Lucy adalah anak angkat dari keluarga kaya raya yang tak lain adalah sahabat baik mendian Ayah nya,suatu hari Lucy di paksa menikahi seorang tuan muda mantan panglima perang yang mempunyai gangguan jiwa setelah pulang dari peperangan....
bagaimana kisah Lucy selajutnya?
yuk mampir dan baca...🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
identitas tersembunyi
"Akan ku balas tamparan yang aku terima siang ini,lihat saja kalian," Lucy bergumam sambil melangka menuju mobil,namun saat tangan nya hendak meraih pintu mobil,ponsel nya berbunyi.
Kriiingg...kringg...Lucy pun dengan wajah malas mengeluarkan ponsel,menjawab nya....
"Hallo,"
^^^"Hallo Nak,ini Mama,sekarang kamu ada dimana?" ternyata yang menelfon adalah nyonya Melinda,sang ibu Mertua.^^^
"Iya Ma! Aku baru saja selesai kuliah Ma,sekarang Mau pulang," Jawab Lucy langsung terkejut setelah tau yang menelfon adalah sang ibu mertua.
^^^"Bagus,kamu datanglah ke mansion,kami menungu mu," perkataan nyonya Melinda membuat Lucy mengerutkan kening.^^^
"Baik Ma,aku akan kesana."
Tut...tut...tut...ponsel dimatikan dan Lucy pun bergegas masuk ke dalam mobil....
"Apakah mereka mengetahui sesuatu tentangku?" Lucy bergumam sambil menjalankan mobil menuju masion utama dengan kecepatan tinggi.
Dan Lucy tiba di mansion,lalu ia pun turun dan berjalan masuk,para pelayan yang melihat kedatangan Lucy langsun berbaris dan menyambut Lucy....
"Selamat datang nyonya Muda," sambut mereka serempak membuat Lucy kebingunan.
"Iya,iya,terima kasih,tapi panggil aja namaku,Lucy," Lucy tersenyum canggung menatap mereka semua.
"Tidak! Kamu adalah istri Nicolas,dan sudah sepatasnya kamu di panggil Nyonya," selah nyonya Melinda sambil berjalan menghampiri Lucy.
"Se-selamat siang Mama," sapa Lucy kembali canggung saat melihat nyonya Melida sambil mengaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
"Ayo ikut Mama," ajak nyonya Melinda berbalik dan berjalan pergi,Lucy pun mengangguk pelang lalu mengikuti nyonya Melinda dari belakan.
Langkah kaki nyonya Melinda membawa Lucy menuju ruangan kerja milik tuan Sebastian,dan saat pintu di buka terlihat tuan Sebastian tenga sibuk mengecek berkas....
"Selamat siang Pa," sapa Lucy sedikit membungkuk,membuat tuan Sebastian menoleh ke arah nya.
"Siang juga Nak,silahkan duduk,Papa dan Mama ingin membicarakan sesuatu," sahut tuan Sebastian sambil mempersilahkan Lucy duduk,dengan patuh Lucy pun duduk.
Lalu tuan Sebastian menyerahkan sebuah berkas kepada Lucy,dengan perasaan tak karuan,Lucy pun menerima berkas itu,lalu membuka nya,dan seketika Lucy membulatkan mata....
"Pa...i~ini-"
"Kami sudah tau semuanya Lucy,bahwa kamu adalah gadis yang pernah diselamatkan oleh Nicolas,maka dari itu,kami menjodohkan mu dengan nya,dan disini yang menarik perhatian kami adalah,apakah kamu adalah seorang assassin?" tanya nyonya Melinda menatap Lucy penuh curiga,membuat Lucy terdiam membisu.
"Tidak apa-apa Nak,kami hanya ingin memastikan saja,kalau kamu tidak mengakuinya kami tidak akan memaksa,karna hal itu adalah hak pribadimu," tuan sebastian merasa tak enak hati atas reaksi yang di tunjukan oleh Lucy.
"Tidak ada guna nya lagi untuk berbohong,"batin Lucy.
"Iya Ma,aku melakukan itu karna dulu aku sering ditindas,dan orang yang memberiku jalan dan nasehat adalah suamiku sendiri," Lucy menjawab tampa ragu.
Prokkk...prokkk...prokkk
"Papa,Mama bilang juga apa? Kalau Menantu pilihan Mama pasti yang terbaik," nyonya Melinda menepuk tangan dan memuji Lucy dengan giran.
"Iya,iya Sayang," tuan Sebastian menjawab sambil memijit pelipis nya melihat aksi istrinya itu,lalu berbalik menoleh ke arah Lucy.
"Nak,itu sangat berbahaya,apakah kamu ada niat untuk berhenti?" lanjut tuan Sebastian bertanya kepada Lucy.
"Tidak Pa,karna aku sedang mencari tau soal kematian kedua orang tuaku yang sangat janggal,maaf," Lucy menundukan kepada dengan sedih.
"Hhhmm...bagaimana kalau sementara kamu mengantikan posisi Suamimu? Itu akan lebih mudah lagi,karna kamu akan mempunyai orang-orang kepercayaan kami yang siap membantu mu," usul nyonya Melinda dengan semangat,membuat Lucy memutar kepada menatapnya dengan bingun.
"Po~posisi apa Ma?" tanya Lucy terbata-bata.
"Wakil ketua Mafia Sayang," ceplos nyonya Melinda tampa rem,membuat tuan Sebastian dan Lucy membulatkan mata.
"Mama,tidak boleh asal ngomong gitu," tegur tuan Sebastian dengan wajah panik.
"Ops...hah! Lagian kan Lucy adalah menantu kita,apa salah nya sih kalau dia tau,kalau suami nya itu adalah wakil ketua Mafia,cih!" desis nyonya Melinda menatap suami nya itu dengan kesal.
"Ma~mafia?"batin Lucy menelan ludah dengan kasar.
"Lucy,bagaimana menurutmu? Kamu mau kan?" tanya nyonya melinda sambil meraih dan mengenggam tangan Lucy.
"Ma,itu sangat berbahaya,Mama tidak tau kalau musuh Nicolas sedang mengincarnya,kalau mereka tau Lucy adalah istri Nicolas,nyawa Lucy akan dalam bahaya," cegah tuan Sebastian tak habis pikir dengan pola pikir istrinya itu.
"Maafkan Mama Lucy,Mama hanya terlalu bersemangat," dengan wajah lemas,nyonya Melinda melepaskan tangan Lucy.
"Tidak,ini adalah kesempatanku untuk melindungi nya,apalagi sekarang dia sudah menjadi suamiku,"batin Lucy mempertimbangkan.
"Baiklah Pa,aku terima," Lucy dengan tegas memutuskan pilihan nya.
"Ta~tapi Nak-"
"Aku tau ini sangat berbahaya,tapi ini juga sudah menjadi tugasku sebagai istri Pa," potong Lucy menjelaskan tekad nya,membuat tuan Sebastian dan nyonya Melinda terdiam sejenak.
"Hufff...baiklah,kalau itu yang kamu mau,tapi Papa sarangkan agar kamu hati-hati,dan selalu jaga dirimu Nak," walaupun sedikit khawatir,akan tetapi tuan Sebastian pun tak mampu menolak.
Lucy dan nyonya Melinda tersenyum senang,dan tuan Sebastian pun mulai melakukan pangilan untuk mengumpulkan orang-orang kepercayaan nya,dan mengadakan sebuah pertemuan besar-besaran besok....