NovelToon NovelToon
Lara Berselimut Cinta

Lara Berselimut Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Poligami / Keluarga
Popularitas:551.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: moon

Selama 10 tahun lamanya, Pernikahan yang Adhis dan Raka jalani terasa sempurna, walau belum ada anak diantara mereka.

Tepat di ulang tahun ke 10 pernikahan mereka, Adhis mengetahui bahwa Raka telah memiliki seorang anak bersama istri sirinya.

Masihkah Adhis bertahan dalam peliknya kisah rumah tangganya? menelan pahitnya empedu diantara manisnya kata-kata cinta dari Raka?

Atau, memilih meladeni mantan kekasih yang belakangan ini membuat masalah rumah tangganya jadi semakin pelik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#15•

#15

POV Dean Alexander Geraldy

Rupanya, berbincang denganmu, membuat sang waktu cepat berlalu, aku bahkan tak bosan, walau yang kita bicarakan hal yang remeh. Gelak tawamu menciptakan percikan bahagia di hatiku, terdengar lancang, tapi sungguh, kenyamanan ini hanya ku dapat ketika ada di dekatmu. 

Aku dan Celline sama-sama sibuk bekerja, sehingga kami bahkan tak punya waktu untuk berbincang santai selepas pulang kerja. Mewujudkan sebuah keluarga memang butuh kerja keras demi mencukupi kebutuhan. Tapi setelah kebutuhan tercukupi, aku jadi sadar akan satu hal, bahwa kebahagiaan tak bisa diukur dengan suksesnya materi. Karena meluangkan waktu bersama-sama dengan orang-orang yang kita cinta, itu lebih membahagiakan daripada bergelimang harta benda dan kesuksesan. 

Kedatangan mobil yang membawa orang tua kami, membuyarkan suasana nyaman yang baru saja tercipta. “Adhiiis … “ suara bahagia Mommy memanggil wanita yang dahulu ia idamkan jadi menantunya. Yah, walau gagal, tapi Mommy selalu menyayangi Adhis seperti putrinya sendiri. Mommy dan Adhis segera berpelukan erat, seperti layaknya ibu dan anak yang lama tak berjumpa. 

“Apa kabar, Mom.” Adhis pun, tak pernah menghilangkan panggilan tersebut, karena Mommy yang memintanya. 

“Aahh … Mommy kangen, sudah berapa tahun ya kita gak ketemu?” tanya Mommy. 

“Lupa, Mom, sepertinya ketika pernikahan Kenzo yah, kan waktu itu Adhis datang sama Ayah, dan Bunda.” Jawab Adhis ramah. 

“Ah, iya, suami kamu sedang tugas seminggu di Garut, kan??” 

Adhis mengangguk, sekilas kulihat senyumnya sedikit memudar. Namun hanya sesaat. 

“Om Dad.” 

Sapa Adhis berikutnya pada Daddy, sama halnya dengan Mommy, Daddy pun tak kalah sayang pada Adhis. Daddy pernah mengatakan padaku, “jika seandainya Daddy punya anak perempuan, Daddy akan menikahinya dengan Gala.” Karena saking dekatnya hubungan Daddy dengan Om Bima, dan Daddy tak ingin persahabatannya dengan Om Bima putus begitu saja. 

Aku dengan segala keegoisan masa mudaku, seketika tertampar perkataan Daddy. Aku merasa sangat berdosa padanya, karena akibat dari keegoisanku adalah, hubungan Daddy dan Om Bima sedikit merenggang. Walau kemudian mereka kembali baik-baik saja, dan menganggap bahwa mungkin aku dan Adhis memang tak berjodoh. 

“Bukannya menua, tapi kamu semakin kelihatan muda, atau Om Dad yang semakin tua?” gurau Daddy, yang dimaksudkan untuk menggoda Adhis. Tapi bukan hanya Daddy yang berpikir demikian, aku pun sama. 

“Ah, sudah-sudah, ayo masuk.” Om Bima menggiring kami semua kembali memasuki pendopo. 

“Bukannya hari ini kamu ada arisan keluarga di rumah orang tua Raka??” 

Kudengar Tante Sherin bertanya pada Adhis, tapi aku mencoba tak menghiraukan, walau telingaku cukup awas menanti Adhis menjawab pertanyaan tersebut. 

“Aku sudah izin absen, Bund.” Adhis menjawab demikian. “Lagian, kok Bunda bisa tahu sih?” 

“Ya, pagi tadi Bunda ketemu sama, Jeng Diarsa.” 

