Terjerat Cinta CEO Kejam

Aku menjawab telpon ka sasa dengan penuh pertimbangan dan aku sudah menyiapkan jawaban yang akan ku katakan.

 { hallo }

{ Chika kamu dimana, kenapa tidak masuk kerja, kamu sakit }

{ Satu satu ka tanya nya }

{ Ya sudah jawab sekarang }

{ Aku di luar kan, aku baik baik saja, aku lagi butuh ketenangan sekarang dan aku gak sakit } ucapku berbohong tapi tak sepenuhnya bohong si

{ Kamu itu buat aku hawatir tau, kemarin kamu terlihat diam saja soalnya }

{ Aku gak apa apa ka, maap yah udah bikin kaka hawatir tapi kaka tenang aja, aku sehat besok aku akan mulai kerja kembali ko }

{ baiklah, tapi kamu sendiri disana gak apa apa, aku susul kamu yah kita bolos bareng}

{ Eh ka sasa gak boleh gitu aku baik baik saja ko }

{ kamu yakin aku takut kamu kenapa napa}

{ Ia ka, tapi aku baik baik aja, besok aku temuin kaka ko }

{ Ya sudah happy fun yah }

{Iyah ka}

{Tut }

Telpon pun berakhir, aku terdiam sejenak tak.pernah aku berpikir untuk berbohong pada ka sasa tapi aku harus bagaimana lagi, aku kembali menikmati cemilan pagi ku, aku juga sudah memberekan barang tadi tak banyak yang harus ku bawa hanya satu koper kecil yang isinya hanya baju baju kotor saja, tinggal kotak kotak hadiah yang ku tumpuk di bawah sana .

waktu pun terua berjalan tak lama seseorang mengetuk pintu kamar ku

"tok tok tok"

"siapa" tanyaku lagi

"saya, siti yang di suruh oleh tuan damian nona" ujarnya

Aku pun membuka pintu tersebut dan menampilkan sosok ibu ibu yang berumur 40 tahun

"pagi menjelang siang nona perkenalkan saya siti pembantu taun damian , saya di suruh tuan damian untuk menjemput anda " sapa bu siti

"yah pagi menjelang siang juga bu siti, saya chika, silangkan masuk" ucapku sopan

"panggil bi aja nona"

"oh iyah bi siti"

bi siti pun masuk ke dalam hotel

"duduk bi" ucapku

"terima kasih nona, apa semuanya sudah siap nona?" tanya bu siti

"sudah bi, hanya satu koper kecil dan beberpa kotak disana" jawabku

"oh yah sudah, ayo non ikut saya kita kembali sekarang" ajak bi siti

"baiklah, aku membawa tas yang sudah di keluarkan dari dalam kotak tadi dan membawanya sedangkan bu siti membawa koperku

"biar aku saja bu siti. Eh maksud ku bi siti"

"tak apa nona, ayo jalan" ujar bi siti

"baiklah, kotaknya biar saya yang bawa"

"tinggalkan saja nona nanti petugas hotel yang ambil " ucap bi siti

"baiklah" .

Aku mengikuti apa yang di katakan mbak siti katakan ia juga mengurusi semua nya, dan aku tinggal duduk manis saja.

...****************...

"silahkan masuk nona" ujar bi siti mengajak ku masuk ke apartemen mewah ini.

"apa ini apartemen tuan damian?" tanya ku

"ia nona ini salah satu apartemen milik tuan damian"

Aku pun masuk dan mengikuti bi siti, bi siti memperlihatkan semua ruangan yang ada di apartemen tersebut

"ini kamar anda nona, di sebalah adalah ruangan kerja milik tuan damian, tapi biasanya hanya tuan damian saja yang boleh masuk kesana dan saya juga tak berani" ujar bi siti

"baiklah"

"silahkan nona?" bi siti pun mengajak ku masuk ke kamar utama yang akan aku tempati

