NovelToon NovelToon
Terjerat Gairah Kakak Ipar

Terjerat Gairah Kakak Ipar

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cinta Terlarang / Aliansi Pernikahan / Romansa
Popularitas:7.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: santi.santi

BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN!!!❌❌❌

Nessa Ananta atau biasa di panggil Eca, gadis yang menempuh pendidikan di luar kota akhirnya kembali ke Ibu kota setelah sebelumnya bekerja menjadi sekretaris di sebuah perusahaan.
Tapi apa jadinya jika kembalinya ke rumah Kakaknya justru mendapat kebencian tak beralasan dari Kakak iparnya.

Lalu bagaimana kisah hidup Eca selanjutnya ketika Kakaknya sendiri meminta Eca untuk menikah dengan suaminya karena menginginkan kehadiran seorang anak, padahal Kakak iparnya begitu membencinya?

Kenapa Eca tak bisa menolak permintaan Kakaknya padahal yang Eca tau Nola adalah Kakak kandungnya?

Lalu apa penyebab Kakak iparnya itu begitu membencinya padahal mereka tak pernah dekat karena Eca selama ini ada di luar kota??

Apa yang terjadi sebenarnya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernikahan

Hari ini menjadi hari terburuk dalam hidup Nessa Ananta. Wanita cantik yang kerap di panggil Eca itu akan melangsungkan pernikahannya dengan suami Kakaknya sendiri. Lebih tepatnya Kakak yang berasal dari keluarga angkatnya.

"Kamu udah siap Ca?"

"Udah Mbak"

Siap tidak siap, Eca tentu harus siap. Dia sudah terlanjur menyetujui permintaan Nola. Meski Kakaknya itu begitu licik karena menjadikannya tumbal demi kebahagiaan Kakaknya sendiri, tapi jauh di lubuk Eca yang paling dalam, dia menyayangi Nola. Dia tidak tega melihat Nola hancur karena rumah tangganya yang tak memiliki keturunan.

Meksi begitu, Eca ingin sekali menertawakan dirinya sendiri. Dia merasa kasihan pada Nola tapi dirinya sendiri begitu memperihatinkan.

Eca di bawa keluar oleh Nola ke ruang tamu dalam rumahnya. Di sana sudah ada Bara, Umar, penghulu dan satu orang lagi yang Eca tidak kenal.

"Duduklah Ca" Bisik Nola sambil sedikit mendorongnya ke sofa di mana Bara telah duduk di sana.

Eca hanya menurut meski dia terus menundukkan wajahnya. Dia enggan sekali menatap pria yang sebentar lagi menjadi suaminya.

"Bisa kita mulai Pak?"

"Silahkan Pak penghulu" Suara Berat Bara membuat Eca semakin menyadari keberadaan pria di sampingnya itu.

Tangan Bara mulai menyambut uluran tangan penghulu. Hingga sebuah kalimat yang ingin Eca dengar saat bersanding dengan Efan mulai terucap.

Hati Nola hancur melihat suaminya sendiri menjabat tangan penghulu untuk menghalalkan wanita lain. Tapi ini adalah pilihannya, jadi dia harus bisa menahan rasa sakitnya sendirian.

"Ini hanya sementara, aku harus kuat!" Nola mengusap air matanya sambil menguatkan dirinya sendiri.

"Bagaimana saksi, sah?"

"SAH!!"

Ucap Umar dan seseorang lagi yang sejak tadi hanya diam di sana.

"Alhamdulillah sekarang kalian sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Silahkan cium tangan suaminya Bu"

Eca begitu enggan menyambut tangan Bara yang sudah terulur kepadanya. Tangan putih dengan tonjolan otot di punggung tangannya itu dengan sangat terpaksa di raih oleh Eca. Dia mengecup punggung tangan Bara dengan begitu singkat.

Begitu sedihnya dia karena nama Ayahnya tidak disebutkan saat dirinya dipinang seorang pria.

"Selamat, sekarang kalian udah jadi suami istri. Aku nggak tau harus sedih atau bahagia saat ini" Nola menatap suami dan adiknya dengan miris.

"Aku bahagia karena akhirnya aku akan segera terbebas dari tekanan orang tuamu sayang. Tapi aku sedih karena selama satu tahun ini aku akan berbagi dirimu dengan adikku sendiri" Ucap Nola setelah yang lainnya pergi dari sana.

Eca yang sedang tak mau mendengar apapun lebih memilih beranjak dari sana. Meninggalkan Nola dan juga Bara yang baru saja menjadi suaminya.

"Semua yang kamu rasakan itu akibat dari ulahmu sendiri Nola. Seandainya kamu bersabar dan mendengarkan ku, pasti kamu tidak akan sakit hati seperti ini" Bara sebenarnya tak tega pada Nola tapi dia berusaha menutupi semuanya karena dia masih marah pada istri pertamanya itu.

"Udahlah sayang, ini sudah terjadi. Aku yakin aku bisa melewati semua ini. Sekarang lebih baik kamu fokus pada tujuan kita. Buat Eca segera hamil dan segera ceraikan dia setelah dia melahirkan!"

"Ck, terserah!" Jawab Bara dengan acuh. Dia juga ikut meninggalkan Nola menuju kamarnya.

Nola yang saat ini sendirian di ruang tamu menatap kepergian Bara juga menatap ke arah pintu kamar yang di gunakan Eca saat ini.

"Kenapa aku merasa Bara akhir-akhir ini berubah? Dia lebih sering mengacuhkan ku? Apa dia semarah itu dengan pernikahan ini?" Gumam Nola seorang diri.

Sementara itu di kamar Eca...