“Oh …”

“Tapi, Raka tahu kan, kalau kamu di sini?”

“Tahu, Bund.” Adhis menjawab dengan enggan, setidaknya begitulah yang aku tangkap. 

Seorang ART yang aku tahu bernama Tini kembali keluar membawa beberapa kue basah, serta pisang goreng yang tadi ia janjikan. Suasana kembali mencair ketika kami terlibat perbincangan ringan. Sampai kulihat sebuah mobil mewah berhenti di pelataran rumah. 

“Nah, kok Raka nyusul kesini?” tanya Om Bima pada Adhis. 

“Gak tahu, Yah, mungkin kangen.” Jawab Adhis, dan rupanya mulai membuat hatiku tak nyaman. 

‘Stop it, Dean, jangan membuat gara-gara. Memang siapa kamu? Apa hak kamu melarang Raka merindukan istrinya?’. Aku membatin memaki kecemburuanku sendiri. Aku hampir saja lupa, jika Adhis masih terikat pernikahan. 

“Assalamualaikum,” 

“Waalaikumsalam.” Kami semua, kompak menjawab salam bermakna kebaikan tersebut. 

“Ada tamu jauh rupanya.” Basa-basi Raka. Namun tak kulihat senyum di wajah Adhis kala melihat kedatangan suaminya. Ah, sudah lah, bukan urusanku. 

“Maaf, kami pamit sebentar, ada yang mau kami bicarakan berdua.” Begitulah yang kudengar, lalu Adhis buru-buru memotong pembicaraan, ia menyeret Raka masuk kedalam rumah. Entah apa yang mereka bicarakan. 

•••

Dean, sang duda meresahkan, misteri hubungan Dean dan Celline, nanti othor buka secara perlahan ya😁

Readers : alasan!! Bilang aja othor belum menemukan ide. 😜

Othor : embeeerr 🥴✌

Next chapter, siang atau agak sorean yah, anak othor PJJ nih, karena sedang ada wabah gondongan di sekolah 🤧.

Semoga para pasukan Bulan sehat-sehat ya, tetap jaga kesehatan ditengah cuaca yang masih tak menentu, siang panas cetar membahenol 💃😛 malam dingin tapi gerah 😌 🥴

1
Dedeh
tragedi pembalut bikin keki ya jeng 😁
moon❣️: lebih rahasia dibanding rahasia negara api /Joyful/
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
lebay 🤪
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Takut jg dimadu 🤣🤣
Aan
terjaga apa sopan santun tutur katakanya? kosa kata, kalimat yg dihasilkan mulut Dewi selalu mengancung racun dan mercon terhadap Adhis dan orang lainnya. Hmmm... darahnya saja yg ningrat ya, mulutnya kasar banget kyk jalan makadam
May Keisya
kalo ga kuat ayah Suryo udah ninggalin bininya yg gila itu...aku yg bacanya aja setres ma kelakuan dewi
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Ajeng itu malu sama kamu Aaron..😅
Ais
Dasar aaron ngak peka ya jelaslah ajeng malu tiap ktm kamu masa kamu ngak sadar seh kamu ngasih batuan ajeng berupa pembalut yg diminta ajeng wajar dia malu
Retno Harningsih
lanjut
Rahmawati
ajeng malu ketemu aaroon perihal pembalut padahal aaroon sendiri biasa aja
Esther Lestari
Ajeng malu karena saat itu minta tolong Aaron untuk ambilkan pembalut😄.
Rahmawati
aih ayah Suryo nih orangnta terlalu lurus padahal bisa aja dia punya istri muda, dua sekalian biar bu dewi stroke😂😂😂
Sh
aku udah kasih kopi ya..pasti capek upload 2 episode.. besok tetap upload ya..ga bakal aku tanyain ikan dan pembalut lagi deh
🌺🍃yeyeeen🥀🌹☘️
ikut seneng liat mrk,makasih udh kasih dobel up thor
Sh
baru diambilin pembalut,malunya sampai sekarang...gimana kalau dulu kejadiannya,aaron mau ke wc,ajeng di dalam wc tapi lupa kunci...malunya bisa sampai lulus sekolah kali/Grin//Grin/
moon❣️: gak bisa semuamuanya, saking malunya /Joyful//Joyful/
total 1 replies
fima12
calon mantu pak dokter nih kek nya
akbar fachira
next cerita Aaron dan ajeng
Anjellita
ikut bahagia liat keluarga kecil dean begitu harmonis.
Akbar Razaq
Weehhh....Dewi gendeng emang.
Hera
cemburu yg membuat sesak ya dean 😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!