NovelToon NovelToon
Jual Diri Demi Keluarga

Jual Diri Demi Keluarga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Mengubah Takdir
Popularitas:580k
Nilai: 4.8
Nama Author: Lianali

Santi sigadis kecil yang tidak menyangka akan menjadi PSK di masa remajanya. Menjadi seorang wanita yang dipandang hina. Semua itu ia lakukan demi ego dan keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lianali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17_Demi Bahagia yang Tertunda

Mental Santi benar-benar rusak, ia tidak tahu lagi bagaimana caranya bahagia. Ia juga bingung bagaimana caranya ia menjelaskan mengenai keputusannya untuk putus sekolah. Terlebih, satu juta uang yang seharusnya untuk membayar tunggakannya sudah ia gunakan untuk menyenangkan hati adik-adiknya.

Sumi memang belum tahu akan hal itu, sebab Santi meminta adik-adiknya untuk tutup mulut mengenai mainan itu. Makanya, mainan-mainan yang tadi siang ia beli sudah ia masukkan ke dalam karung goni, dan menyimpannya di bawah kolong tempat tidurnya. Ia berencana memberitahu semua itu kepada ibunya saat ia punya kesempatan mengobrol berdua dengan ibunya. Tapi sayangnya, sepertinya hari ini bukanlah waktu yang tepat.

Sumi menatap Santi yang hanya berdiri di bibir pintu. Sumi menggerakkan tangannya agar Santi pun turut memeluknya sama seperti kelima adiknya. Tapi Santi malah meninggalkan ruangan itu, dan memilih untuk diam di dalam kamarnya.

“Santi, kamu tidak apa-apa, Nak?” Sumi datang seraya membelai rambut Santi.

Santi menggelengkan kepalanya. “Santi baik-baik saja, Bu.”

“Besok sekolah, ya, Nak. Sekolah yang rajin,” ucap Sumi masih membelai rambut Santi.

Santi mulai menitikkan air mata.

“Kenapa menangis, Nak? Percayalah, Ibu baik-baik saja. Ayahmu hanya terbawa emosi. Lagipula tamparannya tidaklah sakit,” sahut Sumi yang membuat Santi rasanya ingin teriak, agar seluruh dunia tahu bahwa bukan kehidupan seperti ini yang Santi inginkan. Ia ingin punya keluarga harmonis, dan uang yang banyak. Tidak bisakah ia memilikinya sama seperti anak-anak di luar sana? Setidaknya salah satunya. Jika bukan uang berlimpah, minimal keluarga yang harmonis.

“Kenapa harus kita, Bu? Kenapa tidak orang lain saja yang diuji begini, Bu? Kenapa harus kita?” tanya Santi, kini tangisnya sudah pecah.

“Yang sabar, Nak. Nanti kalau kamu sudah tamat sekolah, nasibmu pasti akan berubah.”

“Santi enggak akan tamat sekolah, Bu,” Santi berontak.

“Apa maksudmu, Nak? Kamu pasti tamat, asal kamu rajin sekolah.”

“Rajin aja tanpa uang enggak cukup, Bu. Santi sudah kenyang dihina-hina di sekolah karena miskin, jadi Santi enggak mau sekolah lagi. Santi mau berhenti sekolah.”

“Jangan bicara begitu, Nak. Hargai usaha Ibu untuk mencarikan pinjaman untuk bayar tunggakan mu.”

“Uang yang mana, Bu? Uang ini maksud Ibu?” ucap Santi seraya mengambil karung goni yang berisi mainan dari kolong tempat tidurnya, kemudian mengeluarkan seluruh isinya.

“Ya Allah, apa ini, Nak?” tanya Sumi.

