NovelToon NovelToon
Arthur'S Desire

Arthur'S Desire

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:103.5k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Jatuh cinta kepada seorang Arthur Mayer yang memiliki masa lalu kelam tidak dipermasalahkan Shannon Claire karena ia sungguh mencintai pria itu.
Namun bagaimana ketika terungkap dimasa lalu Arthur lah dalang dari peristiwa yang menyebabkan Shannon kehilangan orang yang disayanginya? apakah Shannon memilih bertahan atau meninggalkan Arthur? simak kisahnya di novel hasil menghalu dari Ratu Halu Base 😎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AD #19

Shannon menyelesaikan ritual mandinya. Gadis itu bersenandung ria seraya melenggangkan kakinya dari kamar mandi menuju lemari. "Aku harus memakai baju apa?" Shannon membongkar isi lemari untuk mencari pakaian terbaiknya.

Tidak lama kemudian, Shannon mengeluarkan dua lembar pakaiannya, dan ingin meminta pendapat Chloe. "Menurutmu, pakaian mana yang pantas aku gunakan, Chloe?"

Chloe yang sedang menatap layar ponselnya beralih menatap Shannon. "Ini, " Shannon menempel kemeja kotak-kotak berwarna hijau di tubuhnya "atau yang ini?" tanya Shannon lagi, menunjukkan t-shirt berwarna pink, berlengan pendek.

Chloe berpikir sebentar. "Kemeja." Jawabnya.

"Baiklah." Shannon dengan segera memakai kemeja di dalam kamar mandi. Setelah selesai, Shannon kembali berdiri di depan Chloe. "Bagaimana Chloe?" tanya Shannon lagi. Ia memadukan kemeja tersebut dengan celana berwana terracotta.

Chloe meneliti penampilan Shannon dari atas sampai bawah. "Not perfect. Sebentar." Chloe berdiri, merapikan lagi penampilan Shannon dengan membuka kancing bagian bawah kemeja.

"Apa yang ingin kau lakukan?" Shannon menatap Chloe, curiga.

"Diamlah."

Chloe mempertemukan tepian kemeja Shannon kemudian ia simpulkan. "Kau mempunyai pinggang yang indah, Shannon. Tidak akan menjadi masalah jika kau memamerkannya sedikit."

"Ajaran yang sesat," Chloe terkikik geli mendengar ucapan Shannon. "Ini bukan sedikit tapi perutku benar-benar terlihat, Chloe. Aku bisa masuk angin. Turunkan lagi."

Chloe meredakan tawanya. "Oke aku akan turunkan." Chloe membuka simpulan kemeja, dan membenarkannya lagi dengan mengikat ulang. Kemudian tangannya berpindah membuka dua kancing bagian atas kemeja. "Sekarang, lihatlah penampilanmu Shannon." Chloe memutar tubuh Shannon, menghadap cermin.

Shannon menerbitkan senyumannya. "Kau selalu bisa diandalkan, Chloe. Lalu, bagaimana dengan rambutku?"

"Biarkan tergerai seperti itu. Sekarang cepatlah bersiap, sebelum Tuan Arthur datang menjemputmu."

Shannon segera bersiap. Dia hanya menyisir, dan mengoleskan lipgloss pada bibirnya. "Kau yakin tidak ingin ikut, Chloe?" Shannon menyemprotkan parfum di pergelangan tangannya lalu di usapkan ke leher jenjangnya.

"Tidak Shannon. Aku tidak ingin menjadi orang ketiga. Kau bersenang-senanglah. Jangan menyia-nyiakan kesempatan, dan ingat pesanku."

"Menjadi diriku sendiri." Timpal Shannon yang mendapatkan acungan jempol dari Chloe.

Drrt.. Drrt..

"Ponselmu bergetar, Shannon."

Shannon mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. "Pria tua idaman." Chloe berdiri di belakang Shannon, terkikik geli membaca nama Arthur yang di simpan oleh Shannon. "Bukalah pesan darinya."

Aku sudah berada di depan, Shannon.

"Dia sudah berada di depan," ucap Shannon, dan Chloe kompak, kemudian keduanya berlari mendekati jendela, mengintip untuk memastikan lagi. Benar saja, Arthur sudah datang. "Dia benar-benar ada di depan." Ujar Chloe. Kedua gadis itu saling berhadapan, suasana heboh seketika.

