Darah yang mengalir di tubuh ku merupakan darah seorang kesatria terkuat yang pernah ada, dan aku pun akan menjadi seperti dia melindungi yang lemah dan menghancurkan kebatilan di dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tetua Zun Qi
Melihat ketuanya telah tewas, seluruh anggota prampok seketika itu berlarian entah kemana, demi untuk menyelamatkan diri dari wanita yang bagaikan sesosok hantu menakutkan di mata mereka.
Xiozi datang menghampiri Thien Yu. "Kau telan lah pil ini, agar kekuatanmu bisa pulih seperti biasanya," ucapnya.
Thien Yu dengan bersusah payah bangkit berdiri, dan menatap kearah wanita bertudung yang ada di hadapannya, sambil menerima pil berwarna putih dari genggaman tangan Xiozi.
Tanpa pikir panjang Thien Yu segera menelan pil itu sambil berkata.
"Trimakasih kau telah menyelamatkan nyawaku, tapi mengapa kau bisa berada di sini? setahuku kau bersama tetua Xiohuan tengah menuju ke kota bintang," tanya Thien Yu.
Xiozi membalikkan tubuhnya membelakangi Thien Yu sambil berkata. "Kakekku tengah bermeditasi di sebuah tempat, dan roh jiwanya pergi menemui ketua Akademi kunlun untuk menyatakan jika kami telah berada di benua semesta biru.
Sewaktu kau mengatakan jika ditubuhku terdapat racun hitam, membuatku heran karena sampai saat ini racun yang ada di tubuhku hanya diketahui oleh kakek ku, dan ketua akademi Kunlun saja, hingga membuatku sangat penasaran bagai mana bisa kau mengetahui keberadaan racun api hitam di tubuhku, maka dari itu aku mencarimu untuk mengetahui penjelasannya.
Setelah aku sampai di pelabuhan, aku menanyakan ciri cirimu pada seorang penduduk wanita pesisir pantai jika kau telah masuk ke dalam hutan ini.
Sang penjual kuda melarang ku masuk ke dalam hutan ini untuk mencari mu, mengingat kau tengah dikejar oleh para perampok pesisir pantai sang sangat ganas.
Karena hal itu aku datang mencarimu, agar rasa penasaranku tentang racun hitam yang kau ketahui, tak hilang akibat kau telah mati di tangan para perampok," jawab Xiozi.
"Bagai mana kau bisa mengetahui racun api yang ada di tubuhku?" tanya Xiozi tiba tiba.
Thien Yu segera mencerna keadaan yang ada, dan diapun mulai memikirkan sesuatu.
"Aku akan mengatakannya jika kau berjanji untuk menjadi temanku," ucap Thien Yu.
Xiozi membalikkan tubuhnya kembali dan menatap Thien Yu melalui tudung hitam yang di kenakannya.
Xiozi merasakan hal yang selama ini tak pernah di dengarnya, kata teman merupakan 1 kata yang sangat langka baginya, karena selama ini dia memang tak mempunyai teman, terkurung di pulau es bersama kakeknya hingga umurnya telah menginjak 14 tahun, dan perkataan dari Thien Yu membuatnya sangat terharu.
"Aku akan menjadi temanmu," jawab Xiozi pelan.
"Ha..ha..ha.., bagus!!, sekarang aku akan menceritakan mengapa aku bisa tau adanya racun api di tubuhmu, tapi tidak disini, aku ingin kita berdua mencari tempat nyaman untuk ngobrol, tidak dengan adanya mayat mayat yang bergelimpangan di sini," ucap Thien Yu.
"Baik, aku akan mengikutimu," jawab Xiozi.
Xiozi dan Thien Yu terus berjalan, tapi sebelumnya Thien Yu mengambil kotak penyimpanan ketua Wowu kemudian melanjutkan perjalanannya bersama Xiozi.
Akan tetapi baru beberapa saat mereka meninggalkan tempat terjadinya pertarungan, tiba tiba saja angin bertiup sangat kencang yang membuat Xiozi menahan langkah Thien Yu.
"Thien Yu kita kedatangan kultivator yang sangat kuat," ucap Xiozi.
Thien Yu menatap kearah rimbunnya pepohonan yang ada di depannya sambil berkata.
"Jika dia datang untuk mencari permasalahan dengan kita, maka kita akan menghadapinya bersama," jawab Thien Yu dengan terus memandang ke arah depan.
"Guru, apakah kau mendengar ku?, Guru!!" batin Thien Yu.
Tak ada sahutan dari dalam alam batinnya.
Sebenarnya Naga Giok dapat mendengar jelas panggilan Thien Yu, akan tetapi Naga Giok tetap memilih diam. Sengaja Naga Giok tak merespon panggilan Thien Yu, agar Thien Yu tak selalu mengandalkannya jika ada masalah besar yang akan membuatnya ketergantungan dan menjadi lemah.
"Mungkin guru tengah melakukan meditasi hingga tak menjawab ku, aku akan menyelesaikan masalah ini tanpa hadirnya guru," bisik Thien Yu.
