FOLLOW IG @thalindalena
Dia hanya sebagai istri pengganti, tapi dia berharap merasakan bulan madu impian seperti pasangan suami istri pada umumnya. Tapi, bagaimana jika ekspetasi tidak sesuai dengan realita. Justru ia merasakan neraka pernikahan yang diciptakan oleh suaminya sendiri, hingga membuatnya depresi dan hilang ingatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Lara mulai bangun dari tidurnya. Bibirnya mendesis sakit ketika menggerakkan kedua kaki. Area intinya ikut terguncang dan menimbulkan rasa sakit luar biasa.
Lio menutup pintu kamar, saat melihat pergerakan Lara di atas ranjang.
"Lara."
Lara menoleh pada sumber suara suara. Tatapannya mengembun dan dadanya mencelos sakit ketika melihat pria tampan bak dewa yunani itu berdiri di dekat ranjang. Tidak menanggapi panggilan Lio, ia berusaha bangun dari tempat tidur itu.
Melihat Lara yang kesakitan dan berusaha bangun, dia pun berinisiatif membantu Lara.
"Don't touch me!" pekik Lara seraya mengangkat tangan pada Lio yang akan membantunya.
"Kau tidak bisa memerintahku atau melarangku, Lara!" ucap Lio datar, kemudian menyibakkan selimut yang menutupi tubuh istrinya.
"You're crazy!" Lara memekik seraya menyilangkan kedua tangannya, menutupi asetnya yang terpampang nyata di hadapan Lio. Karena tubuhnya saat ini polos tanpa sehelai benang. Rasa malu, kesal, dan emosi campur aduk di dalam dada.
"Ya, anggap saja begitu!" Lio menggulung lengan ke mejanya hingga sebatas siku. Lalu dengan sigap, ia mengangkat tubuh Lara ala bridal style menuju kamar mandi.
"Diam, atau aku akan melemparmu ke lantai biar badanmu semakin remuk dan hancur!" desis Lio ketika Lara memberontak, menuntut untuk diturunkan.
Lara langsung terdiam saat mendengar ancaman Lio. Semua perasaan ingin melawan terhenti seketika. Hatinya berkecamuk, mencoba menerima kenyataan bahwa ia harus pasrah saat dibawa ke kamar mandi.
"Berendam akan membuat tubuhmu rileks," ucap Lio, seakan peduli dengan keadaan Lara. Lio meletakkan istrinya di pinggiran bathtub, lalu dengan telaten ia mengisi bathtub dengan air hangat, menuangkan sabun, dan aroma terapi.
Lara tak bisa menahan diri untuk memperhatikan Lio yang tampak serius. Namun, dia tak boleh terbawa perasaan. Pria yang tengah menyiapkan tempat berendam untuknya ini adalah pria yang sama yang telah menghancurkan hidupnya, menorehkan luka tak terhitung jumlahnya di dalam hatinya. Dia tahu bahwa hatinya harus tetap teguh, melawan kekaguman yang muncul begitu saja.
"Aku bisa sendiri!" Lara menolak dengan tegas saat Lio mencoba membantunya masuk ke dalam bathup.
Namun, Lio tetap bersikeras, "kau tidak punya hak untuk menolakku!" serunya dingin, dan dengan mudah mengangkat tubuh Lara, memasukkannya ke dalam bathup.
Kembali, Lara hanya bisa pasrah. Membantah tak lagi berguna, sebab semakin ia menolak dan melawan, semakin gila pria itu bersikap.
Lara mencoba mengendalikan emosinya. Ia tak ingin menyerah, namun sepertinya keadaan semakin menjerat dirinya dalam belitan tak berkesudahan. Ia berusaha melawan, melangkah maju, tapi sepertinya dunia seluruhnya mengecewakannya, menggoda hatinya, mencoba meremukkan semangatnya.
Lara melamun dan berbisik dalam hati, "mengapa takdir harus membawaku kesini? Adakah jalan keluar, harapan, dan bahkan sekedar cahaya sinar yang menerobos kegelapan hidup ini?" Dia merasa hampa, kehilangan arah, dan tak berdaya di tengah konflik yang terus menghancurkan dunianya. Terlebih lagi hidupnya kini berada dalam cengkraman Lio. Sudah di pastikan akan sangat sulit untuk lepas.
Leo!
Lara tiba-tiba teringat tawaran Leo yang akan membantunya keluar dari rumah ini. Sepertinya dia harus menerima tawaran itu, meskipun ada syarat yang di inginkan pria itu. Tak masalah, asalkan ia bisa keluar dari rumah ini.
Karena larut dalam lamunan dan segala pikirannya, Lara sampai tidak menyadari kalau Lio sudah masuk ke dalam bathup.
Kasihan dia hanya jadi pemuas nafsu Logan aja
Dan Logan akan dijodohkan dengan anak Dana Leo