"Tolong, balas pesannya, Chloe. Aku ingin memakai sepatuku." Shannon mengeluarkan sepatu flatnya dari rak, dan memakainya.

"Baiklah, dengan senang hati aku akan membalas pesannya." Chloe menerbitkan senyum usilnya. Gadis itupun menggerakkan jemarinya membalas pesan dari majikannya itu. "Aku sudah membalas pesannya." Chloe memasukan ponsel Shannon ke dalam tas Shannon.

Shannon selesai menggunakan sepatunya, ia berdiri. "Aku pergi dulu, Chloe. Jangan merindukan aku." Shannon memberikan kecupan singkat di pipi Chloe.

"Astaga, Shannon!" seru Chloe mengusap pipinya, Shannon tertawa sambil berlari keluar dari panti mengabaikan lengkingan suara Chloe yang tidak enak di dengar.

Gadis itu mengerem langkah kakinya, ia membuang napas, tersenyum lebar melihat Arthur yang sedang bersandar di kap mobil. Arthur tampil casual dengan T-shirt hitam berlengan panjang, dan celana chino berwarna beige. Perfect.

Menyadari kehadiran Shannon, Arthur pun menoleh sambil tersenyum.

"Hai, Tuan." Shannon melambaikan tangan seraya menunjukkan senyuman terbaiknya. "Maaf telah membuat anda menunggu lama."

"Tuan?" ulang Arthur.

"Aku belum terbiasa."

"No, problem. Apakah kau sudah siap?"

"Seperti yang kau lihat. Aku harap kau tidak malu pergi bersamaku, Tu- eghm Arthur. " Shannon mencoba menyebutkan nama majikannya tanpa embel-embel Tuan. Ia merasakan lidahnya kaku menyebut nama Arthur di depan pria itu langsung.

Arthur tersenyum semakin membuat ia terlihat menawan. "Harusnya aku yang berkata seperti itu, Shannon. Aku hanya pria tua, sedangkan kau gadis muda yang energik. Aku merasa, seperti seorang Paman yang sedang mengajak keponakannya berjalan-jalan."

"Meskipun tua, tapi kau sangat mempesona."

"Apakah kau sedang merayuku?"

"Aku berkata yang sebenarnya, Arthur. Sebaiknya, kita jalan sekarang."

Arthur ke sisi kanan, membukakan pintu penumpang bagian depan untuk Shannon. "Masuklah Shannon."

"Perlakuan yang sangat manis, terimakasih Arthur."

Shannon pun masuk, dan Arthur menutup pintu. Setengah berlari, pria itu mengitari mobil untuk menempati bagian kemudi.

"Bagaimana jika kita menuju Trevi lebih dahulu, setelahnya baru ke kedai es krim." Ucap Arthur seraya memasang safety beltnya.

"Trevi?" gumam Shannon nampak berpikir. Tidak ada tujuan mereka selain kedai es krim, begitulah yang mereka bahas beberapa hari yang lalu. Lantas, apa maksud ucapan Arthur barusan? apa pria itu sedang mengajaknya berkencan. Shannon segera mengenyahkan pikirannya. Lebih baik ia memastikan lagi. "Apa kau ingin kesana?"

"Kenapa kau balik bertanya? kau sendiri yang mengatakan jika kau ingin kesana."

"Kapan aku mengatakannya?" Shannon mengernyitkan dahinya begitu mendengar ucapan Arthur.

"Pesan terakhir darimu." Arthur mulai menginjak pedal gas, kemudian melajukan mobilnya

Shannon segera mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya, lalu membaca chatnya bersama Arthur. Manik Shannon terbelalak, dan bibirnya sedikit terbuka.

Aku ingin ke Air mancur Trevi, apakah kita bisa kesana, Tuan?

"Chloe. Chloe yang membalas pesanmu. Dasar gadis itu."

"Jadi, temanmu itu yang membalas pesanku?"

"Maaf, aku tadi terburu-buru ingin menggunakan sepatu, dan aku memintanya untuk membalas pesanmu. Aku tidak menyangka Chloe akan mengirimi pesan seperti itu." Sahut Shannon merasa tidak enak hati.

