WARNING BUKAN UNTUK BOCIL ❤️❤️
YANG DIBAWAH UMUR
MOHON UNTUK JANGAN BACA NOVEL INI!!
KARENA INI NOVEL KHUSUS UNTUK KAUM IYA-IYA 😝
TERIMA KASIH!! SELAMAT MEMBACA!!
ANNABELLA TASYA KUSUMA pegawai di salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang terletak di Jakarta ini sudah mengabdi di perusahaannya selama hampir 4 tahun.
Pekerjaannya lancar dan mengasyikan. Dia sangat mencintai pekerjaannya. Dia orang yang mudah bergaul, itu yang membuat dia sangat akrab dengan rekan-rekan di devisinya, yaitu devisi keuangan.
Tapi semua itu berubah, ketenangan di usik. Dia merasa diawasi, dikekang, dan diperlakukan tidak adil oleh CEO baru di perusahaannya.
Mampukah Tasya bertahan, atau Tasya memilih untuk keluar dari perusahaan nya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssyptr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 8 - TRAGEDI II
Ia membuka pintunya perlahan, terlihat 2 orang laki-laki dengan setelah baju berwarna hitam dan juga topi hitam "Siapa ya? mau apa mal––"
Lula tak dapat melanjutkan ucapannya karna mulutnya sudah dibekap oleh kain yang diberi obat agar ia pingsan.
Setelah itu kedua lelaki itu membopong tubuh Lula masuk kedalam mobil mereka pergi meninggalkan rumah Salma.
"Halo bos, kita sudah berhasil membawa gadis ini. Kita akan segera menuju ke lokasi."
"Hahahaha. Kerja bagus, saya segera transfer bayaran kalian 3 kali lipat."
BIP....
Telpon terputus.
---------------------------------------------
"Hosh...hosh... Tante kenapa bang Dylan bisa kayak gini?" tanya Salma yang masih mengatur nafas setelah berlari di sepanjang koridor sunah sakit.
Orang yang dipanggil Tante itu menolehkan kepalanya ke keponakan perempuannya dengan tatapan mata sendu. "Tante gak tau Sal,tadi Tante ditelpon sama pihak rumah sakit. Terus pas Tante dateng keadaan Abang kamu udah jadi gini hikss..."
"Tante jangan nangis, nanti Salma ikutan nangis...." ujarnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Kedua orang wanita ini pun berpelukan yg untuk saling menguatkan satu sama lain. "Sampai sekarang tante belum menghubungi kedua orangtua kamu, Tante takut mereka jadi khawatir."
Salma hanya menganggukkan kepalanya dan mempererat pelukannya. Sesekali ia melihat kearah kakak laki-lakinya itu yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit.
"Eungh.." suara lengkuhan terdengar dari bibir Dylan. Dengan perlahan ia membuka matanya.
"Kakak udah bangun? mana yang sakit? kenapa bisa kayak gini? siapa yang nyelakain Abang? " tanya Salma beruntun.
Dylan hanya tersenyum mendengar celotehan adik satu-satunya itu. "Abang udah gakpapa sayang."
"Salma kamu tenang dulu, Abang kan baru sadar. Biar Tante panggil dokternya dulu." ujar Tante Bela yang berjalan keluar dari kamar ruang inap Dylan.
Tak berselang lama dokter datang bersama 1 orang perawat memeriksa keadaan Dylan. "Kondisinya sudah mulai stabil. Tidak ada kerusakan pada bagian otak, hanya saya ada beberapa tulang yang mengalami keretakan."
"Sebaiknya pasien dirawat intensif selama kurang lebih 1 Minggu agar dapat memulihkan keadaan tubunya." lanjut dokter tersebut.
Salma yang sudah membanjir pipinya dengan air mata itu menggenggam erat tangan Dylan yang sedang diinfus.
"Baik dokter, terima kasih."
Dokter itu mengangguk sembari tersenyum lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruang inap Dylan.
---------------------------------------------
Tasya melakukan mobilnya 180km/jam, ia sangat cepat mengendarai mobilnya. Ia tak peduli dengan keadaannya. Yang ada di otaknya saat ini adalah keselamatan adik sematawayangnya.
Air mata tak henti-hentinya mengalir deras, Tasya berulang kali hampir ditabrak oleh kendaraan lain karna melaju dengan cepat.
Setelah kurang lebih 45 menit Tasya berkendara, kini ia tiba di sebuah rumah mewah dipinggir kota yang sangat elegan.
Tasya memarkirkan kendaraannya asal lalu keluar dari mobilnya. Baru 3 langkah keluar dari mobil, handphone Tasya kembali berdering, dengan cepat Tasya menerima panggilan tersebut.
"Saya sudah berada disini."
"Bagus, naiklah ke lantai dua."
BIP....
panggilan terputus
Tasya berlari memasuki rumah mewah itu yang tidak terkunci. Setelah menaiki banyak sekali tangga, sampailah ia dilantai 2.
Keadaan di lantai 2 ini sangat sepi. Hingga perhatiannya tertuju pada pintu berwarna hitam yang sangat tinggi. Dengan keberaniannya ia berjalan mendekati pintu itu dan menekan knop pintu besar itu.
Clek.....
"LULAAAAA.........." teriaknya nyaring.
Ia sangat syok melihat keadaan adiknya yang tidak sadar, Lula hanya memakai dalaman saja tanpa berbusana dan samping kanan dan kirinya ada 4 pria yang hanya memakai celana, tanpa atasan.
Tasya berlutut memohon-mohon sambil menangis. "Tolong jangan lakukan itu ke adik saya. Saya benar-benar memohon. Biar saya saja, jangan adik saya hiks...hiks.."
"Hahahaha oke kalo itu mau mu" terdengar suara tawa yang cukup familiar dibelakang Tasya.
Saat membalikan badannya betapa syoknya Tasya dengan apa yang dia lihat saat ini.
---------------------------------------------
SEMOGA SUKA YA SAMA CERITA INI.
DUKUNG CERITA INI DENGAN CARA VOTE+KOMEN+LIKE.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN ❤️
KALO SUKA BOLEH YA SEKALIAN DI VOTE
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA
sean benar2 kejam, kasian Tasya🥺