NovelToon NovelToon
Cinta Sejati

Cinta Sejati

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Anak Yatim Piatu / Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rania Alifah

Raja Devanda, dia anak yatim piatu yang dibesarkan oleh kakaknya sejak kecil.
Dia yang berstatus mahasiswa menjadi preman di kampus milik sang Ayah.
Namun siapa sangka, saat pertemuannya dengan mahasiswi baru yang bernama Eka Laila Naja, Raja tiba-tiba ingin berubah menjadi pria yang lebih baik.
Saat baru saja menjalin kasih dengan Laila, Raja dihajar habis-habisan oleh geng musuhnya yang membuat otaknya retak dan menjadi hilang akal sehatnya, sedangkan Ayah Laila yang berstatus sebagai Ustadz ternama, tak menyetujui hubungan keduanya. Kemudian Laila di jodohkan oleh sang Ayah dengan seorang pria yang menjadi pengajar di Pesantren.

Lalu bagaimana dengan cinta Laila dan Raja ?
Apakah Laila akan menerima perjodohan sang Ayah ?
Atau justru tetap menunggu Raja pulih dari sakit jiwa nya ?

Kita simak yuk ceritanya di karya Novel => Cinta Sejati
By : Miss Ra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Beberapa hari kemudian dirumah sakit jiwa, Tiger dan Lisa datang kesana. Keduanya telah mengusahakan berbagai cara demi kesembuhan Raja. Tiger rela menyewa seorang Dokter dari luar Negeri untuk merawat Raja di rumah sakit jiwa.

"Ini Dokter Robert, dia sengaja saya sewa untuk merawat dan menyembuhkan Raja disini Dok." ujar Tiger memperkenalkan Dokter Robert pada Dokter Arman yang bertugas mengobati Raja disana.

"Oh baiklah, salam kenal Dokter Robert. Kenalkan, saya Arman yang bertugas merawat adiknya disini." kata Arman mengulurkan tangannya menyalami Robert.

"Oke, saya ingin tahu tentang kesehatan dan kondisi pasien lebih dulu secara detail. Agar saya lebih mudah untuk menanganinya." balas Robert menggunakan bahasa Inggris.

"Oke, mari silahkan. Saya antar keruangannya.."

Arman melangkah mempersilahkan Robert mengikutinya menuju ruangan Raja, begitu juga dengan Tiger dan Lisa ikut melangkah dibelakangnya.

Mereka berjalan menyusuri lorong rumah sakit jiwa di sambut para orang gila yang duduk dan bermain dengan boneka, juga yang lainnya. Lisa yang melihat itu terus menggandeng lengan suaminya takut di goda oleh para orang gila disana.

Setelah sampai di ruangan Raja, Arman menunjukkan nya pada Robert setelah berada di sebelah kasurnya. Ternyata Raja masih dengan kondisi yang sama, Arman juga menjelaskan penyeban Raja seperti itu.

Robert mendengarnya dengan teliti, dia terus menganggukkan kepalanya mendengar penjelasan Arman. Dia sudah bisa menyimpulkan apa yang harus dia lakukan pada Raja.

"Oke, saya mengerti kondisinya sekarang. Nanti malam saya ingin melakukan pemeriksaan ulang tentang kondisi otaknya. Semoga dengan cara saya nanti bisa membuatnya kembali normal." ujar Robert diangguki Arman.

Tiger dan Lisa yang mendengar obrolan kedua Dokter dihadapan nya tersenyum senang. Robert lalu memeriksa bagian mata, lidah, kerongkongan dan yang lainnya.

*

Di Kampus, Laila lebih banyak diam. Dia tidak ceria seperti dulu saat bersama Raja. Saat melihat Haikal memasuki gerbang kampus sendirian, Laila berdiri dan berlari mengejar motornya.

Laila ingin tahu kabar tentang kekasihnya itu, dan ingin tahu dimana rumah sakit jiwa tempat Raja dirawat. Saat ada dihadapan Haikal, Laila langsung mengajukan pertanyaan.

"Kal, gimana keadaan Raja ? Dirumah Sakit Jiwa mana dia dirawat ? Tolong, kasih tahu aku tentang perkembangannya. Aku mohon.."

Haikal mendengar Laila memohon semakin tidak tega, dia akhirnya menjawab semampu yang dia tahu.

"Dengar Laila, aku juga belum ke sana, hanya Erik yang bolak-balik menengok Raja. Tapi kau tenang saja, semua sahabat dan keluarga terus berdoa untuk kesembuhan Raja. Bahkan Kakak nya Raja, sudah menyewa Dokter dari luar Negeri demi kesembuhannya. Berdoalah yang terbaik untuknya.." jelas Haikal panjang lebar.

Laila sedikit lega saat mendengar penjelasan Haikal, meski tidak bertemu secara langsung. Laila akhirnya kembali pulang setelah melihat kepergian Haikal ke kelasnya.

Selama perjalanan Laila berfikir dan ia memutuskan akan berpuasa dan berdoa tiga hari tiga malam. Dia ingin fokus berdoa demi kesembuhan Raja.

*

Malam harinya, Laila melaksanakan Sholat malam. Dia juga makan sahur seadanya dan mengaji sampai pagi menjelang. Dia sudah ijin di kampusnya untuk tidak berangkat sampai tiga hari kedepan. Sedangkan Abah Faris yang masih mendengar Laila mengaji dikamar mengerutkan keningnya.

"Laila nggak kuliah ? Kenapa jam segini masih mengaji ?" tanya Abah Faris pada dirinya sendiri didepan pintu kamar Laila.

"Assalamualaikum.."