Aku masuk kamar utama, kamar ini

besar sekali hampir sama dengan kontrakan ku

"ini adalah ruang ganti dan kamar mandi nona" ujar bu siti padaku dan di angguki oleh ku, aku masuk ke ruang ganti dan melihat beberapa set baju untuk ku dan tuan damian

"tuan damian juga sudah meminta saya menyiapkan beberapa baju untuk anda, dan akan di tambah nantinya, mungkin beberapa hari akan sampai"

"wah, ini baju yang cukup banyak menurutku, tak perlu memesan lagi"

"tapi sepertinya tuan sudah memesan nya nona"

"baiklah" ucap ku pasrah

Aku benar benar di kelilingi oleh kemewahan baju, perhiasan,jam tangan semua sudah di siapkan aku benar benar takjub dengan semuanya.

"apa nona masih ingin disini atau kita berkeliling kembali?" tanya bi siti

"kita berkeliling lagi" ujar ku

aku keluar dari kamar dan menuju ruangan lain, di apartemen ini terdapat ruang tamu. 1 kamar tidur 1 ruang kerja, dapur dan ruang makan menyatu dengan ruang keluarga dan yang terakhir ruang Laundry

Aku terus berkeliling melihat lihat ruangan di apartemen ini, setelah sudah aku duduk di meja makan

"apa aku bisa mencuci sekarang?" tanyaku pada bi siti memulai percakapan

"apa ada pakaian yang akan nona cuci, maka serahkan pada saya, saya akan mencucinya"

"tak perlu biar aku saja , tak banyak hanya beberapa set saja " ujar ku

"tak apa nona, itu tugasku apa ada di koper tadi" tanya bi siti

"iyah" jawabku

bi siti langsung bergegas mengambil koper yang tadi di bawa dan membukanya ia lalu mengambil beberapa baju yang akan di cuci

"biar saya saja nona tuan akan marah bila tau anda yang mengerjakannya" ucap bi siti sedikit memelas

"baiklah, tapi ajarkan aku mengunakan mesin cucinya bi " ujar ku

"baik nona"

pada akhirnya aku memilih mengalah karena melihat raut wajah kecewa pada bi siti saat aku ingin mengambil pakaian tadi

Bi siti pun membawa pakaian tadi ke ruang laundry dan menunjukan padaku cara menggunakan mesin cuci tersebut.

Sambil menunggu aku bertanya pada bi siti

"bi sudah berapa tahun bekerja disini?" tanyaku

"mungkin 3 tahun nona, saya hanya bekerja seminggu 3 kali saja, sesuai apa yang di perintahkan tuan damian, saya juga akan pulang pukul 04 sore nona" ujar bi siti

"oh begitu"

"iyah nona, apa nona lapar saya akan membeli bahan makanan dulu, karena tuan tak memerintahkan saya untuk menyimpan bahan makanan" ujar bi siti

"apa aku boleh ikut keluar sepertinya harus stok makanan kali ini bu" ujarku

"baiklah nona"

"baiklah aku ganti baju dulu'

aku kembali ke kamar dan mengganti baju ku dengan baju santai aku juga melepaskan beberapa perhiasan yang aku pakai

"sudah selesai bi?" tanya ku pada bi siti saat sedang di ruang laundry

"belum nona, saya sedang membuang airnya dan menggantinya dengan yang baru"

"oh begitu"

"ia nona, kita bisa tinggalkan ini dan keluar membeli bahan makanan"

"baiklah"

aku dan bi siti pun pergi ke lantai bawah kami akan ke supermarket besar yang ada di sebrang apartemen

aku bahkan tak canggung menggandeng tangan bu siti layaknya ibu sendiri

"maap nona, saya tak pantas anda gandeng seperti ini"

"tak apa bi, bi siti mengingatkan aku pada alm ibuku jadi biarkan seperti ini yah" ujarku

Akhirnya kami pun sampai di supermarket.

Bersambung. . .

terima kasih yang sudah baca cerita ku

Tolong like, komen dan vote yah biar author semangat bikin nya.