Tak peduli riasannya akan mengotori ranjang yang ia jadikan tempat untuk menumpahkan tangisnya. Eca menangis menyembunyikan wajahnya di bawah bantal.

Sekarang ini susah menjadi seorang istri dari suami Kakaknya sendiri. Suami yang tidak ia cintai sama sekali. Apalagi kalau mengingat sikap Bara selama ini, membuat Eca membenci laki-laki itu.

Tapi Eca kembali tersadar kalau dia sendiri yang menyetujui permintaan Nola. Sekarang, dengan sangat terpaksa Eca juga harus memenuhi apa yang Nola inginkan. Memberikan anak untuk suaminya kemudian di ceraikan setelah melahirkan.

Kalau di pikir lagi, apa kelak Eca sanggup menyerahkan anaknya untuk Nola. Apa Nola tega melepas buah hatinya sendiri.

"Apa yang harus aku lakukan?"

Membayangkan tubuhnya di jamah oleh Bara saja sudah membuat Eca jijik. Padahal Bara adalah suaminya sendiri. Tapi hati Eca yang telah terpaut pada Efan membuatnya dirinya tak rela kalau Bara menyentuhnya.

Eca hanya ingin menyerahkan tubuhnya pada pria yang ia cintai, yaitu Efan. Tapi nyatanya sekarang dia sudah sah menjadi milik orang lain.

Mungkin satu tahun lagi dia akan lepas dadi ikatan pernikahan itu, tapi apakah Efan nantinya masih bisa menerimanya? Kalaupun bisa, apa Eca tega melukai Efan seperti itu?

Karena telah lelah menangis, Eca tak sadar kalau dia tertidur hingg sore hari. Dirinya baru keluar kamar saat setelah membersihkan tubuhnya.

Seperti biasa, rumah besar itu tampak begitu sepi. Entah kemana dua penghuninya yang lain.

"Non?"

Eca tersentak saat ia berbalik karena langsung berhadapan dengan asisten rumah tangga di sana.

"Eh Mbak Pon, ngagetin aja"

"Non Eca butuh apa? Dari tadi pagi Non Eca belum makan kan, Mbak siapkan makan ya?"

"Nggak usah Mbak, saya nggak lapar. Saya cuma mau buat jus aja Mbak. Haus rasanya"

"Ya udah duduk dulu ana, biar Mbak yang buatkan"

"Nggak usah Mbak. Saya bisa sendiri kok"

"Udah nggak papa. Mau jus apa, jeruk mau?"

"Boleh Mbak. Makasih ya?"

"Sama-sama"

"Oh ya Mbak. Mbak Nola kemana ya?"

"Mbak Nola pergi setelah acara pernikahan Mbak Eca tadi. Kalau Mas Bara belum turun sejak tadi. Mas Bara juga belum makan kaya Mbak Eca. Itu makan siangnya masih utuh karena belum ada yang makan"

Eca melihat ke meja makan yang masih terdapat makanan di beberapa mangkuk kaca.

Eca lalu duduk di meja makan untuk menunggu jusnya jadi. Tangannya memijit keningnya yang terasa pening. Mungkin itu karena tadi Eca terlalu lama menangis.

Kriet...

Eca menatap kala mendengar seseorang menarik kursi di sampingnya.

Sedetik kemudian, Eca menyesal karena telah melihat keberadaan orang itu.

"Ayo makan, kamu belum makan kan?"

Ece mengernyit dan menajamkan pendengarannya. Dia seperti salah mendengar karena saat ini Bara bicara begitu lembut kepadanya.

"Kenapa? Ada yang salah?" Bara menatap mata Eca yang terlihat sembab.

"Jelas salah! Kesambet apa dia bisa lembut kaya gitu?"

"Udah nggak usah mikir macam-macam. Cepat ambilkan makan untuk saya. Perut saya lapar kabar sejak semalam belum terisi apa-apa!!" Perintah Bara dengan wajahnya yang kembali datar.

Eca semakin mengerutkan keningnya karena keheranan terhadap perubahan sikap Bara itu.

"Sudahlah, kayaknya tadi cuma bayangan ku aja. Mana bisa Bara berubah jadi lembut"

1
Cindy Cindy
Luar biasa
Mar Wiyah
sabar nola
Mar Wiyah
aih in kerjaannya beginian terus
Mar Wiyah
kasian Nola...sekarang dpt mertua yg sangat menyayanginya😭😭
Mar Wiyah
selamat ya mbk Nola ternyata masih ada kok org baik d dunia in yg mau menerima mbk Nola..in buktinya ibu Rahmi mau menjadi mertuamu..aduuu kasian ya
Mar Wiyah
kasian sy sama nolan
Mar Wiyah
kayak GK masuk akal Thor jdinya...
santi.santi: dimasukin aja
total 1 replies
Mar Wiyah
aku seneng sipat Eca yg dingin dan selalu menolak bara
Mar Wiyah
Luar biasa
Edo Candra
Kecewa
Edo Candra
Buruk
Mar Wiyah
kasian Efan ya
Mar Wiyah
ingat Nola spertinya😁😁
Mar Wiyah
kalau menurutku novel ini berat karna ada ada org ketiga nyakit nanti ada yg tersakiti dan akan bertindak jahat...GK sanggup ku baca Thor mohon maaf ya...menjaga hatikusaja dr rasa emosi nanti..tp asli novel innbagus bangeett cuma mwntalku aja GK kuat bacanya
Mar Wiyah
GK ada d cerita awalnya ya..
Dwi Haryanti
kereeeennn
Fitri Zalfa
Luar biasa
Vitta Novi Adja
alurnya keren gak menye menye
ditunggu karya selanjutnya
Khayla Salwa
Luar biasa
Riska Afzal
visual Eca nya mn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!