Rania, dua puluh tahun memiliki paras yang cantik yang menurun dari Mama nya. kehidupan nya berubah sejak kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan yang membuat nya menjadi seorang yatim piatu disaat usianya menginjak empat belas tahun.
Dan lebih parah nya Rania dipaksa menikah oleh bibi nya dengan seorang pria lumpuh yang telah beristri.
Raka pria berusia tiga puluh tahun setelah selamat dari kecelakaan mengakibatkan kaki nya lumpuh sementara. setelah kaki nya lumpuh pria itu mendapat kenyataan pahit, istrinya berselingkuh dengan beberapa laki laki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 kebakaran jenggot
Rania baru saja menganti pakaian nya yang sedikit terkena bercak darah, lalu mengenakan jas putih lengkap dengan stetoskop yang melingkar dileher nya.
Langkah nya begitu ringan, semua beban yang ia hadap di luar sana seolah pudar.
Tepat saat Rania ingin berbelok ke koridor rumah sakit, dokter Evand juga tengah berjalan disana.
"Pagi dokter Rania" sapa Evand.
"Eh,, dokter Evand. baru datang juga dokter"?
"Kebetulan saya sudah sejak tadi, oh ya.. gimana dengan tawaran ku saat itu"?
" Tawaran apa ya dok" tanya Rania sedikit bingung.
"Saya pernah menawarkan untuk makan bareng, kapan dokter Rania bisa nya"?
" Mmm,,, soal itu ya. nanti siang gak papa dokter Evand.
"Baiklah dokter Rania, nanti siang saya tunggu di depan ruangan kamu" ucap nya penuh dengan kegembiraan.
Sementara itu Raka yang meliha keduanya berbincang akrab, membuat Raka benar-benar dibuat marah dengan apa yang dilihat nya.
Dia benar-benar terganggu dengan apa yang ada di depan matanya itu.
"*Berani nya dia dekat dekat dengan gadis itu, dan soal nya kenapa juga aku merasa sangat tidak suka dengan hal ini" gumam Raka dalam hati*.
Bahkan tanpa sadar dia sudah mengepalkan kedua tangan nya.
"Johan, siapa laki-laki yang bersama Rania itu"? Dan apa hubungan mereka berdua"? tanya Raka dengan wajah yang penasaran dan sedikit cemas.
Johan tersenyum tipis sebelum menjawab pertanyaan Raka, Dia semakin yakin jika tuan nya sudah mulai tertarik dengan istrinya itu.
Jika tidak untuk apa Raka menanyakan sesuatu yang tidak mungkin pria itu tanya kan.
" Apa tuan tidak mengnali laki-laki itu"? Dia adalah dokter Evand, teman kuliah tuan waktu dulu"
"Dokter Evand juga bekerja disini, dan sepertinya Tuan Evand tertarik dengan Nona Rania"
"Apa"!
Johan terperanjat kaget karena bentakan Raka.
" Dokter Evand juga menemani Nona muda setelah perkelahian di supermarket saat itu tuan"
"Bagaimana bisa"?
" Seperti nya mereka tidak sengaja bertemu di taman itu tuan"
Wajah Raka seketika berubah masam.
"Mulai sekarang berikan juga pengawalan, dan perketat pengawalan untuk Rania tapi jangan sampai dia tau"
"Baik tuan"
"Jalan Jo, sepertinya kita kita sudah terlalu banyak membuang waktu hanya karena gadis bodoh itu" ujar nya merutuki Rania.
"Kalau dia bodoh tidak mungkin sebentar lagi menjadi dokter tuan"
"Kamu berani memujinya lagi dihadapan ku Jo" ujar Raka kesal.
Johan lalu mendorong kursi roda tuan nya hendak keluar dari rumah sakit itu.
"Rania,,,, ! T
Teriak seseorang dari arah koridor lain. suara itu terdengar cukup keras, sehingga membuat jantung Rania berhenti sejenak. Begitu pun dengan Evand yang juga tak kalah terkejut mendengar teriak kan itu.
Teriakan itu juga mengejutkan Raka yang hendak meninggal kan rumah sakit itu. seketika pria itu menghentikan kursi roda nya engan untuk keluar.
Widi dan Alia, melangkah dengan cepat menghampiri Rania.
"Apa yang sedang kamu lakukan disini, kenapa kamu memakai baju dokter" Tanya Widi yang terkejut melihat penampilan Rania saat ini.
Rania masih terdiam karena terkejut melihat Widi dan Alia tiba-tiba ada dirumah sakit itu.
Widi merasa kesal karena Rania tidak merespon pertanyaannya, apa lagi Widi melihat Rania memakai seragam dokter membuat hati nya panas.
