Masa lalu Arneta yang begitu kelam, karena diceraikan dalam keadaan hamil anak dari pria lain. Membuat wanita itu memutuskan kembali ke Indonesia dan membesarkan anaknya seorang diri.
Wanita itu ingin mengubah masa lalunya yang penuh dengan dosa, dengan menjadi seorang Ibu yang baik bagi putri kecilnya. Tapi apa jadinya jika mantan pria yang membuatnya hamil itu justru menjadi atasannya di tempat Arneta bekerja?
Akankah pria itu mengetahui jika perbuatan semalam mereka telah membuat hadirnya seorang putri kecil yang begitu cantik? Dan akankah Arneta memberitahu kebenaran tersebut, di saat sang pria telah memiliki seorang istri.
Ini kisah Arneta, lanjutan dari You're Mine.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Mendengar semua perkataan Arneta yang dipenuhi oleh amarah. Lio pun hanya diam, tanpa membalas semua ucapan wanita yang pernah menjadi bagian dari masa lalunya tersebut.
"Sudah selesai?" tanyanya dengan tatapan mata yang dalam.
Arneta yang belum puas mengeluarkan semua kemarahannya, menggelengkan kepala sembari memukul dada bidang Lio dengan umpatan-umpatan yang terlintas di benaknya.
"Seharusnya kau sadar Tuan Lio Richard, kau sudah melakukan kejahatan besar dengan memisahkan seorang Ibu dari anaknya."
"Tapi aku melakukan semua ini demi kebaikan bersama!"
"Kebaikan kau bilang?" tanya Arneta dengan tertawa mengejek. "Tahu apa kau tentang kebaikan? Kau itu hanya pria brengsek, egois, yang tak memiliki hati!"
"Ya, kau benar. Aku memang pria brengsek yang tak memiliki hati. Jadi jangan pernah berharap bisa bertemu dengan Ivy lagi, jika hasil tes DNA nanti membuktikan kalau aku ayah biologisnya!" ancam Lio sembari beranjak dari tempat tersebut, tanpa mempedulikan Arneta yang terus berteriak sambil mengejar langkahnya.
"Tidak..,. tidak. Tunggu Lio, kembalikan putriku!" Arneta terus berlari mengejar pria itu yang sudah masuk ke dalam mobil. "Hentikan! Kembalikan putriku!" ucapnya sembari memukul kaca mobil.
Arneta terus berusaha menghentikan laju kendaraan yang dinaiki Lio, tanpa memperdulikan kakinya yang terluka karena tidak sempat memakai alas kaki karena terburu-buru.
"Hentikan mobilnya!" teriak Arneta dengan menangis saat melihat mobil yang ditumpangi Lio semakin menjauh. "Tidak, aku tidak boleh kehilangan Ivy. Aku harus mengejarnya."
Dengan cepat Arneta pun kembali ke kediamannya untuk mengeluarkan kendaraan pribadinya. Ia berniat untuk mengejar Lio, untuk mengambil kembali putri semata wayangnya.
Sementara itu Lio yang sudah sampai di mansion milik keluarga Richard, langsung berjalan masuk ke dalam untuk melihat keadaan Ivy. Karena tadi gadis kecil itu sudah lebih dulu dibawa pergi oleh Yogi, bersama dengan pengasuhnya yang ia ketahui bernama Sasha.
"Bagaimana keadaannya?" tanya Lio saat melihat Yogi yang baru saja keluar dari dalam kamar tamu.
Sudah dapat dipastikan putri Arneta yang kemungkinan besar putrinya, ditempatkan di dalam kamar tersebut.
"Nona Ivy masih menangis, Tuan," jelas Yogi.
"Kenapa masih menangis? Bukankah tadi kau membawa pengasuhnya juga?" sentak Lio dengan marah.
"Iya, Tuan. Tapi tetap saja Nona Ivy tidak mau berhenti menangis, karena mencari Ibunya."
Lio pun terdiam sembari menghela napasnya. "Biar aku lihat."
"Sebaiknya jangan dulu, Tuan. Aku takut Nona Ivy semakin menangis jika melihat Anda." Karena tadi gadis kecil itu melihat dengan jelas bagaimana tuan Lio mendorong Arneta, bahkan memisahkan gadis itu dari ibunya.
Dan inilah yang disesali Yogi dari sikap tuannya tadi, kerena tidak dapat menahan emosi di hadapan Ivy.
"Berani sekali kau berbicara seperti itu," ucap Lio dengan kesal. "Memangnya tampangku ini menyeramkan, sampai membuat Ivy menangis."
"Bukan begitu maksudku Tuan, hanya saja—"
"Lapor Tuan."
Percakapan Yogi dan Lio pun terhenti, saat melihat penjaga keamanan menghampiri.
"Ada apa?" tanya Lio.
"Di luar gerbang ada seorang wanita yang memaksa untuk masuk ke dalam."
"Wanita? Apa itu Arneta?" tanya Lio dalam hati sembari berjalan menuju jendela.
Bukan tanpa alasan ia menebak jika wanita itu Arneta. Karena yang pertama Arneta mengetahui dengan jelas mansion keluarga Richard,.dan yang kedua ia hanya terlibat masalah dengan satu orang wanita bernama Arneta Amalia Zola. Dan benar saja tebakan Lio. Di luar gerbang mansion, ia melihat Arneta yang tengah berdiri dan sepertinya sedang berteriak dilihat dari bibir wanita itu yang terus bergerak.
"Jangan biarkan dia masuk!" perintah Lio dengan tegas sembari beranjak dari tempat tersebut.
Karena ada hal yang lebih penting yang harus ia urus dari pada sibuk mengurusi kemarahan Arneta, yaitu menemui Ivy. Lio ingin menenangkan gadis kecilnya, yang ia yakini sebagai putri kandungnya.