kita memang tak tau siapa yang tuhan takdir kan untuk kita,namun kita bisa melabuhkan hati kita pada siapa. namun bagaimana jadinya jika ternyata hati dan takdir tak sejalan. Begitulah yang di rasakan oleh Aidan Arsyad Rafardhan,dia mencintai seorang wanita dan berniat akan melamar nya,namun bagaimana jadinya malah dia menikah dengan adik dari sang pujaan hati?
"menikahi orang yang di cintai memang impian,tapi mencintai orang yang di nikahi adalah kewajiban."
Aidan Arsyad Rafardhan
yukkk simak cerita lengkapnya di sini 👇
tinggalkan like,komen dan follow setelah membaca yah ☺️😆
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon h.alwiah putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25.
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu,kini pernikahan Maureen dan Aidan sudah berjalan selama satu bulan.
di satu bulan pertama pernikahan itu pula,Aidan mencoba mendekati Maureen. Mencoba dan mengusahakan agar Maureen merasa senang dan aman berada di sisi nya.
Dan yah,selama sebulan ini perjuangan Aidan tak sia sia. Maureen menjadi lebih terbiasa,ada sedikit demi sedikit perubahan yang di tunjukkan oleh Maureen.
walaupun memang tak bisa di pungkiri Maureen masih tetap tertutup dengan Aidan. Namun tak apa,Aidan mengerti jika Maureen masih harus adaptasi lagi dengan nya.
di sebulan ini pun tak ada yang Aidan lakukan pada Maureen,Aidan tak pernah mengungkit ungkit tentang hak nya pada Maureen. Karena menurut Aidan,dia harus bisa membuat Maureen nyaman dulu dengan nya, untuk urusan hak sebagai suami. insyaallah,Aidan siap menunggu sampai Maureen benar benar siap.
"Besok ikut mas ke kantor yah dek."ajak Aidan.
"ngapain?"tanya Maureen.
"mas mau ngenalin kamu sama karyawan karyawan mas,bukan nya kamu juga pengen tau pekerjaan suami kamu itu apa aja."ucap Aidan.
"heemmmmm kalau gak males."jawab Maureen.
Semenjak menikah Maureen lebih sering berdiam diri di rumah,jika dulu selepas pulang kuliah dia akan pergi ke restoran untuk bekerja. Kini pulang kuliah Maureen akan langsung pulang,paling main sebentar dengan Kanaya,lalu belajar dan sisanya tidur.
Keluar rumah atau hanya sekedar untuk jalan jalan pun itu ketika di ajak oleh Kanaya atau Aidan, itupun jika Maureen nya tidak malas. Ya jika malas maureen akan lebih banyak berdiam diri di rumah,namun tenang saja walaupun di rumah saja kegiatan Maureen cukup produktif.
dia terkadang menanam tanaman di halaman rumah, membuat eksperimen makanan,ya semua hal Maureen lakukan.
"kamu gak mau ke rumah ayah? Kita udah nikah sebulan loh,kemarin mama nanyain kabar kamu dan nanya kapan kamu ke rumah."ucap Aidan.
"enggak ah ngapain, ketemu sama kak Shafa juga kan sering di kampus. ayah dan mama juga baik baik aja kok,aku udah bilang kan kalau gak mau kesana lagi."ucap Maureen.
"heem ya udah,mas ikut kamu aja. Tapi ada baiknya kita berkunjung agar silaturahmi tidak putus dan hubungan keluarga kita makin erat. Apalagi sebagai seorang anak kita mempunyai kewajiban untuk orang tua."Aidan mengelus kepala Maureen.
"heem nanti kapan kapan kesana."malas rasanya Maureen berdebat,jadi ya sudahlah nanti kapan kapan dia dan Aidan akan berkunjung ke rumah orang tua nya.
"Mau jalan jalan gak?"tanya Aidan.
"hemmmmm,gak ah males mending di rumah aja. Kalau mas pengen pergi ke luar pergi aja."
Aidan pun menggelengkan kepalanya. "mas disini aja nemenin adek,kalau adek gak mau jalan jalan mas juga enggak. pengen di rumah aja bareng adek."
Kebetulan hari ini hari weekend,jadi keduanya ada di rumah tak kemana mana. Apalagi sekarang Maureen juga sedang libur kuliah.
Saat ini mereka sedang berada di ruang tengah,sedang duduk santai di temani dengan beberapa cemilan dan juga jus alpukat. Tak lupa di temani dengan dua kembar botak yang menjadi tontonan keduanya di layar televisi.
Entahlah semenjak menikah dengan Maureen Aidan lebih sering menonton TV dengan siaran kartun seperti ini. dan walaupun sebenarnya siaran TV itu itu saja entah kenapa Aidan tak bosan, padahal dia sudah mengetahui alurnya akan seperti apa.
Tak hanya si kembar botak saja,kadang Aidan dan Maureen menonton si kontak berwarna kuning,Barbie, putri duyung,cocomelon,dan beberapa kartun lainnya.
Aneh kenapa juga orang seperti Aidan bisa menonton film seperti itu. Emang boleh orang secuek,sedatar dan sedingin itu nonton nya si kembar botak.
jika saja teman Aidan melihat Aidan menonton film itu,akan di pastikan mereka mengejek Aidan habis habisan.
"buat cemilan yuk dek."ajak Aidan.
Semenjak menikah dengan Maureen dan mengetahui hobi Maureen berkecimpung di dunia dapur,tak jarang Aidan selalu membantu Maureen untuk memasak atau membuat cemilan seperti kue dan lainnya.
"emang stok bahan bahannya masih ada?"tanya Maureen.
"Ada besok kita beli lagi setelah pulang dari kantor."
Maureen pun mengangguk lalu bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah dapur di ikuti dengan Aidan di belakangnya.
kali ini mereka berdua tengah membuat cemilan bernama potato cheese bread. Jika berurusan dengan yang namanya tepung sudah dapat di pastikan dapur yang awalnya bersih rapih akan seperti kapal pecah.
Kenapa? Karena pasti di dapur akan terjadi pertempuran tepung,ya seperti saat ini. Aidan tampak mengejar Maureen sembari membawa tepung di tangan nya.
"adekk awas yah kamu."ucap Aidan.
tampak Maureen tertawa puas sembari terus berlari menghindari Aidan.
Namun tetap saja sekuat apapun Maureen menghindar pasti akan selalu tertangkap oleh Aidan.
Ya, begitulah mereka sekarang. Memang pernikahan dari perjodohan itu membutuhkan waktu untuk saling mengenal satu sama lain,saling belajar.
Tak selamanya pernikahan dari perjodohan itu buruk.
Seperti Aidan kini,dia dengan sabar mau mendampingi Maureen, sedikit demi sedikit merubah Maureen. Mengembalikan lagi tawa Maureen yang sempat hilang.
Dan akhirnya Maureen pun luluh juga, sedikit demi sedikit berubah. Kini pun Maureen jarang menggunakan kata 'lo-gue' pada orang suaminya.
Niat Maureen yang dulu akan pergi dan bercerai dari Aidan pun kini leyap, Maureen mau menerima pernikahan ini dan mau belajar untuk saling mencintai dan memahami satu sama lain.
Kini tak ada lagi niat yang terbesit dalam hati Maureen untuk pergi dari Aidan, mungkin memang Aidan lah yang di pilihkan tuhan untuk menjadi jodoh nya.
Di dekat Aidan Maureen merasa nyaman,aman,dan bahagia.