Novel ini lanjutan dari novel "TOUCH YOUR HEART" jadi jika ingin nyambung, bisa mampir dulu ke novel Author yang itu.
Nizar adalah seorang pilot muda yang tampan, kehidupan Nizar seakan kiamat kala melihat kedua orang tuanya meninggal secara bersamaan. Hidup Nizar seakan hampa bahkan sifat Nizar pun berubah menjadi dingin, cuek, dan juga galak.
Nizar dan adiknya Haidar harus melanjutkan hidup meskipun terasa sangat sulit tanpa kehadiran kedua orang tuanya. Hingga pada akhirnya, seorang wanita cantik tiba-tiba hadir di kehidupan Nizar dan memporak-porandakan perasaan Nizar.
Siapakah wanita cantik itu? apakah wanita itu mampu mengembalikan semangat hidup Nizar atau malah sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 6 Bertemu Kembali
Malam pun tiba....
Malam ini Binar memutuskan untuk pulang ke rumah Mamanya karena dia sedang malas bertemu dengan gerombolan penjilat, apalagi Papanya saat ini sedang tidak ada di rumah dan ditakutkan Virlo akan melakukan hal nekad lagi.
"Pak, aku mau pulang ke rumah Mama saja," ucap Binar.
"Baik, Nona," sahut Pak Suga.
Tidak membutuhkan waktu lama, Binar pun sampai di sebuah rumah mewah dan megah. Di rumah itu, terdapat beberapa pengawal dan pekerja perempuan yang menjaga Mama Binar. Binar keluar dari mobilnya dan dengan cepat masuk ke dalam rumah itu.
"Mama sudah tidur?" tanya Binar kepada salah satu pekerja di sana.
"Sudah Nona, tadi Suster sudah menyuntikan obat penenang supaya Nyonya tenang dan mau tidur karena sudah beberapa hari ini Nyonya tidak mau tidur," sahut Sri.
"Kalau begitu, aku mau lihat Mama dulu. Tolong siapkan air hangat karena aku mau menginap di sini," ucap Binar.
"Baik, Nona."
Binar pun segera menuju lantai dua dan masuk ke dalam kamar Mamanya. Terlihat di sana Suster yang menjaga Mamanya. Suster itu segera bangkit dari duduknya dan membungkukkan tubuhnya kepada Binar.
"Bagaimana keadaan, Mama?" tanya Binar.
"Nyonya sudah beberapa hari ini tidak bisa tidur, makannya sedikit, dan kadang-kadang suka marah-marah jadi tadi saya terpaksa menyuntikan obat penenang kepada Nyonya," sahut Suster.
Binar memperhatikan Mamanya yang saat ini tertidur pulas. Binar duduk di samping Mamanya dan menciumi Mamanya dengan mata yang berkaca-kaca. "Ma, sembuhlah. Binar butuh Mama, hanya Mama penguat Binar jadi tolong sembuhlah," ucap Binar.
Air mata Binar menetes, Mamanya mengalami depresi saat mengetahui suaminya selingkuh dan memilih menikah dengan Dona. Yulia sangat mencintai Dewa, namun Dewa dengan teganya mengkhianati cinta Yulia. Dewa awalnya tidak mau menceraikan Yulia namun Yulia tidak siap dimadu maka dari itu Yulia memilih pergi daripada harus dimadu.
"Sus, sepertinya Suster kelelahan. Lebih baik sekarang Suster istirahat," ucap Binar.
"Iya Nona, saya juga mau istirahat," sahut Suster.
"Baiklah, kalau begitu aku mandi dulu," ucap Binar.
Suster itu menganggukkan kepalanya, Binar kembali mencium Mamanya dan setelah itu pergi untuk membersihkan tubuhnya. Beberapa saat kemudian, Binar sudah selesai mandi dan kembali turun ke bawah untuk makan malam.
"Pak Suga!" panggil Binar.
"Iya, Nona. Ada yang bisa saya bantu?" Suga berlari menghampiri Binar.
"Tidak, temani aku makan. Bapak juga belum makan 'kan?" sahut Binar.
Suga terdiam sejenak. "Baik, Nona."
Suga duduk di hadapan Binar, untuk saat ini hanya Suga satu-satunya orang terdekat Binar. Suga sudah menjadi pengawal Binar sejak usia Binar 5 tahun, dan sekarang Suga sudah menganggap Binar seperti anaknya sendiri maka dari itu Suga tidak akan membiarkan Binar sedih. Begitu pun dengan Binar, dia benar-benar merasa diperhatikan oleh Suga dan sosok Suga sudah seperti Ayah bagi Binar.
Binar mulai melahap makanan yang sudah disiapkan Sri itu, namun baru saja satu suap, air matanya kembali menetes. Suga dengan sigap mengambilkan tisu dan memberikannya kepada Binar. "Terima kasih, Pak," lirih Binar.
"Nona makan dulu, habis itu istirahat," ucap Pak Suga.
"Pak, apa menurut Bapak, aku harus menyerah?" tanya Binar.