Tiba tiba muncul sosok laki laki paruh baya yang memakai jubah hitam dengan perawakan sangat menyeramkan, dia bernama tetua Zun Qi.
"Berani sekali kalian berdua membunuh muridku Wowu, maka kalian juga akan menyusulnya untuk mati," bentak tetua Zun Qi.
Setelah berkata seperti itu, tetua Zun Qi langsung menyerang Xiozi dan Thien Yu, hingga pertarungan pun tak dapat terhindarkan.
"Mengapa serangannya begitu sangat cepat, aku tak bisa terus bertahan seperti ini," batin Thien Yu.
Tak lama berselang satu buah tendangan bersarang telak di tubuh Thien Yu, yang membuatnya harus terhempas jauh kebelakang.
Melihat Thien Yu terkena serangan, membuat Xiozi dengan cepat membekukan energi di tangan kanannya, hingga terciptalah sebuah pedang es.
Pedang es itu di pakai olehnya untuk menyerang tetua Zun Qi, agar dapat menyelamatkan thien Yu dari serangan susulan yang akan di lakukannya.
Thien Yu segera menelan sebuah pil dari dalam cincin ruangnya, kemudian melakukan tehnik kultivasi pemulihan diri dengan cepat seperti yang di ajarkan oleh sang guru sebelumnya.
"Aku tak bisa menandingi tetua ini, kekuatannya sudah berada di tingkat alam emperor awal sangat jauh dari kekuatan yang kumiliki. Aku tak bisa mengeluarkan kekuatanku sepenuhnya karna akan memicu racun api hitam yang berada di dalam tubuhku," batin Xiozi.
Xiozi segera mundur kebelakang dengan berjumpalitan di udara, dengan melakukan tehnik pembekuan energi, maka terciptalah 12 pedang es di sekitarnya yang siap menyerang tetua Zun Qi.
Melihat 12 pedang es yang melayang di sekitar lawan tarung nya, membuat tetua Zun Qi menyunggingkan senyuman meremehkan.
"Kau tak akan bisa melukaiku dengan mainan nan mu itu," ucap tetua Zun Qi dan melesat cepat kearah Xiozi.
Melihat hal itu, Xiozi segera mengibaskan tangannya maka ke 12 pedang langsung meluncur deras kerah tetua Zun Qi.
Adanya serangan yang mengarah padanya, membuat tetua Zun Qi membentuk beberapa bayangan duplikat dirinya dalam mengalihkan serangan ke 12 pedang es yang menyerangnya.
Saat adanya kesempatan, tetua Zun Qi segera menapakkan tangannya kedepan, maka sebuah bayangan tapak berwarna hijau yang sangat besar langsung mengarah kepada Xiozi.
Dengan cepat Xiozi menjentikkan kedua jarinya, maka dua buah energi sebesar kelereng langsung menyambut datangnya serangan dari tetua Zun Qi, sehingga benturan energi pun tak dapat terhindarkan lagi.
"Boom!!"
Ledakan terjadi, tubuh Xiozi terhempas jauh kebelakang, tudung hitam dan cadar yang di kenakannya pun terlepas dari kepalanya.
Sementara itu Thien Yu yang mendengar ledakan keras terjadi, membuatnya menghentikan kultivasinya dan langsung melesat cepat kearah Xiozi.
Tetua Zun Qi yang murka tak mau buruannya melarikan diri, dengan cepat memberi serangan susulan dari jarak jauh dengan sebuah tendangan putar yang membentuk cahaya berbentuk bulan sabit, yang meluncur deras kearah Thien Yu dan Xiozi.
"Duar!!"
Ledakan tiba tiba saja terjadi, yang membuat tetua Zun Qi terhempas kebelakang. Terlihat darah seger mengalir di sela sela bibirnya. Dengan memegangi dadanya yang terasa sesak tetua Zun Qi berusaha bangkit berdiri dan mencerna keadaan yang ada.
"Mengapa ada kekuatan tingkat penempaan tubuh surgawi di sini?" batin tetua Zun Qi, dan dengan cepat diapun meninggalkan tempat itu karena takut akan kekuatan besar yang menolong kedua muda mudi itu.
Naga Giok yang melihat tetua Zun Qi telah pergi dari tempat itu, membuatnya kembali kedalam alam batin Thien Yu.
Sementara itu Thien Yu yang berlari kencang membawa Xiozi di dalam gendongannya, akhirnya harus menghentikan larinya karena tubuhnya telah terperosok kedalam lobang yang sangat dalam. Lobang itu tak terlihat karena sebelumnya telah tertutup oleh rerumputan dan tumbuhan yang merambat.
Tiba di dasar lobang, Thien Yu dan Xiozi tak sadarkan diri karena hempasan keras yang terjadi saat tubuh mereka berdua berbenturan dengan dasar lobang yang lembab.
...lihat selengkapnya
Dengan kutukan Mata Raksa Langit
Yang di ucapkannya