mengisahkan tentang seorang gadis bernama Safira, di malam dia bekerja di sebuah hotel, mahkotanya di renggut oleh laki laki yang tidak dia kenal. bukan itu saja penderitaan nya, dia usir oleh ibu dan saudara tirinya, bahkan bayi yang baru saja dia lahirkan diambil oleh Nadira saudara kembarnya, mereka membuang Safira di pinggir hutan.
Safira kembali ke kota menjadi seorang guru bagi sang pura, akankah Fira tahu kalau anak laki yang sering menyendiri adalah putranya, bagaimana dia bisa menemukan putranya dan menyelamatkan putranya, dari Nadira yang sudah mengaku sebagai ibunya selama ini.
Terima kasih sudah membaca, jangan lupa tinggal kan jejak positif, bagi yang tidak suka, skip saja, hargailah karya orang lain. 💕💕💕
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nadira menjemput Jojo
Jonathan terus mengikuti kemana Maria pergi, meski Maria ke kamar mandi dia juga akan ikut dan menunggunya di luar. Waktu istirahat juga, Jojo terus mengintil kemana Maria pergi.
Maria menyuapi Jojo dengan bekal makanan yang dia bawa. sayur asem dan bakwan serta tempe goreng, anak itu dengan lahap menghabiskan makanan yang Maria ambilkan, bahkan ini adalah makanan yang belum pernah Jojo makan selama ini.
Rayhan sangat memperhatikan dengan ketat mengenai gizi dan makanan putranya.
Maria tersenyum manis melihat tingkah anaknya, dia maklum bocah itu butuh kasih sayang seorang ibu, Selama ini hanya kasih sayang sang ayah yang dia peroleh, beserta baby sisternya yaitu bu Sukma, saat ini bu Sukma Resign, karena suaminya sakit.
Jam pelajaran sudah usai , anak anak berhamburan keluar kelas menuju ke tempat orang tua mereka masing masing atau pulang bersama perawat, yang pasti semua sudah di cek oleh penjaga sekolah.
Berbeda denagn Jojo, dia masih duduk diam di tempatnya, sambil menunggu Maria beres beres.
"Jojo tidak pulang? nanti di tunggu mama dan papanya lho?" tanya Maria.
Tapi dia hanya diam dan memperhatikan Maria denagn intens. Fira mengulang pertanyaannya sekali lagi, dan Jojo hanya menggeleng dan tersenyum dengan lucu, menunjukkan lesung pipinya.
Jojo maju ke depan dan meraih tangan Maria dan menggandengnya keluar,
"Mau ibu antar ke depan, oke ayo kita jalan.' Maria menurut dan dia akan mengantarkan Jojo sampai ke depan, tapi sekali lagi Jojo menggelengkan kepalanya, dia tidak mau ke depan untuk pulang.
Jojo berbisik pada Maria.
"Ikut mama." jawab Jojo.
Maria terdiam sejenak, ini adalah kesempatan dia untuk lebih lama bersama dengan Jonathan, tapi dia tidak boleh egois, Rayhan nanti bisa marah besar.
"Oh Jojo ganteng mau ikut Bu Maria pulang?" tanya Maria memastikan sekali lagi ucapan Jojo.
Anak itu mengangguk cepat dan tersenyum lebar.
" Oke baiklah Jojo bisa ikut bu Maria pulang, tapi ita harus izin orang tua Jojo dulu, nanti mereka akan mencari Jojo dan bagaimana kalau papa dan mama Jojo melaporkan ibu ke polisi karena menculik anak mereka." jawab Maria.
Sekali lagi Jojo mengangguk, dia mengucapkan sepatah kata lagi pada Maria.
" Tidak punya ibu." jawab Jojo.
Maria mengangguk pelan dan mereka ke kantor guru dulu mengembalikan buku serta mengambil tas Mariaa.
Maria menggandeng tangan Jojo menuju ke kantor, tapi di tengah perjaalanan, mereka berpapasan dengan pak Edi kepala sekolah taman kanak kanak tersebut bersama seorang wanita cantik dan seksi.
"Bu Maria." panggil pk Edi.
" Iya pak.' jawab Maria.
"Perkenalkan ini bu Fira ibu Jojo, beliau ingin menjemput putranya." Kata pak Edi.
Dalam hati Maria sangat tidak rela harus melepas Jojo pada Dira, tapi dia harus profesional, Maria mengangguk dan menoleh ke arah Jojo.
Nadira mendekati mereka dan merentangjkan kedua tangannya untuk memeluk Jonathan, tapi anak tampan itu malah memegang erat telapak tangan Maria dan bersembunyi di bawah ketiak Maria, dia merapatkan tubuhnya ke pinggang Maria.
