tanpa batas. Tak ada musuh yang bisa memprediksi posisiku, atau mengejarku. Dengan ini, aku bisa berada di mana saja, kapan saja."

Setiap kemampuan memiliki keunikan, kekuatan, dan strategi tersendiri.

Kaivorn mempertimbangkan bagaimana ia dapat menggabungkan kemampuan ini untuk memaksimalkan efektivitasnya di medan pertempuran.

"Baiklah," katanya akhirnya, suaranya tenang. "Mari kita mulai dengan sesuatu yang monumental."

Dengan satu gerakan tangan, Kaivorn memilih Oblivion Dascade, tatapannya tajam.

[Selamat!]

[Oblivion Dascade (S) berhasil di beli]

[Mengurangi 1670 Poin Pertukaran]

[Poin Pertukaran yang tersisa: 340]

Kaivorn menatap layar biru di hadapannya, matanya menyala penuh rasa ingin tahu.

Cahaya redup dari layar itu memantulkan kilau di mata merahnya, memperdalam aura misteri di wajahnya yang datar.

Seulas senyum tipis terbit di sudut bibirnya, hampir tak terlihat, namun penuh makna.

"Oblivion Dascade." Ia menggumam pelan, mengulangi nama kemampuan baru yang muncul di layar.

Sebuah dorongan aneh, seperti panggilan tak terelakkan, mulai menguasai pikirannya.

Keinginannya untuk menguji kemampuan itu tumbuh semakin kuat.

"Aku harus mencobanya secepat mungkin."

Kalimat itu terucap begitu saja, tanpa keraguan sedikitpun, layaknya sebuah perintah pada dirinya sendiri.

Kaivorn berdiri perlahan, matanya beralih menatap taman kastil Vraquos yang terhampar di hadapannya, dihiasi oleh pepohonan megah dan semak-semak yang dipangkas rapi.

Bunga-bunga mekar dalam berbagai warna, ditambah kicauan burung yang masih terdengar meski malam hampir mencapai puncaknya.

Angin malam yang lembut membawa aroma dedaunan basah, menggerakkan helai rambut putihnya yang sehalus sutra.

"Namun..." Kaivorn menyapu pandangannya ke sekeliling taman, senyumnya berubah masam, seolah-olah ada jarak yang tak kasatmata antara dirinya dan lingkungan ini. "Sepertinya aku tak bisa mencobanya di sini."

Diam sesaat, Kaivorn memejamkan mata, menenggelamkan dirinya dalam pIkirannya sendiri.

Di kepalanya, ia sudah melihat berbagai kemungkinan yang terbentang.

Ia membuka mata kembali, kilatan rencana yang tajam mengisi sorot merahnya.

"Aku akan ke luar," gumamnya sambil menatap langit yang semakin gelap.

Tanpa suara, dia melangkah meninggalkan taman kastil, melintasi jalanan yang tenang, menuju gerbang belakang.

Malam sudah semakin larut, dan bayangan bangunan kastil semakin memanjang di bawah cahaya bulan.

Kaivorn melangkah keluar, tak diiringi siapapun.

Keheningan malam seakan memberi ruang baginya untuk berpikir lebih dalam, menghitung jarak, mempertimbangkan risiko.

"Perbatasan... tempat di mana Raelion berada," ia berbicara pada dirinya sendiri, suaranya hampir hilang di udara. "Monster-monster yang bermunculan di sana… bisa menjadi bahan uji coba yang sempurna."

Pikirannya berputar cepat, membayangkan bagaimana Oblivion Dascade akan bekerja.

Bagaimana ia bisa menghapus lawan-lawannya dalam sekejap, lenyap tanpa jejak, seolah-olah mereka tidak pernah ada.

Namun, ada satu masalah yang muncul dalam benaknya.

"Jaraknya sangat jauh," ia bergumam, kali ini suaranya terdengar lebih dalam, lebih serius.

Perbatasan berada jauh dari Vraquos.

Waktu adalah hal yang tak ingin ia buang, namun jarak tetap menjadi kendala.

Di tengah pikirannya yang berpacu, ia berhenti sejenak, menatap kastil yang megah namun terasa semakin asing di belakangnya.

"Tampaknya…" Kaivorn menatap kastil dengan pandangan yang berbeda kali ini.

Ada sesuatu yang berubah dalam dirinya—keputusan yang telah bulat.

Ia merasakan hal itu mengalir dengan tenang, namun tak terelakkan.

Seperti takdir yang baru saja ia terima dengan sepenuh hati.

Dengan senyuman tipis, ia melanjutkan, "Aku harus meninggalkan rumah untuk beberapa saat."

1
azizan zizan
ini alurnya tentang hukuman kah Thor dikit2 hukuman tentang lawan musuh ngak ada..
Igris: lah itu ada di ch sebelumnya
total 1 replies
azizan zizan
di awal rasa sombong bila di beri latihan nah malah tak mampu...cieehhh sampah..
Igris: wkwkwk
total 1 replies
azizan zizan
lah mau tulis pengsan aja ayatnya bertele tele..iesshhh......
𝐉𝐚𝐬𝐦𝐢𝐧𝐞<𝟑
LUCU BNGTTT😭😭
Thinker: lucuan km g si?
total 1 replies
Callian
menurut gua kwsimpulannya gini, Kaivirn pura pura bodoh dari kecil karena dya gapunya bakat buat bertarung, lalu dya mendapatkan sistem yang bikin dya mikir klo dya gaperlu pura pura bodoh lgi(gua mikir gini karena dya nanya ke sistem dlu). ini juga terlihat di bab awal sekitar chptr 1-2 Kaivorn teelihat kek anak kecil polos yang penakut, tapi berubah ketika situasi genting(ketika dya lawan pembunuh—dya jdi bisa nguasain situasi dengan baik). trus kecerdasannya juga udh di tunjukkin di chpter "profil", yang jauh melampaui maid ama kakaknya.
Ray
lah bisa gitu
Ray
yahhhh tumbang
CBJ
BISA BISANYA?!!
Ray
awalannya udah cukup bagus, gatau lanjutannya kek mana, semoga bagus dah
CBJ
mau nanya, rata rata orang dewasa disana dapet stats berapa?
Callian: menurut gua antara 10 kalo ga 15, liat aja si pembunuh yang harusnya cukup terlatih kalah sama bocah statistik sekitaran 15
total 1 replies
Thinker
iyadeh si paling manusia yang di pilih oleh dewa, keren sih tpi
@...?????...@: buset...keren coy keren
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!