"Rania, ini mama ku sedang bertanya, kenapa kamu diam saja" sahut Alia sambil mendorong tubuh Rania karena kesal.
Dengan sigap Evand meraih tubuh Rania sehingga Rania tidak sampai terjatuh.
Melihat itu Raka semakin terbakar hati nya.
"Hay,,, kalian ini siapa? kenapa begitu kasar dengan nya" sahut Evand yang merasa heran dengan dua wanita itu.
"*Kenapa harus dia yang ada disana, seharusnya aku yang menjadi garda terdepan untuk istri ku" gerutu Raka dalam hati nya, pria itu merasa sangat marah*.
"Kamu siapa, ini bukan urusan kamu ya" ujar Widi.
"Jawab Rania ngapain kamu disini" tanya Widi lagi.
"Maaf Bu, apa ibu tidak melihat kalau Rania ini mamakai seragam dokter? jelas dia seorang dokter dirumah sakit ini Bu" Jawab Evand mewakili Rania yang sepertinya malas untuk berbicara dengan kedua wanita itu.
"Apa benar itu Rania" Sahut Alia yang seakan tidak percaya dengan apa yang ia dengar.
"Itu semua benar Alia"
"Kamu jangan bercanda Rania'
" Aku tidak bercanda, bagaimana mungkin aku bermain main dengan kehidupan ku. aku bukan dirimu Al yang bisa mempermainkan segalanya. termasuk menjadikan aku korban sebagai pengganti mu" sahut Rania dengan tatapan remeh ke arah Alia.
"Tuan, wanita itu adalah anak Widi yang asli, bukan Nona Rania" ujar Johan.
"Ibu Widi adalah adik dari almarhum papa nya Rania, dulu dia hidup dengan serba pas pasan di sebuah kampung kecil bersama anak nya yang bernama alia itu, sementara suaminya adalah seorang penjudi berat. dia harus mendekam di penjara seumur hidup karena membunuh beberapa teman nya yg kala itu menang besar dalam bermain judi.ujar nya lagi.
"Lalu kenapa Rania ada sama mereka" tanya Raka yang semakin penasaran.
"Sejak suaminya dipenjara Widi dan Alia dibawa ke rumah Rania oleh almarhum papa nya. namun beberapa bulan setelah nya Hesti dan suaminya mengalami kecelakaan yang mengakibatkan keduanya meninggal ditempat Tuan"
'"apa kamu tau penyebab kecelakaan itu"
"Saya belum tau penyebab nya tuan, jika tuan ingin tau saya bisa menyelidiki nya"
"Selidiki semua nya"
"Baik tuan, dan satu lagi tuan, Nona Rania sejak saat itu dia sering mendapatkan ketidak adilan dirumah itu.
Ibu Widi menguasi rumah mewah itu beserta restoran milik keluar Hesti, dan Rani sering dijadikan pembantu dirumah itu tuan.
" Apa! Kejam sekali wanita itu" ucap Raka geram mendengar penjelasan itu sambil melihat ke arah Widi yang masih berseteru dengan Rani.
"Tapi Tuan sepertinya masih ada dua aset lagi peninggalan Nyonya Hesti yang tidak diketahui oleh wanita licik itu tuan.
Satu rumah dan satu butik yang belum bisa saya pastikan dimana itu tempatnya tuan"
"Apa sesulit itu hanya untuk menemukan dua alamat rumah dan butik itu?
" Bukan begitu tuan, sepertinya Nona Rania begitu pandai menyembunyikan hak aset nya itu. mungkin agar tidak diketahui oleh Widi dan anak nya. " ujar Johan.
"Kita juga tidak tau nama butik nya apa tuan" ujar nya lagi.
"Aku tidak mau tau, segera cari tau semua itu pasti ada petunjuk akan hal itu"
"Iya tuan, seperti nya kita harus mencari seseorang yang bernama Sita. Sita adalah anak dari seorang pengasuh yang dulu merawat Nona Rania saat kedua orang tuanya masih hidup"
"Dari yang aku dengar saat ini sita masih ikut bekerja dengan Nona Rania mengelola butik nya, dan fahmi suaminya juga bekerja sebai tukang bersih bersih seminggu dua kali dirumah Rania itu tuan" ujar nya lagi.
"Segera cari tau semua itu, sekarang bawa aku kesana. Aku tidak Terima istri ku diperlakukan seperti itu" ujar nya tanpa sadar mengkhawatirkan Rania.
Johan yang mendengar itu hanya tersenyum simpul, dia merasa tidak percaya tuanya yang seperti kurup itu bisa mencari oleh seorang Rania.
saya suka saya suka🥰🥰