"Ayo kita pulang sayang!" ajak Dira. Jojo tidal bergeming, dia malah mengeratkan tubuhnya ke pinggang Maria, Pak Edi dan Maria heran melihat pemandanagn tersebut, kenapa bisa anak sekecil itu takut melihat ibu kandungnya sendiri.
"Maaf Bu, siapa tadi bu Fira, ya bu Fira, apa benar ibu adalah ibu dari Jonathan?" tanya Maria dengan sopan
"Tentu sayj saya ibunya, bahkan yang sudah melahirkan dia." jawab Dira.
Dira mendekat, dia mengeluarkan sebuah mainan mahal dari dalam tasnya. Dia menarik tangan Jonathan dari genggaman Maria.
"Maaf nyonya, bukannya saya tidak petrcaya pada anda, tapi kalau anda adalah ibunya kenapa Jojo takut pada anda?" tanya Maria memancing dan melindungi Jojo dari perempuan jahat tersdebut.
"Saya benar benar ibunya, kalau tidak percaya kita bisa tes sekarang juga, tes DNA." jawab Dira dengan kesal dan ketus, dia tidak suka Maria meragukan dirinya.
" Bukannya seperrti itu nyonya, apakah anda punya masalah dengan anak ini, sehingga dia tidak mau, anda bisa lihat sendirikan, putra ibu malah mengeratkan genggamannya ke saya." jawab Maria dengan tegas.
Maria mengangkat tubuh Jojo ke gendongannya, tidak menbiarkan Dira menarik tangan Jojo dan menyakitinya.
" Memangnya kamu siapa ha, kau tidak perlu ikut campur urusan ibu dan anak, saya memang ibunya, tapi sudah bercerai dengan ayahnya, saya cuma ingin bersama anak saya dan ingin mengobari rasa rindu ini setelah beberapa minggu saya tinggal ke luar kota." kata Dira, mumpung Rayhan tidak ada, Dira akan berusaha keras untuk membawa anak tersebit.
" Sebaiknya anda jangan nyolot nyonya, urusan rumah tangga bukan urusan saya, tapi Jojo tanggung jawab saya, selagi dalam lingkup sekolah dia juga anak saya, jadi saya tidak akan membiarkan anda membawa Jojo pergi sebelum ada izin dari Ayahnya, kecali Jojo mau ikut bersama anda." jawab Maria dengan tegas.
Kesabaran Dira habis, dia merebut Jojo dari tangan Maria, tapi dengan kecakatan, Maria bisa mengelak, pak Edi juga menjadi penengah diantara mereka, dia berdiri di tengah kedua perempuan ini, dan mencegah Dira mengambil paksa Jonathn.
"Nyonya, apa yang di katakan Bu Maria benar, demi keselamatan anak didik kami, dan mencegah salah faham, sebaiknya kita tunggu tuan Rayhan atau sopir yang biasa menjemput Jojo." jawab Pak Edi.
''Berani sekali kalian padaku, tidak tahu siapa Rayhan, dia pemilik yayasan ini, dan saya ini mantan istrinya, saya ibu kandung dia, jadi berhak juga saya membawa pulang anak saya. Rayhan pasti setuju kok, sekarang dia ada di Surabaya belum pulang, dia berpesan pada saya untuk menjemput putra kami." Dira tak mau kalah, dia tetap ngotot ingin membawa Jojo dengannnya.
Di luar gerbang sekolah Rayhan dan Rudi sudah datang lima menit yang lalu, mereka menunggu sebentar, dikiranya Jojo masih da kelas tambahan, tapi sampai habis Jojo belum muncul juga.
'Rud hubungi bu Rani, kenapa Jojo belum keluar dari sekolah.!"
Rudi dengan segera menelpon Bu Rani dan menurut Bu Rani, Jojo bersama bu Maria guru baru di sekolah tersebut.
"Tuan, bu Rani bilang tuan muda bersama BU Maria guru baru di kelas Tuan muda." jawab Raudi.
Perasaan Rayhan jadi tidak enak, siapa guru baru itu, dan tidak mungkin putranya mau beriteraksi dengan orang luar, apalagi yang baru dia kenal, guru baru pula.
'Ayo kita ke dalam, aku takut terjadi apa apa dengan putraku, kalu sampai itu terjadi akan akau bakar sekolah ini, tidak perlu ada taman kanak kanak lagi di sini." Rayhan segera keluar dari mobil mewahnya didikuti oleh Rudi mencari keberadaan Jojo.
Rayhan juga mencoba menghubungi no telpon di tab Jojo, tapi tidak ada respon. Rayhan semakin panik dan melebarkan langkahnya menelusuri koridor sekolah yang sepi.