“Ini uang yang Ibu pinjam, sudah Santi belikan mainan untuk adik-adik. Santi enggak mau adik-adik Santi merasai masa kecil yang suram seperti yang dulu Santi rasakan. Santi ingin adik-adik Santi memiliki mainan, bukan seperti Santi waktu kecil yang hanya jadi korban ejekan dan hinaan teman-teman sebab tidak pernah punya sebiji pun mainan. Maafkan Santi, Bu. Santi terpaksa. Santi harus putus sekolah, biarlah adik-adik Santi yang melanjutkan cita-cita Santi jadi sarjana,” ujar Santi, terduduk lemah di lantai.

Di rumah ini hanya ada mereka berdua. Kelima adik Santi sebelumnya sudah disuruh oleh Sumi untuk pergi ke warung membeli jajanan, menggunakan sisa uang yang tadi Pak Jiwo berikan dengan pesan agar itu untuk anak-anak Bu Sumi.

Sebagai seorang ibu, Sumi tahu ada yang tidak beres dengan Santi. Jadilah ia menyuruh anak-anaknya yang lain untuk pergi.

“Maafkan Ibu, Nak. Maafkan Ibu. Itu bukan salahmu, ini semua salah Ibu,” Sumi mendekap Santi ke dalam pelukannya. Ia merasa semua keputusan Santi adalah akibat dari kesalahannya. Ia terlalu miskin untuk disebut sebagai seorang ibu. Ia tidak mampu memberikan kebahagiaan bagi anak-anaknya.

“Maafkan Santi, Bu. Maafkan Santi.”

“Tidak, Nak. Jangan meminta maaf pada Ibu. Ibu yang salah. Ibu yang seharusnya meminta maaf kepada Santi.”

Riski turut menangis dari balik dinding kamar. Ternyata ia tidak ikut pergi ke warung. Ia hanya meminta keempat adiknya saja yang pergi, sedangkan ia memilih untuk tinggal di rumah dan menguping pembicaraan Mbak Santi dan ibunya.

Riski merasa tidak berguna. Ia merasa waktu terlalu lama bergulir. Ia ingin cepat-cepat dewasa agar bisa menafkahi seluruh keluarganya. Ia merasa berkorban untuk keluarga adalah tugas laki-laki, bukan perempuan seperti Mbak dan ibunya.

1
Eric ardy Yahya
ini tipe laki-laki gak tau diri yang menggunakan prinsip untuk mencuci otak keluarga sendiri . kalau cewek sakit , jadi cowok gak boleh ngurus dapur ? banyak di luar sana Cowok juga harus bisa di dapur kalau istrinya sakit .
21
hm
Sunanti 92
peran santi benar2 begitu besar,, menjadi kakak dekaligus orang tua untuk adik2nya
Sunanti 92
lanjut thor
Kaira Caem
nyimak
Novita Mey
ayo Thor up lagi , sudah nunggu lama tapi up nya cuma sedikit aja.
Osaki Nana
bolak balik buka noveltoon cuma buat nunggu update novel ini thor🗿
Maymayarni
lanjut thor
Melda Mawardy
lanjut dong,udah lama ditunggu...
Sunanti 92
lama nunggu up nya thorr
Nur Aini
Luar biasa
Ratna Hariyani
sedih baca kisahnya tapi mau lanjut baca apa bayar dulu ya thor/Pray/
Sunanti 92
lanjut thorrr
Mazna Lisa
buat kue aja santi..adik2 mu bisa bantuin bikin sm jual. bikin yg bnyk..diti2pkan bolh juga
Mazna Lisa
syukurin
linda nuraliyah
santi nanti dtemukan sm ustad ,lalu lambat laun ustad jtuh cinta sm santi,mski santi tau diri,tp ustad ttep mau mnerima santi apa adanya
linda nuraliyah
cari di aplikasi aja santi,biar uangnya sepenuhnya buat kamu,gk usah dbagi sm mami mery,atau kamu bisa bkin usha sndiri dg modal uang itu
Novita Mey
up lagi Thor, udah lama nunggunya
linda nuraliyah
murah juga ya,perawan cm dberi 5jt
linda nuraliyah
authornya keknya kcapek'an nulis,tulisannya pd ngawur,istirahat dlu tho,ttap semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!