Seorang wanita cantik yang suka dengan kehidupan bebas hingga mendirikan geng motor sendiri. Dengan terpaksa harus masuk ke pesantren akibat pergaulannya yang bebas di ketahui oleh Abahnya yang merupakan Kyai di kompleks perumahan indah.
Di Pesantren Ta'mirul Mukminin wanita cantik ini akan memulai kehidupannya yang baru dan menemukan sosok imam untuknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 19
BRAAKKK....
Sherly dan Yulia yang tengah bebersih terjingkrak kaget. "Astaghfirullah hal'adzim... Bisa nggak sih kalian itu datang-datang ucapkan salam." ucap Sherly kesal.
Mila tersenyum mengejek. "Kaget yaa? Sorry, Mbak Sherly "
"Cepat sediakan makan untuk aku dan Mbak Mila. Kita sudah lapar." titah Ulya seenaknya.
"Hehh... Kalian nggak lihat apa? Aku dan Mbak Yulia sedang bersih-bersih. Kalian juga punya tangan kan? Buat apa tangannya itu? Ambil sendiri." tekan Sherly di akhir kalimat. Ia benar-benar tidak bisa menahan emosinya saat berhadapan dengan mereka berdua.
Mila melototkan matanya menatap tajam ke arah Sherly. "Berani kamu nggak nurutin perintah kita? Sudah miskin masih aja belagu. Cepat ambilkan sebelum ku jadikan ayam geprek kamu."
"Kalau aku nggak mau, kamu mau apa? Mau pukul? Pukul aja sini." ucap Sherly tak mau kalah.
"Sudah, Sher. Kita ngalah aja. Jangan bikin keributan di sini." ucap Yulia pada Sherly.
"Mau sampai kapan kita ngalah, Mbak? Yang ada harga diri kita di injak-injak sama mereka."
Mila mengepalkan tangannya erat. Ia tak terima dengan perlakuan Sherly. Ia pun melangkah mendekat pada Sherly. Ia ingin memberi Sherly pelajaran.
Sherly menutup matanya saat tangan Mila hendak menyentuh wajahnya.
BRAAKKK...
Sherly meraba-raba pipinya. "Kok nggak sakit?" Sherly membuka matanya. Ia melihat Mila tersungkur tak jauh darinya. Ia bingung, kenapa Mila bisa tersungkur? Pikirnya.
"Jangan coba-coba kalian menyentuh salah satu di antara kami. Atau kalian akan tau akibatnya." ancam Fifia.
Yaa, Fifia lah yang telah menangkis serangan Mila saat hendak memukul Sherly. Ia yang saat itu sudah selesai mencuci piring mendengar suara keributan. Ia dan Nayla pun gegas melihat apa yang telah terjadi.
"Kamu nggak papa kan, Sher?" tanya Nayla khawatir.
"Aku nggak papa kok, Mbak."
"Berani kamu ngancam aku? Kamu nggak tau siapa aku, hahh? Aku ini santriwati yang paling hebat di sini. Semua takut dengan ku." ucap Mila bangga. "Sepertinya aku harus mengembalikan otak mu yang geser itu. Agar otak mu kembali normal. Miskin aja belagu. Sini, aku kasih pelajaran agar otak mu kembali normal. Berani-beraninya mengancam ku." Mila mengepalkan tangannya siap menghajar Fifia.
Fifia tersenyum tipis hampir tak terlihat. Mereka tidak tau saja siapa Fifia sebenarnya. Sudah di pastikan mereka kalah telak jika melawan Fifia. Ilmu bela dirinya tak sebanding dengan Fifia yang memang jago beladiri.
"Jangan lakukan itu, Mbak. Kita mengalah saja. Jangan ada keributan di sini." cegah Yulia.
"Iyaa, Mbak. Jangan ada keributan di sini. Takutnya nanti Mbak malah kena hukum." timpal Nayla.
"Mbak Yul, Nayla kalian tenang saja. Lagi pula tangan ku ini juga gatal dengan tingkah mereka berdua. Rasanya tangan ku ini ingin memberi kejutan pada mereka." ucap Fifia tenang.
"Jangan jadi sok jagoan kamu. Mbak Mila ini jago bela diri. Kamu pasti kalah. Lebih baik mundur saja dan layani kami seperti ratu." ucap Ulya yang di angguki oleh Mila.
"Oohh yaa... Kalau begitu aku akan mengetesnya seberapa jagonya dia." Fifia melangkah maju dengan tenang.
"Bagaimana ini, Mbak? Aku takut Mbak Fia kenapa-kenapa." ucap Nayla khawatir.
"Kita doakan saja, semoga Mbak Fia nggak kenapa-kenapa. Mau cegah pun juga tidak bisa. Takut kena pukul." ucap Yulia.
"Mbak Fia pasti akan menang kok. Aku yakin itu." ucap Sherly meyakinkan.
"Hhhiiiiiaaaaa......" Mila menyerang Fifia lebih dulu.
Fifia dengan tenang menangkis serangan-serangan yang di berikan oleh Mila. Hingga Mila terkena pukul di bagian perutnya.
"Mbak Mila, Mbak nggak papa kan?" ucap Ulya.
"Minggir, Ul" pinta Mila. Ulya pun sedikit menjauh darinya. "Akan ku patahkan tulang mu." teriak Mila emosi. Ia pun kembali menyerang Fifia dengan brutal.
Namun apa? Fifia masih dengan tenang menangkis semua serangan-serangan itu. 'Tidak mungkin! Tidak mungkin dia bisa menangkis semua serangan yang ku berikan.' ucap Mila dalam hati.
PLAAKK
Satu tamparan keras mendarat di pipi Mila. Membuatnya tersungkur jatuh. "MBAK MILA" teriak Ulya histeris. Ia pun membantu Mila untuk bangkit.
"Ciihh, hanya segitu? Nggak jago beladiri itu namanya. Ilmu segitu aja sudah belagunya minta ampun. Sana pergi, sebelum ku jadikan ayam geprek. Mau kamu?" tangan Fifia memperagakan seperti menggeprek ayam.
"Awas aja kamu. Aku nggak akan lepasin kamu." Mila keluar dari ruangan tersebut di bantu oleh Ulya.
"Siap! Akan ku tunggu." teriak Fifia saat Mila dan Ulya hendak keluar.
"Hahaha.... Sana pergi. Sok-sokan jago sih jadi orang." ucap Sherly senang.
"Alhamdulillah... Mbak, nggak kenapa-kenapa." ucap Yulia bersyukur.
"Mbak Fia nggak kenapa-kenapa kan?" Nayla membolak-balikkan badan Fifia.
"Aku nggak papa, Nay. Aku baik-baik saja." Fifia tersenyum.
"Alhamdulillah..." Nayla bernafas lega.
oke lanjut
semangat untuk up date nya
Alhamdulillah double up date
oke lanjut thor
semangat lanjutkan Thorrrrr