Gayatri Agreta.. adalah seorang wanita cantik yang terpaksa menikah dengan Robert Hartono..pria yang arogan dan keras, demi menyelamatkan ibunya saat itu sakit keras dan membutuhkan banyak uang untuk biaya operasi...
karena Gayatri yang berasal dari keluarga miskin, membuat keluarga Robert selalu menghina dan memandang Gayatri...Gayatri menjadikan hinaan dari keluarga mantan suaminya itu sebagai suatu bentuk kekuatan untuk membuat dia bangkit dan sukses..Tri atau Gayatri akan membalas semua hinaan keluarga mantan suaminya dengan sebuah kesuksesan...sementara kehidupan mantan suaminya lambat laun hancur...
Apakah...Gayatri bisa mengankat derajat keluarganya dan membungkam mulut keluarga mantan suaminya dengan kesuksesan????
mari kita ikut cerita selanjutnya....!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
"Eric kamu lihat apa di luar?....kamu lihat si pembantu itu ya?" Tanya eyang Hesti.....tiba-tiba datang dan membuat Eric terkejut sehingga dia beralasan.
"Tidak eyang...eyang ambil apa sih lama sekali...?"tanya Eric mengalihkan pembicaraan...namun eyang Hesti tahu kalau Eric melihat keluar karena memperhatikan Tri di luar...eyang Hesti paling benci para cucunya menikah dengan orang miskin...jangankan para cucu anak-anaknya eyang Hesti yang menikah dengan suami atau istri orang tidak mampu selalu mendapatkan hinaan.
"Eric kenapa kamu mengajak pembantu itu kesini...kamu kan tahu eyang paling tidak suka orang miskin masuk ke rumah ini...!!!" ucap eyang Hesti.
"Itu mama yang suruh eyang...katanya suruh pengang rantang agar makanannya tidak tumpah...memang kenapa sih eyang kan nggak apa-apa Tri datang kesini..." ucap Eric.
"Lain kali kalau mamamu suruh datang kesini ajak pembantu jangan mau...bikin malu aja mana dia duduk di depankan sama kamu...seharusnya jangan biarkan dia ikut" tanya eyang Hesti.
"I...iiiya eyang...tapi menurut ku nggak masalah si eyang kebetulan mau belanja juga jadi sekalian ." Jawab Eric gugup.
"Mama mu ngapain sih memperkerjakan wanita masih muda di rumah....kaya nggak ada orang lain saja seharusnya pecat saja dia terus cari lain lagi...nanti kalau dia mengoda cucuku bagaimana...wanita miskin sekarang ingin mendapatkan laki-laki kaya untuk memeras uangnya....awas ya Eric...jangan sampai kamu tergoda sama pembantu itu.. wanita miskin dan lusuh seperti dia tak pantas untuk mu...kamu bisa dapat wanita yang lebih cantik dan kaya dari itu...itu Eric...keluarga kita adalah keluarga terpandang jadi kamu harus cari istri juga dari keluar terpandang ada bibit...bobot yang jelas." Ucap Eyang Hesti berpesan.
"Sudah lah Eyang kenapa eyang bicara ngawur sih...dia kan hanya pembantu lagian dia tidak perna mengoda ku Eyang...dia wanita baik-baik tak perna sekalipun mengoda ku....ingat eyang semua yang kita miliki hanya titipan Allah jadi kita jangan merendahkan orang lain karena terlihat miskin." ucap Eric ...ini lah yang membuat Eric malas datang ke rumah eyang Hesti....karena Eyang Hesti selalu menilai seseorang dari harta.
"Kenapa dari tadi kamu selalu membela pembantu itu sih...Eric yang namanya tujuan orang itu kita nggak tahu...bukan eyang menuduhnya...tapi namanya orang miskin itu selalu mencari celah...untuk bisa masuk kedalam kehidupan orang kaya...agar bisa hidup enak tanpa cape bekerja...apalagi eyang lihat dia masih sangat muda dan cantik walaupun kelihatan dekil karena penampilannya itu...bisa saja dia memberikan kamu sesuatu untuk membuat kamu jatuh cinta dengannya." ucap eyang Hesti.
"Ya Allah eyang...kok bisa eyang bicara begitu?..aku rasa itu hanya pikiran eyang saja.. karena Tri bukan tipe wanita seperti itu eyang...dia sama sekali nggak tertarik padaku tolong lah eyang sudah tua jangan berpikir negatif terus sama orang eyang." ucap Eric sedikit menasihati eyang Hesti.