Abah Faris yang mendengar ada suara salam dari luar langsung melangkah menuju pintu. Setelah dibuka, ternyata Firhan yang datang sesuai perintahnya.

"Waalaikumsalam, Firhan. Silahkan duduk dulu, aku buatkan minum dulu ya.."

Firhan mengangguk dan duduk diruang tamu. Sedangkan Abah Faris membuat kan minum untuk Firhan. Selesai membuatkan minum, Abah Faris menaruhnya diatas meja dihadapan Firhan.

"Diminum Han."

"Terimakasih Bah.." sahut Firhan lalu menyeruput tehnya selagi hangat.

"Huufftt... Sejak malam, Laila terus mengaji. Tumben sekali dia seperti ini.." kata Abah Faris matanya menatap ke arah luar dan Firhan mendengarnya.

"Yang aku dengar dari Bunga, dia akan berpuasa tiga hari tiga malam Bah, dia sedang mendoakan kesembuhan temannya di kampus." balas Firhan membuat Abah Faris menatapnya.

"Hemm.. Dia persis seperti ibunya. Ibunya dulu seperti itu, selalu mendoakan orang asing yang sedang kesusahan.." kata Abah Faris tersenyum.

"Bagi Laila dia bukan orang asing Bah.."

"Maksudnya ?" tanya Abah mengerutkan keningnya dan menegakkan duduknya.

"Dia seorang pria yang Laila sukai.."

Hal itu membuat Abah Faris terkejut, dia menatap Firhan dengan tatapan tak percaya. Apa pria yang selalu bersama Laila, dan membonceng di motornya waktu itu ? Pikirnya.

"Kau tahu siapa pria itu ?" tanya Abah lagi semakin penasaran.

"Iyaa Bah, aku tahu semuanya.."

"Katakan padaku Han, siapa yang Laila sukai ?"

Firhan lalu menjelaskan semuanya pada Abah Faris, dari mulai Raja menolong sang Kakak dan menghajar Suami nya, sampai cerita yang lainnya. Firhan menceritakan semuanya pada Abah Faris siapa Raja sebenarnya dan dari keluarga mana dia berasal.

Abah Faris yang mendengar itu tak kuasa menahan air matanya. Ternyata selama ini putrinya sudah berbohong padanya tentang siapa Raja sebenarnya.

Firhan yang sudah selesai menceritakan semuanya membuat Abah Faris memijat tengkuk hidungnya. Beliau langsung bangkit dan mengetuk pintu kamar Laila karena ingin mendengar secara langsung dari mulutnya.

Tok..Tok..

"Laa.. Buka pintunya nak, Abah mau bicara.."

Laila yang mendengar Abahnya memanggil menjeda ngajinya sebentar dan berdiri membuka pintu kamarnya. Pintu kamar Laila yang dekat dengan ruang tamu bisa melihat ada Firhan disana.

"Ada apa Bah ?" tanya Laila setelah berdiri diambang pintu.

"Apa benar yang dikatakan Firhan tentang Raja ?"

Pertanyaan Abah Faris membuat Laila beralih menatap Firhan. Firhan yang ditatap segera menunduk takut Laila marah padanya. Laila lalu kembali menatap sang Abah dan menganggukkan kepalanya.

"Astagfirullah Laila, Abah tahu dia sudah menolong kakak mu, tapi bukan berarti kau harus menyerahkan hidupmu padanya sayang." ujar Abah Faris dengan suara bergetar menahan tangisnya.

"Laila nggak melakukan kesalahan apapun Abah, Laila punya hati, dan Laila nggak bisa mengontrol hati ini akan menjadi milik siapa. Yang pasti, Laila sudah menyerahkan jiwa dan raga ini untuknya."

Mendengar itu Abah Faris membulatkan matanya. Abah Faris tahu apa yang dimaksud sang putri. Abah Faris merasakan dirinya hancur, beliau berlutut dan kembali menangis sejadi-jadinya.

Anak kesayangannya sudah lepas kendali. Hal itu membuat Abah Faris kecewa, membalas budi seseorang bukan berarti harus menyerahkan kehormatannya pada pria yang jelas-jelas belum menjadi suaminya.

"Kenapa kamu melakukan itu La.a.a.. Abah sudah terus mengingatkan agar kau menjaganya. Tapi sekarang kau sudah kelewatan Laila.." Abah Faris tersedu-sedu dan menarik rambutnya frustasi.

Laila yang melihat itu hanya bisa menangis, tapi dia tidak menyesal. Karena semuanya ia lakukan demi cintanya pada Raja. Sedangkan Firhan yang mendengar itu pun hanya bisa menatap Laila tak percaya.

"Maafin Laila Bah, semua ini demi cinta Laila padanya.."

Setelah mengucapkan itu Laila masuk kembali ke kamar tak lupa menguncinya, meninggalkan sang Abah yang masih berlutut dilantai dengan tangisnya.

...----------------...

Bersambung...

1
CintaAfya
kk Cinta mampir di sini thor...
Miss Ra: /Kiss//Kiss//Kiss/

trimakasih kak afya
total 1 replies
Abdulharis Middini
Luar biasa
Miss Ra: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
/Kiss//Kiss//Kiss/
total 1 replies
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
semangat 🙏
Miss Ra: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
/Kiss//Kiss//Kiss/
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡: ma sama . biar makin mangat up nya🙏✌
total 3 replies
Sa'diah Nur M(Sasa)_-ll
oh mampir juga kak ke novel saya
Miss Ra: oke aku paati baca sampai the end yaa
total 1 replies
Sa'diah Nur M(Sasa)_-ll
wau bagus kak semangat ya👍
Miss Ra: /Kiss//Kiss//Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!