Di balik suami yang sibuk mencari nafkah, ada istri tak tahu diri yang justru asyik selingkuh dengan alasan kesepian—kurang perhatian.
Sementara di balik istri patuh, ada suami tak tahu diri yang asyik selingkuh, dan mendapat dukungan penuh keluarganya, hanya karena selingkuhannya kaya raya!
Berawal dari Akbar mengaku diPHK hingga tak bisa memberi uang sepeser pun. Namun, Akbar justru jadi makin rapi, necis, bahkan wangi. Alih-alih mencari kerja seperti pamitnya, Arini justru menemukan Akbar ngamar bareng Killa—wanita seksi, dan tak lain istri Ardhan, bos Arini!
“Enggak usah bingung apalagi buang-buang energi, Rin. Kalau mereka saja bisa selingkuh, kenapa kita enggak? Ayo, kamu selingkuh sama saya. Saya bersumpah akan memperlakukan kamu seperti ratu, biar suami kamu nangis darah!” ucap Ardhan kepada Arini. Mereka sama-sama menyaksikan perselingkuhan pasangan mereka.
“Kenapa hanya selingkuh? Kenapa Pak Ardhan enggak langsung nikahin saya saja?” balas Arini sangat serius.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Langsung Viral
“Apa-apaan ini?” ucap ibu Minah tak terima lantaran hingga pagi harinya, Arini tak kunjung pulang ke rumahnya.
Padahal, selain tangan kirinya sudah memegang palu. Tangan kanannya juga sudah menegang golok. Kedua alat tempur itu siap ia gunakan untuk menghajar Arini. Sebab ia yakin, Arini menjadi alasan Akbar terancam mendekam di penjara.
Video penggerebekan Akbar dan Killa memang langsung viral. Bukan hanya tetangga yang silih berganti datang kemudian memastikan, dan itu sejak pagi hari ini. Selain Messi yang yang juga menonton beberapa video yang beredar, melalui ponselnya. Sebab dini hari kemarin, polisi yang melakukan penangkapan juga datang. Dua orang polisi yang datang itu mengabari ibu Minah selaku keluarga sekaligus orang tua Akbar.
“Makanya, Ma ... ayo kita ke rumah orang tua mbak Arini. Mbak Arini pasti pulang ke sana. Mana sudi, wanita mandiri seperti mbak Arini balik ke sini. Aku yakin, fisi misi mbak Arini, suami selingkuh ya mending dibunuh. Buktinya di video saja, mas Akbar langsung dipiting terus dibanting!” komentar Messi yang jadi sibuk memoles wajahnya menggunakan bedak. Selain itu, hampir dua menit sekali, bibir tipisnya juga ia poles menggunakan lipstik merah pemberian Killa. Lipstik bagus dan ia yakini mahal. Itu mengapa, ia mendukung Killa jadi istri kedua Abar. Terlebih ia tahu, Killa yang cantik sekaligus seksi, merupakan orang kaya raya.
Setelah tak sengaja menoleh dan menatap sang putri, ibu Minah jadi bingung sendiri. “Si, kok dari tadi, Mama perhatiin. Kamu jadi sibuk dandan? Enggak ada hujan apalagi badai, kamu juga mendadak mandi subuh-subuh?” lirihnya.
Messi langsung tersenyum enteng. Ia menggunakan cermin di bedak miliknya untuk bercermin lantaran ia akan kembali memoles bibir tipisnya yang sudah sangat merah, menggunakan lipstik warna merah lagi.
“Ini namanya aji mumpung, Ma. Mumpung mas Akbar lagi viral, dan sana sini kepo termasuk ke kita. Mana tahu, rezeki dan nasibku jadi mirip Puji A—En. Sering dikejar wartawan, kalau aku tampil cantik kan mana tahu rezeki. Entah aku jadi artis, atau malah ditaksir orang tajir!” jawab Messi dengan santainya.
Ibu Minah yang memang agak gaul, mengangguk-angguk paham. Tentunya, ia mendukung kesuksesan Messi. Entah jadi artis layaknya Puji A—En yang jadi kecipratan rezeki berkat kekuatan viral. Atau malah, ditaksir orang tajir gara-gara ketahuan, putri yang ia lahirkan itu cantiknya cukup membuat para bidadari keder bin minder.
“Oke, Ma. Setelah ini juga, ayo kita cari mbak Arini ke tempat kerjanya, atau ke rumah orang tuanya!” semangat Messi.
“Mending kita ke rumah orang tuanya saja deh, Si. Soalnya si Arini kan kerjanya di kantor ibu Killa. Mama takut banget ke suaminya ibu Killa,” ucap ibu Minah.
“Bentar ... suaminya ibu Killa? Yang ganteng mirip artis itu? Itu mah jodoh masa depan aku, Ma! Mama enggak usah takut. Si Ardhan bakalan jadi menantu Mama. Lihat saja, nanti aku bakalan bikin dia bertekuk lutut ke aku!” ucap Messi amat sangat percaya diri. Saking percaya dirinya, ia jadi sibuk ngakak sekaligus tersipu malu.