"Kamu nggak perlu menasihati eyang Eric...eyang kamu ini sudah hidup puluhan tahun jadi eyang sudah tahu ...mana wanita baik dan mana wanita jahat yang hanya mau memoroti laki-laki kaya...pokoknya awas aja kalau sampai kamu di goda olehnya." ucap eyang Hesti membuat Eric hanya menarik nafas dengan kasar.
Susah kalau bicara sama eyang Hesti karena dari dulu dia sudah di butakan oleh harta jadi baik anak-anaknya maupun para cucu harus mengikuti aturan yang di buat oleh eyang Hesti...kalau nggak dia bakal di keluarkan dari keluarga besar bahkan nggak dapat warisan.
"Susah kalau bicara dengan eyang..tapi kasian Tri dia pasti mendengar semua perkataan eyang" batin Eric.
Tri yang duduk di luar dengan jelas mendengar ucapan eyang Hesti...hatinya terasa teriris-iris..namun dia tak memikirkan itu...karena kedatangan dia ke rumah Eric hanya berniat kerja untuk memperbaiki kehidupannya dan keluarganya...tidak ada maksud lain.
"Ya Allah kok bisa seorang ibu bicara begitu...aku sama sekali tak berniat apapun untuk itu...kenapa nyonya Hesti bisa bicara seperti itu...sakit rasanya hati ini ya Allah...Tri...ayo...kamu harus bangkit buktikan kalau kamu bukan orang miskin yang seperti itu...Ternyata biarpun orang kaya memiliki banyak uang tapi akhlak itu lebih utama." ucap Tri sambil mengusap air matanya tak terasa menetes di pipi.
Karena Eric sudah muak dengan hinaan eyangnya terhadap Tri membuat Eric tidak betah di rumah eyangnya...sehingga dia minta pamit pulang dengan alasan masih banyak pekerjaan yang harus di selesaikan....dan juga Eric alasan ada janji sama temannya untuk membicarakan bisnis.
"Eyang kalau begitu aku pulang dulu ya..karena aku ada janji sama teman dan juga masih banyak pekerjaan yang belum aku selesaikan.." ucap Eric alasan.
"Baru juga sampai sudah mau pulang...emang nggak kangen sama eyang...sudah lama kamu nggak datang kesini...sama juga dengan si Carles dia juga sudah lama nggak datang...tapi kalau Carles dia sibuk urus pertunangannya dengan pacarnya...sementara kamu kapan? Kalau kamu belum juga ada pasangan biar eyang saja yang jodohkan kamu dengan anak teman bisnis eyang selain dia cantik dia juga anak orang kaya." ucap eyang Hesti.
"udah lah eyang kalau soal jodoh biar nanti Eric sendiri yang mencarinya...kalau eyang mau...eyang nginap saja di rumah biar ramai...lagian mama butuh teman curhat eyang kasian dia..."ucap Eric.
"Iya nanti kapan-kapan eyang nginap...tapi cari waktu dulu..eyang juga agak sibuk soalnya..oh iya ingat ya pesan eyang....jangan sampai tergoda dengan wajah polos pembantu itu...carilah wanita yang sepadan dengan kita..."ucap eyang Hesti...sambil berjalan keluar dan melirik ke wajah Tri.
"He..kamu harus tahu diri ya kalau kamu itu hanya seorang pembantu miskin yang bekerja di rumah cucu saya...jadi jangan coba-coba mengoda cucu saya....kamu harus intropeksi diri." ucap eyang Hesti menunjuk Tri...
"Nyonya Hesti yang terhormat...saya memang miskin dan hanya bekerja sebagai seorang pembantu di rumah tuan Eric...tapi saya ini wanita terhormat jadi saya tidak serendah itu untuk mengoda cucu nyonya...nyonya tenang saja...tapi ingat nyonya harta yang nyonya miliki saat ini hanya titipan dari Allah jadi kapan saja bisa di ambil kembali...jadi jangan sombong nyonya apalagi menghina orang." ucap Tri.
Terlihat jelas eyang Hesti terkejut dengan keberanian Tri membalas ucapan pedasnya....karena selama ini anak cucunya nggak ada yang berani membantahnya termasuk Eric...tapi sekarang Eric juga agak sedikit berani.