"Jangan Nona, kalau Nona menyerah itu akan membuat mereka bahagia. Nona adalah pewaris tunggal dan seorang pewaris tunggal tidak boleh lemah apalagi sampai menyerah. Apa Nona mau melihat mereka bahagia menikmati semua kekayaan Tuan Dewa, sedangkan kekayaan itu di dapatkan dari nol bersama Nyonya Yulia," ucap Pak Suga.
"Tapi aku sudah tidak kuat Pak, mereka selalu menekanku," sahut Binar.
"Pokoknya Nona jangan menyerah, justru Nona harus bisa merebut semua yang seharusnya menjadi milik Nona dan Nyonya Yulia. Saya akan selalu berada di samping Nona dan dipihak Nona, jadi Nona jangan takut," ucap Pak Suga memberikan semangat.
"Benar juga, semua itu milik aku dan aku harus bisa mempertahankan apa yang menjadi milik aku dan Mama," sahut Binar sembari menghapus air matanya.
"Bagus, Nona harus semangat jangan menyerah," ucap Pak Suga sembari mengepalkan tangannya.
Seketika Binar tertawa melihat Suga, dan Suga juga ikut bahagia melihat Binar kembali tertawa. Setelah makan malam, Binar memutuskan untuk tidur karena saat ini dia begitu sangat lelah. Binar merebahkan tubuhnya di atas kasur, dan pandangannya lurus ke langit-langit kamar.
"Aku tidak akan membiarkan kalian menguasai harta Papa, karena itu adalah milikku. Aku akan segera menyingkirkan kalian," gumam Binar dengan wajah kesalnya.
Mata Binar mulai sayu, hingga tidak membutuhkan waktu lama Binar pun terlelap. Sebenarnya Binar bisa saja tinggal bersama Mamanya, namun Dewa mengancam jika Binar ikut dengan Mamanya, maka Binar tidak akan mendapatkan harta sedikit pun. Binar tidak mau dan tidak ikhlas jika nanti hartanya jatuh kepada para penjilat itu maka dari itu, Binar mencoba bertahan di rumah Papanya walaupun setiap hari Binar harus bertengkar dengan mereka.
***
Keesokan harinya...
Pagi-pagi sekali Binar sudah siap, setelah sarapan Binar masuk ke dalam kamar Mamanya dan ternyata Mamanya sudah bangun. "Pagi Ma, Mama baik-baik saja 'kan? tadi malam Binar nginap di sini namun Mama sudah tidur, nanti Mama makan ya sama Suster. Mama harus sehat karena hanya Mama yang saat ini Binar punya," ucap Binar dengan mata berkaca-kaca.
Yulia menatap mata putrinya itu, ada perasaan sedih di hati Yulia melihat putrinya seperti itu namun Yulia sulit sekali untuk mengeluarkan kata-kata. "Binar berangkat kerja dulu, nanti kalau Binar sudah tidak sibuk, Binar nginep di sini lagi," ucap Binar.
Yulia hanya bisa diam sembari menatap putrinya itu. Binar pun bangkit dari duduknya dan mencium punggung tangan Yulia.
"Biar berangkat dulu. Sus, tolong jaga Mama kalau ada apa-apa segera hubungi aku," ucap Binar.
"Baik, Nona."
Binar pun dengan cepat keluar dari kamar Mamanya dan segera pergi. "Pak, kita ke Bandara karena hari ini aku harus menjemput tamu dari Jepang," ucap Binar.
"Baik, Nona."
1 jam kemudian, Binar pun baru sampai di Bandara. Binar segera masuk ke dalam Bandara dan menunggu tamu dari Jepang yang diperkirakan akan sampai beberapa menit lagi. Suga selalu setia berada di samping Binar, karena dia takut terjadi sesuatu kepada Binar.
Beberapa menit kemudian, pesawat yang ditumpangi tamu dari Jepang itu mulai landing. Binar mencari setiap orang yang keluar, dari kejauhan seorang pria tampan memakai seragam pilot berjalan dengan gagahnya sembari menggeret koper. Ternyata yang menjadi pilot pesawat yang membawa tamu dari Jepang itu adalah Nizar.
Nizar tidak sengaja melihat Binar, dia menajamkan pandangannya. "Bukanya itu wanita yang tempo hari menabrakku dan membuat ponselku hancur? kebetulan sekali bertemu lagi di sini," geram Nizar.
Nizar mempercepat langkahnya, lalu setelah dekat dengan Binar, Nizar langsung mencengkram lengan Binar. "Ganti ponsel aku!" ucap Nizar.
Binar dan Nizar saling tatap satu sama lain, Nizar terlihat emosi karena selain Binar sudah menghancurkan ponselnya, Binar juga sudah menendang masa depannya waktu itu dan Nizar masih sangat dendam. Sedangkan Binar menatap Nizar dengan tatapan bingung, dia sama sekali tidak ingat kepada Nizar.
mau di mana taruh tuh muka dengan PD nya ngaku²sahabat...
sahabat dari hongkong, sedangkan jin Qorin aja males ngakuin elu bagian dari dia 🤣🤣🤣
dewa gimana reaksinya setelah tau binar hilang ya
liat saja kemarahan mak nya binar, aku dukung Yulia kalau mau acak² dewa beserta keluarganya dan anak² tiri nya