“Bagus, Si. Mama bakalan dukung kamu. Mama bakalan kencengin doa kamu biar kamu beneran jodoh sama Ardhan. Rezeki nomplok kan kalau kamu dapat duren tajir gitu!” Ibu Minah jadi sangat semangat. Saking semangatnya, ia nyaris menghantamkan palu di tangan kirinya ke kepala Messi.
“Eh, Ma ... Ma. Palu itu palu!”
“Oh iya, Si ... maaf ... maaf. Lupa kalau ini palu. Mama bawa ini juga masukin tas. Buat jaga-jaga kalau ketemu Arini.”
“Ya sudah, Ma. Masukin ke tas saja. Ini kita pergi ke rumah orang tua mbak Arini sewa mobil saja ya Ma. Uang dari mas Akbar masih, kan? Sekalian sombong biar mereka segan ke kita Ma. Datang ke rumah pelosok, pakai mobil, kan nanti tetangga pada kepo. Syukur-syukur, mereka merekam aku pakai hape terus diviralin, biar aku jadi artis! Hahaha.”
Viralnya penggerebekan Akbar dan Killa, justru dimanfaatkan dengan baik oleh ibu Minah apalagi Messi sang putri. Padahal karena penggerebekan tersebut pula, Akbar maupun Killa, tetap terancam mendekam di penjara. Tak peduli walau baik Killa maupun Akbar, berdalih dijebak. Bukti saat penggerebekan benar-benar tak terelakan. Pasal perzinahan dan ancaman penjara paling lama satu tahun
“Ardhan dan keluarganya tetap enggak mau menyelesaikan ini secara kekeluargaan! Bajingan!” kesal Killa yang tengah berkonsultasi kepada kuasa hukumnya.
Berbeda dari biasanya yang tampil segar dengan riasan wajah yang paripurna, kali ini Killa tampak sangat pucat. Selain itu, rambut panjangnya juga lepek karena belum dibersihkan setelah dibuat basah kuyup oleh Arini yang berani menenggelamkannya.
Di tempat berbeda, di ruang Rutan khusus pria, Akbar masih duduk diam. Akbar amat sangat mengkhawatirkan nasibnya yang terancam dibui. Karena memang, penggerebekannya dan Killa, terbukti.
“Aku harap, Arini dan pak Ardhan akan menyelesaikan ini secara kekeluargaan!” batin Akbar.
Sementara itu, di salah satu ruang toilet, Arini yang tetap memaksa bekerja, justru dibuat muak oleh sederet pesan WA dari Marini, selaku kakak perempuannya. Karena viralnya berita penggerebekan Akbar dan Killa, justru membuat Marini murka. Namun, bukannya membela apalagi memberi Arini dukungan. Marini justru mengutuk perbuatan Arini. Bagi Marini, apa yang Arini lakukan sama saja menciptakan aib keluarga.
Mbak Marini : Jangan pernah pulang ke sini. Rumah ini tertutup untukmu. Dasar, dari dulu bakatmu bikin malu!
Mbak Marini : Di mana-mana yang namanya janda itu aib. Aib yang sama saja tidak ada harga dirinya.
Arini : Berdoa saja agar suamimu tidak pernah selingkuh apalagi naksir aku yang sebentar lagi jadi janda, Mbak! DASAR TUA-TUA ENGGAK NGOTAK! 🔨🔨🔨🔨🔨
Mbak Marini : Dasar lonte kamu, Rin!
Saking muaknya Arini dengan tanggapan kakak perempuannya yang begitu takut Arini pulang ke rumah orang tua mereka, Arini membanting ponselnya. Padahal, tanpa dibanting saja, ponsel itu sudah renta.
Lagi-lagi, Ardhan yang tak sengaja asal membuka toilet yang tengah dibersihkan Arini, nyaris jantungan gara-gara ulah Arini. Akan tetapi, Arini tidak tahu jika di belakangnya ada Ardan. Sebab kran air yang dibiarkan menyala penuh, menciptakan suara yang sangat bising. Ditambah lagi, posisi Arini memunggungi Ardhan.
“Dia nangis ...?” batin Ardhan yang diam-diam bersembunyi sekaligus mengintip dari balik pintu ruang toilet yang sedang Arini bersihkan.
Sambil menggosok-gosok kloset, Arini tersedu-sedu. Hanya saja, Arini memang pandai menyembunyikan kesedihan bahkan kerapuhannya. Arini menyalakan keran air hingga menimbulkan berisik dan meredam suara tangisnya.
(RAMAIKAN ... BIARKAN ARINI WAR SAMA IBU MINAH BAHKAN MARINI 😭🔨🔨🔨🔨)
ayo up lagi
batal nikah wweeiii...
orang keq mereka tak perlu d'tangisi... kuy lah kalean menikah.. 🤭🤭🤭🤭🤭🤣🤣🤣