"So, tujuan kita hanya makan es krim?" tanya Arthur tidak mempermasalahkan pesannya yang di balas oleh orang lain.

Arthur berharap penuh mereka akan menghabiskan waktu bersama-sama. Bahkan setelah mendapatkan pesan yang dipikirnya dari Shannon, Arthur segera menghubungi Jane untuk menggantikannya menghadiri pertemuan dengan klien di sore nanti.

Arthur melihat Shannon dari ekor matanya. Gadis itu sedang memainkan ikatan pada kemeja, dan fokusnya terhenti pada perut rata Shannon yang terlihat. Arthur berdeham. Ia kembali menatap lurus, memfokuskan dirinya pada kemudinya. Namun, tidak dengan pikirannya. Pikirannya berkelana ingin menyentuh bagian ramping yang indah itu.

"Um... Aku malu ingin menjawab pertanyaanmu, Arthur." Balas Shannon.

Arthur menoleh, dan keduanya saling menatap kini. "Katakan saja, Shannon. Jangan merasa sungkan."

"Sebenarnya, aku belum pernah mendatangi tempat itu."

"Maksudmu, kau ingin kita pergi ke Trevi?" tanya Arthur bersemangat. Sebenarnya ia sudah mengerti maksud tujuan ucapan Shannon. Tapi tidak ada salahnya untuk bertanya, bukan.

Shannon mengangguk cepat. "Ya, apa kau memiliki waktu senggang?"

Pertanyaannya menggantung di udara, Shannon menunggu Arthur yang terlihat berpikir.

"Tentu," jawab Arthur membuat Shannon mengembangkan senyumannya. "Tapi itu tidak gratis." Lanjutnya.

Senyuman yang terbit tadi sirna seperti terbawa angin. Shannon mendelikkan matanya, dan menatap Arthur dengan serius. "Kau meminta imbalan?" .

"Anggap saja seperti itu, " jawab Arthur santai, membiarkan senyuman liciknya terbit. Sialnya sangat pantas dilakukan pria itu.

"Berbuat baik jangan setengah-setengah, Tuan. Jika kau tulus, kau tidak akan mengharapkan imbalan apapun. " Imbuh Shannon seketika ia lupa, jika ia pernah melakukan serupa.

Cocuk meong yang mau kencan 😍

1
αɓเժzαr
dudul emang si arthur, bisa² nya seali nya nahan tawa dr tadi. tp syukurah shanoon selamat berkat bantuan arthur.
wah wah, shanoon terjamah 🤣🤣
αɓเժzαr
Alhamdulillah akhirnya bertemu lagi nih, seru pertemuan gegara si Harley tp malah mengobati rindu nya si Shannon ma Arthur
who am I
kisah seorang gadis yatim piatu yang ternyata sudah pernah bertemu dengan laki laki yang akan menjadi suaminya saat dirinya masih buta
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
aku pikir Arthur semanis chery😁🤭
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
Arthur bisa se-happy itu saat bersama Shannon
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
wahhh parahh ini sihhh. Shannon mulai beraksi membuktikan tuduhan Rosella /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
waduh waduh...knp hatiku yg cenat cenut sihh😶🤐
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kapokkk kau Ros🤐
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kedutan kmu, Ros 🙄
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kapokk kau Ros. siap" dh kena hukuman Krn sdh mengusik kekasih bosmu.
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
selalu sihh. manis & pahit kn emang kloppp. kyk kopi kn, Thor 🥺😶
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
dihh si penguntit rupanya
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
menghadiahi katanya. pdhl minta bonus /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
mimpi yg uhukk apaan sih, Thor. ada" sj nih othor ihikkk 😁
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
jiyaaahhhh vitamin B/Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
nah lohh waktunya pembalasan dr Chloe /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
berarti Arthur bergerilya saat Shannon sdh terlelap /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
ampun dh Shannon /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
hmmm namanya juga sdg dimabuk cinta /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
anak sekecil itu hrs menyaksikan hal keji menimpa ibunya, tanpa bisa berbuat apapun. pasti sangat menyiksa 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!